Eps .05 Bertemu Keluarga Darren

Kediaman one drn.khan...

Viola dan Bobby yang sudah sampai di kediaman Darren. Bobby segera turun dan membukakan pintu mobil untuk Viola.

Viola yang melihat Bobby membukakan pintu mobil untuk dirinya merasa tidak enak hati.

"Oh iya, boleh aku mengatakan sesuatu kepadamu?" tanya Viola, menatap ke arah Bobby.

"Tentu saja bisa nyonya." balas Bobby.

"Jika seandainya nntik kau mengantarkan ku lagi. Kau tidak perlu membukakan pintu mobil nya untuk ku!" seru Viola. Viola yang merasa tidak enak hati. karna, Bobby membukakan pintu mobil untuk dirinya. Ia langsung menyuruh Bobby untuk tidak membukakan pintu mobil lagi. jika, dirinya hendak keluar dari dalam mobil.

"Tapi ... Nyonya! Itu sudah kewajiban ku, untuk melayani mu." ujar Bobby.

"Aku tidak membutuhkan nya tuan Bobby!" raung Viola sembari memandang tajam kearah Bobby. "Aku masih memiliki kedua tangan! jadi, hanya untuk membuka pintu mobil ini saja aku masih mampu! dan satu hal lagi, kau memanggilku apa tadi? nyonya? tuan Bobby ... Aku ini bukan tuan mu! Aku sama seperti mu. yang bekerja untuk seseorang. bahkan, lebih buruk lagi!" kesal Viola. Yang membayangkan betapa sial nya ia bisa berurusan dengan orang seperti Darren dan juga sekertaris nya ini.

Bobby yang mendengar Viola memanggil nya tuan langsung merasa angker. Jika, Darren mengetahui nya maka habislah dirinya itu.

"Maaf ... bisa tidak anda jangan memanggilku tuan!" Bobby menatap kearah Viola dan Viola membalas tatapan dari sekretaris calon suami nya itu. "Jika, tuan Darren mengetahuinya maka, saya akan terkena masalah nyonya."

Viola yang mendengar ucapan dari Bobby, hanya diam saja.

"Yang dikatakan tuan Bobby ada benar nya juga! Kalau singa itu tau aku memanggil sekertaris nya dengan panggilan tuan. Maka, bukan hanya sekertaris nya saja yang akan kena masalah! Pasti aku akan kena imbas nya juga." Viola membayangkan dirinya yang akan di siksa oleh tuan kejam itu.

"Nyonya, mengapa anda termenung?" Bobby yang melihat calon istri tuan nya itu termenung, langsung memanggil nya.

"Tidak! saya tidak lagi termenung" elak Viola, "saya hanya lelah saja!"

"Baiklah ... Nyonya Viola. saya akan segera pergi. Agar nyonya bisa beristirahat!" Bobby langsung menjauh dari Viola. Namun, tiba-tiba ia menghentikan langkah kaki nya itu. "Oh iya ... satu hal lagi! saya membukakan pintu mobil untuk anda dan memanggil anda nyonya. itu atas dasar karna, anda adalah calon istri dari tuan saya. Jika, bukan karna itu. Maka saya tidak akan melakukannya!" ujar Bobby pada Viola. Dengan senyum tipis diwajahnya. dan melanjutkan langkah kakinya yang sempat ia hentikan.

Viola yang mendengar Bobby bicara seperti itu merasa sangat kesal.

"Cihh ... Pria macam apa sih dia? Kasar sekali bicara pada ku." tukas Viola. yang masih memandangi Bobby yang berjalan menuju ke mobil. "Kurasa ni ya ... semua orang yang berada disekitar tuan singa itu pasti akan seperti dirinya! Yang sangat dingin dan cuek, jadi cocok jika aku memanggil tuan Darren itu Mr. Ice dan tuan singa. Sementara, sekretaris nya itu. sebaik nya aku memanggil nya apa ya?"pikir Viola. Nama apa yang cocok untuk sekretaris calon suaminya itu.

"Ah ... Yasudah lah. Nntik saja aku pikirkan lagi! Sebaiknya aku masuk saja kedalam." Viola melangkahkan kakinya kearah kediaman Darren.

Namun, langkah kaki Viola terhenti ketika ada seseorang yang membukakan pintu, sebelum ia mengetuk pintu itu. betapa terkejut dirinya, yang melihat lagi dan lagi seseorang membukakan pintu untuk nya.

"Kenapa sih ... org-org disini tidak membiarkan ku untuk membuka pintu sendiri!" kesal Viola.

"Ada yg bisa saya bantu nona?" tanya salah satu pelayan di kediaman tersebut.

"Anda itu siapa ya?" Viola yang tidak mengenal pria yang didepannya langsung menanyakan nya tanpa ia menjawab pertanyaan dari pelayan yang tepat berdiri di depan Viola.

"Maaf nona. seharusnya, saya yang bertanya! nona ini siapa ya?" tanya pelayan dengan sangat lembut.

"Eh iya ... maaf Pak! Saya lupa memberitahu nama saya pada bapak. Perkenalkan nama saya Viola. tuan Darren yang menyuruh saya untuk kemari pak." Viola tersenyum menatap pelayan tersebut.

Pelayan yg mendengar jawaban dari Viola. Merasa sangat terkejut dan takut. Dirinya sudah ceroboh tidak menyambut calon istri dari tuan nya dengan baik.

Seluruh orang mengetahui bahwa Darren akan menikah dengan gadis yang bernama Viola Talisa. Namun, mereka semua tidak tau gadis seperti apa yang akan di nikahi oleh tuan nya itu. Jadi, sangat wajar jika mereka melakukan kesalahan.

"Nyonya tolong maaf kan saya!" Pelayan itu menatap Viola memohon untuk dimaafkan oleh nya. "Saya melakukan kesalahan nyonya! saya pantas untuk di hukum. Tapi, saya mohon jngan pecat saya nyonya! saya tidak tau harus tinggal dimana jika dipecat." Pelayan tersebut terus meminta maaf pada Viola. Viola merasa sangat bingung. Karna, pelayan itu tidak melakukan apa pun yang merugikan dirinya.

"Pak ada apa dengan mu! anda tidak melakukan kesalahan apapun. Jadi, anda tidak perlu meminta maaf pak!" ujar Viola memandang ke arah pelayan yang ada di depannya.

"Saya salah nyonya Viola ... saya melakukan kesalahan yang sangat besar! seharusnya, saya tidak boleh melupakannya nyonya. bahwa, di kediaman ini hanya tuan, nyonya besar, nyonya tertua dan jugak sekertaris dari tuan Darren yang mengetahui keberadaan kediaman ini." jelas pelaya tersebut pada viola. "jadi, nyonya! jika, ada seseorang yang tiba-tiba datang kemari. pasti itu adalah org yg sangat penting bagi tuan Darren nyonya! Dan pada saat nyonya memberitahu nama nyonya saya langsung mengetahuinya bahwa nyonya muda adalah calon istri dari tuan kami!" seru pelayan tersebut. Menatap kearah Viola.

"Anda tidak melakukan kesalahan pak!" seru Viola yang tersenyum kearah pelayan tersebut. "Hanya mengetahui nama dan tidak mengetahui wajah. Sangat wajar jika melakukan kesalahan pak!" timpal Viola.

"Nyonya muda baik sekali ... Tuan tidak salah memilih pasangan hidup untuk nya." Pelayan tersebut merasa takjub dengan sikap Viola yang selalu tenang dan tetap tersenyum.

" Ha ha ha ha ha ... si bapak bisa aja deh!" Viola menepuk pundak pelayan yang ada didepannya. "Oh iya, nama bapak siapa ya?"

"Nama saya Sarno, Nyonya." Pelayan memperkenalkan diri nya pada Viola.

"Baiklah ... Pak Sarno! boleh saya masuk sekarang?" Viola sudah merasa keram di kakinya. karna, terus berdiri di depan pintu. "Kaki saya ini sudah sangat pegal pak! Berdiri terus seperti ini." Viola tersenyum ketika pelayan itu melihat dirinya yang masih berdiri.

"Maaf, nyonya. saya lupa, menyuruh nyonya masuk kedalam. Mari nyonya, silahkan masuk!" seru pelayan yang mempersilahkan Viola untuk masuk.

"Terimakasih pak .." Viola langsung melangkahkan kakinya masuk kedalam kediaman Darren. Dan lagi-lagi dirinya selalu terkejut melihat yang ada di sekitarnya.

"Wahhh ... rumah ini besar sekali!" batin Viola, yang terus memandangi setiap sudut rumah kediaman Darren. "bandara pesawat pasti akan kalah nih! Jika, dibandingkan dengan rumah tuan Mr. Ice ini."

"Anda bisa duduk di ruang tengah nyonya. Jika, nyonya membutuhkan sesuatu, panggil saja saya nyonya." ujar pak Sarno dan hendak melangkahkan kakinya. Namun, Viola menghentikan nya.

"Pak ... boleh kah saya meminta sesuatu?" tanya Viola dengan nada lembut nya.

"Tentu saja nyonya!" seru pak Sarno

"Saya haus pak! Boleh tidak saya meminta segelas air putih?" tanya Viola dengan senyum jaim di pipi nya.

"Tentu saja boleh nyonya. Baiklah nyonya ... Saya akan segera mengambil segelas air untuk anda." pak Sarno langsung meninggalkan Viola untuk mengambil segelas air buat calon istri dari tuan nya tersebut.

Viola yang sendirian berada diruang tengah. hanya bisa memandangi setiap inci rumah itu. Ketika, ia sedang asyik memandangi setiap inci kediaman Darren. Namun, tiba-tiba mata nya langsung terhenti begitu melihat beberapa foto masa kecil Darren.

"Ini foto anak siapa ya? Kok imut sekali! Apa jangan-jangan ini si tuan singa itu ya? Ah iya betul, ini si Mr. Ice!" Viola langsung tertawa melihat foto kecil Darren yang begitu imut dan sangat polos. "Namun, ketika sudah dewasa dia malah sangat menakutkan."

"Apa yang membuat mu sangat bahagia nak?" tanya seseorang dari arah belakang Viola.

viola yang mendengar ada seseorang yang berbicara dari arah belakang nya. merasa kaget dan langsung berbalik badan kearah suara yang bertanya pada diri nya.

"Maaf... nyonya! saya hanya lihat-lihat saja. dan ketika saya sedang melihat rumah ini tiba-tiba saya melihat foto masa kecil tuan Darren nyonya!" Viola tersenyum kearah wanita yang berdiri di depannya. "Tuan Darren disini sangat lucu dan juga gemess nyonya."

Wanita yang berada di depan Viola tersenyum sangat lebar. Dirinya senang, baru kali ini ada orang yang berani berkomentar tentang putra nya itu. Ya wanita tersebut adalah ibu nya Darren, Aurora khan.

"Kau itu jujur sekali nak! Nama mu siapa kalau saya boleh tau?" tanya mama Darren pada Viola dengan tersenyum.

"Saya Viola Talisa nyonya." jawab Viola.

"Oh jadi ini ... calon istri yang dipilih oleh putra ku itu!" mama Darren menatap viola dan terus tersenyum. "Putra ku itu pandai sekali dalam memilih pasangan!" Mama Darren langsung mencium pipi calon menantu nya

"Maaf nyonya ... saya masih belum mengerti." Viola merasa bingung. Dirinya hari ini terus mendapatkan kejutan tanpa ia duga.

"Sayang ... Kau itu polos sekali! perkenalkan saya mama calon suami mu. Nama saya Auro-" Belum sempat menyelesaikan kalimatnya. Tiba-tiba ada suara dari arah belakang.

"Siapa yang datang ra?"

"Ini ma calon istrinya, cucu kesayangan mu!" ujar mama Darren. Orang yang datang itu adalah Padmawati khan. Omay nya Darren.

"Ini rupanya gadis pilihan cucu kesayangan ku! cantik sekali tenyata diri mu nak." Omay Darren langsung menghampiri Viola dan membelai rambut viola.

Viola semakin merasa bingung dengan apa yang ia lihat sekarang ini.

"Maaf .. saya masih belum mengerti." Viola menundukkan kepalanya.

"Apa yang membuat mu tidak mengerti nak?" tanya omay Darren.

"Saya masih bingung dengan yang terjadi hari ini nyonya." Viola masih menundukkan kepalanya.

"Sayang kau itu lucu sekali!" kelakar omay pada Viola.

"Nak ... kenali ini omay nya Darren. ibu dari ayah Darren padmawati.khan. dan ibu adalah mama nya Darren sayang Aurora Khan." Jelas mama Darren pada Viola dan masih tersenyum. "Jadi sekarang, apa calon menantu ku ini masih bingung?"

"Heheheh ... tidak nyonya. Saya sudah tidak merasa bingung lagi." Viola merasa malu. Karna, dirinya tidak mengetahui siapa mama dan juga omay Darren. Jelas-jelas hanya ada mereka yang ada di kediaman Darren. Tapi, dirinya malah tidak tau sama sekali. Begitu Viola mengetahui bahwa mereka adalah omay dan juga mama dari calon suaminya itu. Dia langsung menyalami tangan mereka.

"Kau sopan sekali nak." Omay yang merasa takjub melihat kesopanan Viola langsung membelai kepalanya.

"Ini sudah seharusnya nya omay! Menyalami yang lebih tua dari kita itu sudah menjadi kewajiban bagi ku omay. Oh iya boleh tidak Vio memanggil omay?" tanya Viola sedikit takut di wajah nya.

"Tentu saja nak!" Omay langsung tersenyum pada Viola dan menatap ke arah mama Darren. "Bukan hanya pada omay saja nak. Kau jugak harus memanggil mama nya Darren dengan panggilan mama sekarang! Bukan kah begitu Ra?"

"Tentu saja harus seperti itu ma!" seru mama Darren, menatap ke arah omay dan juga Viola dengan senyuman di wajah nya.

Viola yang merasa dirinya mendapatkan kehangatan keluarga dari Omay dan juga mama Darren merasa sedih. Ia ingat terakhir kali iya merasakan kehangatan keluarga seperti ini ketika ia berusia 17 THN dan tidak lama kemudian hanya ada masa-masa yang sangat gelap baginya.

"Makasih omay dan juga mama. Karna, sudah mau terima Viola masuk ke keluarga ini!" Viola menyeka air matanya. agar, tidak menetes didepan omay dan juga mama Darren.

"Mengapa kau harus berterimakasih sayang?" Mama Darren menatap Viola. "Seharusnya kami yang berterima kasih padamu! Karna, dirimu sudah mau masuk kedalam kehidupan putra ku yang sangat kaku itu."

"Iya nak ... Omay juga sangat senang. Karna, cucu omay memilih wanita yang sangat tepat untuk dirinya! Omay akan lebih senang lagi jika omay cepat mendapatkan cucu dari mu dan juga Darren. Dengan begitu omay akan di panggil nenek buyut sayang." senyuman memancar di wajah omay dan langsung melihat kearah gadis yang akan menikah dengan cucunya.

viola yg mendengar perkataan omay merasa terkejut dan bersalah. Dia terkejut karna, belum lagi dirinya menikah dengan Darren. tapi, malah sudah di mintai cucu. Viola juga merasa bersalah pada Omay. Karna, di surat perjanjian tidak ada yg menyuruh nya untuk hamil. dan dia jugak tidak ingin memiliki anak dengan orang yang sombong dan kejam seperti Darren. bahkan dia memiliki sifat yang sangat dingin. apalagi, saat menatap seseorang. Seperti ingin membunuh orang yang di tatap oleh nya.

"Maaf omay ... maaf ma. bukan nya aku tidak mau memberikan keturunan untuk keluarga kalian. hanya saja aku sangat tidak menyukai si singa itu! dia sangat sombong, dingin dan sangat arogan sekali. bahkan, dia membuat surat perjanjian pernikahan yg tidak masuk akal. Bagaimana bisa aku memberikan keturunan di keluarga ini. Cucu dan anak mu saja tidak ingin didekati oleh ku! jika, saja dia tidak seperti itu tentu saja aku mau. apa lagi dia sangat tampan. Pasti bisa untuk memperbaiki keturunan. ah sudahlah buat apa aku memikirkan tuan Mr. Ice itu!" Viola mengatai Darren dalam hati nya.

"Ah ... Omay ini bisa saja. Bagaimana caranya Vio kasih cucu pada omay? Vio kan masih belum menikah may!" ujar Viola dengan wajah sedikit memerah.

"Iya ... Mama ada-ada saja sih! Cucu mama belum lagi menikah. Tapi, mama sudah minta cucu." Mama Darren tertawa melihat mama mertua nya yang tidak sabar menjadi omay buyut. Sebenarnya, dirinya juga menginginkan hal yang sama. Namun, dia paham tidak mungkin mereka akan cepat memiliki anak.

"Hehehe iya Ra, kau benar juga!" Omay Darren langsung tertawa.

Viola yang takut akan di tanyai hal aneh lagi oleh omay dan juga mama Darren. Dirinya langsung memikirkan bagaimana caranya agar mereka berhenti menanyai nya.

"Ma ... Vio sangat lelah. Boleh tidak Vio istirahat sebentar saja!" Viola sedikit memelas pada mama Darren.

"Tentu saja sayang. Kau itu kan calon menantu kesayangan ku." ujar mama Darren. Mama Darren langsung memanggil pak Sarno untuk mengantar Viola kekamar Darren .

" Pak Sarno ...." panggil mama darren sedikit keras.

" iya Bu" jawab pak Sarno.

"Pak, tolong antar Viola kekamar nya! seperti, nya dia sangat lelah dan penuhi semua kebutuhan nya. jangan sampai dia kekurangan apa pun, kau ingat itu pak! " Perintah mama Darren menatap kearah Viola

"Baik, buk. Saya tidak akan membiarkan nyonya muda kekurangan." Jawab pak Sarno.

"Bagus kalau begitu pak." ujar mama Darren.

"Pak Sarno ini gimana sih! Jelas-jelas aku tadi meminta segelas air padanya. tapi, sampai sekarang dia tidak memberikan ku air dan malah ngomong ke mama tidak akan membiarkan ku kekurangan." Gerutu Viola dalam hatinya. "Bener-bener ya. Orang yang kerja sama singa itu, semuanya pada ngeselin banget!"

"Nak ... ikut lah dengan pak Sarno! dia akan mengantar kan mu kekamar mu. Kau akan tinggal disini sampai pernikahan mu tiba sayang. setelah itu pasti putra ku akan membawa mu ke kediaman nya sndri." ujar mama Darren yang langsung memecahkan lamunan Viola.

"Pergilah sayang! omay lihat kau sangat lelah." perintah omay Darren dengan tersenyum kearah Viola.

Mendengar perintah dari Omay dan juga mama Viola langsung menganggukkan kepalanya. karna, sebenarnya dia memang sudah lelah yang harus pergi kesana dan kesini.

"Iya omay dan mama. Vio masuk ke kamar dulu ya!" Viola langsung berjalan mengikuti langkah kaki pak Sarno. Mereka pun tiba tepat di depan pintu kamar Darren.

"Oh iya ... tadi kenapa bapak tidak mengantar kan segelas air sama saya? Saya kan sangat haus padahal." kesal Viola menatap kearah pak Sarno.

"Eh iya ... Maaf non! saya lupa. Maklumlah namanya jugak sudah tua." Pak Sarno tertawa kecil didepan Viola namun Viola hanya memanyunkan bibirnya saja.

"Baik lah pak, tidak apa-apa. Ini kamar siapa ya, Pak? " Viola memandangi sebuah ruang yang ada dihadapannya.

"Oh ... Ini kamarnya tuan Darren nyonya muda." ujar pak Sarno.

"Jika ini kamar nya Darren. Mengapa, saya harus kekamar ini pak? Lagian kami kan belum menikah." ketus Viola pada pak Sarno.

"Nyonya muda ... anda tidak perlu khawatir! Tuan muda jarang sekali pulang kemari." jelas pak Sarno.

"Baiklah, jika seperti itu pak. yasudah saya masuk dulu ya pak! Bye bye." Viola melambaikan tangan nya pada pak Sarno.

"Nyonya muda itu, polos sekali. Seperti anak-anak." Pak Sarno menggeleng kan kepalanya dan tersenyum. Setelah, selesai mengantar kan Viola kekamar nya. Pak Sarno langsung pergi untuk melanjutkan pekerjaan nya.

"Wahhh ... kamar ini besar sekali!" lagi-lagi Viola di buat takjub oleh kediaman Darren. "sepertinya, aku bakalan tidur nyenyak ni ! he he he ... sebelum tidur, mending aku mandi dulu ah." Viola langsung melangkahkan kakinya menuju kekamar mandi.

Setelah selesai mandi, Viola merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Dirinya merasa sangat nyaman, tidur diatas tempat tidur yang sangat besar dan empuk. belum terlalu lama mata Viola langsung terpejam.

Viola memang seperti itu. ketika, sudah ada tempat yg nyaman bagi dirinya. Dia tidak akan ingin pergi kemana-mana.

^^^Bersambung...^^^

...****************...

Terpopuler

Comments

Suri Ani

Suri Ani

kelakuan viola kok saya kayaknya kurang srek ya thor , tdk tahu apa yang salah ya ! 😄🤭😀

2021-10-03

2

MUKAYAH SUGINO

MUKAYAH SUGINO

Semangatttttt

2021-06-27

1

Nessya Prastiwi

Nessya Prastiwi

lanjut Thor😚.
semangat terus buat up nya 😊

2021-01-09

1

lihat semua
Episodes
1 Eps. 01 Pengenalan
2 Eps. 02 Terjadi masalah
3 Eps. 03 Beradu argument
4 Eps. 04 Perjanjian Pernikahan
5 Eps .05 Bertemu Keluarga Darren
6 Eps. 06 Tersebarnya Berita Pernikahan Darren dan Viola
7 Eps. 07 Pengunduran diri Viola
8 Eps. 08 Informasi kegiatan Viola
9 Eps. 09 Perdebatan Laura dan Bobby
10 Eps. 10 Penolakan Darren
11 Eps. 11 Persiapan Resepsi Pernikahan 1 .
12 Eps. 12 Persiapan Resepsi Pernikahan 2 .
13 Eps. 13 Wedding Day .
14 Eps. 14 Alasan Ketidakhadiran Shelly
15 Eps. 15 Makan Bersama
16 Eps. 16 Mengapa bayangan nya selalu ada di pikiran ku sih!!!
17 Eps. 17 Pembalasan Darren 1
18 Eps. 18 Pembalasan Darren 2
19 Eps. 19 Viola Memasak Khusus Untuk Darren
20 Eps. 20 Makanan apa ini??
21 Eps. 21 Kemarahan seorang Darren
22 Eps. 22 Peraturan baru tuan muda
23 Eps. 23 Bertemu kembali dengan Tara
24 Eps. 24 Kekesalan Shelly
25 Eps. 25 Viola dan Darren pindah dari kediamannya pertama nya.
26 Eps. 26 Semua tentang angka 6 ?
27 Eps. 27 Sebenarnya Ada Rahasia Apa Di Lantai 6?
28 Eps. 28 Kau benar-benar penuh misteri Darren!
29 Eps. 29 Lawan bisnis baru
30 Eps. 30 Permainan akan segera dimulai Viola Talisa!
31 Eps. 31 Semuanya pada aneh !
32 Eps. 32 Kelulusan Tara
33 Eps. 33 Kehadiran seseorang
34 Eps. 34 Hari yang penuh Kekesalan
35 Eps. 35 Hari yang sangat menakutkan
36 Eps. 36 siapa sebenarnya kalian?
37 Eps. 37 Sebenarnya kamu dimana Viola?
38 Eps. 38 Mengapa kalian menculik ku?
39 Eps. 39 titik cerah keberadaan Viola
40 Eps. 40 Rahasia yang akan segera terbongkar
41 Eps. 41 Kisah cinta Erik part 1
42 Eps. 42 Kisah cinta Erik Part 2
43 Eps. 43 Kisah cinta Erik part 3
44 Eps. 44 Kisah cinta Erik part 4
45 Eps. 45 Kisah cinta Erik part 5
46 Eps. 46 Kisah cinta Erik part 6 (end)
47 Eps. 47 Pesan singkat Erik
48 Eps. 48 Berani nya kau menyakiti istriku ku!
49 Eps. 49 Lagi-lagi Darren berpikir yang tidak masuk akal!
50 Eps. 50 Alasan Dokter Andhika Kasella
51 Eps. 51 Akhirnya semua sudah selesai!
52 Eps. 52 mengapa semua orang ketakutan?
53 Eps. 53 Hukuman tuan muda
54 Eps. 54 Kejutan di pagi hari
55 Eps. 55 Sebuah pertanyaan yang berakhir kemarahan
56 Eps. 56 sebuah kemarahan yang berujung kekhawatiran
57 Eps. 57 kekhawatiran Tara
58 Eps. 58 kesialan pak Dadang
59 Eps. 59 Presdir yang posesif
60 Eps. 60 keberangkatan yang tertunda.
61 Eps. 61 Kebingungan seorang Roy
62 Eps. 62 Visual para tokoh.
63 Eps. 63 Identitas Baru
64 Eps. 64 Cerita di atas ranjang
65 Eps. 65 Obrolan serius antara Viola dan Shelly
66 Eps. 66 Kemarahan Evan.
67 Eps. 67 Kedatangan Omay dan juga mama Darren
68 Eps. 68 Keberangkatan Tara
69 Eps. 69 Pertengkaran Hebat Darren dan Violah.
70 Eps. 70 dasar tidak waras!
71 Eps. 71 suprise untuk Darren
72 Eps. 72 Suasana yang tak terkendali kan.
73 Eps. 73 Kemarahan Viola dan kesedihan Viola.
74 Eps. 74 Habislah kita!
75 Eps. 75 Aku ingin pulang kerumah ku!
76 Eps. 76 Kemurkaan Darren
77 Eps. 77 sudah kuduga!
78 Eps. 78 perhatian nya Viola
79 Eps. 79 Lagi-lagi Andhika cari masalah!
80 Eps. 80 ternyata menjilat ludah sendiri itu lebih mengerikan ya!
81 Eps. 81 Aku malu!
82 Eps. 82 curhatan Darren!
83 Eps. 83 Hubungan kita salah!
84 Eps. 84 apakah hal yang dinantikan akan terjadi?
85 Eps. 85 Malam pertama!
86 Eps. 86 Kasella, Kasella!
87 Eps. 87 Viola meminta izin pada suami nya.
88 Eps. 88 kecemasan Bobby
89 Eps. 89 rencana aneh Viola dan Shelly.
90 Eps. 90 Sebuah Paket Misterius..
91 Eps. 91 Viola menunggu Darren pulang
92 Eps. 92 keberanian Lisa.
93 Eps. 93 kau keterlaluan!
94 Eps. 94 berjanji lah pada ku
95 Eps. 95 Ternyata benar kau tidak mencintai ku!
96 Eps. 96 Masakan Viola
97 Eps. 97 Masa lalu!
98 Eps. 98 Aku merindukanmu!
99 Eps. 99 Ancaman!
100 Eps. 100 Mengapa kau sensitif sekali!
101 Eps. 101 Nasihat Andhika.
102 Eps. 102 kedatangan Vaya!
103 Eps. 103 Aku tidak marah pada mu!
104 Eps. 104 Tidak boleh!
105 Eps. 105 Terimakasih suamiku.
106 Eps. 106 Tidak apa-apa, kau juga tidak mengetahui nya!
107 Eps. 107 Dasar mesum!
108 Eps. 108 Pergi berkencan.
109 Eps. 109 Sebaiknya kita cari tempat lain saja!
110 Eps. 110 Sudah berapa kali aku di bodohi?
111 Eps. 111 Seperti nya ada yang tidak beres dengan istri ku!
112 Eps 112 ada apa dengan Viola?
113 Eps. 113 Selamat untuk mu Viola Talisa!
114 Eps. 114 Apa jangan-jangan aku hamil!
115 Eps. 115 Permintaan kecil Bobby
116 Eps. 116 Kedatangan Viola di rumah sakit Andhika!
117 Eps. 117 kehamilan Viola
118 Eps. 118 Aku tau sekarang!
119 Eps. 119 Biarkan aku pergi!
120 Eps. 120 Viola mengalami koma.
121 Eps. 121 Flash back.
122 Eps. 122 kekhawatiran Shelly
123 Eps. 123 Kemurkaan seorang Shelly
124 Eps. 124 Bukan urusan mu!
125 Eps. 125 Jangan pergi!
126 Eps. 126 hubungan kami salah?
127 Eps. 127 tidak apa-apa!
128 Eps. 128 Apa maksud mu?
129 Eps. 129 mari bercerai!
130 Eps. 130 Masa kecil Darren.
131 Eps. 131 Bagaimana kondisi nya?
132 Eps. 132 Aku tidak akan lupa
133 Eps. 133 Tapi ini kan...
134 Eps. 134 Kesalahpahaman.
135 Eps. 135 bagaimana jika itu aku?
136 Eps. 136 Terbongkar nya rahasia di lantai 6.
137 Eps. 137 Mengapa kau mau meninggalkan ku?
138 Eps. 138 Boby Charlton!
139 Eps. 139 dokter Andhika.
140 Eps. 140 Aku akan bertanggung jawab!
141 Eps. 141 Kembali ke kamar mu!
142 Eps. 142 Minta pertanggungjawaban!
143 Eps. 143 dia tidak mencintai ku Vi!
144 Eps. 144 Aku harus apa Darren!
145 Eps. 145 Apa yang sudah menjadi milik ku tidak boleh menjadi milik orang lain!
146 Eps. 146 Berkunjung sekaligus bulan madu!
147 Eps. 147 Malam yang indah
148 Eps. 148 kakak ipar!!
149 Eps. 149 Kembali nya Bobby!
150 Eps. 150 Tapi, aku belum siap!
151 Eps. 151 Brengsek!
152 Eps. 152 Tapi, aku mencintai nya.
153 Eps. 153 deal?
154 Eps. 154 Hukuman Bobby!
155 Eps. 155 maafkan aku!
156 Eps. 156 omay, mama!
157 Eps. 157 Kerumah orang tua Shelly
158 Eps. 158 Jaga langkah anda Alvino Mahendra!
159 Eps. 159 Anda dalam masalah Alvino!
160 Eps. 160 Kau meremehkan ku?
161 Eps. 161 Kau egois!
162 Eps. 162 Rencana Viola dan Shelly
163 Eps. 163 Kau yakin?
164 Eps. 164 apa yang sedang kalian rencana kan?
165 Eps. 165 What's!!
166 Eps. 166 Pernikahan Bobby dan Shelly!
167 Eps. 167 Berangkat ke Singapura!
168 Eps. 168 kau itu kenapa?
169 Eps. 169 Bagaimana?
170 Eps. 170 Hadiah untuk Viola
171 Eps. 171 Rencana Viola
172 Eps. 172 plakkk!!!
173 Eps 173
174 Eps 174.
175 Eps. 175 perut Shelly sakit.
176 Eps 176 lahiran Shelly
177 Episode 177 berangkat ke Paris
178 Episode 178 Wisuda Verlin Tara
179 Episode 179 Terungkap nya identitas asli Tara.
180 Episode 180 Ada apa dengan Viola???
181 Episode. 181 Viola Hamill??
182 Episode 182 Akhirnya...!
183 Episode 183 Seluruh keluarga menjaga Viola!
184 Episode 184
185 Episode 185. 7 bulanan
186 Eps. 186 Siapa dia?
187 Episode 187 Aku ingin ikut!
188 Eps. 188 Kerugian Besar!
Episodes

Updated 188 Episodes

1
Eps. 01 Pengenalan
2
Eps. 02 Terjadi masalah
3
Eps. 03 Beradu argument
4
Eps. 04 Perjanjian Pernikahan
5
Eps .05 Bertemu Keluarga Darren
6
Eps. 06 Tersebarnya Berita Pernikahan Darren dan Viola
7
Eps. 07 Pengunduran diri Viola
8
Eps. 08 Informasi kegiatan Viola
9
Eps. 09 Perdebatan Laura dan Bobby
10
Eps. 10 Penolakan Darren
11
Eps. 11 Persiapan Resepsi Pernikahan 1 .
12
Eps. 12 Persiapan Resepsi Pernikahan 2 .
13
Eps. 13 Wedding Day .
14
Eps. 14 Alasan Ketidakhadiran Shelly
15
Eps. 15 Makan Bersama
16
Eps. 16 Mengapa bayangan nya selalu ada di pikiran ku sih!!!
17
Eps. 17 Pembalasan Darren 1
18
Eps. 18 Pembalasan Darren 2
19
Eps. 19 Viola Memasak Khusus Untuk Darren
20
Eps. 20 Makanan apa ini??
21
Eps. 21 Kemarahan seorang Darren
22
Eps. 22 Peraturan baru tuan muda
23
Eps. 23 Bertemu kembali dengan Tara
24
Eps. 24 Kekesalan Shelly
25
Eps. 25 Viola dan Darren pindah dari kediamannya pertama nya.
26
Eps. 26 Semua tentang angka 6 ?
27
Eps. 27 Sebenarnya Ada Rahasia Apa Di Lantai 6?
28
Eps. 28 Kau benar-benar penuh misteri Darren!
29
Eps. 29 Lawan bisnis baru
30
Eps. 30 Permainan akan segera dimulai Viola Talisa!
31
Eps. 31 Semuanya pada aneh !
32
Eps. 32 Kelulusan Tara
33
Eps. 33 Kehadiran seseorang
34
Eps. 34 Hari yang penuh Kekesalan
35
Eps. 35 Hari yang sangat menakutkan
36
Eps. 36 siapa sebenarnya kalian?
37
Eps. 37 Sebenarnya kamu dimana Viola?
38
Eps. 38 Mengapa kalian menculik ku?
39
Eps. 39 titik cerah keberadaan Viola
40
Eps. 40 Rahasia yang akan segera terbongkar
41
Eps. 41 Kisah cinta Erik part 1
42
Eps. 42 Kisah cinta Erik Part 2
43
Eps. 43 Kisah cinta Erik part 3
44
Eps. 44 Kisah cinta Erik part 4
45
Eps. 45 Kisah cinta Erik part 5
46
Eps. 46 Kisah cinta Erik part 6 (end)
47
Eps. 47 Pesan singkat Erik
48
Eps. 48 Berani nya kau menyakiti istriku ku!
49
Eps. 49 Lagi-lagi Darren berpikir yang tidak masuk akal!
50
Eps. 50 Alasan Dokter Andhika Kasella
51
Eps. 51 Akhirnya semua sudah selesai!
52
Eps. 52 mengapa semua orang ketakutan?
53
Eps. 53 Hukuman tuan muda
54
Eps. 54 Kejutan di pagi hari
55
Eps. 55 Sebuah pertanyaan yang berakhir kemarahan
56
Eps. 56 sebuah kemarahan yang berujung kekhawatiran
57
Eps. 57 kekhawatiran Tara
58
Eps. 58 kesialan pak Dadang
59
Eps. 59 Presdir yang posesif
60
Eps. 60 keberangkatan yang tertunda.
61
Eps. 61 Kebingungan seorang Roy
62
Eps. 62 Visual para tokoh.
63
Eps. 63 Identitas Baru
64
Eps. 64 Cerita di atas ranjang
65
Eps. 65 Obrolan serius antara Viola dan Shelly
66
Eps. 66 Kemarahan Evan.
67
Eps. 67 Kedatangan Omay dan juga mama Darren
68
Eps. 68 Keberangkatan Tara
69
Eps. 69 Pertengkaran Hebat Darren dan Violah.
70
Eps. 70 dasar tidak waras!
71
Eps. 71 suprise untuk Darren
72
Eps. 72 Suasana yang tak terkendali kan.
73
Eps. 73 Kemarahan Viola dan kesedihan Viola.
74
Eps. 74 Habislah kita!
75
Eps. 75 Aku ingin pulang kerumah ku!
76
Eps. 76 Kemurkaan Darren
77
Eps. 77 sudah kuduga!
78
Eps. 78 perhatian nya Viola
79
Eps. 79 Lagi-lagi Andhika cari masalah!
80
Eps. 80 ternyata menjilat ludah sendiri itu lebih mengerikan ya!
81
Eps. 81 Aku malu!
82
Eps. 82 curhatan Darren!
83
Eps. 83 Hubungan kita salah!
84
Eps. 84 apakah hal yang dinantikan akan terjadi?
85
Eps. 85 Malam pertama!
86
Eps. 86 Kasella, Kasella!
87
Eps. 87 Viola meminta izin pada suami nya.
88
Eps. 88 kecemasan Bobby
89
Eps. 89 rencana aneh Viola dan Shelly.
90
Eps. 90 Sebuah Paket Misterius..
91
Eps. 91 Viola menunggu Darren pulang
92
Eps. 92 keberanian Lisa.
93
Eps. 93 kau keterlaluan!
94
Eps. 94 berjanji lah pada ku
95
Eps. 95 Ternyata benar kau tidak mencintai ku!
96
Eps. 96 Masakan Viola
97
Eps. 97 Masa lalu!
98
Eps. 98 Aku merindukanmu!
99
Eps. 99 Ancaman!
100
Eps. 100 Mengapa kau sensitif sekali!
101
Eps. 101 Nasihat Andhika.
102
Eps. 102 kedatangan Vaya!
103
Eps. 103 Aku tidak marah pada mu!
104
Eps. 104 Tidak boleh!
105
Eps. 105 Terimakasih suamiku.
106
Eps. 106 Tidak apa-apa, kau juga tidak mengetahui nya!
107
Eps. 107 Dasar mesum!
108
Eps. 108 Pergi berkencan.
109
Eps. 109 Sebaiknya kita cari tempat lain saja!
110
Eps. 110 Sudah berapa kali aku di bodohi?
111
Eps. 111 Seperti nya ada yang tidak beres dengan istri ku!
112
Eps 112 ada apa dengan Viola?
113
Eps. 113 Selamat untuk mu Viola Talisa!
114
Eps. 114 Apa jangan-jangan aku hamil!
115
Eps. 115 Permintaan kecil Bobby
116
Eps. 116 Kedatangan Viola di rumah sakit Andhika!
117
Eps. 117 kehamilan Viola
118
Eps. 118 Aku tau sekarang!
119
Eps. 119 Biarkan aku pergi!
120
Eps. 120 Viola mengalami koma.
121
Eps. 121 Flash back.
122
Eps. 122 kekhawatiran Shelly
123
Eps. 123 Kemurkaan seorang Shelly
124
Eps. 124 Bukan urusan mu!
125
Eps. 125 Jangan pergi!
126
Eps. 126 hubungan kami salah?
127
Eps. 127 tidak apa-apa!
128
Eps. 128 Apa maksud mu?
129
Eps. 129 mari bercerai!
130
Eps. 130 Masa kecil Darren.
131
Eps. 131 Bagaimana kondisi nya?
132
Eps. 132 Aku tidak akan lupa
133
Eps. 133 Tapi ini kan...
134
Eps. 134 Kesalahpahaman.
135
Eps. 135 bagaimana jika itu aku?
136
Eps. 136 Terbongkar nya rahasia di lantai 6.
137
Eps. 137 Mengapa kau mau meninggalkan ku?
138
Eps. 138 Boby Charlton!
139
Eps. 139 dokter Andhika.
140
Eps. 140 Aku akan bertanggung jawab!
141
Eps. 141 Kembali ke kamar mu!
142
Eps. 142 Minta pertanggungjawaban!
143
Eps. 143 dia tidak mencintai ku Vi!
144
Eps. 144 Aku harus apa Darren!
145
Eps. 145 Apa yang sudah menjadi milik ku tidak boleh menjadi milik orang lain!
146
Eps. 146 Berkunjung sekaligus bulan madu!
147
Eps. 147 Malam yang indah
148
Eps. 148 kakak ipar!!
149
Eps. 149 Kembali nya Bobby!
150
Eps. 150 Tapi, aku belum siap!
151
Eps. 151 Brengsek!
152
Eps. 152 Tapi, aku mencintai nya.
153
Eps. 153 deal?
154
Eps. 154 Hukuman Bobby!
155
Eps. 155 maafkan aku!
156
Eps. 156 omay, mama!
157
Eps. 157 Kerumah orang tua Shelly
158
Eps. 158 Jaga langkah anda Alvino Mahendra!
159
Eps. 159 Anda dalam masalah Alvino!
160
Eps. 160 Kau meremehkan ku?
161
Eps. 161 Kau egois!
162
Eps. 162 Rencana Viola dan Shelly
163
Eps. 163 Kau yakin?
164
Eps. 164 apa yang sedang kalian rencana kan?
165
Eps. 165 What's!!
166
Eps. 166 Pernikahan Bobby dan Shelly!
167
Eps. 167 Berangkat ke Singapura!
168
Eps. 168 kau itu kenapa?
169
Eps. 169 Bagaimana?
170
Eps. 170 Hadiah untuk Viola
171
Eps. 171 Rencana Viola
172
Eps. 172 plakkk!!!
173
Eps 173
174
Eps 174.
175
Eps. 175 perut Shelly sakit.
176
Eps 176 lahiran Shelly
177
Episode 177 berangkat ke Paris
178
Episode 178 Wisuda Verlin Tara
179
Episode 179 Terungkap nya identitas asli Tara.
180
Episode 180 Ada apa dengan Viola???
181
Episode. 181 Viola Hamill??
182
Episode 182 Akhirnya...!
183
Episode 183 Seluruh keluarga menjaga Viola!
184
Episode 184
185
Episode 185. 7 bulanan
186
Eps. 186 Siapa dia?
187
Episode 187 Aku ingin ikut!
188
Eps. 188 Kerugian Besar!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!