Sebelum baca please, pencet tanda 👍🏻
jangan lupa komen juga yah, please... Tinggalkan jejak kalian, nanti aku mampir balik kok ❤️
Santaikan posisi kalian, atur posisi rebahan terbaik kalian dan selamat membaca ☺️
•••
Buat Bab kemarin yang nanya Kharis cewe atau cowo. Jawabannya CEWE....
Kakak Gallon ngak berani bikin cerita LGBTQ di Sini, bisa di murkai...
Jadi Kharis Cewe, nama lengkapnya Kharisa Sari. Jadi janganlah kalian berpikir yang aneh-aneh hihihihihii....
•••
“Aku siap.”
Hanya dua buah kata yang mampu menjungkir balikkan kehidupan Cicil. Dari seorang anak sultan menjadi calon istri orang biasa. Tapi, itu yang Cicil pilih, sehingga saat ini dia sudah bersama Riki di penthouse miliknya.
“Aa, aku mau ganti nomer kunci pentshouse yah, aku ngak mau Albert tiba-tiba masuk kesini,”ujar Cicil sambil pergi meninggalkan Riki diruang tamu.
Riki hanya bisa mengangukkan kepalanya kemudian menatap sekelilingnya. Dulu dia sering kemari, tidak ada yang berubah di dalam penthouse itu. Semuanya masih sama.
Meong...
Riki melihat ke kakinya kaget ada kucing yang sedang menggesek-gesekkan kepalanya di kaki kanannya.
“Geulis? Kamu makin gede aja,”ujar Riki sambil mengelus Geulis dengan tangannya. Geulis kucing kecil yang ditemukan oleh Cicil dan Riki dulu.
Meong
Geulis merasakan kehangatan dan kelembutan Riki dari sentuhan tangan Riki. Riki mengangkat Geulis kepahanya kemudian terus mengelus Geulis.
Sedang asik mengelus Geulis, Riki merasakan handphoennya bergetar.
Zrrrttttt Zrrrrttttt...
“Rozak,”Riki membaca nama peneleponnya, Rozak adiknya yang kedua, seorang jomblo akut yang sedang mencari cinta.
“Iya kenapa Zak?”tanya Riki sesaat setelah mengangkat teleponnya.
“Aa dimana? Rozak udah di depan restoran ini,”jawab Rozak. Rozak yang tiba-tiba saja menerima surat tugas untuk berpindah pekerjaan menjadi guru di salah satu SMA di Jakarta, mau ngak mau harus mengantungkan hidupnya pada Riki.
“Ditempat Cicil, kamu udah sampai?”
“Hah... tempat Cicil?”Rozak ingin memastikan kalau kupingnya tidak salah mendengar. Seingatnya Kakaknya itu sudah putus dengan Cicil.
“Iya Cicil, kenapa?”
“Bukannya Aa udah putus sama Cicil?”tanya Rozak penasaran, jiwa keponya meronta-ronta.
Riki hanya bisa tersenyum kecil mendengar pertanyaan adik keduanya itu. “Jadian lagi Zak,”jawab Riki.
“Edeeehhh... Cinta lama belum kelar,”olok Rozak sambil tertawa kecil. Beruntung sekali Riki bisa kembali dengan Cicil, gadis cantik turunan sultan, lah dia? Jomblo ngenes.
“Hahaa...iya,”jawab Riki malu-malu kucing garong.
“Ya udah, doain langgeng deh. Tapi, ini kunci apartemen Aa dimana? Aku mau langsung ketempat Aa aja, mau istirahat.”ujar Rozak.
“Ah... minta ke Amanda aja, dia yang pegang kunci-kunci di kantor,”saran Riki.
“Ya udah, nanti Rozak langsung ke apartemen aja,”ujar Rozak sambil memutuskan sambungan teleponnya.
Riki langsung memutuskan sambungan teleponnya bertepatan dengan datangnya Cicil.
“Siapa Amanda?” tanya Cicil sambil menatap Riki tajam.
“Amanda itu pegawai di Restoran aku, janda anak 4,”jawab Riki.
“Janda, dia suka deketin kamu? Dia pasti gatel sama kamu,”tebak Cicil sambil memicingkan matanya, kemudian duduk disamping Riki.
Riki langsung menahan tawanya, cemburunya Cicil memang diatas rata-rata dan belum berubah sama sekali. Cicil pecemburu berat, Riki sampai bingung, yang harusnya cemburu itu dia bukan Cicil, Cicil cantik dan menarik, semua kaum adam akan dengan senang hati mendekati dirinya. Sedangkan, Riki? Astaga sampai detik ini saja Riki masih merasa sangat beruntung mendapatkan hati seorang Cicil.
“Nah ‘kan ngak jawab, berarti bener kamu suka dideketin sama janda anak 4 itu,”ujar Cicil kesal, Cicil mengembungkan pipinya sambil menyilangkan kedua tangannya didada.
Tawa Riki hampir meledak saat melihat kelakuan kekasihnya itu. “Neng, Aa mah mending sama Neng aja, sama Amanda mah repot.”
“Kenapa repot?”
“Repot lah, kalau Aa nikah sama Amanda, Aa bakal ribet ngurus anak-anak Amanda yang 4 orang. Mana kata Amanda makannya banyak lagi anak-anaknya. Jadi, mending Aa mah, ngurus kamu aja, enak. Makannya dikit,”ujar Juan sambjl menahan tawanya.
“Ihhhh.... gombal bener yah,” ucap Cicil sambil memeluk badan Riki erat-erat.
“Lah bener, kalau sama Amanda harus ngasih makan 5 orang. Lah kamu 1 aja cukup, mana kamu makannya dikit ‘kan irit,”goda Riki sambil membalas pelukkan Cicil.
Wangi papermint langsung menyeruak ke hidung Cicil, dengan cepat Cicil menghirup dalam-dalam wangi tubuh Riki. Perasaan tenang langsung menyelimuti dirinya.
“Neng, itu Albert gimana?”
Cicil langsung diam, bibirnya kelu. Dia benar-benar harus menuntaskan hubungannya dengan Albert. Rasa muak sudah merasuki dirinya, rasanya dia ingin mengakhirinya dengan cepat, tapi sulit Papih pasti membuat kacau.
“Aku udah bilang, aku mau putus dari dia kemarin, udah pokoknya aku udah bilang aku putus. Aku ngak mau sama dia lagi, ini...” Cicil membuka kaosnya menampakkan kamisol hitam dibalik kaosnya.
Riki yang tadinya memperhatikan Cicil langsung meloncat dari duduknya. Bagaimana tidak dia langsung disuguhi pemandangan kulit mulus Cicil ditambah bukit kembar milik Cicil yang terlihat padat karena tersanggah dengan baik oleh kamisol hitam.
Brakkk...
Riki terjatuh kebelakang terjelembab ke balik sofa. Pantatnya dengan cepat mendarat manis di lantai.
“Argh...”desis Riki sambil mengusap pantatnya yang dengan sukses mencium marmer.
“Aa, astaga kamu kenapa?”tanya Cicil kaget, Cicil tidak menyangka Riki akan loncat dari duduknya. Padahal, dia hanya ingin menunjukkan memar ditubuhnya.
“Neng, kalau mau buka baju tuh bilang-bilang dulu. Biar Aa tuh bisa ada ancang-ancang, ini main buka aja, Aa ‘kan kaget,”protes Riki kesal sambil menatap Cicil.
“Ya ma...”
“Astaga Neng, ini badan kamu kenapa? Ini leher kamu kenapa?”potong Riki kaget melihat tubuh Cicil yang lebam-lebam. Seingatnya saat pulang dari tempatnya tubuh Cicil masih mulus.
“Kamu ikut olahraga bela diri?”Riki yang sudah menekuni bela diri dari kecil, tau betul semua memar ditubuh Cicil adalah hasil dari pukulan, apalagi dari lehernya itu pasti hasil dari cekikkan.
“Neng ini kenapa? Udah dikompres?”cerocos Riki sambil menyentuh bagian-bagian tubuh Cicil yang memar. Saking penasarannya, Riki mengangkat kamisol yang dipakai Cicil dibagian perut..
“Ar...pelan Aa, sakit...”
“Ini kenapa?” tanya Riki makin penasaran.
“Aku dipukulin Albert,”jawab Cicil sambil mengigit bibir bagian bawahnya, “kemarin setelah aku pulang dari tempat kamu, Albert udah nunggu aku disini, dia ngamuk. Albert punya kebiasaan mukulin aku, kalau aku punya salah.”
“Itu mah bukan kebiasaan, tapi sinting..!”bentak Riki kesal. Diusapnya sedikit demi sedikit memar-memar di badan Cicil.
Riki langsung bangkit kemudian berjalan ke arah kulkas milik Cicil. Riki mengacak-acak isi kulkas Cicil sampai menemukan kacang polong beku. Dibawanya beberapa bungkus kacang polong beku ke tempat Cicil.
“Sini,”pinta Riki.
Cicil pun mendekatkan tubuhnya ke arah Riki, Riki menempelkan bungkusan kacang polong beku ke badan Cicil.
“Dingin..”
“Tahan, Neng.. bentar yah,kesayangan,”ujar Riki.
“Kamu ngak bilang orang kamu digebukkin gini,” tanya Riki tiba-tiba.
“Laura tau, Bi Jum tau, satpam di sini juga tau..”
“Orang tua kamu?”tanya Riki cepat.
“Buat apa? Mereka ngak bakal peduli juga. Aku cuman alat, Aa,”ujar Cicil lirih.
“Emang Ibu kamu ngak ngamuk apa ?”tanya Riki. Sepertinya Almarhum ibunya akan marah besar bila Adik perempuannya pulang dalam keadaan porak poranda seperti ini.
“Mamih?”
“Iya.”
“Mamih mana peduli, Aa. Udah jangan ngomongin keluarga akulah, mereka cuman bungkusnya doang yang bagus, dalemnya bobrok..!”ujar Cicil.
Riki menurut dia mengunci mulutnya, dia tidak akan bertanya apa-apa lagi. Lebih baik dia diam.
Kruyukkk...
“Kamu lapar?”tanya Riki.
Wajah Cicil merona merah, dia malu sekaligus lapar. Seingatnya dia makan terakhir itu makan nasi goreng buatan Edy.
“Iya, aku terakhir makan yang disuapin kamu,”jawab Cicil jujur.
“Astaga, Neng sakit nanti kamu. Udah pake lagi kaosnya. Kita makan..”
“Dimana?”
“Diwarung depan..”
“Warung?” tanya Cicil bingung, emang ada resto bernama warung.
Riki hanya tersenyum kecil, sepertinya ini saatnya mengenalkan dunia kalangan bawah pada seorang anak sultan bernama Cicil Bouw.
•••
Terima kasih sudah membaca maaf klo masih banyak typo...
Add ig author yah storyby_gallon
Jangan lupa comment,like, kasih bintang, kasih tau juga orang-orang satu kampung buat baca karya author and vote yah ❤️❤️
Comment yang banyak, author suka keributan hehehe...
Salam sayang Gallon
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Juliezaskia
biasanya kalo cowoknya sultan ceweknya orang susah trus di kenalin kehidupan yg wah.. ini kebalik.. semangat uah cil
2022-04-20
0
Arni Rohyani
ada.... warung resto. chef ale.. uwih kasep Pisan setia lgi.sama ulay
2021-12-25
1
Neng Riska Tea
kang rozak bukan kakanya riki ya?? mohon penjelasannya kaka gallon 😆
2021-05-14
1