Part 2

"Dari mana?" tanya pak dario sambil duduk disebuah sofa diruang tamu

Gatra menghentikan langkahnya sambil mendengus kesal "dari luar" jawabnya

"Iya papah tau kamu dari luar, tempatnya dimana?" tanya pak dario dengan penuh penekanan "duduk gatra" sambung pak dario

Sambil menghamburkan nafasnya gatra menjatuhkan bokongnya ke sofa dihadapan papahnya

"Mau sampai kapan kamu begini?" tanya pak dario yang menatap wajah gatra serius

"Maksud papah?" tanya gatra pura-pura tidak mengerti arah pembicaraan nya kemana

"Papah tau kamu pasti habis di club malem kan? kamu sering sekali pergi kesana, kalo mamah pulang malem" jawab pak dario dengan nada pelannya

"Ya karena mamah bawel" jawab gatra sambil memalingkan wajahnya

"Mamah dan papah hanya punya satu anak dan itu kamu, wajar kalo kami gak mau kamu terjerumus masuk ke zaman gatra" ucap papah mencoba mencari hati gatra agar tersentuh "mamah dan papah gak muda lagi, kami bahkan sibuk akhir-akhir ini untuk mencari tangan kanan yang benar-benar bisa dipercaya agar meneruskan bisnis kita masing-masing" sambungnya

"Terus papah sama mamah mau gatra gimana?" tanya gatra karena tak tega melihat seorang lelaki yang biasanya memukul wajahnya kalau tau dia mabuk tapi sekarang malah berlinang air mata

"Papah cuma mau kamu kuliah yang bener diakhir semester ini, terus kerja nerusin perusahaan papah" jawab pak dario

"Aku juga kan tinggal beberapa hari lagi nyerahin skripsi tinggal pengecekan dulu dari guru pembimbing" jawab gatra santai

"Bagus, karena setelah kamu lulus. papah dan mamah bakal menikahkan kamu" jawab pak dario tersenyum lebar

"Maksud papah apa ya? aku dijodohin?" tanya gatra meninggikan suaranya

"Aku gak mau yah pah" tolak gatra cepat setelah papahnya menganggukkan kepalanya

"Dengar gatra, ada alasan kenapa papah dan mamah mau menjodohkan kamu. mamah pulang malem sebenarnya pergi ke rumah calon istri kamu, pokonya segera mungkin kamu akan menikah"

"Gak bisa gitu dong, gatra masih muda pah" tolak lagi gatra sambil berdiri dan mendengus kesal

"Iya papah tau usia kamu baru 23 tahun, tapi menurut papah kamu harus menikah diusia sekarang" jawab pak dario sambil pergi meninggalkan gatra yang kalang kabut dengan perjodohan ini

"Perempuan mana lagi yang tergoda sama harta gue?!!! sampe bisa menangin hati bokap sama nyokap?" ucap gatra dengan nada kesalnya sambil berjalan ke kamar

Keesokan harinya, universitas cemerlang bangsa sudah dipenuhi oleh para mahasiswa dan mahasiswi

"Hai gatra" goda seorang perempuan cantik sambil berjalan dan duduk disamping gatra

Gatra tersenyum lebar sambil mengelus kepala wanita itu "kamu makin cantik aja sih" ucapnya

"Ah gatra" ia menaruh kepalanya di dada bidang gatra sambil memainkan tangan gatra

"Wei wanda kampus wei" ucap haris yang duduk dihadapan mereka

"Bu tania wei bu tania" teriak raka masuk ke dalam kelas

Wanda pun segera pindah ke kursinya, dan raka menyeret kursi bekas wanda. karena itu kursinya

"Selamat pagi" ucap bu tania dengan wajah yang seperti biasanya yaitu datar

"Pagi bu dosen cantik" timbal gatra dibelakang sana

"Oke saya mau bilang kalian semua hebat, karena penelitian akhir kalian bagus. kalian bekerja keras dalam mencari judul, data, referensi buku, teori, sampai metode penelitian" kata bu tania tanpa menggubris perkataan gatra

Bagaimana pun diusia nya yang sekarang ia masih terlihat cantik, dengan tubuh yang cukup seksi. makanya tak ayal ia sering menjadi bahan godaan anak anak kampus nakal seperti seorang gatra

"Dan kalian sudah mendapatkan pemberitahuan untuk segera mengerjakan skripsi dari dua minggu yang lalu, maka harusnya sedikit banyak skripsi kalian sudah berjalan bahkan untuk yang rajin sudah selesai"

"Belum bu, susah" teriak wanda dengan nada kesalnya

"Makanya lebih giat lagi untuk mengerjakan tugas akhir di semester delapan ini. supaya kalian bisa jadi sarjana ekonomi secepatnya" jawab bu tania

"Jadi penelitian saya tinggal dibuat dalam bentuk skripsi ya bu?" tanya gatra

"Bisa dibilang begitu, karena kalian disuruh buat penelitian itu ya buat skripsi" jawab bu tania

"Okeh ibu cantik" jawab haris dengan senyuman lebar

"Sekarang saya ada buku pedoman penulisan skripsi, supaya kalian gak ada yang salah salah sampe ngerepotin saya" ucap bu tania sambil membagikan buku itu ke setiap meja

"Saya sibuk akhir-akhir ini, kalo kalian mencari saya harap sabar" ucap bu tania dan pergi

Sebenarnya ini hanyalah sebuah cara memandirikan para mahasiswa dan mahasiswi, sebagai dosen pembimbing memang sangat sulit ditemui jika akhir akhir penyerahan skripsi. karena dosen pembimbing bukan hanya membimbing satu siswa saja.

Apalagi nasib seorang semester akhir benar benar ditangan dosen pembimbing.

"Gatra, kita ke bengkel gue yu?" ajak raka

"Gue gak bisa" ucap gatra ketika ingat bahwa perempuan yang di jodohkan dengannya akan datang ke rumah

"Kenapa bro? tumben?" tanya raka bingung

"Biasa bokap nyuruh gue ke kantor" jawab gatra dengan santai

"Oh gitu, mulai susah yah anak sultan" goda haris

Gatra tertawa kecil sambil berjalan pergi "gue duluan"

Wanda yang melihat gatra pergi berjalan seorang diri segera mengejarnya dan menggandeng lengan gatra "bep pulang anterin dong"

"Gak bisa, lo kan juga bawa mobil wan" tolak gatra sambil melepaskan gandengan tangan gatra

"Ihh gatra" wanda menghentakkan kakinya kesal "benar-benar konyol, dia mau nya perempuan seperti apa sih?"

Karena wanda tau, seorang gatra benar-benar tak pernah punya pacar sejak awal kuliah sampai sekarang. walaupun dirinya banyak didekati para wanita bahkan ia sering merespon nya tapi itu seperti hanya melepaskan ke bosenan semata.

Gatra pergi dengan kecepatan tinggi karena jalan raya terlihat sepi hanya beberapa kendaraan yang melewati nya.

Saat sampai dirumah, gatra melihat sebuah motor matic terparkir di halaman rumahnya "motor siapa itu pak?" tanya gatra pada satpam yang membukakan gerbangnya

"Kurang tau den, cewek" jawab satpam itu sambil menundukkan kepalanya

Gatra turun dari mobil "parkirin" ucap gatra, ia memilih jalan untuk menuju halaman rumah

"Kaya kenal" ucap gatra sambil mengingat tapi tak ingat

Ia masuk masih dengan gaya tengilnya sambil menebarkan senyuman tipis "perempuan macam apa ini datang kerumahku dengan motor butut, kelihatan sekali dia hanya ingin hartaku"

"Deg"

Matanya dan mata bu tania bersatu menatap kaget "bu tania? ngapain?" tanya gatra terkejut

"Duduk gatra" suruh papah menatap tajam anaknya itu

"Jangan bilang kalau yang dijodohin sama gatra dosen gatra sendiri mah?" ucap gatra sambil menggelengkan kepalanya

Walaupun ia sering menggoda bu tania , tapi ia tak pernah menyukainya. apalagi umur bu tania yang jauh diatasnya.

Terpopuler

Comments

Biduri Aura

Biduri Aura

aku paling suka novel yg kyak gini beda usia 😁😁😁sangat lop lh ceritanya

2023-08-19

1

George Lovink

George Lovink

Diperhatikan yach thor...itu nama orang huruf besar...bukan main tulis gitu aja. Penulis kok masih di ajarin

2023-06-29

0

Kaka Jai

Kaka Jai

suka ceritanya

2021-06-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!