Sebelum baca please, pencet tanda 👍🏻
jangan lupa komen juga yah, please... Tinggalkan jejak kalian, nanti aku mampir balik kok ❤️
Santaikan posisi kalian, atur posisi rebahan terbaik kalian dan selamat membaca ☺️
•••
“Maaf ini Pak Albertnya kemana yah?” tanya Riki bingung, tak bisanya Albert telat sampai satu jam.
Kharis sekertaris Albert kebingungan menjawabnya, karena sudah dari tadi Albert tidak bisa dihubungi. Bahkan, Kharis menelepon Tisa sekertaris Cicil tapi tidak ada kabar sama sekali dari Albert.
“Eh.. saya coba hubungi lagi Pak Albertnya yah, Pak Riki. Maaf atas ketidaknyamanannya,”jawab Kharis akhirnya.
Riki hanya bisa menganggukkan kepalanya dan berjalan kembali ketempat duduknya, tak berapa lama dia melihat Albert berjalan masuk kedalam ruangan.
Seperti biasa dandanan Albert yang selalu paripurna mampu membuat kaum hawa berdecak kagum. Jangankan kaum hawa kaum adam yang berbelok pun akan kagum melihat penampakan Albert yang tidak ada celah sama sekali.
“Pak Albert,” ujar Riki sambil berdiri dari duduknya.
“Ah, Riki maaf saya ada urusan dulu tadi, mari kita bicarakan masalahnya sekarang,”ujar Albert sambil mengajak Riki masuk kedalam kantornya.
Setalah 1 jam Albert dan Riki berbincang-bincang mengenai perjanjian baru yang akan mereka lakukan dan berbagai macam keuntungan dan kerugian. Akhirnya mereka mencapai kasepakatan dan menandatangani semuanya.
“Riki, gimana kapan-kapan kita makan malam bareng, saya sama Cicil dan kamu saya pasangan kamu?”tanya Albert tiba-tiba sambil tersenyum pada Riki.
Riki diam rahangnya mengeras, Riki tau Albert tidak ada maksud apapun saat memberikan tawaran ini, tapi entah kenapa rasanya ada rasa sakit yang mencubit hatinya. Ah... iya nama perasaan ini adalah cemburu.
“Ngak bisa, saya banyak kerjaan. Pasangan saya juga sedang banyak kerjaan,”jawab Riki santai.
“Ah, kamu udah punya pasangan? Wow...big news,”ujar Albert sambil berjalan disamping Riki.
Riki hanya bisa tersenyum simpul, ‘sialnya pasangan kita itu sama,’batin Riki.
“Anda mau pulang langsung?”tanya Riki penasaran karena Albert mengikutinya sampai kedepan lift.
“Oh, iya Cicil sakit, jadi saya harus pulang cepat.”
“Sakit?”tanya Riki panik, kenapa bisa sakit? Bukannya kemarin Cicil pulang dalam keadaan sehat walafiat. Apa gara-gara kecapean.
Albert kaget dengan reaksi Riki yang menurut Albert terlalu berlebihan. Apa urusannya Riki dengan Cicil, kenapa reaksi Riki terlalu berlebihan.
“Sakit biasa, dia mual, pusing dan entahlah.”
Riki mendengarkan perkataan Albert sambil meninum minuman bersoda.
“Aku berharap Cicil hamil, itu gejala hamil....”
Uhukkk uhukkk uhukkk...
Riki tersedak minuman bersoda yang sedang diminum olehnya, minum bersoda tersebut langsung mengelitik hidungnya menimbulkan sensasi yang sakitnya luar biasa, tapi sayangnya hati Riki lebih sakit lagi. Astaga dia lupa kenyataan kalau Cicil hidup sangat bebas, hatinya sakit bila mengingat sudah berapa banyak lelaki yang tidur dengan Cicil, mencicipi tubuh indah milik Cicil.
“Are you oke?”tanya Albert kaget dengan reaksi Riki, saat mendengar doa Albert yang ingin cepat-cepat menghamili Cicil.
(Kamu baik-baik saja?)
“Ngak papa, ngak papa...”jawab Riki berusaha senatural mungkin dan dia berhasil Albert sama sekali tidak curiga.
“Ah, aku sangka kamu kenapa, aku cuman berharap Cicil hamil, Cicil selalu menolak menikah. Jangankan menikah mengatakan I love you saja tidak pernah,sedingin itu Cicil,”tiba-tiba Albert curhat pada Riki, astaga sumpah demi semua mahluk air dan tanah, Riki tidak mau mendengarkan curhatan Albert.
“Oh..”
“Cicil susah diraih, untuk mendapatkanya saja aku ngerahin semua sumber daya yang aku punya,”ujar Albert lagi sambil tersenyum penuh arti.
Riki sama sekali tidak mau mendengar apapun yang dikatakan Albert. Sumber daya apaan coba? Sumber daya alam?
“Makanya aku bakal mempertahanin Cicil dengan cara apapun juga, apalagi dari laki-laki kaya kamu Riki..” ujar Albert sambil menatap Riki dengan tatapan terdingin yang pernah Riki rasakan.
Suhu udara di lift yang sudah dingin makin terasa lebih dingin lagi saat melihat tatapan mata Albert yang diarahkan pada Riki.
“Maksud anda?”
“Tadi malam Cicil bermalam di tempat kamu ‘kan?”tanya Albert sambil terus menatap lurus kearah pintu lift.
Riki diam sambil menatap lurus kedepan, astaga gendrang perang sudah ditabuh oleh Albert. Riki harus mampu bertahan mempertahankan wanita yang Riki cintai.
“Iya..”jawab Riki pendek.
Ting...
Bersamaan dengan suara itu pintu lift pun terbuka.
“Gimana enak? Nikmatkan tubuh Cicil? Kamu bayar dia pake apa?”tanya Albert sambil lalu dan berjalan keluar pintu lift yang sudah terbuka.
Deg...
Jantung Riki berdetak cepat, napasnya memburu. Serendah itu Cicil dihadapan Albert. Cicil boleh bergaul bebas, tapi demi apapun Riki tidak terima wanita yang dicintainya dihina dan direndahkan sebegitunya. Cicil bukan barang, dia manusia..!!!
“Bangsat...!!!!”
Riki yang tidak mampu menahan amarahnya mengejar Albert kemudian menarik bahu Albert sampai badan Albert memutar.
BRUAKKKKKK......
Riki dengan keras memukul rahang Albert, Albert yang kaget dengan pukulan Riki yang datang tiba-tiba langsung terhuyung ke samping.
Riki langsung mengambil tangan Albert kemudian memiting tangan Albert, lutut Riki langsung menghantam bagian belakang Albert membuat Albert kehilangan keseimbangan dan jatuh tersungkur.
“Damn Riki...!!!!”
Saat Riki mau memukul kepala Albert dengan tangan kanannya, Riki merasakan pelukkan ditubuhnya.
“Udah Aa, udah... kamu bisa masuk polisi, udah...”
“Cil...”
“Aa udah, udah... Cicil mohon udah,”pinta Cicil sambil menarik Riki.
Riki patuh pada Cicil, dengan cepat Riki membuka pitingannya pada Albert. Riki mundur sambil menarik Cicil, entah kenapa Riki tidak mau Cicil dekat-dekat dengan Albert.
Cicil berdiri disamping Riki sambil memeluk Riki dari samping, tidak ada niatan Cicil untuk menolong Albert.
Beberapa orang disana langsung menolong Albert, satpam perusahaan Albert langsung menolong Albert.
“Pak anda tidak apa-apa?”tanya satpam tersebut.
Albert hanya diam sambil menahan amarah dan rasa cemburunya saat melihat Cicil yang malah memeluk Riki bukan dirinya. Rasa sakit dari pukulan dan pitingan Riki tidak seberapa dari pada rasa sakit dihatinya.
“Sini kamu Cil,pacar kamu itu aku bukan Riki..!”bentak Albert sambil menunjuk Cicil.
Napas Cicil tercekat, rasa takut langsung menyelimuti Cicil, Cicil tau bila Albert bersuara seperti itu maka Cicil akan habis dipukuli Albert. Cicil ngak mau, Cicil ngak sangup lagi. CICIL BUKAN SAMSAK HIDUP...!!!
“Diem disini,”peritah Riki sambil menyembunyikan badan Cicil di belakang tubuhnya.
Badan Riki memang kecil, tapi berkat latihan taekwondo bertahun-tahun, tubuh Riki benar-benar terlatih dengan baik.
Cicil mencengkram baju belakang Riki, dia takut. “Aa, Cicil mau pulang ketempat Aa aja, Cicil ngak mau lagi sama Albert. Cicil ngak mau,”isak Cicil dibelakang tubuh Riki. Hilang sudah wanita tegar, mandiri dari diri Cicil. Saat ini Cicil hanya wanita yang butuh perlindungan dari Riki.
Riki tau bila dia membawa pulang Cicil resiko yang akan Riki tanggung sangat banyak, Cicil akan mengangtungkan hidupnya 100% pada dirinya, menanggallan kekuasaan dan gemerlap, juga hak privillage yang dimiliki kelurga Bouw.
“Neng, kalau Neng ikut Aa, Neng sangup hidup pedih?”tanya Riki.
Cicil diam, apa dia sanggup menanggalkan segalanya. Segala kemudahan, kemewahan, gemerlap, uang dan kekeasaan yang dimiliki Keluarga Bouw?
Cicil mengigit bibir bagian bawahnya, dia sudah tidak peduli, dia ingin berbahagia dan bahagianya bersama Riki.
“Aku siap...”
•••
Terima kasih sudah membaca maaf klo masih banyak typo...
Add ig author yah storyby_gallon Jangan lupa comment,like, kasih bintang, kasih tau juga orang-orang satu kampung buat baca karya author and vote yah ❤️❤️
Comment yang banyak, author suka keributan hehehe...
Salam sayang Gallon
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Luluk Sugeng
semangat Riki...semangat Cicil...💪💪💪💪
2022-02-02
0
Eka Bundanedinar
albert dah tau saingan ini
2021-05-23
0
Civiliza Quena
panas nih..
2021-05-01
0