Sebelum baca please, pencet tanda 👍🏻
jangan lupa komen juga yah, please... Tinggalkan jejak kalian, nanti aku mampir balik kok ❤️
Santaikan posisi kalian, atur posisi rebahan terbaik kalian dan selamat membaca ☺️
•••
Wanita itu masih cantik, mempesona dan rapuh. Bahkan saat ini Riki merasa Cicil adalah wanita paling rapuh yang pernah Riki liat. Ah... kenapa rasa cinta dan sayang ini masih ada, sudah satu tahun berlalu semenjak dirinya meninggalkan Cicil.
Riki mengusap kepalanya kesal, kenapa dia belum move on padahal Cicil sudah move on dan berpacaran dengan Pak Albert. Albert Connor pemilik ritel supermarket terbesar di Indonesia, lelaki yang menjadi pemasok daging dan sayuran untuk restoran milik Riki. Yah, semenjak meninggalkan Cicil, Riki berfokus untuk membuka restoran di Jakarta.
Restoran dengan nama water teapot saat ini sudah sangat terkenal, terima kasih pada adik iparnya yang meminjamkan dana untuk membangun restoran tersebut. Saat ini Riki dan sahabatnya Edy mengelola restoran tersebut hingga memiliki 7 cabang di Jakarta.
“Riki...”
Riki menoleh dan menemukan Edy sahabat serta partner bisnisnya yang selengean dan hobi membawa motor kemanapun dan dimanapun.
“Yo, kenapa ?” tanya Riki.
“Maneh (kamu) yang kenapa ? Muka sepet amat, sini sama aku di seterika,” ujar Edy.
Riki hanya bisa tersenyum kecil, mukanya saat ini pasti seperti orang mau mati. Hah.. kisah percintaanya tidak semulus bisnisnya.
“Ngak kenapa-kenapa, jadi ke resto ?” tanya Riki sambil mengambil helm nolan miliknya.
“Jadilah, kan ini nungguin dirimu. Bangkotan aku menunggu dirimu tau,” ujar Edy sampai menggunakan helmnya. Dari tadi Edy menunggu Riki untuk pergi ke tempat kerja mereka.
“Iyah, hayulah..” ujar Riki sambil menaikki motor BMW R25 miliknya.
Edy langsung menaikki motor BMW R27 miliknya dan membelah kemacetan Jakarta bersama Riki.
•••
Di resto seharian ini Riki uring-uringan, hampir semua pekerjaan tidak ada yang benar, Edy berkali-kali kena semprot hanya karena masalah-masalah kecil.
“Maneh kunaon sih ? Uring-uringan sopoeun ?” ujar Edy kesal dengan kelakuan sobatnya ini.
(Kamu kenapa sih? Uring-uringan seharian?)
Rasa-rasanya Riki ingin berteriak keras-keras dan berlari ketempat Cicil. “Hah...ngak, ngak apa-apa.”
“Hmmmm dilihat dari roman-romannya, maneh (kamu) jatuh cinta yah ?” tebak Edy sambil tersenyum penuh kemenangan.
Riki hanya bisa menahan senyumnya, sudah dari satu tahun lalu dia jatuh cinta pada seseorang wanita, wanita yang selalu menghiasi mimpi-mimpinya mulai dari mimpi yang normal sampai mimpi basah. Hanya satu wanita itu tapi dengan bodohnya dia meninggalkannya.
“Nah pan bener kamu jatuh cinta, ngaku...”
“Hahahaa... aku udah jatuh sejatuh-jatuhnya sampai jumpalitan sama satu perempuan, tapi masalahnya perempuannya udah punya pacar,” jawab Riki sambil membuka lembaran-lembaran kertas dihadapannya.
Edy langsung mendekati Riki, dia ingat dulu sebelum membuka restoran tersebut Riki bilang kalau dia sedang dalam masa galau. “Jangan bilang cewenya sama kaya yang dulu, inget ‘kan cewe yang dulu kamu ceritain itu.”
Riki tersenyum, Edy benar-benar ingat dengan kehidupan cintanya. “Iya, wanitanya masih yang sama, Edy. Kemarin aku ketemu dia, aku sangka aku udah ngak cinta lagi, tapi ternyata aku masih sangat mencintai dia, Edy.”
“Wah.. ada photonya ?” tanya Edy penasaran, Edy belum pernah melihat photo wanita yang mampu membuat sahabatnya ini gundah gulana.
Riki tersenyum sambil membuka handphonenya, home screen handphonennya tidak pernah Riki ganti. Riki selalu menggunakan photo Cicil yang Riki potret dulu.
Mata Edy membulat sempurna melihat wanita yang sudah membuat sahabatnya ini jumpalitan. “IEU MAH BIDADARI...!!!TULUY KU MANEH DIPUTUSKEUN !? AI SIA TEH CAGEUR ??”
(Ini itu bidadari, terus sama kamu diputusin, kamu sehat ?)
“Hahhaa.. geulisnya, kemarin lebih cantik lagi. Rambutnya udah panjang, entah kenapa dia jadi lebih cantik 1000 kali lipat. Tapi.. tatapan matanya kosong..” ujar Riki sambil menatap photo Cicil di handphonennya.
“Terus kenapa kamu tinggalin, kamu teh salah minum obat, sampai nyia nyiain cewe secantik itu ?” Edy benar-benar heran dengan kelakuan sobatnya ini. Ada cewe secantik dan semanis itu tapi ditinggalin.
“Dia kaya 7 turunan, 8 tanjakan, 9 pengkolan dan 10 terowongan. Hartanya ngak bakal abislah buat ngejajanin satu Jakarta baso cuanki serayu,” ujar Riki ngasal.
“Aduh, susah yah. Tapi ‘kan dia nya suka sama kamu ?” tanya Edy.
“Iya, aku masih inget tangisannya dia pas aku ningalin dia, astaga masih kerasa sesaknya, Dy. Apalagi dia sangka aku ningalin dia, karena dia udah ngak ‘segel’. Padahal mah bukan karena itu, aku mah nikahnya sama dia bukan sama ‘segelannya’,” Riki benar-benar berjuang untuk melupakan tangisan Cicil.
“Hahaa.. ini yang aku salut sama kamu, kamu mah kalau udah suka pasti tulus. Tapi, yang penting kamu ngak tau siapa yang pernah transfusi darah putih sama Cicil ‘kan ?” tanya Edy penasaran.
Riki langsung meringgis, masalahnya dia tau 3 orang lelaki yang pasti sudah pernah melakukan transfusi darah putih dengan Cicil. “Cuman tau 3 orang doang...”
“Baleg (yang bener), siapa aja ?” Edy si raja kepo langsung melontarkan pertanyaan mautnya.
“Inget Iis ? Sahabatnya Adik aku, Taca ?”
“Inget lah yang manis-manis, mantannya Kang Rozak. Yang nikah sama orang kaya dan sekarang tinggal di Hongkong ?” Edy mengingat Iis gadis manis ramping namun galak luar biasa.
“Suaminya Juan Wijaya itu mantan tunangannya Cicil dan Cicil bilang dia sering ngelakuin transfusi darah putih sama Juan.”
“Mantannya kok berat yah, Juan Wijaya itu mah kayanya udah ngak ngotak,” ujar Edy mengingat acara pernikahan Juan dan Iis yang meriah, saking meriahnya jadi hot gossip dulu di Citeko.
“Tau suaminya Taca ?” tanya Riki lagi.
“Adipati, yang kaya juga ampe dia pernah beli satu toko emas cuman buat mahar adik kamu, Taca ?” Edy ingat dengan Adipati, bule ganteng suami Taca yang sekarang tinggal di Singapura.
“Itu juga pernah sama Cicil.”
“BALEGGGGG...!!! adik ipar kamu juga pernah, Taca tau ?” Edy benar-benar tidak habis pikir, Riki jatuh cinta pada wanita bekasan adik iparnya dan suami Iis.
“Tau, tapi Taca udah ngak ambil pusing. Taca bilang itu cuman lembaran lama,” ujar Riki.
Edy terkejut dengan informasi tersebut, ada yah laki-laki setegar Riki yang mau menjalin hubungan dengan wanita seperti itu. Tapi, Edy akui wanita itu memang yahut..!
“Terus satu lagi siapa ?”
“Pak Albert Connor,” jawab Riki sambil menatap Edy.
Rahang bagian bawah mulut Edy seperti tidak ada ditempatnya lagi, mulutnya seperti lepas dari engselnya saat mendengar nama Albert Connor.
“Berat cuyyyy....jadi, sekarang gimana ? Mau kamu apa ?” tanya Edy.
“Ngak tau, kalau emang jodoh mah, pasti bakal jadi.” ujar Riki sambil merenggangkan badannya.
Riki hanya bisa berharap dan memohon semesta melakukan tugasnya untuk menyatukan Riki dan Cicil, entah dengan cara apapun juga. Riki masih berharap dan menginginkan Cicil, wanita yang menemaninya hanya selama 3 minggu tapi mampu menjungkir balikkan kehidupannya.
Bisakah semesta melakukannya ? Atau lebih tepatnya, mampukah Riki mendapatkan cinta Cicil kembali ?
•••
Terima kasih sudah membaca maaf klo masih banyak typo...
Add ig author yah storyby_gallon
Jangan lupa comment,like, kasih bintang, kasih tau juga orang-orang satu kampung buat baca karya author and vote yah ❤️❤️
Comment yang banyak, author suka keributan hehehe...
Salam sayang Gallon
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Nur Hayati
aku penasaran deh thor itu citeko beneran ada apa cuma halunya othor???
2022-06-22
0
listia_putu
yang paling mampu menyatukan mereka sih sebenernya othor nya kan???? hahaha ...😂😂😂
2022-03-14
0
Ni Umayah
ak ngikutin loh kk gallon dari water teapot ampe sini
2022-02-10
0