Kediaman Two drn.khan.
Darren yang tengah sibuk di ruang kerja nya. Sedang memeriksa dokumen-dokumen perusahaan nya dengan sangat serius. Sehingga tidak menyadari ada seseorang yang mengetuk pintu dari arah luar ruangan nya. Karna, tidak ada balasan dari dalam membuat pelayan tersebut langsung masuk keruang kerja nya.
"Tuan ... Nyonya besar mengirimkan lagi style kemeja dan jas untuk pernikahan tuan." ujar pelayan wanita yang sudah berada di dalam ruangan kerja Darren.
"Kau baru bekerja di sini ya???" tanya Darren dengan tatapan tajam nya kearah wanita tersebut.
"I .. iya tuan." pelayan tersebut langsung merasa pucat dan dingin di tangan nya. Karna, tatapan tajam dari tuan nya yang pertanda tidak suka padanya.
"Aku ingatkan pada mu, jika ingin masuk keruangan mana pun di saat ada aku di dalam nya. Kau harus mengetuk pintu dulu!!!!" Darren langsung meninggikan suaranya.
"Sa- saya sudah mengetuk pintu tuan! Namun, anda tidak menjawab nya. Karna, pintunya tidak di kunci makanya saya masuk tuan." Pelayan wanita itu pun membela dirinya.
"Saya belum mengijinkan untuk mu masuk bukan???" sergah Darren pada pelayan wanita itu. namun, wanita tersebut masih diam ditempat nya. "Jika saya belum mengijinkan nya! Maka, kau jangan masuk sampai saya mengijinkan mu untuk masuk... !! Ini kediamanku bukan kediaman mu!" Darren menatap pelayan tersebut dengan sangat emosi.
"Maaf tuan ... Saya benar-benar tidak tahu! Saya mohon maafkan lah saya tuan." Lirih pelayan wanita tersebut. Pelayan itu tau jika seorang miliarder dunia sedang marah maka habis lah dirinya. Karna, membuat tuan nya itu marah.
"Memang kau tidak di beritahu oleh kepala pelayan di kediaman ini?? Tentang aturan yang ada ha??" Tanya Darren masih dengan suara membunuhnya.
"Tidak tuan ... Ketika saya masuk. Saya tidak menemui kepala pelayan yang ada di kediaman ini. Dan tidak menanyakan aturan apa saja yang ada di kediaman ini tuan. Maafkan saya tuan." Pelayan wanita itu terus meminta maaf agar dirinya tidak terkena masalah.
"AAhhh .. sudahlah, kau keluar dari ruangan ku sekarang!!" Pekik Darren pada pelayan wanita itu. "Dan satu hal lagi! Jangan masuk ke sembarang ruangan yang ada dikediaman ini, tanpa izin dari ku. Kau mengerti!!"
"Baik tuan ... Saya mengerti." pelayan wanita tersebut terus gemetar mendengar gema suara berat dari tuan nya itu.
"Yasudah kau boleh pergi sekarang!!" perintah Darren. Pelayan tersebut pun melangkahkan kakinya keluar dari ruang kerja tuan muda nya. Namun, tiba-tiba. "Berhenti!!"
"Iya tuan muda??" Pelayan tersebut yang merasa tuan nya menyuruh nya untuk berhenti langsung merasa ketakutan kembali.
"Siapa nama mu??" tanya Darren.
"Wa wa wa." Pelayan tersebut sangat ketakutan dan gemetar. Karna, tatapan dingin dari Darren sehingga membuat nya langsung menjadi gagap.
"Ada apa dengan mu?? Aku hanya menanyai nama mu! Bukan mau membunuh mu." Darren yang melihat gadis yang ada di depannya merasa sangat bingung melihat tingkah gadis yang ada di depannya.
"Nama saya ... Wa, Wati tuan!" ujar pelayan wanita itu dengan suara yang masih sangat gugup.
"Kau dengar ini!! Aku ingin kau menemani nyonya muda nnti nya jika kami sudah tinggal disini!" ujar Darren dengan suara berat nya.
"Maaf tuan ... Maksudnya apa ya??" Wati yang masih sangat muda. Dia tidak mengerti sama sekali perkataan tuan nya.
"Kau dengar baik-baik!!" Bentak Darren, "Aku tidak suka mengulangi perkataan yang sudah ku ucap kan! Jadi kau dengar lah ini!!"
"Baik tuan." Wati yang merasa dirinya di bentak langsung menundukkan kepalanya.
"Karna calon istri ku umur nya tidak jauh berbeda dari mu. Jadi, jika aku sudah menikah dengan nya dan tinggal di kediaman ini. Aku mau kau menemani nya selama dia ada disini. Jangan buat dia merasa bosan disini. Kau mengerti!!!!" Darren menatap kearah pelayan wanita itu dengan sangat intens.
"Mengerti tuan." jawab Wati.
"Baiklah kau boleh pergi!" perintah Darren.
Wati pun dengan segera langsung keluar dari ruang kerja tuan nya itu. Dia tidak ingin jika tuan nya memanggil nya lagi. Karna, dia benar-benar sangat takut.
"Tuan Darren memang sangat tampan!! Tapi aura pada dirinya sangat lah dingin dan menakutkan!" Gumam Wati yang terus berjalan dengan begidik merinding di seluruh tubuh nya.
Darren kini kembali ketempat duduk nya dan melanjutkan kegiatan nya yang sempat terhenti oleh kedatangan pelayan nya.
Seketika Darren mengingat akan pernikahan nya yang akan dilaksanakan dua hari lagi. Darren langsung menghubungi sekertaris nya.
"Hallo tuan." sapa Bobby melalui telepon selulernya.
"Tidak usah basa-basi! Aku tidak menyukai nya." seru Darren dengan suara berat nya.
"Menyapa saja salah!" Gumam Bobby
"Ada apa tuan?? Sehingga kau menghubungi ku malam-malm begini." tanya Bobby pada tuan nya.
"Jika bukan karna hal penting! Aku pun tidak mau mengubungi mu !" seru Darren.
"Iya saya tahu tuan. Memang nya ada apa tuan mengubungi saya?" Bobby langsung menghela nafasnya karna perkataan dari tuan sekaligus sahabatnya itu.
"Dua hari lagi aku akan menikah di hotel Grand Hyatt. Jadi aku ingin kau mengatur semuanya nya! Jangan sampai ada kesalahan!! Kau paham Bob!!" seru Darren pada sekertaris nya dengan nada khas nya yang sangat dingin.
"Baik tuan, akan saya lakukan tanpa ada kesalahan." jawab Bobby.
"Bagus ... Kau memang selalu bisa untuk aku handal kan!" ujar Darren.
"Tapi tuan ..." Bobby tidak melanjutkan perkataannya. Karna, takut tuan nya akan membunuhnya.
"Tapi apa??" tanya Darren dengan nada interogasi nya.
"Bukan apa-apa tuan." Jawab Bobby.
"Bob ... Kau jangan pernah bermain-main padaku!" sergah Darren pada sekertaris nya.
"Aku sedang tidak bermain-main tuan! Aku hanya masih bingung saja tuan." Balas Bobby pada tuan nya.
"Kau bingung kenapa ha?" Darren yang merasa curiga pada sekertaris nya langsung menanyainya.
"Kenapa harus di hotel Grand Hyatt tuan? Bukan kah tuan memiliki hotel pribadi yang sangat terkenal di seluruh negara. Walaupun hotel tersebut hanya anda dan keluarga anda saja yang boleh masuk. Jika tidak ada izin dari anda maka, orang lain tidak akan bisa masuk." seru Bobby dengan sedikit nada bingung nya.
"Itu karna Viola bukan bagian dari keluarga ku!" jawab Darren dengan gampang nya.
"Bukan nya nyonya Viola akan menikah dengan mu tuan? Jelas dia sekarang sudah akan menjadi bagian dari keluarga anda." ujar Bobby pada tuan nya.
"Bob ... Sejak kapan kau sudah mulai banyak bicara sekarang?" tanya Darren dengan suara datar nya.
"Maaf tuan." Bobby yang malas berdebat dengan tuan nya langsung menghentikan pertanyaan-pertanyaan nya itu.
"Huhh ..." Darren langsung mengembuskan nafas nya. "Kau dengar ya Bob! Aku dan Viola itu hanya akan menikah sebentar saja. Mungkin, setelah omay ku sudah membaik dan keluarga ku kembali tenang seperti dulu lagi, aku akan menceraikan nya. Pernikahan kami ini hanya sebatas kesepakatan saja. Oleh karna itu, Viola tidak akan masuk kedalam daftar keluarga ku!!" timpal Darren yang membuat Bobby menggeleng kan kepalanya.
"Kau itu sangat berbahaya sahabat ku!!" gumam Bobby.
"Kenapa kau diam??" Darren langsung membentak sekertaris nya lewat telpon nya.
"Tuan apakah nyonya besar tahu kalau anda akan melaksanakan pernikahan nya di hotel Grand Hyatt dan bukan di hotel Drn.khan??" tanya Bobby dengan nada penasaran.
"Untuk saat ini kurasa mama sudah mengetahui nya! Lihat lah pasti dia sebentar lagi akan menelfon ku dan memarahi ku." ujar Darren yang langsung membayangkan bagaimana mama nya marah.
"Tuan kau tidak takut nyonya besar marah pada mu??" tanya Bobby.
"Aku tidak takut pada siapa pun Bob! Kecuali sang pencipta." seru Darren.
"Benarkah tuan??" tanya Bobby
"Emm .. aku hanya menghormati orang yang sudah melahirkan dan membesarkan ku. Itu saja!" jawab Darren dengan dingin. "Lagian aku juga sudah punya alasan yang tepat untuk meredam emosi mama ku itu!
"Bagus lah jika seperti itu tuan." Ujar Bobby.
"Yasudah! Kau kerjakan perintah yang sudah aku tugaskan pada mu. Dan ingat jangan sampai terjadi masalah nanti!" Seru Darren yang langsung memutuskan panggilanya.
Darren yang sudah memutuskan panggilan suaranya dengan Bobby. langsung meletakkan ponselnya nya di atas meja kerjanya.
Belum lama dia meletakkan ponselnya dan hendak membuka laptop nya untuk memeriksa data-data kantor nya. Namun, "drrtt drtt drtt," ponsel Darren kembali berdering. Darren yang melihat siapa yang menelfon dirinya langsung menghela nafas nya dengan sangat panjang.
"DARREENNNNN ...!!!!" teriak mama Darren dengan sangat keras begitu Darren mengangkat telfon dari nya.
"Ada apa sih ma!!! Kenapa harus berteriak ??" Darren langsung mengusap-usap telinga nya yang sudah hampir tuli di buat oleh jeritan dari mama nya.
"Tidak usah pura-pura tidak tau!" Bentak mama Darren.
"Come on ma !! Aku tidak tahu apa yang sedang kau katakan." seru Darren pada mama nya.
"Mengapa kau melaksanakan pernikahan ini di hotel Grand Hyatt dan bukan di hotel Drn.khan ha??" Mama Darren langsung meluapkan emosi nya.
"Itu karna, aku tidak ingin resepsi pernikahan ku terlalu meriah ma!" Ujar Darren tanpa rasa bersalah sedikitpun pada mama nya.
"Kau tidak menginginkan nya, tapi mama menginginkan nya Darren!!" Pekik mama Darren yang membuat Darren langsung menjauhkan telinga nya dari ponsel nya itu.
"Ma ... Kau tidak perlu khawatir! Hotel itu jugak kan sudah termasuk milik ku ma. Di sana aku lah pemegang saham terbesar. Jadi sama saja bukan ma??" Darren pun langsung memberikan alasan kepada mama nya.
"Aku tidak ingin mendengar alasan apapun!! Kau harus melaksanakan pernikahan mu di hotel keluarga besar kita! Jika tidak maka mama tidak ingin bicara lagi pada mu!" sergah mama Darren pada putra nya.
"Yasudah jika mama tidak ingin bicara pada ku." Ujar Darren dengan gampang nya pada mama nya sendiri.
"Darren...!!!" teriak mama Darren.
"Apa lagi sih ma??" Darren menarik nafas nya dengan sangat berat.
"Jika, kau tetap melaksanakan pernikahan mu di hotel Grand Hyatt. Maka, mama akan memberitahu kan nya pada Omay!! Kalau omay sampai tahu dan penyakit nya kumat lagi. Itu semua salah mu!! Kau dengar itu..!!!" Bentak mama Darren yang langsung memutuskan panggilan nya.
Darren langsung mengusap wajah nya dengan sangat kasar begitu panggilan nya di putuskan oleh mama nya. Dan segera mengirimkan pesan pada sekertaris nya.
"Bob ... Batalkan semua acara nya dan persiapan yang sudah kau kerjakan di hotel Grand Hyatt!! Karna, aku akan melaksanakan pernikahan nya di hotel ku. Kau urus sekarang persiapan nya di hotel ku sekarang!" pesan singkat Darren pada Bobby.
Bobby yang melihat pesan dari tuan nya langsung tersenyum.
"Tuan kau itu tidak akan pernah bisa menang jika menghadapi nyonya besar dan nyonya tertua." Gumam Bobby yang masih tersenyum.
"Baik tuan." Bobby pun langsung membalas pesan singkat dari tuan nya."
Darren yang sudah mendapatkan balasan dari Bobby. Kembali duduk dan melanjutkan kegiatan nya.
^^^Bersambung....^^^
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments