Sebelum baca please, pencet tanda 👍🏻
jangan lupa komen juga yah, please... Tinggalkan jejak kalian, nanti aku mampir balik kok ❤️
Santaikan posisi kalian, atur posisi rebahan terbaik kalian dan selamat membaca ☺️
•••
Laura sudah berada di rumah makan Water Teapot. Sebuah rumah makan dengan konsep kekinian dengan berbagai macam bentuk teko dan galon (iye iye, kali-kali Kaka galon ada dicerita dunk boleh yah hihihihiiii...)
“Neng..”
“Apa sih, Neng Nong Neng Nong...!! Laura nama gue Laura Subagja...!!!” ujar Laura geram pada kelakuan Edy didepannya.
Edy benar-benar kaget dengan galaknya wanita didepannya ini. Selain galak sepertinya wanita ini titisan dewi, cantik..! Kulitnya putih, matanya belo dan rambutnya hitam. Makjan, bener kata Ki Brondong dia bakal ketemu sama jodohnya kalau bawa motor kenceng-kenceng dijalan tadi. Emang paling TOP Ki Brondong..!!
“Iya Laura, gini loh. Ini pake baju saya dulu baju kamu basah semuanya ‘kan. Nanti kamu masuk angin.”
Laura dengan cepat mengambil baju dari tangan Edy, kemudian berlari kekamar mandi terdekat untuk mengganti bajunya. Baju macam apa ini ? Kaus dengan tulisan Jodohku adalah kamu...!? What the maksud...!!!!!
Laura benar-benar ngak habis pikir dengan ke noraan lelaki bernama Edy Edros ini. Amit-amit jangan sampai dia suka sama laki-laki bentukkannya kaya gini. Mending aku jomblo seumur hidup daripada punya jodoh kaya Edros...!
Zreeetttt zreeettt....
“Iya...” Laura mengangkat teleponnya tanpa melihat siapa yang meneleponnya sama sekali.
“Lo dimana ? Gue udah di belakang mobil lo, ujan gede banget baju gue ampe basah semuanya. Mana gue pake kemeja putih lagi..!” ujar Cicil kesal, kemeja putih membuat pakaiannya menjadi transfaran.
Laura langsung menepuk dahinya, dia benar-benar melupakan Cicil, hadeuh...dasar sahabat durhaka..!
“Maaf Cil, gue lagi di restorant Water Teapot, kalau kamu ngak keberatan bisa jemput gue disini, Please...” pinta Laura sambil membuka pintu kamar mandi dan sedikit tersentak kaget karena sudah menemukan Edy yang duduk dengan gagahnya didepan kamar mandi.
“Ya udah Gue kesana..!” ujar Cicil sambil menutup teleponnya.
“Udah Laura ?” tanya Edy sambil berdiri memberikan plastik untuk baju Laura.
“Udah, ngapain lo disini ? Jadi penjaga kamar mandi ? Gue harus bayar berapa ?” tanya Laura jutek sambil memasukkan barang-barangnya ke plastik yang diberikan Edy.
“Bayarnya pake cinta gimana ?” rayu Edy sambil mengedipkan matanya kearah Laura, seketika itu juga Laura bergidik.
“Hah... mohon maaf mending lo bawa lagi deh ini semua, gue mending telanjang dari pada harus bayar pake cinta...!!” hardik Laura kesal pada Edy, sambil bersiap membuka kaos yang sudah dia pakai.
Edy kaget dengan reaksi Laura, dengan cepat dia menghentikkan aksi Laura, “Eh... jangan-jangan. Saya ngak kuat iman, nanti saya berubah liar. Saya ngak kuat liat yang mulus-mulus...!!”
Laura langsung menggunakan kembali bajunya, arghhh.... laki-laki didepannya ini benar-benar aneh.
“Ya udah, awas aku mau keluar. Mau makan mau minum aku lapar, awas ih...”
“Mau makan apa ?” tanya Edy spontan.
“Mau makan nasi lah, masa mau makan pelet ikan...!!!” maki Laura sambil berjalan keluar dari kamar mandi.
Edy hanya bisa tersenyum melihat Laura, ihhh... galak-galak imut ini wanita. Bikin penasaran..!
•••
Cicil sampai di depan restauran Water Teapot badannya basah, karena mencari Laura tadi. Karena sudah merasa basah Cicil langsung keluar mobil tanpa menggunakan payung, berjalan santai ke arah restauran. Entah sejak kapan Cicil menyukai hujan, hujan selalu mengingatkan Cicil pada Riki.
Saat sudah sampai di gedung restauran, Cicil melihat kekanan dan kekiri mencari Laura, sahabatnya ini sama sekali tidak menunjukkan batang hidungnya, rasa dingin langsung menyelimuti tubuh Cicil.
Tiba-tiba, Cicil merasakan rasa hangat di tubuhnya.
“Neng, nanti sakit. Kenapa basah-basahan gini ?”
Cicil membeku saat sadar dihadapannya ada Riki yang sedang menyelimutinya dengan jaket milik Riki, seketika itu juga rasa hangat menjalar ditubuh dan hati Cicil.
“Kenapa bisa basah gini, Neng. Neng ‘kan ngak kuat dingin,” Riki benar-benar panik, Riki tau Cicil gampang sakit.
Wangi papermint langsung menguar dari jaket Riki, wangi yang sangat Cicil rindukan. Cicil mengambil napasnya, lagi-lagi diotaknya terbayang kepengecutan Riki.
“Ngak usah, urusannya apa hidup aku sama kamu,” ujar Cicil sambil membuka jaket dibadannya lalu melemparkannya kelantai, kemudian dengan angkuhnya berjalan meninggalkan Riki.
Riki hanya bisa menatap nanar wanita kesayangannya tersebut, Riki tidak bisa marah. Ini semua terjadi karena kesalahannya. Kesalahan bodohnya...!!
“Pak, ngak papa ?” tanya pegawainnya yang melihat kejadian tersebut.
“Ngak papa, udah kamu kerja lagi sana,” ujar Riki sambil mengambil jaketnya di lantai.
“Iya Pak,” jawab pegawai Riki pendek.
•••
“Cil... sini,” Laura memanggil Cicil saat melihat sahabatnya itu berjalan masuk kedalam restauran.
Cicil langsung menghampiri Laura dan duduk disamping seorang pria nyentrik yang terus menatap Cicil dengan santai.
“Siapa ini ?” tanya Cicil bingung ada seorang lelaki sedang duduk di sampingnya.
Lelaki itu langsung memberikan tangan kanannya, Cicil spontan menyambut uluran tangannya. “Cicil Bouw.”
“Edros, Edy Edros hobi saya di endorse,” ujar Edy sambil tersenyum. Edy terdiam saat melihat Cicil bukan takjub atau apapun, Cicil cantik tapi maaf Cicil bukan tipenya, tipe Edy adalah Laura cewe galak nan aduhai.
“Saya pernah liat kamu deh, tapi dimana yah...” Edy mencoba mengingat-ingat dimana dia pernah melihat Cicil.
“Modus banget deh ini minyak rem, satu..!” ujar Laura entah kenapa dia merasa kesal melihat Edy cari muka pada Cicil.
Saat Edy masih berpikir keras dimana dia pernah melihat Cicil, tiba-tiba bahunya ditepuk oleh seseorang.
“Dy, dapur kosong, emang assisten kamu yang duty ?” tanya Riki pada Edy tanpa sadar ada Cicil dan Laura dihadapannya.
“Oh, iya assisten aku yang duty, Bro... eh...” Edy diam melihat Riki. Ah dia ingat...!
“Cicil, aku teh pernah liat kamu di handphonennya si Riki, setahun ini screen lock sama walpaper handphonennya si Riki photo kamu, ngak diganti-ganti...!!!” ujar Edy yakin sambil menunjuk muka Cicil dan Riki.
“Bentar, jadi ini Riki. Cowo yang bikin lo galau ampe detik ini ?! Cowo yang bikin lo ganti parfume dan semua wewangian dirumah kamu jadi wangi papermint ?” ujar Laura spontan.
Perkataan Laura dan Edy membuat Cicil dan Riki salah tingkah. Mereka melihat kekanan dan kekiri mencoba untuk menghilang dari sana. Tapi, saat manik mata Riki dan Cicil saling beradu debaran itu masih ada. Sial rasa cinta dan sayang antara Cicil dan Riki masih ada. Mereka masih saling mencintai. RASA ITU MASIH ADA...!
•••
Sabar yah punya teman kaya Edy sama Laura no filter-filter club hihihihiiii....
Terima kasih sudah membaca maaf klo masih banyak typo...
Add ig author yah storyby_gallon
Jangan lupa comment,like, kasih bintang, kasih tau juga orang-orang satu kampung buat baca karya author and vote yah ❤️❤️
Comment yang banyak, author suka keributan hehehe...
Salam sayang Gallon
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
EndRu
hahaha
masih cinta
2023-10-18
0
Juliezaskia
edros jodoh laura. jutek vs sengklek
2022-04-20
0
ulala ❤️❤️
seru seru suka suka
2021-11-17
0