Pernikahan Beda Usia
"Gatra ariyo pamungkas bangun..." teriak seseorang dari balik pintu dengan suara keras nya
"Huahhh" gatra menutup mulutnya sambil berusaha membuka matanya yang terasa berat "iyah udah bangun" jawabnya pada seseorang dibalik pintu
"Cepat mandi terus sarapan, papah udah nunggu dibawah. kamu kan hari ini ke kantor, gak kuliah" sambung wanita itu lalu pergi begitu saja
Gatra meraih handphone yang tergeletak di meja "jam tujuh? cepet banget" ucap gatra masih dengan mata layunya
Ia berjalan gontai ke kamar mandi sambil terus menguap "resiko kerja sambil kuliah, laporan numpuk, makalah numpuk skripsi gak beres" ucapnya dengan nada kesal
Ditempat lain, lebih tepatnya dimeja makan. seorang lelaki bertubuh agak besar sekitar berusia 50 tahun sedang duduk menyantap sandwich.
"Mana gatra?" tanyanya dengan datar "baru bangun dia pah" jawab perempuan yang tadi membangun-kan gatra usianya seperti tak jauh beda dari suaminya.
Terlihat dari rambut keduanya yang sudah mulai memutih walau hanya sebagian. kedua orang tua gatra disibukkan dengan bisnisnya masing-masing.
Bu pritasahara atau mamah, sebutan dari gatra. ia bekerja keras membangun sebuah salon kecantikan disaat usia nya muda sampai akhirnya sudah lebih dari dua cabang yang bisa ia kelola. sedangkan,
Pak dario pamungkas menjadi pemilik perusahaan parfum yang cukup besar, gedung pembuatan parfum yang besar dan banyak membuat nya semakin dikenal orang.
Usaha nya dari usia muda membuatnya sukses dihari tuanya, perusahaan parfum yang ia kelola selalu menjadi sorotan terlebih lagi parfum dari bunga sakura yang sedang banyak peminatnya ini membuat keuntungan yang sangat signifikan terjadi. ia bahkan sudah mengirimkan nya ke beberapa negara luar seperti brunei, malaysia dan vietnam.
"Kamu mau bareng sama papah atau bawa mobil? papah ada meeting pagi ini" ucapnya saat gatra turun dengan kemeja dari sebuah tangga
"Bawa mobil sendiri aja" jawab gatra, ia duduk disamping papahnya sambil langsung menyantap sandwich buatan mamah.
"Jangan telat datang ke kantor, hari ini kamu selesaikan laporan yang papah suruh buat" ucap pak dario dengan nada tegas yang langsung berlalu
"Gatra, hari ini mamah mau pergi ngecek salon yang ada didaerah tangerang. mungkin mamah bakal pulang telat. jadi, kalo kamu butuh apa-apa langsung ke bibi ya" kata mamah sambil menyodorkan sebuah gelas susu
"Iya" jawab gatra datar
"Ingat! pulang langsung pulang jangan macem-macem, jangan sampe papah kamu marah kaya waktu itu" mamah mengarahkan telunjuknya ke wajah gatra sambil menatapnya tajam
"Iya mamah ku sayang, tercinta" jawab gatra sambil tersenyum lebar lalu mencium kedua belah pipinya "aku berangkat"
Gatra membawa sebuah mobil berwarna hitam yang ia kemudikan sendiri, walaupun ia bisa memperkerjakan seorang supir tapi ia tak pernah mau. menurutnya mengemudi sebuah mobil bukanlah sesuatu yang merepotkan.
"Hallo raka lo dibengkel gak?" tanya gatra sambil memasang earphone
"Iya biasa nih ngontrol bengkel suruh bokap" jawab raka sahabat gatra
"Nanti malem kita ke club yu? ajak haris sekalian"
"Oke bos" jawab raka sambil tersenyum lebar ditempatnya
Gatra tersenyum puas sambil menatap jalan raya "untung mamah pulang malem, udah lama nih gak ke club"
Tak berangsur lama ia sampai disebuah perusahaan besar , terlihat deretan satpam berdiri dari tempatnya saat tau mobil anak dari tuannya datang.
"Biasa pak, parkirin" ucap gatra sambil menyerahkan kunci mobil
Gatra masuk dengan gaya tengilnya, sedikit menebar senyum tipis pada beberapa pegawai yang menyapanya.
"Selamat pagi marisa cantik" sapa gatra pada sekertaris-nya yang memiliki meja disamping ruangannya
Marisa yang memang tidak terlalu tertarik pada gatra hanya membalas dengan senyuman manis, menghormati sapaan dari atasannya.
Gatra masuk ke ruangannya, ia duduk di kursi dengan santai sambil menghidupkan komputer didepannya.
"Kok email untuk pembayaran nya belum ada sih?" tanya gatra dengan bingung, padahal diruangan itu hanya ada dirinya sendiri
Ditempat lain, disebuah rumah yang cukup besar namun tak megah dan mewah. ada seorang perempuan yang tengah duduk didepan teras sambil mengecek sebuah kertas entah apa.
"Jadi, kapan bu? ibu bisa kan?" tanya seorang perempuan yang berdiri disampingnya
"Kamu saja yang langsung ngecek ke kebun deh , saya banyak kerjaan dew" jawab tania sambil menyerahkan kertas berjilid biru itu
"Yasudah kalau begitu, laporan nya saya email saja ya bu" jawab dewi dengan sopan lalu pergi
Tania ranisa ahmad perempuan cantik bertubuh kecil dengan tinggi 170 cm, jarang sekali yang menyangka umurnya sudah memasuki kepala tiga tahun ini.
Dirinya selalu sibuk dengan urusannya sendiri sejak usianya sembilan belas tahun. sejak saat itu pula orangtuanya pergi meninggalkan ia seorang diri.
Keterpurukan tak membuatnya patah semangat ia sudah memiliki cita-cita sebagai guru dari kecil, sampai akhirnya ia memutuskan menjadi dosen disebuah universitas tinggi.
Walaupun hidup seorang diri, tania tidak pernah merasa bosan dan jenuh. karena apa yang dia mau sebenarnya bisa saja dia miliki termasuk seorang suami.
Namun karena sejak orang tuanya meninggal ia sibuk belajar dan mengelola perusahaan ia sampai lupa bahwa ia sudah cukup umur untuk menikah. dan kabar bahwa ia dijodohkan dengan seorang lelaki pun membuatnya cukup lega karena itu artinya dirinya bisa menikah saat menginjak usia tiga puluh tahun.
"Siapa ya kira-kira lelaki itu?" tanya tania sambil tersenyum membayangkan jika ia tinggal bahagia bersama seorang suami dan anak anaknya nanti.
Waktu berlalu cepat, gatra dan dua orang sahabatnya yaitu raka dan haris sudah duduk disebuah kursi dipenuhi banyak wanita cantik dan seksi.
"Minum dulu dong" ajak gatra sambil mengangkat gelas berisi minuman ke atas
"Mantap" ucap raka sambil berjoget ria dengan banyak wanita
Gatra tersenyum lebar sambil bersandar di bahu seorang perempuan cantik "gatra, kenapa baru kesini?" tanya ia dengan suara manjanya
"Sibuk" jawab gatra pendek
"Kamu yakin gak mau tidur sama aku?" tanya wanita itu sambil memeluk gatra erat
"Cih, meniduri mu? terus setelah aku meniduri mu kau mau apa? meminta aku menikah dengan mu? aku tau aku siapa dan aku tidak mau dengan wanita seperti mu" jawab gatra dengan jiji sambil berjalan pergi
Wanita itu menggeram kesal "kenapa satu wanita pun tidak ada yang dapat meluluhkan hati gatra sih diclub ini?"
Gatra duduk di kursi bagian pojok sambil memandang wajah seorang wanita di handphone-nya "kapan kamu kembali maudy?" tanya nya dengan mata sayu dan bibir yang getir
"Aku merindukan mu" sambung nya lagi
Maudy memang cinta pertama gatra saat duduk di bangku sma dulu, mereka berdua menjalin hubungan cukup lama sampai akhirnya saat lulus sekolah maudy diboyong orangtuanya ke negara singapore. karena bisnis orangtuanya berkembang pesat disana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Beratur Gatra di jodohin ama cewek yg jauh lebih tua dari nya?? ku pikir cowoknya yg lebih tua dr cewek, biasanya kan gitu..
2023-11-05
0
Qaisaa Nazarudin
Ck kayak Gatra anak perawan aja ..
2023-11-05
0
Siti H
mampir kakak..dinovel aku..
-hati yang tersakiti' konflik rumah tangga
'-pemikat sukma" mistis, romansa
-kuntilanak pemakan janin" horor
karya siti H
2022-08-23
0