Aku Dan Sahabat Kecilku
Di sebuah Desa Banjar Wangi, ada sepasang anak laki-laki dan perempuan yang sedang bersahabat. Mereka adalah Gilang dan Andin yang sama-sama duduk di kelas 6 Sekolah Dasar. Mereka bersahabat sejak masih di Taman Kanak-kanak hingga sekarang. Mereka bukan hanya bersahabat ketika di sekolah saja tapi ketika bermain pun mereka bersama.
Mereka berasal dari dua keluarga yang berbeda tingkat sosialnya. Ayah Gilang adalah seorang Pegawai Negeri Sipil di Desa Banjar Wangi dan ibunya hanya ibu tumah tangga sedangkan ayah Andin adalah seorang petani yang tiap hari kerja di sawah dan ibunya Andin juga seorang ibu rumah tangga. Andin dan Gilang adalah anak satu-satunya di keluarga masing-masing.
Meski adanya perbedaan status sosial, mereka masih tetap bersahabat karena orang tua mereka tidak pernah membedakan status sosial. Hampir setiap hari mereka selalu bermain dan belajar bersama bahkan berangkat sekolah pun juga selalu bersama.
Orang tua Gilang tidak pernah melarang Gilang untuk bermain dengan siapa saja meski beda status sosial. Gilang dan Andin adalah anak-anak yang tekun dan rajin belajar hingga mereka selalu mendapat rangking 5 besar di kelasnya. Mereka adalah anak-anak yang sangat semangat dan kreatif.
👑👑👑👑👑
Pagi itu, Gilang menjemput Andin untuk berangkat ke sekolah bersama.
"Assalamualaikum... Andin... Andin... " ucap salam Gilang sambil memanggil Andin di depan rumahnya.
"Andin, ayo kita berangkat ke sekolah!," lanjut Gilang memanggil Andin di dekat pintu rumahnya.
Tak lama kemudian terdengar suara...
"Walaikumsalam... eh ada nak Gilang. Ayo masuk nak Gilang!, " jawab ibunya Andin membalas salam Gilang.
"Iya bu. Andinnya adakah bu?, " tanya Gilang pada ibunya Andin.
"Ada nak, sebentar ya... ibu panggilkan, " ucap ibunya Andin.
Sebelum ibu memanggil Andin... ternyata Andin sudah mendengar.
"Iya Lang, nih aku sudah siap," jawab Andin.
"Tuh nak Gilang, ternyata Andin sudah siap. " sahut ibunya Andin.
"Iya bu, " ucap Gilang.
Sebelum berangkat sekolah, seperti biasa Andin tak lupa pamit dan cium tangan ibunya. Tapi bukan hanya Andin, Gilang pun juga mencium tangan ibunya Andin.
"Bu, Andin sama Gilang berangkat ke sekolah dulu ya," ucap Andin sambil mencium tangan ibunya.
"Iya nak, hati-hati di jalan," jawab ibu sambil mencium kening Andin.
"Iya bu, " jawab Andin.
"Gilang juga pamit berangkat ke sekolah ya bu, " ucap Gilang sambil mencium tangan ibunya Andin.
"Hati-hati di jalan ya nak, " ucap ibu pada Andin dan Gilang.
Mereka pun berangkat ke sekolah bersama. Dalam perjalanan menuju ke sekolah, mereka melewati sawah-sawah dan desa. Ketika melewati sawah, mereka bertemu dengan ayah Andin yang sedang bekerja di sawah.
"Ndin, Lihatlah! di sawah ada ayahmu." ucap Gilang memberitahukan Andin.
"Oh iya Lang, ada ayah disana." jawab Andin.
Andin dan Gilang menghampiri ayahnya Andin.
"Yah, aku dan Gilang berangkat ke sekolah dulu ya." ucap Andin sambil mencium tangan ayahnya.
Gilang juga mencium tangan ayahnya Andin.
"Sekolah yang pintar ya nak dan hati-hati di jalan ya." ucap ayahnya Andin pada Andin dan Gilang.
"Iya yah," jawab Andin.
"Iya pak, " jawab Gilang.
Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju ke sekolah. Tempat sekolah Andin dan Gilang tak jauh dari sawah ayah Andin bekerja yang berada di desa sebelah.
Sepuluh menit kemudian, sampailah mereka di sekolah. Mereka masuk ke dalam kelas dan meletakkan tas di bangkunya. Andin dan Gilang selalu duduk sebangku.
Sesaat setelah Andin dan Gilang meletakkan tasnya. Terdengar suara bel tanda masuk.
Bel pun berbunyi teeettt.... teeeettt....teeeettt...
Bel tanda akan dimulai upacara sudah berbunyi. Semua siswa berkumpul di lapangan untuk melaksanakan upacara bendera tiap hari senin. Semua siswa wajib memakai seragam lengkap. Mereka mengikuti upacara dengan tertib hingga selesai.
👑👑👑👑👑
Empat puluh lima menit kemudian, upacara bendera telah selesai. Semua siswa kembali ke dalam kelas masing-masing untuk memulai pelajaran hari ini.
Ketika kegiatan pembelajaran, semua siswa tertib mendengarkan materi yang disampaikan gurunya. Lalu guru pun memberikan tugas kepada semua siswa. Mereka pun mengerjakan tugasnya. Dan tak lama kemudian, setelah tugasnya selesai lalu mereka mengumpulkannya di meja guru.
Dan beberapa jam pun berlalu, materi pelajaran pun selesai.
Tepat pukul sembilan pagi, anak-anak saatnya istirahat. Andin dan Gilang termasuk anak yang jarang sekali membeli makan di kantin karena mereka selalu membawa bekal dari rumah. Andin dan Gilang selalu makan bersama di dalam kelas.
"Lang, kamu makan bekal apa?, " tanya Andin.
"Nih, aku bawa nasi ayam Ndin. " jawab Gilang.
"Kalau aku bawa nasi telor Lang, " ucap Andin.
"Gimana kalau kita saling incip?, " ucap Gilang.
"Ide bagus tuh Lang. Silakan diincipi Lang!," sahut Andin.
Mereka pun saling mencicipi bekalnya. Dan lima belas menit kemudian, istirahat pun selesai. Semua siswa masuk kembali untuk mengikuti pembelajaran selanjutnya.
👑👑👑👑👑
Waktu pun cepat berlalu.
Sekarang tepat pukul sebelas siang, pelajaran pun selesai dan bel berbunyi tanda pulang. Andin dan Gilang merapikan buku dan peralatan belajarnya. Lalu mereka pun keluar kelas dan bersiap untuk pulang.
Gilang dan Andin pun keluar dari gerbang sekolah bersama. Mereka bergegas untuk pulang karena cuaca saat itu mendung.
"Lang, kok langit hari ini mendung dan gelas sekali." ucap Andin.
"Oh iya Ndin, kayaknya akan segera turun hujan. Kalau begitu kita harus segera pulang," ucap Gilang sambil menarik tangan Andin.
Andin pun kaget karena melihat tangannya yang digandeng oleh Gilang. Mereka pun segera jalan pulang. Namun di tengah perjalanan, hujan pun turun dengan deras. Mereka pun berteduh di gubuk tempat ronda di desa sebelah.
"Ndin, kita berteduh disini dulu ya daripada kita nanti basah kuyup. " ucap Gilang sambil mengajak Andin duduk di tempat ronda.
"Iya Lang, sebaiknya memang begitu Lang." jawab Andin.
"Ndin apakah kamu kedinginan kah?, " tanya Gilang.
"Iya Lang," jawab Andin.
Gilang pun melepaskan jaketnya untuk dipakaikan ke Andin.
"Kamu pakai jaketku dulu Ndin biar kamu gak kedinginan," ucap Gilang.
"Terima kasih ya Lang. Kamu baik banget sih," ucap Andin.
"Sama-sama Ndin. Aku tidak mau kamu sakit karena kehujanan, " ucap Gilang.
"Kita tunggu sampai hujannya reda ya Ndin," lanjut Gilang.
"Iya Lang," jawab Andin.
Mereka pun menunggu di gubuk ronda sampai hujannya reda. Dan tak lama kemudian, hujan pun reda.
"Ndin, hujannya sudah reda. Ayo kita segera pulang takutnya keburu nanti hujan lagi, " ajak Gilang.
"Iya Lang, ayo kita segera pulang," jawab Andin.
Mereka pun segera berlari kecil. Karena mereka harus pulang ke rumah takutnya hujan akan turun kembali.
👑👑👑👑👑
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Winsulistyowati
Mampir n Nyimak Critanya..🖐️
2022-11-14
0
Giovanni Bowono Miawaug
AKUDAV Giovanni Bowono Miawaug Alyssa Dezek ejenjethro Cupcake_Vionna
2021-07-05
1
emak @l ahsan
absen....
2021-05-31
2