"Tidak apa. Dengan kau memulihkan tenaga kami, itu sudah cukup," ujar Billy
"Apa kalian butuh bantuan lain?" tanya Raisa
"Tidak. Tapi, sepertinya musuh masih memiliki tenaga untuk menyerang," ujar Marcel
"Mereka sangat kuat," kata Dennis
"Baiklah~ Mari, kita tangani mereka!" seru Raisa menyemangati.
"Ya!" Serempak Billy, Marcel, dan Dennis
Keempatnya pun bersiap di posisi. Dan mulai menyambut serangan dan membalasnya.
BUGG
BUGH!
DUAG...
BANG~
Billy menggunakan sihir elemen tanahnya.
Marcel memberikan pukulan dan tendangannya yang kuat!
Dan, Dennis menggunakan belatinya untuk menyerang~
Tentu saja, Raisa tak tinggal diam. Ia ikut membantu mereka untuk menyerang.
Raisa banyak menggunakan sihirnya dalam bertarung. Dan langit pun mulai gelap. Malam telah menjelang.
Kini, Raisa menggunakan sihir elemen airnya untuk menyerang musuh.
Raisa mengeluarkan BAH, menenggelamkan musuh di dalamnya! Seperti sedang terjadi tsunami~
Lalu, seketika saja, lautan itu disihir Raisa menjadi beku! Sehingga musuh-musuh membeku di dalamnya. Terjebak dalam lautan es!!
"Kita berhasil!" sorak Dennis
"Aku akan ke tempat lain. Kalian teruslah berhati-hati ... " ujar Raisa
Sebelum pergi, Raisa melakukan sesuatu.
"Hi five! Maksudku, Tos~" ajak Raisa
Mereka berempat pun menepukkan telapak tangan secara bersamaan. Tos!
"Aku pergi. Kalian tetaplah siaga," kata Raisa
Raisa kembali terbang ke tempat lain.
"Dia itu, tetap saja. Sebelum pergi masih saja membagikan tenaganya pada kita melalui 'Tos!'. Sampai kapan dia bertahan jika begini caranya ... " gumam Billy
Setelah Raisa pergi, musuh lain kembali datang.
"Tapi, berkatnya ... kita masih bisa menghadapi musuh lagi," ujar Marcel
"Lihatlah! Musuh datang lagi ... " kata Dennis
•••
Raisa melihat Devan, Chilla, dan Ian bersama beberapa guru mereka. Lalu, memutuskan mendarat di sana.
"Guru-guru, kenapa mengumpul di sini? Alangkah baiknya jika kalian bersama tim masing-masing," ucap Raisa yang tiba setelah mendarat.
"Siapa kau? Kami tidak merasa pernah mengajari murid sepertimu. Kau berasal dari mana?" tanyanya, Guru Arvan. Guru ketua tim Billy, Marcel, dan Dennis.
"Kau, yang dikatakan bertemu Tim Morgan di dimensi asing itu kan?" tanyanya, Guru Kevin. Guru ketua tim Morgan, Aqila, dan Rumi.
"Dari mana dia? Bukan orang sini ... " ujarnya, Guru Helen. Guru ketua tim Sanari, Amy, dan Wanda.
"Lebih baik kalian menemui tim masing-masing, Guru. Aku baru saja dari tempat Billy dan yang lain. Tidak terlalu jauh, ke arah barat. Morgan dan yang lain lebih ke arah barat lagi, sedikit lebih jauh. Sanari dan lainnya, mereka mencoba mengevakuasi korban. Entah sekarang di mana. Tapi, mereka berada di jalur yang sama tadi. Barat! Mungkin mereka semua membutuhkan kalian," ungkap Raisa
"Baiklah. Kami akan mencari posisi tim masing-masing. Terima kasih," ucap Guru Kevin
Guru Kevin, Arvan, dan Helen pun pergi ke arah barat. Menemui timnya masing-masing.
"Sepertinya di sini kalian mendapat bantuan para guru. Musuh tidak terlalu banyak," ujar Raisa
"Hei, kami juga kesulitan, tahu!" ketus Ian
"Aku dan yang lain tadi juga baru sampai, tidak membantu banyak. Siapa namamu?" ucapnya bertanya, Guru Megan. Guru ketia tim Devan, Chilla, dan Ian.
"Namaku, Raisa. Salam kenal," sapa Raisa memperkenalkan diri.
"Dia teman baruku, perempuan yang sepemikiran denganku, Guru," ujar Chilla
"Musuh memang tidak terlalu banyak dan tidak sulit dikalahkan. Tapi, jumlah mereka semakin bertambah seiringnya waktu. Setelah dikalahkan, datang lagi musuh yang lain, entah dari mana. Membuat kami semakin lama semakin terpojok, kehabisan tenaga," jelas Devan
"Aku tidak menyadari itu. Semoga yang lain bisa menanganinya ... " gumam Raisa
Musuh kembali berdatangan~
"Yang kau katakan ... benar," ujar Raisa pada Devan.
Mereka semua pun bersiap kembali bertarung.
Dalam pertarungan ini.
Guru Megan adalah pengguna sihir elemen air dan tanah.
Devan menggunakan sihir pengendali bayangan dan elemen angin.
Chilla menggunakan sihir yang dapat memperbesar ukuran tubuhnya beserta tenaga yang digunakannya.
Dan, Ian dapat menciptakan apapun yang ia lukis menjadi nyata dan sihir pengendali pikiran, serta teknik pedang.
Raisa pun ikut membantu dalam pertarungan kali ini.
•••
Setelah mengetahui tempat lain sudah lebih kondusif, Raisa kembali pergi ke tempat lain.
Kini, Raisa menuju tempat yang menjadi pusat pertarungan. Di sanalah tempat yang dikatakan 'Sang Dewa' berada.
Di sana sudah berada beberapa tokoh penting. Seperti Nyonya Tanaya dan Tuan Keanu, selaku mantan pemimpin desa ke-5 & ke-6. Sang Penasehat beserta istrinya, Tuan Rafka dan Nona Tania (orangtua Devan).
Di sana, pertarungan berlangsung sangat sengit! Kedatangan Raisa yang tiba-tiba memecah suasana pertarungan di sana.
"Siapa dia yang tiba-tiba datang di tengah pertarungan?! Apa kedatangannya hanya untuk mengacau?" ujar Nyonya Tanaya. Selaku mantan pemimpin desa kelima, bertanya-tanya.
"Sepertinya dia orang yang dikatakan Elvano. Yang ditemukannya di dimensi asing," jawab Tuan Keanu
"Apa dia bisa dipercaya?" tanya Nona Tania
"Kemunculannya yang mendadak dan identitasnya yang misterius ... membuat dia menjadi orang yang merepotkan," ucap Tuan Rafka
"Dia tamu kita! Aku percaya padanya. Aku yang bertanggung jawab atas kehadirannya," katanya yang baru datang bersama seseorang
"Nathan?!" kejut Nyonya Tanaya
"Jika kau berkata seperti itu... Kaulah yang memutuskannya," ujar Tuan Rafka
"Dia telah menolong kami di pertarungan sebelumnya. Dia juga yang membawa anak-anak kembali. Dia orang yang baik," ungkapnya, Bibi Hani. Seseorang yang baru datang. Bersama Paman Nathan selaku pemimpin desa yang sekarang.
"Maksudmu, anak-anak sekarang sudah berada di desa, Hani?" tanya Nona Tania
"Ya. Mereka sedang menangani di tempat lain." jawab Bibi Hani
"Jadi, mereka juga sedang bertarung sekarang?" tanya Tuan Keanu, Mantan pemimpin desa keenam
"Ya. Kita percayakan saja pada mereka. Mereka sudah mulai dewasa," ujar Paman Nathan
Pertarungan berlangsung lama. Sosok yang disebut 'Sang Dewa' itu sangat hebat dan andal. Hampir semua kemampuan sihir ia kuasai.
Waktu terus bergulir~
Tak terasa malam telah usai. Matahari mulai menyingsing, fajar hampir tiba.
Situasi sudah mulai dapat terkendali. Musuh besar sudah mulai terpojok oleh banyak serangan dari beberapa orang.
Peran Raisa yang baru, benar-benar membantu. Dari banyak sihir yang juga dikuasai Raisa. Ia dapat mengimbangi kekuatan 'Sang Dewa'.
Saat Sang Dewa menyerang, Raisa dapat menyerang balik dengan sihir yang sama yang dimilikinya. Sehingga pertarungan antara keduanya seimbang. Namun, pengalaman yang baru bagi Raisa, ia hanya mampu menyerang dalam upaya pertahanan dan tak dapat menumpas habis musuh. Walau demikian... Dengan Raisa yang mampu menahan serangan musuh, memberi kesempatan yang lain yang terdapat di tempat itu menyerang musuh besar-besaran. Terus-menerus, habis-habisan!
Raisa yang bertahan dengan menyerang musuh, keadaannya sama dengan musuh itu pula. Ia mulai kelelahan. Alam pun ikut menyerangnya!
Sebagai seorang ahli sihir, tubuh Raisa memiliki fisik yang lemah. Ia tak tahan dengan hawa dingin. Dan saat ini, cuaca sedang tak memihak. Air rintik-rintik jatuh dari langit. Mulai dari gerimis hingga akhirnya hujan deras pun turun.
Raisa yang tak tahan dengan hawa dingin, membuat posisi terbangnya di langit tak seimbang dan hampir terjatuh. Namun, Raisa masih bisa mengendalikan air hujan tersebut dengan sihirnya, agar tak mengenai tubuhnya langsung. Ia menahan air hujan dengan sihir pengendali airnya dari sekitar tubuhnya.
Melihat itu, musuh merasa memiliki kesempatan bagus untuk menyerang kelemahan penyerangnya. 'Sang Dewa' pun mengumpulkan air hujan di sekitarnya, memadatkannya, membekukannya menjadi tombak es. Lalu menyerang Raisa dengan melontarkan tombak es tersebut ke arah Raisa. Raisa yang kondisinya masih terus melemah pun terkena serangan musuh. Tombak es tersebut tepat mengenai perutnya!
AKHHHH~
"Ukh ... " rintih Raisa
Raisa berusaha menyeimbangkan posisi terbangnya dalam keadaan terluka. Ia menahan rasa sakit dan dingin secara bersamaan dari serangan yang mengenainya.
"RAISA!" teriaknya
Dilihatnya 3 orang datang.
Morgan, Aqila, dan Rumi berlarian datang ke tempat pertarungan.
.
•
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 352 Episodes
Comments
ANAA K
Semangat ya thorr.. aku mampir. Mampir kembali yah thor🙏🏿
2021-09-15
0
syafridawati
salam dari lelakimu ya say
2021-07-24
0
IG: Saya_Muchu
Triple like thor semangat up
2021-05-11
0