Waktu cepat berlalu, sudah satu tahun sejak Didi mengetahui jika dirinya bukan anak kandung Kevin Indrajaya. Saat ini Didi sudah duduk di kelas delapan, sekolah menengah pertama. Persahabatan dirinya dan Jerry juga terjalin baik. Hampir setiap akhir pekan, Didi selalu menemani Jerry di lapangan basket dan selalu ada saja yang diceritakan oleh Didi setiap minggunya. Bahkan Didi juga suka menceritakan kisah dari drama Korea yang sedang ditontonnya.
Ya ... Sudah beberapa minggu ini, setiap pulang sekolah, Didi selalu menonton drama Korea yang direkomendasikan oleh teman-teman sekolahnya. Sejak saat itu, Didi keranjingan menonton satu sampai dua episode drama setiap harinya.
Sepulang sekolah, Didi selalu mengunci kamarnya dan menonton drama Korea, dan baru keluar dari kamarnya ketika akan makan malam. Nila pun hapal dengan kebiasaan itu. Nila bahkan melarang Leon untuk mengganggu Didi di jam-jam tersebut.
...*...
Dua minggu lalu, Kevin mendapatkan undangan pernikahan anak dari rekan bisnisnya. Dia pun membicarakan hal ini ketika dirinya, Nila dan Didi sedang berkumpul di meja makan.
"Besok Didi ada janji dengan kak Jerry, Pa," ucap Didi sambil menyantap makanannya.
"Ayolah Di, temani papa. Masa papa pergi sendiri. Bertemu Jerry 'kan masih bisa hari minggu depan," pinta Kevin. Sebenarnya dari dua minggu yang lalu, Kevin sudah berencana akan pergi bersama istrinya dan juga Leon, namun rencana itu hanya tinggal rencana. Karena tiba-tiba saja, tadi siang Leon mendadak demam tinggi.
"Iya Di. Temani papa kamu ya. Kalau bukan karena Leon sedang sakit, mama pasti menemani papa ke pesta pernikahan itu," timpal Nila.
Didi menghela napas, kemudian meletakkan sendok dan garpu yang sedang dipegangnya, lalu menganggukan kepala. Walau dengan berat hati, Didi akhirnya setuju untuk menemani sang ayah ke pesta pernikahan itu, besok sore.
...* *...
Satu jam sebelum berangkat ke pesta pernikahan itu, Nila memberikan riasan tipis di wajah Didi. Gaun model tingkat susun berwarna peach yang dipakai oleh Didi, menambah kesan ceria gadis remaja itu.
"Cantik banget anak gadis papa," ucap Kevin begitu Didi keluar dari kamarnya dengan pundak yang dirangkul oleh Nila. Didi hanya tersenyum tipis menanggapinya, "demi Papa nih," ucap Didi dengan mulut berkerut.
"Iya, iya ... terimakasih ya, Dia Carissa Indrajaya ... putri papa yang paling cantik sejagat raya." Didi pun tergelak. Wajah cemberutnya langsung berbinar, ketika mendengar pujian berlebihan dari ayahnya itu.
Akhirnya Didi pun menemani sang ayah dengan hati riang.
.
"Papa bilang yang menikah itu cucunya salah satu orang terkaya di Indonesia," bisik Didi ketika mereka baru saja memasuki ballroom Yohan Corp.
"Bapak Sanjaya termasuk dalam jajaran lima puluh orang terkaya di Indonesia," jawab Kevin.
"Tapi pernikahan cucunya tidak terlalu mewah. Masih lebih mewah tetangga kita yang kemarin, Pa."
"Dulu perayaan pernikahan anak tunggalnya pak Sanjaya, bahkan lebih sederhana dari ini." Didi pun hanya mengangguk mendengar penjelasan ayahnya.
Ketika Kevin bersama Didi masuk ke tempat yang disediakan untuk tamu VIP, ada seorang pria yang menepuk pundaknya. "Hai Vin." Kevin pun menoleh. Ternyata pria itu adalah seseorang yang telah banyak membantunya sewaktu di Singapura dulu. "Eeh ... Pak," ucap Kevin, sambil membalas uluran tangan pria itu.
Pria itu adalah Yohan Erlangga, pemilik Yohan Corporation. Yohan pun mengajak Kevin bergabung di meja yang sama dengannya dan istrinya, Mikayla. "Anak lu, Vin?" tanya Yohan ketika mereka sudah duduk di meja yang sama. "Iya Pak," jawab Kevin.
"Ayo Di, sapa pak Yohan."
Didi pun mengulurkan tangan dan mengenalkan dirinya. "Mirip banget dengan almarhum Jingga," ucap Yohan. Didi pun tersenyum, "terimakasih Paman. Paman kenal dengan mama Jingga?"
"Kenal dong Di. Pak Yohan ini, banyak membantu Papa dan mama Jingga ketika magang saat perkuliahan," jelas Kevin.
"Di Singapore?"
"Iya ... dulu papa kamu dan Jingga, mama kamu, membantu proyek perusahaan saya di Singapore."
Yohan dan Kevin pun saling bertukar cerita, karena sudah lama tidak bertemu. Pertemuan terakhir mereka empat tahun yang lalu, di kediaman Kevin, ketika pemakaman Jingga. Sesekali Mikayla, istrinya Yohan Erlangga, mengajak Didi bercerita. Terlebih mereka mempunyai hobi yang sama, menonton drama. Jika Didi suka menonton drama Korea, Mikayla suka menonton FTV dengan cerita istri yang selalu disakiti.
"Coba nonton drama Korea deh Tante. Pasti Tante suka."
"Dulu, sewaktu tante SMA, pernah nonton tuh judulnya Endless love. Kisahnya sedih banget," ucap Mikayla. Didi pun penasaran dengan drama Korea yang dimaksud nyonya Yohan itu. Dia bahkan menambahkan drama itu, di dalam list drama Korea lawas yang akan ditontonnya.
Ketika tengah asik bercerita sambil menyantap hidangan di hadapan mereka, suara heboh pun terdengar. "Itu menantu Tante tuh, mau nyanyi," ucap Mikayla.
Pandangan Didi dan Kevin pun beralih, melihat seorang pria yang sudah bersiap menyandang gitar dan berdiri bersama band pengiringnya.
"Lunara Erlangga, lagu ini buat kamu, sayang," ucap pria yang kini hendak bernyanyi itu.
Setelah selesai bernyanyi, menantu di keluarga Erlangga itu pun menghampiri istrinya, kemudian mereka pelukan.
Melihat itu Didi pun bertepuk tangan dengan heboh, "so sweet banget menantu Tante," ucap Didi sambil masih bertepuk tangan. "Abang Jun itu memang sweet banget." Senyum Mikayla terus terkembang menyaksikan kedua anaknya yang tengah berpelukan itu.
"Aku juga sweet banget kok ke kamu," ucap Yohan sembari mengecup pipi sang istri.
Mikayla pun melirik malas, "jangan mulai deh, Beb. Ada anak kecil di sini," ucapnya. Kevin dan Didi hanya tertawa kecil melihat keromantisan pasangan yang sudah tidak lagi muda itu.
Mereka melanjutkan kembali menikmati hidangan yang ada di meja mereka.
...* * *...
Didi sedang menikmati es krim, ketika perayaan pernikahan itu hampir ada di penghujung acara. Terlihat sepasang pengantin melemparkan buket bunga kepada orang yang tengah berkerumun di sana.
Pembawa acara meminta tamu undangan yang mendapatkan buket bunga itu, untuk naik ke pelaminan.
Terdengar suara seorang wanita, "kenalkan saudara gue ini bernama Keitaro."
"Mau ngapain lu badak!" Didi yang tengah menikmati es krim, langsung teralihkan ketika mendengar ucapan itu. Mulut Didi langsung menganga dan matanya membulat ketika melihat pria yang memegang buket bunga itu.
"Usianya dua puluh tiga tahun, tampan, mapan, dan sedang mencari pasangan."
"Wah, tampan banget," ucap Didi dengan mata berbinar. "Mirip Park Bo Gum!" ucapnya lagi.
"Mirip siapa?"
"Mirip Park Bo Gum, Paman. Salah satu artis Korea," jawab gadis itu.
"Pria itu anak Paman, namanya Keitaro Erlangga."
Didi hanya mengucapkan kata O tanpa suara. Retinanya masih menangkap sosok anak bungsu Yohan Erlangga yang begitu memesona menurutnya.
...* * * * *...
...Jangan lupa untuk selalu tekan LIKE 👍, tuliskan KOMENTAR ✍️ kamu dan beri VOTE 🟡 yaaa .......
...Jangan lupa juga untuk memberikan RATE...
...⭐⭐⭐⭐⭐ di sampul halaman depan....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
fhayy
wahh reuni disini Daddy Yo mama Mikha, lunara saama bang Jun 😍😍😍
2022-03-18
1
Febrianti Ningrum
nah klo sampe sini udh keinget niii..
2021-07-09
2
NaMika
aku ingat eps ini
2021-07-05
1