Aku Dan Sahabat Kecilku

Aku Dan Sahabat Kecilku

Bab 1# Ceritaku

Di sebuah Desa Banjar Wangi, ada sepasang anak laki-laki dan perempuan yang sedang bersahabat. Mereka adalah Gilang dan Andin yang sama-sama duduk di kelas 6 Sekolah Dasar. Mereka bersahabat sejak masih di Taman Kanak-kanak hingga sekarang. Mereka bukan hanya bersahabat ketika di sekolah saja tapi ketika bermain pun mereka bersama.

Mereka berasal dari dua keluarga yang berbeda tingkat sosialnya. Ayah Gilang adalah seorang Pegawai Negeri Sipil di Desa Banjar Wangi dan ibunya hanya ibu tumah tangga sedangkan ayah Andin adalah seorang petani yang tiap hari kerja di sawah dan ibunya Andin juga seorang ibu rumah tangga. Andin dan Gilang adalah anak satu-satunya di keluarga masing-masing.

Meski adanya perbedaan status sosial, mereka masih tetap bersahabat karena orang tua mereka tidak pernah membedakan status sosial. Hampir setiap hari mereka selalu bermain dan belajar bersama bahkan berangkat sekolah pun juga selalu bersama.

Orang tua Gilang tidak pernah melarang Gilang untuk bermain dengan siapa saja meski beda status sosial. Gilang dan Andin adalah anak-anak yang tekun dan rajin belajar hingga mereka selalu mendapat rangking 5 besar di kelasnya. Mereka adalah anak-anak yang sangat semangat dan kreatif.

👑👑👑👑👑

Pagi itu, Gilang menjemput Andin untuk berangkat ke sekolah bersama.

"Assalamualaikum... Andin... Andin... " ucap salam Gilang sambil memanggil Andin di depan rumahnya.

"Andin, ayo kita berangkat ke sekolah!," lanjut Gilang memanggil Andin di dekat pintu rumahnya.

Tak lama kemudian terdengar suara...

"Walaikumsalam... eh ada nak Gilang. Ayo masuk nak Gilang!, " jawab ibunya Andin membalas salam Gilang.

"Iya bu. Andinnya adakah bu?, " tanya Gilang pada ibunya Andin.

"Ada nak, sebentar ya... ibu panggilkan, " ucap ibunya Andin.

Sebelum ibu memanggil Andin... ternyata Andin sudah mendengar.

"Iya Lang, nih aku sudah siap," jawab Andin.

"Tuh nak Gilang, ternyata Andin sudah siap. " sahut ibunya Andin.

"Iya bu, " ucap Gilang.

Sebelum berangkat sekolah, seperti biasa Andin tak lupa pamit dan cium tangan ibunya. Tapi bukan hanya Andin, Gilang pun juga mencium tangan ibunya Andin.

"Bu, Andin sama Gilang berangkat ke sekolah dulu ya," ucap Andin sambil mencium tangan ibunya.

"Iya nak, hati-hati di jalan," jawab ibu sambil mencium kening Andin.

"Iya bu, " jawab Andin.

"Gilang juga pamit berangkat ke sekolah ya bu, " ucap Gilang sambil mencium tangan ibunya Andin.

"Hati-hati di jalan ya nak, " ucap ibu pada Andin dan Gilang.

Mereka pun berangkat ke sekolah bersama. Dalam perjalanan menuju ke sekolah, mereka melewati sawah-sawah dan desa. Ketika melewati sawah, mereka bertemu dengan ayah Andin yang sedang bekerja di sawah.

"Ndin, Lihatlah! di sawah ada ayahmu." ucap Gilang memberitahukan Andin.

"Oh iya Lang, ada ayah disana." jawab Andin.

Andin dan Gilang menghampiri ayahnya Andin.

"Yah, aku dan Gilang berangkat ke sekolah dulu ya." ucap Andin sambil mencium tangan ayahnya.

Gilang juga mencium tangan ayahnya Andin.

"Sekolah yang pintar ya nak dan hati-hati di jalan ya." ucap ayahnya Andin pada Andin dan Gilang.

"Iya yah," jawab Andin.

"Iya pak, " jawab Gilang.

Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju ke sekolah. Tempat sekolah Andin dan Gilang tak jauh dari sawah ayah Andin bekerja yang berada di desa sebelah.

Sepuluh menit kemudian, sampailah mereka di sekolah. Mereka masuk ke dalam kelas dan meletakkan tas di bangkunya. Andin dan Gilang selalu duduk sebangku.

Sesaat setelah Andin dan Gilang meletakkan tasnya. Terdengar suara bel tanda masuk.

Bel pun berbunyi teeettt.... teeeettt....teeeettt...

Bel tanda akan dimulai upacara sudah berbunyi. Semua siswa berkumpul di lapangan untuk melaksanakan upacara bendera tiap hari senin. Semua siswa wajib memakai seragam lengkap. Mereka mengikuti upacara dengan tertib hingga selesai.

👑👑👑👑👑

Empat puluh lima menit kemudian, upacara bendera telah selesai. Semua siswa kembali ke dalam kelas masing-masing untuk memulai pelajaran hari ini.

Ketika kegiatan pembelajaran, semua siswa tertib mendengarkan materi yang disampaikan gurunya. Lalu guru pun memberikan tugas kepada semua siswa. Mereka pun mengerjakan tugasnya. Dan tak lama kemudian, setelah tugasnya selesai lalu mereka mengumpulkannya di meja guru.

Dan beberapa jam pun berlalu, materi pelajaran pun selesai.

Tepat pukul sembilan pagi, anak-anak saatnya istirahat. Andin dan Gilang termasuk anak yang jarang sekali membeli makan di kantin karena mereka selalu membawa bekal dari rumah. Andin dan Gilang selalu makan bersama di dalam kelas.

"Lang, kamu makan bekal apa?, " tanya Andin.

"Nih, aku bawa nasi ayam Ndin. " jawab Gilang.

"Kalau aku bawa nasi telor Lang, " ucap Andin.

"Gimana kalau kita saling incip?, " ucap Gilang.

"Ide bagus tuh Lang. Silakan diincipi Lang!," sahut Andin.

Mereka pun saling mencicipi bekalnya. Dan lima belas menit kemudian, istirahat pun selesai. Semua siswa masuk kembali untuk mengikuti pembelajaran selanjutnya.

👑👑👑👑👑

Waktu pun cepat berlalu.

Sekarang tepat pukul sebelas siang, pelajaran pun selesai dan bel berbunyi tanda pulang. Andin dan Gilang merapikan buku dan peralatan belajarnya. Lalu mereka pun keluar kelas dan bersiap untuk pulang.

Gilang dan Andin pun keluar dari gerbang sekolah bersama. Mereka bergegas untuk pulang karena cuaca saat itu mendung.

"Lang, kok langit hari ini mendung dan gelas sekali." ucap Andin.

"Oh iya Ndin, kayaknya akan segera turun hujan. Kalau begitu kita harus segera pulang," ucap Gilang sambil menarik tangan Andin.

Andin pun kaget karena melihat tangannya yang digandeng oleh Gilang. Mereka pun segera jalan pulang. Namun di tengah perjalanan, hujan pun turun dengan deras. Mereka pun berteduh di gubuk tempat ronda di desa sebelah.

"Ndin, kita berteduh disini dulu ya daripada kita nanti basah kuyup. " ucap Gilang sambil mengajak Andin duduk di tempat ronda.

"Iya Lang, sebaiknya memang begitu Lang." jawab Andin.

"Ndin apakah kamu kedinginan kah?, " tanya Gilang.

"Iya Lang," jawab Andin.

Gilang pun melepaskan jaketnya untuk dipakaikan ke Andin.

"Kamu pakai jaketku dulu Ndin biar kamu gak kedinginan," ucap Gilang.

"Terima kasih ya Lang. Kamu baik banget sih," ucap Andin.

"Sama-sama Ndin. Aku tidak mau kamu sakit karena kehujanan, " ucap Gilang.

"Kita tunggu sampai hujannya reda ya Ndin," lanjut Gilang.

"Iya Lang," jawab Andin.

Mereka pun menunggu di gubuk ronda sampai hujannya reda. Dan tak lama kemudian, hujan pun reda.

"Ndin, hujannya sudah reda. Ayo kita segera pulang takutnya keburu nanti hujan lagi, " ajak Gilang.

"Iya Lang, ayo kita segera pulang," jawab Andin.

Mereka pun segera berlari kecil. Karena mereka harus pulang ke rumah takutnya hujan akan turun kembali.

👑👑👑👑👑

Terpopuler

Comments

Winsulistyowati

Winsulistyowati

Mampir n Nyimak Critanya..🖐️

2022-11-14

0

Giovanni Bowono Miawaug

Giovanni Bowono Miawaug

AKUDAV Giovanni Bowono Miawaug Alyssa Dezek ejenjethro Cupcake_Vionna

2021-07-05

1

emak @l ahsan

emak @l ahsan

absen....

2021-05-31

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1# Ceritaku
2 Bab 2# Belajar Bersama
3 Bab 3# Ujian Semester 1
4 Bab 4# Ujian Terakhir
5 Bab 5# Membuat Layang-layang
6 Bab 6# Keluargaku
7 Bab 7# Harapan dan Doa
8 Bab 8# Bermain
9 Bab 9 # Selesai Bermain
10 Bab 10 # Selesai Liburan
11 Bab 11# Sama-sama
12 Bab 12 # Kerja Kelompok
13 Bab 13# Olah Raga
14 Bab 14# Siang
15 Ban 15# Lanjutan tugas
16 Bab 16# Tugas
17 Bab 17# Pengumuman
18 Bab 18# Keasyikan Mengobrol
19 Bab 19# Buat puisi
20 Bab 20# Baca Puisi
21 Bab 21# Persiapan ujian
22 Bab 22# Awal Ujian
23 Bab 23# Kabar dari ayah
24 Bab 24# Cerita Gilang
25 Bab 25# Kesedihan Andin
26 Bab 26# Gilang sakit
27 Bab 27# Kelulusan
28 Bab 28# Kepindahan Gilang
29 Bab 29# Awal mengajar
30 Bab 30# Jaga Ujian
31 Bab 31# Seminar
32 Bab 32# Study Tour
33 Bab 33# Perpisahan kelas enam
34 Bab 34# Kedatangan Dokter Gilang
35 Bab 35# Ke rumah Andin
36 Bab 36# Ungkapan Perasaan Pak Wisnu
37 Bab 37# Jalan-jalan bersama Gilang
38 Bab 38# Dari hati ke hati
39 Bab 39# Awal aktivitas
40 Bab 40# Kedatangan Friska
41 Bab 41# Kepikiran
42 Bab 42# Bicara
43 Bab 43# Kepulangan Friska
44 Bab 44# Kejujuran
45 Bab 45# Ke Jakarta
46 Bab 46# Bertemu orang tua Gilang
47 Bab 47# Cerita
48 Bab 48# Pembicaraan Gilang dan ayahnya
49 Bab 49# Mengobrol dengan Andin
50 Bab 50# Permintaan maaf Gilang
51 Bab 51# Kecelakaan
52 Bab 52 # Kepulangan Andin
53 Bab 53# Keingintahuan Friska
54 Bab 54# Siuman
55 Bab 55# Bersikap baik
56 Bab 56# Kebimbangan Gilang
57 Bab 57# Kepulangan Gilang
58 Bab 58# Kedatangan Friska dan kedua orang tuanya
59 Bab 59# Menjemput Gilang
60 Bab 60# Bersama Gilang
61 Bab 61# Bersama Pak Wisnu
62 Bab 62# Pembicaraan Friska dengan orang tuanya
63 Bab 63# Pembatalan Perjodohan
64 Bab 64# Kejujuran Gilang
65 Bab 65# Melamar Andin
66 Bab 66# Mengantar ke bandara
67 Bab 67# Sah
68 Bab 68# Malam Pertama
69 Bab 69# Kepulangan orang tuanya Gilang ke Jakarta
70 Bab 70# Ke Pantai
71 Bab 71# Ketemu Friska
72 Bab 72# Peresmian klinik
73 Bab 73# Hari pertama praktik di klinik
74 Bab 74# Kehamilan Andin
75 Bab 75# Pertemuan dengan dokter Andika
76 Bab 76# Semakin dekat
77 Bab 77# Indah pada waktunya
78 Bab 78# Akhir yang Indah
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1# Ceritaku
2
Bab 2# Belajar Bersama
3
Bab 3# Ujian Semester 1
4
Bab 4# Ujian Terakhir
5
Bab 5# Membuat Layang-layang
6
Bab 6# Keluargaku
7
Bab 7# Harapan dan Doa
8
Bab 8# Bermain
9
Bab 9 # Selesai Bermain
10
Bab 10 # Selesai Liburan
11
Bab 11# Sama-sama
12
Bab 12 # Kerja Kelompok
13
Bab 13# Olah Raga
14
Bab 14# Siang
15
Ban 15# Lanjutan tugas
16
Bab 16# Tugas
17
Bab 17# Pengumuman
18
Bab 18# Keasyikan Mengobrol
19
Bab 19# Buat puisi
20
Bab 20# Baca Puisi
21
Bab 21# Persiapan ujian
22
Bab 22# Awal Ujian
23
Bab 23# Kabar dari ayah
24
Bab 24# Cerita Gilang
25
Bab 25# Kesedihan Andin
26
Bab 26# Gilang sakit
27
Bab 27# Kelulusan
28
Bab 28# Kepindahan Gilang
29
Bab 29# Awal mengajar
30
Bab 30# Jaga Ujian
31
Bab 31# Seminar
32
Bab 32# Study Tour
33
Bab 33# Perpisahan kelas enam
34
Bab 34# Kedatangan Dokter Gilang
35
Bab 35# Ke rumah Andin
36
Bab 36# Ungkapan Perasaan Pak Wisnu
37
Bab 37# Jalan-jalan bersama Gilang
38
Bab 38# Dari hati ke hati
39
Bab 39# Awal aktivitas
40
Bab 40# Kedatangan Friska
41
Bab 41# Kepikiran
42
Bab 42# Bicara
43
Bab 43# Kepulangan Friska
44
Bab 44# Kejujuran
45
Bab 45# Ke Jakarta
46
Bab 46# Bertemu orang tua Gilang
47
Bab 47# Cerita
48
Bab 48# Pembicaraan Gilang dan ayahnya
49
Bab 49# Mengobrol dengan Andin
50
Bab 50# Permintaan maaf Gilang
51
Bab 51# Kecelakaan
52
Bab 52 # Kepulangan Andin
53
Bab 53# Keingintahuan Friska
54
Bab 54# Siuman
55
Bab 55# Bersikap baik
56
Bab 56# Kebimbangan Gilang
57
Bab 57# Kepulangan Gilang
58
Bab 58# Kedatangan Friska dan kedua orang tuanya
59
Bab 59# Menjemput Gilang
60
Bab 60# Bersama Gilang
61
Bab 61# Bersama Pak Wisnu
62
Bab 62# Pembicaraan Friska dengan orang tuanya
63
Bab 63# Pembatalan Perjodohan
64
Bab 64# Kejujuran Gilang
65
Bab 65# Melamar Andin
66
Bab 66# Mengantar ke bandara
67
Bab 67# Sah
68
Bab 68# Malam Pertama
69
Bab 69# Kepulangan orang tuanya Gilang ke Jakarta
70
Bab 70# Ke Pantai
71
Bab 71# Ketemu Friska
72
Bab 72# Peresmian klinik
73
Bab 73# Hari pertama praktik di klinik
74
Bab 74# Kehamilan Andin
75
Bab 75# Pertemuan dengan dokter Andika
76
Bab 76# Semakin dekat
77
Bab 77# Indah pada waktunya
78
Bab 78# Akhir yang Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!