Chapter 3

Makanan sudah terhidang, mereka semua menyantap makanan dengan lahap karena sudah kelaparan.

Bu Nani melihat luka bakar di tangan Tiara namun ia tidak peduli dan mengabaikannya.

Pak Yasir juga melihat luka bakar tersebut malah menuduh yang tidak tidak.

"itulah akibatnya kalo melakukan sesuatu gak ikhlas dan sambil merajuk"

"itu azab dunia" celetuk bu Nani.

" belum mati saja sudah kena azab, makanya jadi anak jangan durhaka! " sambung bu Nani.

Bu Nani dan pak Yasir berbicara tanpa perasaan, ia lupa kalau Tiara bukanlah wonder women hatinya bisa remuk dan hancur karena sikap mereka.

Padahal pak Yasir dulu sangat menyayangi Tiara tapi entah mengapa sekarang sikap pak Yasir sedikit berubah.

Selesai makan Tiara mengobati luka bakar di tangannya, ia menangis mengingat perkataan orang tuanya tadi.

Bu Nani yang tidak sengaja melihat tiara menangis di dalam kamarnya, ia menghardiknya.

"Lebay... Luka sekecil itu saja menangis, bagaimana kalau tangannya putus"

Pak Yasir yang mendengar keributan menanyai istrinya

"Ada apa bu? "

"Itu yah si Tiara luka seperti itu saja menangis"

"Biar saja bu, biar dia merasakan akibat gak nurut sama orang tua"

Tiara menutup tirai kamarnya, tangisannya semakin menjadi mendengar percakapan orang tuanya.

Ia tidak tahu mengapa ia selalu salah di mata mereka.

"Kak Tiara... " Panggil Chika.

"Ya, ada apa? Sahut Tiara dari dalam kamarnya.

" Pinjem penggaris dong kak"

Tiara segera menghapus air matanya, ia membuka tirai kamarnya dan memberikan sebuah penggaris pada Chika.

Tiara menutup tirai kamarnya kembali.

Ia mengambil buku diary miliknya,

Ia mulai menuliskan tentang kesedihannya hari ini di buku pink tersebut.

Ia merasa tubuhnya sangat lelah kemudian ia tidur.

Adzan subuh berkumandang.

Tiara bangun, shalat, setelah itu ia melakukan tugasnya seperti biasa, membuatkan ayahnya secangkir kopi sebelum beliau berangkat ke kebun.

Biasanya bu Nani yang membuatkannya, karena sekarang Tiara sudah besar menurutnya maka Tiara yang mengemban tugas tersebut.

Tiara menimba air dan membawanya ke rumah untuk mandi dirinya dan adiknya Chika.

Bu Nani yang merasa lapar pagi itu mengomel karena Tiara tidak membuat sarapan padahal nasi sisa semalam masih ada.

"Payah! Punya anak perempuan gak ada gunanya, malas ! otaknya gak di pake, gak punya akal sama sekali! apa salahnya goreng nasi semalam untuk sarapan kita semua, Huh! Kalau di bikinin makannya nomer satu!"

Gerutu bu Nani.

" Dia gak mikir kalo orang tuanya butuh sarapan apalagi ayah mau kerja, gak ada inisiatif anak itu" Pak Yasir menimpali dari ruang tengah.

"Kalo ada maunya merengek rengek! "

Sambung bu Nani.

Tiara yang tengah bersiap siap di kamarnya mendengar celotehan orang tuanya, hatinya sakit.

Ia tidak bermaksud seperti yang dituduhkan orang tuanya tapi waktunya tidak cukup & ia pasti akan terlambat.

Tiara menunggu Chika yang belum selesai bersiap siap di teras rumahnya.

Tiba tiba terdengar suara benda jatuh dari dalam, ia segera berlari ke dapur melihat apa yang terjatuh.

Bu Nani berdiri di pintu dapur dengan wajah marahnya dan bertolak pinggang.

Melihat Tiara menghampirinya emosinya semakin memuncak.

"Bagus! Habis mandi semua air kering!

Setetes pun gak ada air untuk sekedar cuci tangan!"

Bu Nani kembali menendang ember ember kosong tersebut.

Tiara sekarang tau suara yang di dengarnya tadi.

Tiara hanya tertunduk melihat kemurkaan bu Nani terhadap dirinya.

" Kak Tiara... Chika udah selesai ayo berangkat"

Teriak Chika.

"Bu, Tiara berangkat dulu Assalamu'alaikum...." Pamit Tiara tapi bu Nani tidak menggubrisnya dan memalingkan wajahnya.

Setibanya di sekolah, Risty sudah menunggunya di meja.

"Tiara... " Teriak Risty gembira.

"Ada apa? "

"Gak apa apa, aku sudah menunggumu dari tadi"

"Sepertinya kamu senang sekali ada apa? "

Membuat Tiara penasaran dengan yang terjadi pada sahabatnya itu.

Terpopuler

Comments

ChaManda

ChaManda

maknya minta dibantai😭😂

2021-11-21

0

Syerlina Khoirunisa

Syerlina Khoirunisa

Orangtua ga ada ahlaq.untuk mama ku sayang ma aq.walau mama sibuk kerja alhamdulilah .mama mengurusku dengan baik.

2021-08-30

3

Ria Diana Santi

Ria Diana Santi

Iya, Bu Nani. Aku mah juga gitu. Tapi, aku makannya nggak nomor satu. Nomor 7. Karena aku punya 4 orang adik. Jadi, paling terakhir, deh. Soalnya harus nyuci baju dulu baru sarapan. Kok, malah curhat, pula aku ya?! 🤔😅🤭

2021-08-14

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!