Semburat jingga sudah menghiasi angkasa, menandakan siang kan berlalu tergantikan gelapnya malam.Aku masih dimasjid, setelah mengaji aku bercerita banyak hal dengan Hanifa, bukan curhat tentang masalah kehidupan, hanya sekedar cerita tentang masa kecil dan pengalaman yang menyenangkan. Cerita tentang anak-anak komplek, dan cerita tentang kampung halaman masing-masing.
Aku pulang setelah sholat isya. Selalu betah tinggal dirumah Allah, bertemu sesama saudara seagama, saling mengingatkan dan belajar banyak hal.
"Assalamualaikum." Salamku saat masuk rumah, sepertinya mas Faris belum pulang. Karna mobilnya tidak ada ditempat.
"Waalaikum salam ,non." Jawab bi Siti dari dalam.Pintu rumah tidak terbiasa dikunci ,kecuali malam waktunya tidur dan ketika ditinggal pergi semua.
"Bibik sudah makan?" Tanyaku saat masuk ruang makan dan melihat bi Siti yang duduk dikursi meja makan dengan menu makan malam yang sudah terhidang.
"Belum non,nunggu non Hilya pulang."Jawabnya sambil tersenyum melihatku.
"Bibik kebiasaan deh, lain kali nggk usah nunggu aku bik. Kalo lapar bibik langsung makan duluan aja,nanti sakit lo."Ucapku. Bik Siti memang pembantu yang mengurusi semua keperluan ku, tapi aku berusaha sebisa mungkin untuk bersikap baik.
"Bibik belum lapar non. " Jawabnya tak jujur. Karna tak biasanya kami makan setelah isya, aku nggk biasa makam malam hari, jadwal makan malam sebelum magrib.
Aku segera kekamar untuk meletakkan mukena yang aku bawa. Setelah itu kembali ke meja makan untuk makan malam,tak ingin bibik menunggu lebih lama dan aku pun memang sudah sangat lapar.
"Mas Faris belum pulang dari tadi ,bik?" Saat makan bersama. Aku terbiasa makan bareng bibik, lebih baik makan ditemani pembantu kan dari pada makan sendirian? tapi tetap lebih baik makan ditemani suami atau keluarga bukan? syukuri aja yang ada.
"Tadi sudah pulang non, baru aja pergi lagi." Aku terdiam sesaat .Kaget. Mas Faris sudah pulang dan pergi lagi tanpa menunggu aku pulang?tak biasanya begitu,yah memang aku juga salah pergi dari asar sampai isya baru pulang. Istri macam apa?
"Kemana katanya bik? mas nggk nanyain aku?" Berharap banget kalo mas Faris peduli sedikit saja.
"Katanya ada acara sama kawan-kawan nya non, tadi den Faris juga pesan akan pulang telat. Nggk tanya non, tapi bibik kasih tahu."Jelas bibik sambil memakan makanannya.
Kulihat makanan dimeja yg masih utuh sebelum kami makan."Mas Faris nggk makan dirumah bik?"
"Nggk non. Buru-buru katanya."
Ada acara apa sih? ketemu sama siapa sampai buru-buru tak sempat makan malam? atau jangan-jangan mas Faris sebenarnya punya kekasih? tidak-tidak. Ku coba menepis semua prasangka buruk.
"Emang ada acara apa bik? penting banget kayaknya."Setahuku mas Faris bukan orang yang suka nongkrong bareng kawan-kawan nya dimalam hari. Entah kenapa perasaan ku jadi tak nyaman.
"Nggk tahu non."
"Ya udah bik coba nanti aku tanya kalo mas sudah pulang." Ku tinggalkan meja makan setelah selesai makan.
Yah pekerja yang menginap dirimah hanya bibik, yang lain pulang kerumah masing-masing yang tak jauh dari sini. Karna masih punya keluarga, sedangkan bibik sendirian.
Ku duduk disofa ruang keluarga sambil menonton tivi,sebenarnya aku tak terbiasa tidur larut malam,begadang begini. Tapi mataku belum mengantuk, rasa kantuk ku kalah dengan rasa penasaran ku.
Kemana mas Faris sebenarnya? bertemu sama siapa?
Acara komedi yang ditayangkan televisi pun tak mampu membuatku tertawa. Aku memang suka menonton acara lawak, tapi entah saat ini acara itu hanya ku lihat dimata tapi fikiranku tidak pada tayangn itu, melayang membayangkan apa yang dilakukan suami diluar rumah malam-malam begini.
Mata sudah memberat kantuk sudah menyerang, ku lihat jam didinding sudah menunjukkan pukul 23:20. aku belum pernah tidur selarut ini dan mas Faris belum juga pulang. Kemana dia?
Ada apa? kmana mas Faris? bertemu sama siapa? ngapain aja dia? entah lah ingin rasanya ku tepis semua pikiran negatif. Tapi susah berbagai prasangka hadir memenuhi kepala tanpa diminta.Sungguh aku takut mas Faris ada main dengan wanita lain dibelakangku.
"Non sudah malam lo, non Hilya nggk tidur? " Tegur bibik yang melihatku masih menonton tivi.
"Tanggung bik, acaranya lagi seru nie." Ya acara sudah berganti film action berbahasa Inggris.Meskipun aku tak paham apa yang diceritakan, karna tak ku perhatikan.
" Bibik kalo sudah ngantuk tidur duluan aja, aku belum ngantuk." Lanjutku berbohong, padahal mata sudah berat ini aja ku paksa terbuka lebar karna ada bibik.
" Ya udah bibik istirahat dulu, nona jangan tidur malam-malam nanti sakit." Nasehat bibik.
"Iya bik."
Aku melanjutkan nonton, sambil ku rebahkan tubuh ku disofa.Namun mata kupaksa untuk tetap terbuka.
Tepat pukul dua belas malam aku dengar suara mobil mas Faris memasuki pekarangan rumah. Aku langsung duduk ,kantuk pun langsung hilang. Ku susun kata-kata untuk bertanya.
"Assalamualaikum."
"Waalaikum salam." Jawabku, masih duduk disofa tak ingin terlihat kalo aku menunggunya pulang.
"Kok belum tidur?" Tanyanya ketus.
"Nonton TV."
Dan dia langsung berjalan menaiki tangga, meninggalkanku tak mempedulikan ku yang berusaha terjaga untuk menunggunya pulang.
" Mas." Ucapku dengan suara keras mencoba memaksanya berhenti dan melihatku sejenak saja.
"Apa?" Tanyanya santai, berdiri ditempat.
Aku masih diam, berharap dia mendekat. Ya harapanku terkabul, ku dengar suara langkah kakinya mendekatiku.
"Kenapa? udah selesai filmnya?" Lanjutnya sudah berdiri dekat tempat dudukku.
"Mas dari mana? kok jam segini baru pulang?" Ku coba memberanikan diri bertanya. Aku istrinya berhak tahu kan kemana aja suaminya pergi?
"Reunian." Jawabnya masih santai sekali.Membuatku jadi pengen marah. "Udah malam ini sana tidur nanti sakit." Lanjutnya , dan hendak kembali melangkah ke kamarnya.
Reunian sampai selarut ini? reuni apaan?
"Reonian? mas reonian berangkat sendiri? biar dikira masih bujangan dan ada yang naksir?" Namanya reunian pasti banyak yang datang bukan? kawan-kawan yang telah lama tak jumpa, atau mungkin ada mantan pacarnya juga.
"Biarlah ada yang naksir yang penting aku nggk." Belum ada perubahan pada nada bicaranya.Tak tahukah kalau aku sedang galau?
" Tapi mas_" Ingin sekali protes.
"Udah sana tidur sudah malam, aku juga sudah ngantuk nggk usah bahas yang aneh-aneh." Potongnya sebelum aku kembali protes, dan berlalu pergi untuk istirahat. Dan pasti dia capek seharian kerja .
Ya Allah, dia tak pernah memikirkan bagaimana perasaan aku. Aku suka atau tidak ,setuju atau tidak dia tak peduli.
Okey aku kalah, aku tak mampu membuat hubungan ini lebih baik, tapi aku selalu yakin akan indah pada waktunya. Aku hanya tidak boleh berhenti untuk berharap. jika memang ini suratan takdirku ,aku hanya perlu ikhlas menjalankannya.
Ya Allah hanya pada-MU aku berharap, sungguh aku ingin tetap mempertahankan pernikahan ini seperti pesan terakhir bunda. Kuatkan aku Tuhan.
bersambung
terimakasih,, jangan lupa vote, like, dan komen. tinggalkan jejak kehadiranmu,,💖💖
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Wasiatik Atik
kasihan hilya
2022-05-22
1
Yayoek Rahayu
sabar hilya
2021-07-10
1