Sebelum baca please, pencet tanda 👍🏻
jangan lupa komen juga yah, please... Tinggalkan jejak kalian, nanti aku mampir balik kok ❤️
Santaikan posisi kalian, atur posisi rebahan terbaik kalian dan selamat membaca ☺️
•••
Cicil langsung membuka pintu penthousenya dan kaget saat melihat pecahan-pecahan kaca, ruangan penthouse yang berantakan, Bi Jum sedang menyapu dengan tatapan ketakutan.
"Bi Jum, ini ada apa? Kenapa berantakan gini, ada apa ini?" tanya Cicil bingung melihat penthousenya hancur lebur tak karu-karuan.
"Non, astaga Non dari mana aja, Bi Jum seharian ini takut Non," ujar Bi Jum sambil berlari mendekati Cicil.
"Geulis mana?" tanya Cicil langsung mengingat kucing kesayangannya.
"Geulis sama Bibi dimasukin kandang Non, semalaman Pak Albert marah-marah Non. Pak Albert lempar-lempar barang Non, Bibi takut Non," ujar Bi Jum lagi.
"Sekarang Albertnya dimana?" tanya Cicil, sinting memang Albert.
"Dikamar Non Cicil," ujar Bi Jum takut sambil menunjuk pintu kamar Cicil.
Cicil dengan kesal berjalan ke kamarnya, sinting Albert ini, maksudnya apa coba dia ngancurin penthouse miliknya, kalau mau ancurin aja penthouse milik Albert sendiri.
Klik...
"Albert..!!"
Kosong, tidak ada Albert dikamar Cicil, dengan cepat Cicil berjalan kekamar mandinya mencari dimana Albert.
Zreeeessssss
Suara shower terdengar jelas ditelinga Cicil, Cicil langsung membuka pintu kaca yang memisahkan kamar mandinya dengan shower. Matanya membulat saat menemukan Albert yang tidak sadarkan diri di bawah guyuran air.
"Astaga Albert..!!!"
Cicil berteriak kemudian mendekati Albert yang tidak sadarkan diri, Cicil menguncang-guncangkan badan Albert. Nihil, Albert masih tetap diam tak bergerak sama sekali. Dengan cepat Cicil mematikan air shower. Dikeluarkan handphonenya kemudian diteleponnya dokter keluarga miliknya.
•••
"Bu Cicil sepertinya Pak Albert ini kelelahan, coba ditanya kapan terakhir Pak Albert makan, sama lebih baik Pak Albert ini cek lab, sepertinya kesehatan Albert sedikit terganggu," ujar Dokter Fuad.
Cicil hanya mengangguk-anggukkan kepalanya saja. Ada sedikit rasa Iba di hati Cicil, tapi rasa marah lebih menguasai Cicil. Albert benar-benar membuat Cicil kesal, apa haknya dia mengacak-acak penthouse miliknya.
"Oke makasih Dok, nanti saya kabari kalau ada apa-apa sama Albert,"ujar Cicil.
"Baik, saya permisi dulu yah,"Dokter Fuad pun pergi meninggalkan Cicil.
"Baby, kamu udah pulang?"tanya Albert sambil menatap Cicil sendu, tangannya berusaha menyentuh tangan Cicil namun Cicil tepis.
"Kamu tuh bisa jaga kesehatan ngak sih? Kenapa bisa sakit gini?"tanya Cicil kesal sambil mengelimuti Albert.
"Baby, kamu seharian kemana aja? Aku sampai kelimpungan nyari kamu. Aku nyari kamu kemana-mana. Aku sampai kekantor polisi tau," ujar Albert sambil berusaha untuk duduk.
Cicil yang melihat Albert berjuang untuk duduk, hanya diam tak berusaha membantu sama sekali.
"Kamu tuh, pergi tiba-tiba trus ditelepon ngak bisa dan baru pulang sekarang. Aku ini kamu anggap apa?" tanya Albert.
"Kamu lupa kesepakatan kita? Kita ngak ada ada rasa apapun, jangan pernah libatkan cinta didalam hubungan ini Al, aku bilang aku ngak pernah dan ngak akan bisa jatuh cinta sama kamu..!"bentak Cicil sambil mengangkat kedua tangannya kedepan dadanya.
Albert masih ingat dengan kesepakatannya itu, saat itu Albert berusaha untuk mendapatkan hati Cicil dengan berbagai macam cara, sampai-sampai Albert berani untuk mengelontorkan dana ke perusahaan Cicil sebesar 2 juta dollar.
Dengan paksaan dari Papih Cicil, akhirnya Cicil mau menjadi kekasihnya, tapi Cicil selalu bilang kalau dia tidak akan pernah jatuh cinta pada Albert. Cicil bilang hatinya sudah mati. Albert menerima kesepatan itu, Albert yakin dia bisa meluluhkan hati Cicil, tapi Cicil tidak pernah luluh pada dirinya.
"Cil..."
"Ingat Albert, kamu itu udah beli aku sebesar 2 juta Dollar ke Papih, jadi cukup nikmatin aja tubuh aku, ngak usah berharap lebih. Jangan pernah berharap aku bisa jatuh cinta sama kamu..!" Cicil membentak Albert dengan keras.
"Aku ngak pernah ngerasa ngebeli kamu, Baby..!!!"
"Bullshit..!!"
"Baby, stop aku lagi sakit, kita tunda pertengkaran ini," ujar Albert sambil mengurut dahinya.
"Ngak usah ditunda, aku mau putus..!! Aku ngak mau ketemu kamu lagi, setelah kamu sehat silahkan kamu keluar dari penthouse aku..!"bentak Cicil sambil menarik gagang pintu kamarnya.
Brakkkk....
Tangan Albert memukul pintu kamar Cicil dengan keras, entah kekuatan dari mana Albert tiba-tiba bisa bangkit dan berdiri dihadapan Cicil, memenjarakan tubuh Cicil antara pintu dan tubuh Albert.
"Mau apa kamu?"tanya Cicil sambil menatap manik mata Coklat Albert.
"Maksud kamu apa ngomong gitu?"
"Maksud aku? Kurang jelas? Ngak bisa bahasa Indonesia? Oh aku lupa kamu kamu orang Inggris, aku ula..."
Albert dengan beringas mendaratkan ciumannya di bibir Cicil, Cicil kaget bukan kepalang mendapatkan serangan dari Albert, dengan cepat Cicil mengatupkan bibirnya, mengunci rapat-rapat bibirnya, menolak memberikan akses untuk Albert menjelajahi bagian dalam mulutnya.
Albery yang merasakan penolakan langsung menggigit bibir bagian Cicil.
"Awww..." jerit Cicil saat sadar Albert menggigit bagian bawah bibirnya.
Saat Albert akan mencium kembali bibir Cicil yang sedikit terbuka, ekor matanya melihat bukti kepemilikan di rahang Cicil, Albert memang suka memberikan bukti kepemilikan, tapi tidak pernah di situ, dibagian belakang leher Cicil dan itu masih baru.
"Siapa?"
Cicil kaget dengan pertanyaan Albert, "Maksudnya?"
"Siapa laki-laki yang udah nidurin kamu? Sama siapa kamu tadi malam?" teriak Albert keras, saking kerasnya gendang telinga Cicil seperti pecah.
"Aku ngak tidur sama siapa-siapa,"ujar Cicil jujur, Cicil hampir melakukannya dengan Riki tapi diganggu oleh si Edy.
"Terus ini apa," tanya Albert sambil menekan leher Cicil keras.
"Sakit Albert, jangan mulai..!!!" bentak Cicil marah.
"Kamu tuh kurang puas sama aku? Kurang kamu? Sinting kamu yah, berani kamu selingkuh dari aku..!!!"teriak Albert sambil mencekik leher Cicil.
Cicil langsung memukul bahu Albert, sial Albert kambuh. Albert adalah pria yang kadang suka melakukan tindak kekerasan fisik pada Cicil. Beberapa kali Cicil pernah terkena bogem mentah Albert.
"Sakit, sesak Al..!!!"Cicil berjuang untuk membuat Albert melepaskan cekikkannya.
"Siapa... kurang puas kamu sama aku, dasar j*lang sialan..!!!"
"Al..."
Brak..brak...brak...
Cicil memukuli pintu dibelakangnya berharap Bi Jum mendengarkan suara ketukannya dan meminta tolong ke satpam.
"Al..."
Albert makin dibutakan oleh amarahnya, dia makin menekan leher Cicil, napas Albert menderu. Dia benci wanita miliknya disentuh oleh lelaki lain.
"Al...."
Kepala Cicil pusing, napas Cicil hampir habis. Rasa sakit langsung membakar dada Cicil. 'Mamp•s gue,' batin Cicil.
"Non... Non... kenapa Non..!!" Bi Jum berteriak dari luar kamar Cicil bersama Pak Sukma, satpam penthouse.
"Dobrak Pak, dobrak..!!"pinta Bi Jum ketakutan, dia takut Nonanya ada apa-apa. Dia takut Non Cicil seperti 1bulan yang lalu, diketemukan babak belur tanpa sehelai benangpun di pojokkan kamar.
Brakkk...
Cicil merasakan badannya terdorong karena pintu yang didobrak. Badan Cicil langsung terdorong kedepan menabrak badan Albert.
Albert langsung tersentak, kesadarannya seperti kembali, dia kaget dengan apa yang sedang dilakukan oleh dirinya.
"Baby.."
"Non Cicil."
Badan Cicil terjatuh dibawah kaki Albert, lehernya biru karena di cekik oleh Albert.
"Telepon Dokter Fuad..!" pinta Albert pada Bi Jum.
Bi Jum langsung mengambil handphonenya disaku celananya dan menghubungi Dokter Fuad. Sedangkan Pak Sukma menatap Albert dengan tatapan tajam.
"Pak, ini kejadian yang kedua kali Pak, saya harus laporkan ini ke kantor polisi," ancam Pak Sukma.
"Ngak usah, tadi saya ngak sengaja, Cicil juga bakal maafin saya, udah kamu balik ketempat kamu kerja," ujar Albert sambil menggendong Cicil dengan gaya Bridal kemudian menidurkannya di kasur.
"Baby, sorry.."
•••
Terima kasih sudah membaca maaf klo masih banyak typo...
Add ig author yah storyby_gallon Jangan lupa comment,like, kasih bintang, kasih tau juga orang-orang satu kampung buat baca karya author and vote yah ❤️❤️
Comment yang banyak, author suka keributan hehehe...
Salam sayang Gallon
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Luluk Sugeng
amit" sama laki kayak gitu😡😡
2022-02-02
0
Arab Markonah
kata dokter kapan terakhir makan?biasanya yg di tanya kapan terakhir haid...🤭🤭🤭
2021-12-22
0
Yeni Cahyany
gelo ih si abrett
2021-07-01
2