Satu Minggu kemudian...
Pagi-pagi sekali Viola sudah terbangun, Ia ingat bahwa, dirinya ada janji dengan Pria yang di tabrak oleh adik nya. Viola langsung mandi dan bersiap-siap.
Ketika Viola sedang merapikan pakaian dan rambutnya, tiba-tiba Tara terangun dari tidurnya dan melihat Viola yang sudah sangat rapi.
"Kakak mau kemana? kok pagi- pagi begini sudah rapi sekali!" Tara menoleh kearah Viola sambil mengucek matanya.
"Kau ingat kecelakaan Minggu lalu Tara?" tanya Viola, memandang Tara.
"Tentu saja! Aku mengingat nya dengan jelas kak." jawab Tara dengan mantap nya.
"Lantas ... mengapa kau bertanya pada ku! kemana aku akan pergi Tara?" Viola langsung menyetil kening adik nya.
"Awww ... sakit tau kakkk!" pekik Tara, mengelus-elus kening nya.
"Itu lah akibatnya, jika kau terlalu bodoh Tara!" Viola tertawa melihat tingkah adik nya.
"Aku hanya bertanya kak!" ketus Tara. Membuang muka nya dari hadapan Viola.
"Uhhhh ... cup cup cup, Adik ku sayang!" bujuk Viola, melihat adik nya sedang ngambek padanya. "Jangan ngambek dong! kakak bercanda Tara sayang."
"Baiklah, kak. Aku tidak akan ngambek lagi," Tara memeluk Viola dengan sangat erat.
"Jangan lama-lama peluk nya, nntik baju kakak kusut loh ... !" kelakar Viola pada tara.
"Iiiihhh ... Kakak jahat sekali! kakak lebih menyayangi baju mu daripada adik mu sendiri" tukas Tara, dengan nada yang sangat kesal.
"Kakak bercanda Tara! Mana mungkin, kakak lebih menyayangi baju dibandingkan dengan diri mu yang manja ini!" Viola membelai rambut adik nya.
"Hehehe ... Kakak memang yang terbaik deh! Oh iya, kak! Kakak serius akan menikah dengan tuan Darren? dia kan terkenal sangat kejam kak!" Tara memandangi Viola dengan sangat dekat untuk memastikan jawaban apa yang akan kakak nya katakan.
"Tara .. tentu saja aku akan menikah dengan nya!" seru Viola pada Tara. Dan terus melanjutkan kegiatan nya. untuk datang ke perusahaan Darren.
"Tapi, kak! Pernikahan kakak bukan atas dasar cinta. Apa kakak akan bahagia?" Tara melihat kakak nya, dengan mata yang sudah mulai berlinang.
Viola yang melihat Tara ingin menangis karna dirinya. langsung menghela kan nafas dengan sangat panjang dan menghentikan kegiatan nya yang sedang merapikan pakaian nya tersebut.
"Tara sayang ... kau ingat bukan? Apa yg dikatakan oleh tuan Darren itu kepada kita berdua?" tanya Viola sembari menghapus air mata adik nya.
"Iya ... kak. Aku mengingat nya dengan jelas. Tapi, kak ... Aku tidak ingin melihat mu menderita. karna pernikahan ini kak! Pernikahan yang akan kakak laksanakan itu, hanya di dasari oleh kesepakatan dan keterpaksaan. Kakak tidak akan bisa bahagia, dengan pernikahan itu ..." Tara langsung menangis, melihat pengorbanan kakak nya untuk dirinya tersebut.
"Heyy ... Tara sayang! Jangan menangis adik ku yang manis. Jika aku tidak melakukan nya, maka kau akan di penjara sayang. Aku tidak akan bisa, melihat orang yang palingggg ... aku sayang menderita seperti itu. dan satu hal lagi Tara, aku jugak tidak ingin melihat masa depan mu hancur Adik ku!" Viola langsung memeluk adik nya tersebut.
"Aku akan melakukan apa pun. Agar kau bahagia Tara! lagian pernikahan ini jugak tidak terlalu buruk bagi ku. aku hanya perlu membahagiakan ibu dan juga omay nya tuan Darren, itu saja bukan? tuan Darren sndri juga tidak terlalu menyukai jika ada perempuan yang terlalu lama dekat nya! Jadi, kau tidak perlu khawatir tentang diriku Tara!" bisik lembut Viola pada Tara.
"Tapi kak! Jika kau sudah menikah. Aku bagaimana kak?" tanya Tara dengan nada lirih nya, melihat ke arah Viola. "Siapa yg akan membiayai sekolah ku kak? Aku jugak tinggal dimana kak? Aku tidak ingin tinggal sendirian dirumah ini! Aku takut kak."
Mendengar ucapan Tara, Viola merasa sangat khawatir. Dia tidak tau apa yang akan terjadi nnti nya pada adik kesayangannya itu.
"Sepertinya, Aku harus membicarakan hal ini kepada tuan darren!" Batin Viola
"Tara kau tidak perlu takut sayang! Kakak akan tetap bersama mu. Walaupun kakak sudah menikah dan juga akan membiayai sekolah mu itu Tara." Viola memenangkan adik nya agar tidak perlu menghawatirkan apa pun.
Mendengar jawaban dari kakak nya itu. Tara merasa lega dan tidak perlu khawatir lagi. Sementara, Viola melanjutkan kegiatan nya yang tadi sempat terhenti oleh pertanyaan adik nya itu.
Selesai bersiap siap viola langsung bergegas ke perusahaan Darren.
...----------------...
Perusahaan Drn.Khan..
Disebuah ruangan ada seorang lelaki yang tengah duduk di kursi kerja nya. Menatap layar komputernya dengan sangat serius.
Orang tersebut adalah Darren, Darren sedang sibuk mengerjakan dokumen-dokumen penting perusahaan nya. tiba-tiba Darren mengingat satu hal dan langsung menelfon sekretaris nya tersebut. untuk segera masuk keruangan nya.
"Segera keruangan ku!" sergah Darren, ketika sekertaris nya mengangkat panggilan dari nya.
"Baikk, tu-" Bobby yang belum sempat menyelesaikan kalimatnya. Namun, Darren sudah memutuskan panggilannya.
"Darren ... kau sangat keterlaluan! Belum sempat aku menjawab perkataan mu, kau langsung memutuskan nya begitu saja!" Kesal Bobby pada tuan nya itu. "Enak ya? kalau jadi orang kaya! Bisa sesuka hatinya!"
"tok tok tok ..."
"Masuk!"
" Tuan .... Apa kau membutuhkan sesuatu? hingga membuat mu memanggil ku kemari." tanya Bobby, melihat kearah Darren yang masih sibuk dengan layar yang ada di depannya.
"Apakah kau ingat! Kakak dari gadis yg menabrak mobil ku Minggu lalu ?" Darren menghentikan kegiatannya dan menatap Bobby.
"Tentu saja tuan!" seru Bobby. Dirinya langsung membayangkan wajah gadis yang ia lihat Minggu lalu "Gadis itu sangat cantik tuan."
"Kau itu ya!" Darren menatap tajam Bobby. "Selalu saja memandang gadis dengan paras wajah nya. Pandangan lah sifat dan perilakunya! Jangan hanya wajah saja yang kau pandang."
"Maaf tuan ... saya tidak bermaksud begitu." ujar Bobby.
"Sudah lah! Aku hanya ingin kau mencari tau segala apa pun mengenai gadis itu!" Perintah Darren pada Bobby. "Dalam waktu 20 menit. Kau harus sudah mengetahui semua tentang gadis itu! Karna, ku rasa sebentar lagi, gadis itu akan datang menemui ku! untuk membicarakan perjanjian pernikahan kami. sebelum, dia sampai kemari, aku harus tau semua tentang dirinya!"
Bobby yg mendengarnya hanya mengangguk saja. Ia tau jika dirinya menolak perintah dari tuan nya itu. maka tuan nya tersebut pasti akan sangat marah.
" baik tuan," balas Bobby.
"Hufttt ... mencari sebuah informasi lengkap tentang seorang gadis, dalam waktu 20 menit? Dia itu tidak waras kurasa!" gerutu Bobby. Melangkah kan kakinya keluar dari ruangan darren. "Ayolah ... Aku ini hanya sekretaris mu saja! Aku bukan google Darren! Yang harus mengetahui segalanya. Yasudah lah ... Aku hanya bisa mengatai dirimu di dalam hati ku saja! Lagian beginilah jadi nya jika menjadi sekretaris seorang miliarder dunia."
Boby trs mencari tahu segala sesuatu tentang Viola dengan sangat cepat agar tuan nya tidak marah...
"Argghh ... akhirnya selesai juga!" Bobby meletakkan sebuah kertas di atas meja nya dan menghela kan nafas berat nya.
Tidak lama Bobby duduk di kursi kerja. Dia langsung bangkit dan segera keruangan tuan nya, untuk memberitahu semua tentang gadis yang ingin ia ketahui.
"Tok tok tok ..."
"Masuk!" Darren yang melihat Bobby yang masuk kedalam ruangan nya, langsung menanyakan hal yang ingin dia ketahui
"Bagaimana Bob?" tanya Darren, menatap kearah Bobby. "Kau sudah menemukan informasi tentang gadis itu?"
"Sudah tuan!" ujar Bobby pada Darren. Dan langsung menjelaskan tentang Viola pada tuan nya. "Viola Talisa, berumur 20 THN. Anak yatim-piatu. Ayah nya meninggal dunia ketika dia berumur 15 THN. sedangkan ibunya, meninggal dunia ketika dia berumur 17 THN. Viola memiliki adik perempuan dan satu orang sahabat baik nya. Adik nya bernama Verlin Tara. sedangkan, sahabat nya bernama Shelly Rula tuan. Viola bekerja di sebuah mall Central Park drn.khan, salah satu milik perusahaan tuan. Dulu Viola sempat memiliki seorang kekasih tuan. Namun, kekasih nya meninggalkan dirinya dan menikah dengan wanita lain. Aku sendiri tidak tau alasan mengapa pria itu meninggalkan Viola! Apakah masih ada yang ingin tuan tahu tentang gadis itu?"
Darren yg mendengar tentang riwayat hidup gadis tersebut. Merasa takjub dan kagum. Bagaimana bisa seorang gadis, yang ditinggal oleh kedua orang tua nya. mampu bertahan hidup dan membiayai kebutuhan adik nya. Bahkan, dirinya tidak pernah putus asa sedikit pun.
"Baiklah, Bob! kurasa informasi Mu tentang dia sudah lebih dari cukup!" seru Darren.
"Oh iya ... satu hal lagi! Aku ingin seseorang mengawasi dan melindungi gadis itu! Dia sekarang adalah calon istri ku. jngan biarkan ada orang yang menyakiti dirinya selain aku!" Darren memandang Bobby dengan tatapan dingin nya.
"Baik, Tuan. Aku tidak akan membiarkan ada orang yang menyakiti calon istri tuan." Tukas Bobby. melihat kearah Darren tanpa ekspresi apa pun.
Jam sudah menunjukkan pukul 11.00 wib. Viola yang tadinya masih di perjalanan menuju ke perusahaan Darren, akhirnya ia sampai ke perusahaan pria yang membuat nya harus menikah secara mendadak.
Dirinya langsung terkejut melihat betapa besarnya perusahaan Darren dan sangat megah.
"Wahhh ... Besar sekali." Viola memandangi perusahaan tersebut dengan mulut yang masih terbuka. "Sebelumnya, aku hanya mendengar dari orang saja! Bahwa, perusahaan seorang miliarder dunia ini sangat besar. setelah aku melihat nya secara langsung, tak ku sangka ternyata memang sangat besar! tuan Darren itu ternyata benar-benar sangat kaya ya."
Viola yang memandangi perusahaan darren tanpa hentinya. Akhirnya ia memutuskan untuk segera masuk, agar masalahnya dengan pria dingin itu segera cepat' selesai.
"Selamat pagi nona ..." sapa seorang resepsionis yang berdiri di depannya. "Apakah ada yang dapat saya bantu nona?"
"Selamat pagi juga ..." Viola membalas sapa dari resepsionis tersebut. "Saya ada janji dengan pimpinan mu. Bisakah saya menemui pimpinan mu tersebut?"
"Nona ini, sopan sekali yah!" bisik resepsionis itu.
"Baiklah, nona ... saya akan menghubungi sekretaris pimpinan saya dulu! silahkan nona duduk diruang tunggu. nanti sekretaris pimpinan kami akan menjumpai mu nona." ujar resepsionis tersebut. Dan menyuruh Viola untuk duduk dan menunggu kedatangan Bobby diruang tunggu.
"Baiklah ..." Viola langsung berjalan kearah ruang tunggu yang sudah di persilahkan oleh resepsionis itu.
Tidak lama kemudian, sekertaris Darren tiba di tempat Viola menunggu dirinya.
"Maaf, nona. Sudah membuat anda menunggu." ujar Bobby kepada Viola.
"Tidak masalah. Saya sudah sering menunggu seperti ini!" Viola memandangi pria yang ada di depannya. "Anda itu siapa ya? Maaf ... saya tau wajah Anda. tapi, saya tidak tau siapa nama kamu!" timpal viola.
"Maaf ... nona. saya lupa memberitahukan nama saya kepada anda. Perkenalkan nama saya Bobby Charlton. saya adalah sekertaris calon suami mu nona!" seru Bobby. Bobby langsung mengangkat tangan kanan nya untuk berjabat tangan dengan calon istri tuan nya sekaligus sahabatnya itu.
"Ohhh ... Jadi, kamu itu sekretaris Mr. Ice itu!." Viola membalas jabatan tangan dari sekretaris pria yang akan jadi suami nya.
"Mr. Ice ?" Bobby merasa heran dengan yang dikatakan Viola. "Maksud anda tuan Darren nona?"
"Tidak ... Bukan tuan mu itu! hanya saja tiba-tiba aku ingin ice krim! makanya, aku berbicara asal seperti itu." elak Viola. Dia takut jika sekertaris calon suami nya ini memberitahu kan pada Darren apa yang ia katakan. Maka, habis lah dirinya nnti.
"Baiklah, nona jika itu yang Anda katakan!" ujar Bobby, "Mari nona saya antar anda keruangan tuan saya!"
Bobby segera berjalan ke arah ruangan Darren dan di ikuti oleh Viola yang berjalan di belakang nya. Mereka pun tiba tepat di depan ruangan Darren. Dan langsung mengetuk pintunya.
"Tok tok tok"
"Masuk lah!" perintah Darren, dengan suara berat dan cuek nya.
"Tuan wanita yg anda tunggu sudah tiba!" Bobby yang sudah berada diruangan tersebut langsung tersenyum melihat ekspresi datar tuan nya itu.
"Baiklah ... kau boleh keluar sekarang!" Darren menyuruh sekertaris nya itu untuk segera meninggalkan mereka berdua.
"Baik tuan." balas Bobby.
Bobby yang sudah keluar dari ruangan tuan nya itu, segera masuk keruangan nya sendiri.
Sementara, diruangan Darren Viola hanya berdiri saja di depan Darren.
"Duduk lah!" sergah Darren. Yang masih memandangi layar yang ada di depannya tanpa melihat kearah Viola. "Kau tidak lelah apa! jika berdiri terus seperti itu ha?"
Viola yang mendengar sergahan dari Darren langsung duduk tepat di depannya. Dia hanya mendiamkan perkataan Darren tanpa menjawab sedikit pun. Viola tau jika dia membalas perkataan Darren. Maka, urusan nya akan menjadi sangat panjang.
"Terimakasih tuan ... karna, sudah mempersilahkan saya untuk duduk tuan." ujar Viola.
Darren tidak memperdulikan sama sekali apa yang dikatakan oleh calon istrinya itu. Dia hanya melempar kan sebuah map merah berisi beberapa jumlah kertas didepan Viola.
"Apa ini ... Tuan?" Viola yang bingung melihat Darren melempar kan sebuah map di depannya. Ia langsung menanyakan nya.
"Surat perjanjian pernikahan kita!" jawab Darren dengan nada datar nya
Mendengar jawaban dari Darren. Viola mengambil map yang ada di depannya, membuka map merah berisi beberapa jumlah kertas itu dan ia membaca isi surat perjanjian pernikahan mereka.
Surat perjanjian pernikahan.
Pihak pertama selalu benar.
Jika pihak pertama melakukan kesalahan.
maka, kembali lah ke perjanjian pertama!
Pihak kedua tidak akan menyentuh pihak
pertama. tanpa, izin dari pihak pertama.
Semua kebutuhan pihak kedua akan
ditanggungjawabkan oleh pihak pertama.
Pihak pertama, wajib membiayai semua
kebutuhan adik dari pihak kedua dan
menyekolahkan adik dari pihak kedua
sampai ke pendidikan yang sangat tinggi.
demikian surat perjanjian ini. Terimakasih!
pihak pertama pihak kedua
Darren Abraham Khan. viola Talisa
Setelah selesai membaca isi surat perjanjian itu Viola langsung bertanya pada Darren.
"Tuan aku menyetujui semua perjanjian ini! hanya saja perjanjian nomor 3 itu terlalu menjanggal bagi ku!" Viola masih memandangi lembaran kertas yang ada di tangan nya.
"Menjanggal? Maksud mu?" tanya Darren yang masih tidak mengerti apa dari perkataan gadis yang ada didepannya.
"Iya, tuan. seharusnya, tuan yang tidak boleh menyentuh diriku. tanpa izin ku! Bukan, sebaliknya tuan." Viola langsung memandang wajah Darren yang datar.
Mendengar perkataan yang di lontarkan oleh Viola membuat Darren menjadi emosi.
"Hey ... disini aku lah yang selalu benar!" Darren meninggikan suaranya, menatap tajam kearah Viola. "Perjanjian ini, aku yang berhak menentukan dan mengubah nya sesuka hatiku!"
"Maafkan saya, tuan!" Viola menelan saliva nya dan meminta maaf pada pria yang ada didepannya. "Baiklah ... saya akan menyetujui semua perjanjian ini tuan!" timpal Viola, dan ia menandatangani surat perjanjian pernikahan tersebut diatas materai.
"Dan satu hal lagi! Aku akan melanjutkan pendidikan adik mu itu ke Perancis nnti nya. jika, adik mu sudah lulus SMA, Dia akan langsung ke Perancis untuk kuliah bagian hukum disana!" tegas Darren dengan suara yang sangat santai.
"APAAHH ... adik ku akan kuliah di Perancis tuan?" tanya Viola yang masih belum percaya apa yang di katakan oleh pria yang ada di depannya.
"Emmm .. " balas Darren dengan singkat
"Kau tidak sedang bercanda kan tuan?" Viola masih belum percaya. Bahwa, adik nya akan kuliah di Perancis.
"Hey ... untuk apa aku bercanda dengan mu?" Darren mulai kesal dengan pertanyaan- pertanyaan Viola. "Lagi pula, kau sangat menginginkan adik mu itu untuk menjadi seorang sarjana hukum, bukan?"
"I-iya tuan, aku sangat menginginkan adik ku sekolah sampai ke jenjang yang lebih tinggi," Viola merasa terharu dengan apa yang ia dengar. "Terimakasih tuan! sudah mau membiayai pendidikan adik saya."
"Tidak perlu berterimakasih!" ketus Darren, "inikan sudah jadi kewajiban ku. Disurat perjanjian pernikahan kita juga sudah tertera, aku harus membiayai kebutuhan mu dan adik mu!"
"Tetap saja tuan. Aku harus berterimakasih." ujar Viola yang masih tetap ingin berterimakasih.
"Baiklah ... lima hari lagi kita akan mengadakan acara pernikahan kita di hotel Grand Hyatt!" ujar Darren sembari menatap kearah viola.
"Hotel Grand Hyatt? bukan kah hotel itu terkenal sangat mewah ya! Waww ... beruntung sekali diriku ini bisa menikah di hotel sebesar itu!" gumam Viola di dalam hatinya, dan senyum-senyum sendiri.
"Mengapa kau tersenyum?" Darren melihat Viola yang senyum-senyum sendiri. merasa geli karna, wajah polos gadis yang ada di depannya.
"Aaaaaahhhh ... bukan apa-apa tuan!" elak Viola, "oh iya tuan, tuan belum mengetahui nama saya bukan? Baik lah tuan perkenalkan nama saya Vi-"
"Viola Talisa!" sergah Darren.
"Haa?? bagaimana bisa, tuan sudah mengetahui nama ku?" Viola merasa heran karna, Darren sudah mengetahui namanya.
"Kau lupa siapa aku?" Darren menatap kearah Viola dengan wajah angkuhnya. "hanya tentang gadis seperti mu ini, sangat mudah bagiku untuk mengetahui nya!"
"Sombong sekali ... Dasar singa dan tuan Mr. Ice yang angkuh!!" kesal Viola, dan terus mengatai Darren di dalam hatinya.
"Mulai sekarang, kau harus tinggal di kediaman one drn.khan. Di sana ada omay dan juga ibuku. Kau bisa menjumpai mereka nnti nya disana. Sekertaris ku akan mengantar mu ke kediaman ku sekarang!" ujar Darren pada Viola.
"Lalu ... bagaimana dengan adik ku tuan?" Viola menatap Darren dengan penuh pertanyaan.
"Kau tidak perlu menghawatirkan nya! Dia sudah berada di kediaman Two drn.khan. dia sekarang ada di kediaman kedua ku yang dimana hanya aku dan beberapa pelayan saja disana." jelas Darren dengan nada berat nya.
"Baiklah, tuan." Viola hanya bisa menerima nya saja. Dia tau dirinya tidak akan bisa menolak apa pun yang dikatakan oleh Darren. semua keputusan darren seperti takdir yang tidak bisa di hindari oleh dirinya.
"Keruangan ku sekarang!" Darren yang memerintah kan Bobby untuk segera keruangan nya lewat panggilan telepon.
"Baik, tuan." Bobby segera keruangan tuan nya, begitu tuan nya memutuskan panggilannya tersebut.
"Tok tok tok ..."
"Masuk lah!"
"Tuan membutuhkan sesuatu?" tanya Bobby langsung pada Darren tanpa bertele-tele.
"Bob ... segera antar Viola ke kediaman one drn.khan!" Darren menatap sekertaris nya dan di balas anggukan oleh Bobby.
"Baik, tuan. Mari nona saya antar!" Bobby mempersilakan Viola untuk mengikuti langkah kaki nya.
Bobby dan Viola yang sudah keluar dari perusahaan drn.khan langsung masuk kedalam mobil dan segera pergi ke kediaman one drn.khan. sedangkan, Darren masih melanjutkan kesibukan nya pada layar yang ada di depannya.
^^^Bersambung...^^^
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
anita
semangat thor,lanjut
2024-06-13
0