Mall Central Park drn.khan...
Viola yang dari tadi berada di perjalanan menuju ke tempat kerjanya. akhirnya ia pun sampai di tempat tujuan. ketika Viola hendak membuka pintu mobil dengan sigap pintu mobil tersebut sudah di bukakan oleh supir yang mengantar nya. Viola yang sudah agak terbiasa dengan perlakuan seperti itu hanya menghela kan nafasnya.
"Terimakasih pak ...." ujar Viola pada supir yang mengantarkan nya. Supir tersebut pun hanya membalas ucapan Viola dengan anggukan kepala nya dan senyumannya. Viola kini sudah turun dari mobil, dengan segera Viola langsung melangkahkan kakinya untuk masuk ke Mall tempat dirinya bekerja untuk mengundurkan diri.
"Aduh ... Gawat ni!! Bisa mati aku ni jika, ada pak manajer disitu." wajah Viola langsung panik. ia tau jika pak manajer melihat dirinya datang terlambat dan malah hanya untuk mengundurkan diri. Maka habislah dirinya di maki-maki oleh manajer itu.
"Pak ??? Maaf saya datang terlambat." Viola langsung meminta maaf agar atasan nya tidak terlalu memarahi nya.
"Tidak apa-apa Viola. kamu boleh melakukan sesuka hati mu disini! bahkan, kamu boleh memerintahkan saya semau mu juga." ujar manajer tersebut yang langsung membuat Viola sangat terkejut.
"Wwhattt??? Apa-apaan ini!!! Kenapa, dia seperti itu ya padaku? Dulu, dia sangat bawel jika aku datang terlambat. Tapi, sekarang malah jadi penurut seperti ini." gerutu Viola yang membuat manajer itu hanya terdiam melihat Viola mengkomat-kamit kan mulut nya tanpa ada suara sedikit pun.
"Viola ... kamu baik-baik saja?" tanya manajer itu yang langsung membuat lamunan Viola menjadi runyam.
"Saya baik-baik saja, Pak. Saya hanya tidak mengerti maksud dari perkataan bapak tadi. Jadi, maksud bapak apa ya berbicara seperti itu pada saya?" tanya Viola dengan tatapan nya yang penuh penyelidikan.
"Oh itu, maksudnya adalah kamu berhak menyuruh saya sesuka mu, karna sekarang mall ini akan menjadi milik kamu Viola. Jadi, saya sebagai manajer disini harus menuruti semua perintah dari mu." jelas manajer tersebut pada Viola.
"Tunggu ... Saya masih belum mengerti pak! Maksudnya mall ini sudah jadi milik saya apa ya?" Viola masih belum bisa memahami semua perkataan dari manajer nya.
"Viola ... Sebentar lagi kamu akan menikah dengan tuan muda. Dan mall ini adalah milik nya. Kau tidak bisa lihat nama mall ini ada namanya juga??" Manajer tersebut sudah sangat kesal. karna, Viola selalu saja bertanya. Namun, dengan sesegera mungkin ia meredam kekesalan nya. Jika, dia melakukan hal yang buruk sama Viola maka habislah dirinya.
"Ya ampun ... Viola mengapa akhir-akhir ini kau menjadi bodoh sekali! kau kan sebenarnya sudah tau sejak lama kalau mall ini adalah milik Darren jauh sebelum kau mengenal nya. Mengapa sekarang kau melupakan nya Viola???" Viola terus mengatai dirinya sendiri didalam hatinya.
"Iya saya tau pak! Hanya saja apa urusannya mall ini jadi milik saya, dengan saya menikah sama Darren pak?" Viola langsung membela dirinya agar tidak terlihat bodoh di depan manajer nya yang galak itu.
"Tentu saja ada hubungannya. nyonya Aurora Khan sudah menulis nama mu di kepemilikan mall ini setelah nama tuan muda Viola." ujar manajer itu yang menggelengkan kepalanya.
"Aurora Khan??? namanya tidak asing di telinga ku. Tapi, siapa ya? Haaa ... Aku ingat sekarang! Ternyata itu MAMA! kenapa ya ? Mama melakukan hal sebesar itu padaku. Jelas-jelas aku belum menjadi menantu nya dan hanya masih jadi calon. yang bisa saja suatu saat aku akan kabur. Mama itu terlalu percaya sekali sama orang yang baru dikenal nya ya." gumam Viola.
"Mengapa kamu melamun ha??" manajer tersebut tanpa sengaja membentak Viola dan para bodyguard yang diam-diam mengikuti Viola atas perintah Darren pun merekam kejadian tersebut.
"Ehh tidak apa-apa pak. Baiklah kalau begitu pak, saya disini hanya ingin mengundurkan diri saja. Karna, keluarga dan calon suami saya melarang saya bekerja. Jadi, dengan sangat terpaksa saya harus mengundurkan diri pak." Viola menyerahkan surat pengunduran dirinya.
"Viola ... tentu saja kamu blh mengundurkan diri. Mall ini kan sudah menjadi milik mu sekarang. Jadi, itu hak mu Viola." manajer tersebut senyum kearah Viola. Namun, senyuman nya hanyalah keterpaksaan.
"Oh iya saya lupa. Sekarang, mall ini sudah menjadi milik saya bukan??" Viola menatap tajam pada manajer nya.
"Iya Viola." jawab manajer singkat.
"Lantas?? Mengapa kau tidak menghormati ku! Kau memanggil calon suami ku dengan sangat hormat. Namun, kenapa kau tidak memanggil calon istri nya secara hormat juga?" Pertanyaan yang di lontarkan Viola membuat manajer tersebut seperti tersambar petir. Dirinya belum pernah melihat Viola seperti itu, selama ini dia hanya lah gadis yang sangat penurut dan juga terima jika dimarahi oleh nya. Namun, keadaan sudah berbalik sekarang.
"Kapok-kapok lah situ! Kapan lagi coba aku bisa mengerjai manajer galak ini. Ma, Omay, Mr.ice, maafkan aku karna sudah menyalahgunakan kekuasaan yang kalian berikan padaku." gerutu Viola. Dia dari dulu sangat ingin membalas perlakuan buruk atasan nya dulu terhadap dirinya itu. Dan ini lah saat yang tepat, sehingga sayang sekali jika menyia-nyiakan kesempatan yang sangat bagus ini.
"Maafkan saya Viola ... eh maksud saya nyonya muda. saya melakukan kesalahan! Saya mohon jangan laporkan kejadian ini pada tuan muda. jika, saya kehilangan pekerjaan saya. Belum tentu saya akan mendapatkan pekerjaan yang baru. Karna, siapa saja yang sudah pernah di pecat secara tidak baik oleh tuan muda. Maka, orang tersebut tidak akan bisa tenang. Saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada anak dan istri saya setelah saya melakukan kesalahan pada tuan muda." Manajer itu terus saja minta maaf pada Viola. Viola yang melihat nya merasa sangat-sangat terkejut. Dirinya belum pernah melihat bos yang galak itu menjadi seperti ini.
"Kasian juga pak manajer. Aaaahhh ... Sudah-sudah Viola, hentikan lah permainan konyol mu ini! Yang, sekarang harus kau lakukan adalah segera menyelesaikan masalah ini dan pergi menjumpai sahabat mu." Viola langsung memaafkannya, agar masalah tidak semakin panjang.
"Tidak apa-apa! Saya sudah biasa seperti itu. Lagian, saya juga tidak akan melaporkan perlakuan mu hari ini pada saya. Saya bukan orang seperti itu pak " Viola menepuk pundak manajer Yang berada didepan nya. Dan lagi-lagi bodyguard yang mengikuti Viola memotret momen tersebut.
"Terimakasih atas permaafan nya nyonya muda."
"Aaah ... Bapak kan tau saya adalah orang yang paling tidak bisa menolak permohonan maaf mereka." jelas Viola pada manajer tersebut dan memberikan sesuatu kearah manajer mall itu. "Oh iya ini pak ... Undangan pernikahan saya. Saya harap bapak dan yang lain nya bisa datang ya." timpal Viola dengan senyuman nya.
"Saya pasti datang kok nyonya muda. Karyawan disini jugak pasti akan datang!" Manajer tersebut mengambil undangan yang diberikan oleh Viola.
"Emm ... Baiklah kalau begitu pak. Saya pergi dulu ya pak! Ada banyak hal yang harus segera saya selesaikan." ujar Viola pada manajer itu dan di balas oleh anggukan kepala.
"Iya nyonya,"
Viola langsung berjalan keluar dan segera memasuki mobil. Agar, ia cepat sampai kerumah sahabat nya. Dirinya sudah sangat merindukan sahabat nya itu dan ingin segera memberitahu tentang pernikahan nya yang dia sendiri tidak pernah menduga nya.
akhirnya Viola tiba di rumah Shelly rula sahabat nya yang paling mengerti dirinya...
"tinunggg .. tinungg." Viola menekan bel pintu rumah sahabat nya.
"Siapa ?" Shelly langsung berteriak dari arah dalam rumah nya, sebelum membukakan pintu rumah nya.
"Gue Viola ... cepat buka!" Viola sudah sangat kesal karna, Shelly lama sekali membukakan pintu rumah nya dan membiarkan dirinya kepanasan diluar.
"Oohhh ... ternyata Lo ulat bulu." seru Shelly sambil membukakan pintu rumah nya.
"Lama sekali sih Shell, buka pintu saja! Lo tidak lihat apa di luar sangat panas. tega bener deh Lo Shell!!!" kesal Viola mengerucut bibir nya.
"Uhhhhhh ... maaf cahabat ku tercinta." Shelly langsung mencubit pipi tembem sahabat nya itu. "Tadi gue sedang tidur! makanya tidak mendengar Lo menekan bel beb."
"Iiihh ... Lo itu bener-bener ya Shell! Selalu saja seperti ini. Siang tidur, malam entah jam berapa Lo baru tidur. Dasar kelelawar!!" kesal Viola pada sahabat nya.
"Ada apa sahabat ku sayang??? Sepertinya hari ini suasana menjadi panas sekali." Shelly yang sudah tau bahwa, sahabat nya sangat kesal. Langsung menanyainya.
"Lo tau gak sih Shell?? Gue akan menikah!! gila gak sih." Viola langsung melepaskan kekesalan nya itu dihadapan Shelly.
"Whattt? Lo akan menikah la? Dengan siapa? Parah Lo ... Tidak memberi tau diriku, kalau Lo akan menikah! " Shelly yang terkejut tentang berita pernikahan sahabat nya itu, membuat dirinya juga sangat kesal. karna, sahabat nya tidak cerita lebih awal jika ingin menikah.
"Lo gila ya Shell! jangan kan Lo, gue sendiri aja tidak tau akan menikah secepat ini!" Viola langsung meneriaki sahabat nya.
"Haaa?? Lo gimana sih la! Bagaimana mungkin Lo gak tau akan menikah? Aneh lama-lama gue sama Lo ulat bulu!" Shelly langsung menepuk keningnya, melihat kelakuan sahabat nya itu.
"Cerita nya panjang Shell! Gue sendiri aja bingung harus berbuat apa. Shell jika Lo tau pria seperti apa yang akan gue nikahi! Lo pasti akan sangat terkejut." tukas Viola sembari menatap sahabatnya.
"Emang nya siapa sih la?? Lo tidak mungkin akan menikahi om-om kan? jika seperti itu! Lo parah sih la. Gue saranin hentikan la, ini menyangkut harga diri Lo la! Gue tau Lo kekurangan uang. tapi, tidak boleh seperti ini jugak la." Shelly langsung menasehati Viola. Padahal dirinya belum tau pria seperti apa yang akan nikahi oleh sahabat nya itu.
"Lo apa-apaan sih Shell!! Kalau Lo mau stres jangan didepan gue! Ya kali lah ... Gue nikah sama om-om Shell!!! Lo gila ya? Gue masih waras kali jika memilih pasangan untuk gue nikahi!" Kesal Viola pada Shelly.
"Hahahaha ... Baiklah ulat bulu ku tersayang! Yaudaa coba Lo kasih tau ke gue, siapa pria yang akan menikah dengan sahabat gue ini!" ujar Shelly sembari mencubit pipi sahabat nya.
"Sakitt tau!!!" Viola mengelus pipinya yang dicubit oleh Shelly. "gue akan menikah dengan Darren Abraham Khan!"
"APAAHH!! Lo akan menikah dengan Darren Abraham Khan la ? Seorang miliarder muda di seluruh dunia ini. Kurasa pria itu sudah gila la. mau menikahi seorang gadis seperti mu ini!" tukas Shelly yg sedikit mengejek sahabat nya. sekaligus tidak menyangka pria yg akan di nikahi sahabat nya itu seorang miliarder yang terkenal sangat kejam.
"Lo itu ya Shell! bukan nya memberikan gue solusi. Tapi, malah mengejek diriku ini!" pekik Viola.
"Baiklah ulat bulu ku yg cantik. coba cerita kan apa yang terjadi? sehingga membuat sahabat ku ini harus menikah dengan seorang miliader dunia itu?" tanya Shelly pada Viola.
Viola pun menceritakan semua kejadian yang terjadi pada dirinya dan adiknya. Shelly yang mendengar cerita dari Viola langsung merasa sangat kesal.
"Adik Lo itu dari dulu tidak pernah berubah ya la!! Selalu saja membuat masalah. dan pada akhirnya lo jugak yg harus bertanggung jawab atas semua kesalahannya!" Shelly sangat marah. Karna, kesalahan yang diperbuat oleh adik sahabat nya itu. Membuat sahabat nya dalam masalah.
"Ahhh ... sudahlah Shell!! Dia jugak masih sangat kecil. makanya, selalu membuat kesalahan seperti ini! lagian dia jugak tidak sengaja melakukan nya." Viola membela adiknya itu.
"Viola masalah yang dibuat oleh adik Lo kali ini tidak spele la!! Jadi, jngan selalu membela kesalahan nya." Shelly sangat kesal melihat Viola yang terus membela kesalahan yang di perbuat oleh Tara.
"Yah ... mau bagaimana lagi Shell. Dia satu-satu nya keluarga gue saat ini Shell." ujar Viola.
"Sudah lah ... tidak usah membahas nya sekarang!!! Jadi, apa yg ingin Lo lakukan saat ini? lari atau tetap menikahi pria itu?" tanya Shelly yang langsung to the points pada sahabat nya itu.
"Ntah lah Shell, gue bingung harus berbuat apa!" ujar Viola pada sahabat nya, "sepertinya gue akan menikah dengan nya Shell! yaa ... mau bagaimana mana lagi. jika, gue lari. maka, adik gue yg akan kena masalah! Lo kan tau Shell, gue paling tidak bisa melihat Tara menderita." ujar Viola menatap kearah sahabat nya.
"Lo itu ya Vi!!! selalu saja seperti ini, tidak pernah berubah sama sekali." ujar Shelly, langsung memeluk Viola. "Uuffftt ... baiklah ulat buluku yang manis!!! gue akan tetap selalu mendukung semua keputusan Lo Sahabat ku yang tercinta ini!"
"Lebay Lo Shell!! geli gue dengar nya. Eh tapi makasih ya kelelawar ku ... sudah mau mendukung semua keputusan sahabat Lo ini!" Viola langsung memeluk Shelly, sama seperti Shelly yang memeluknya tadi.
"Bilangin gue lebay! Padahal Lo sendiri juga sama." Shelly langsung tertawa melihat kelakuan sahabat nya. Begitu pula dengan Viola. Mereka berdua berbincang dengan sangat lama. karna, sudah terlalu lama berada di rumah sahabat nya. Viola akhirnya pamit untuk segera pulang. Dia takut bahwa, semua orang yang berada dikediaman Darren khawatir padanya.
"Shell ... Gue pulang ya! Soalnya payah ni, jika gue pulang lama sikit. Pasti orang-orang yang ada di sana puyeng mencari gue." ujar Viola.
"Emm yasudah! Pulang gih sana. Gue jugak mau lanjut tidur ni!"
"Lo itu Shell!! Tidurrr aja yang ada dipikiran Lo, dasar kelelawar! Yaudaa Lo lanjut tidur Lo sana! gue pergi dulu ya. Oh iya, Lo jangan lupa datang ke acara pernikahan gue! Okayy??" Viola langsung melangkahkan kakinya keluar.
"Okayyy ... Ulat bulu!! gue pasti datang kok. Lo tenang aja.!! Semua makanan yang ada di sana nntik gue bawa pulang ya??" teriakan Shelly, karna Viola sudah berjalan jauh darinya. Viola yang mendengar ocehan dari sahabatnya langsung tersenyum sangat lebar, dan menggeleng kan kepalanya.
viola pun segera menaiki mobil dan pergi kembali ke- kediaman Darren. setelah sampai di kediaman Darren ia memutuskan tidak pergi kemana-mana lagi. agar, orang rumah tidak khawatir padanya.
^^^Bersambung...^^^
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
MUKAYAH SUGINO
😁😁😁😁😁
2021-06-27
1
Raisa Fitria
lanjut author...
2021-01-09
1