Pergi Ke Singapura

Senja mengerjapkan matanya dengan pelan, saat dirasakannya sinar surya mulai menyilaukan matanya. Senja menguap sambil menggeliat, rasanya matanya masih enggan untuk diajak keluar dari dunia mimpi.

Senja mengucek matanya dengan kedua tangannya, ia sedikit heran saat menatap tirai kamarnya yang sudah terbuka lebar. Ia menoleh ke samping kanan, dan kiri, tidak ada Fajar di sana. Namun dilihat dari selimut, dan guling yang ada di sebelahnya, sepertinya semalam Fajar tidur dengannya.

"Kemana Kak Fajar?" ucap Senja sambil bangkit dari tidurnya. Ia melihat pintu kamar mandi yang tertutup rapat, apakah Fajar sedang mandi?

Senja menghela nafas panjang, mangingat tentang semalam, hatinya kembali sakit dan perih. Senja memijit pelipisnya, kepalanya terasa pusing, entah karena kurang tidur, atau karena terlalu banyak beban fikiran.

Disaat Senja masih duduk di atas ranjang, tiba-tiba pintu kamar terbuka. Tampak di sana Fajar sedang tersenyum manis, ia melangkah sambil membawa nampan. Senja mengernyit heran, Fajar membawa sarapan, apakah itu untuknya? Apakah itu Fajar sendiri yang memasaknya? Beberapa pertanyaan mulai berkecamuk dalam hati Senja.

"Selamat pagi sayang!" ucap Fajar sambil meletakkan nampannya di atas meja.

"Pagi Kak Fajar, kau memasak?" tanya Senja ragu-ragu.

Pagi ini Fajar terlihat lembut seperti biasanya, berbeda jauh dengan semalam. Ada apa dengannya?

"Iya, aku membuatkan sarapan untukmu." jawab Fajar sambil melangkah mendekati Senja, dan duduk di sebelahnya.

"Kau tidak perlu melakukan itu, seharusnya aku yang memasak untukmu." kata Senja.

"Tidak apa-apa, sesekali aku juga ingin memasak untukmu." ucap Fajar sambil tersenyum, seraya tangannya merapikan rambut Senja yang masih berantakan.

"Sayang!" panggil Fajar.

"Iya Kak." jawab Senja sambil menoleh, mata mereka saling bertatapan.

"Tentang semalam, aku benar-benar minta maaf sayang. Aku tidak bermaksud membentak kamu, dan memperlakukan kamu dengan kasar. Hanya saja...aku sangat kaget mendengar kata cerai dari kamu. Aku sangat mencintai kamu, aku sakit mendengar kata itu." ucap Fajar sambil menatap Senja lekat-lekat.

Senja terdiam, sorot mata Fajar terlihat sangat tulus, tidak ada kebohongan di sana. Senja tak mampu berkata apa-apa, memahami Fajar itu cukup sulit baginya. Fajar mencintainya, tapi sama sekali tidak mau menyentuhnya. Kenapa? Dari yang Senja tahu, Fajar bukanlah lelaki im*oten, ia pernah melihatnya bereaksi. Lalu kenapa? Apa yang disembunyikan dia?

"Sayang!" panggil Fajar.

"Aku mengerti Kak, aku juga minta maaf, mungkin seharusnya aku tidak mengatakan hal itu." ucap Senja dengan pelan.

Meski dalam hatinya banyak hal yang ingin ia ungkapkan, namun nyatanya Senja tak mampu mengutarakannya. Mungkin inilah yang disebut cinta itu buta, selalu saja tidak bisa diterima dengan logika.

"Cepat sarapan! Maaf aku tidak bisa menemanimu, aku harus segera berangkat." kata Fajar sambil menunduk.

Senja tersentak kaget, ini masih sangat pagi, dan Fajar mengatakan segera berangkat. Senja menatap suaminya, dia memang sudah rapi dengan pakaian formalnya. Kenapa harus sepagi ini, ada apa di kantor? Fikiran Senja kembali kacau.

"Kenapa kau berangkat kerja sepagi ini?" tanya Senja memberanikan diri.

"Aku tidak bekerja." jawab Fajar. Dan jawaban itu membuat Senja mengernyit heran, tidak bekerja, lalu dia akan kemana?

"Lalu kau mau kemana Kak?" tanya Senja.

"Aku harus pergi ke Singapura, ada urusan yang mendesak di sana. Tidak akan lama sayang, jika pekerjaannya sudah selesai, aku akan segera pulang." jawab Fajar.

Senja terpaku saat itu juga, mulutnya tertutup rapat, dan tak bisa mengucapkan sepatah katapun. Singapura, pertama kali Fajar datang kesana sikapnya langsung berubah hingga saat ini. Dan sekarang Fajar akan kembali kesana, sebenarnya ada apa di Singapura, kenapa perasaan Senja menjadi semakin resah, dan gelisah.

"Sayang, kau tidak apa-apa?" tanya Fajar sambil memegang kedua bahu Senja.

"Kenapa mendadak? Kapan kau memesan tiketnya?" Senja balik bertanya, dengan suara yang pelan, dan gemetar.

"Aku memesan tiketnya tadi malam, tepat saat orang kepercayaanku memberi kabar, bahwa ada salah satu perusahaan yang membatalkan kerjasamanya. Ini akan berdampak buruk pada bisnisku sayang, aku harus segera mengurusnya." kata Fajar menjelaskan dengan panjang lebar.

Senja menunduk, yang dikatakan Fajar memang masuk akal. Namun entah kenapa, hatinya sama sekali tidak bisa mempercayainya.

"Apakah wanitamu ada di Singapura Kak?" batin Senja dalam hatinya.

"Sayang!" panggil Fajar.

"Pergilah! Jika itu harus kau lakukan, maka lakukanlah! Aku hanya bisa mendukungmu Kak." ucap Senja sambil berusaha tersenyum.

"Pergilah Kak, dan aku akan mencari tahu apa yang kau lakukan di Singapura. Aku tidak akan tinggal diam, cepat atau lambat aku akan menguak kebenaran yang sedang kau sembunyikan." ucap Senja dalam hatinya.

"Terima kasih sayang, jaga diri baik-baik ya selama aku tidak ada. Aku tidak akan lama, aku pasti segera pulang." kata Fajar sambil memeluk Senja dengan erat.

"Maafkan aku Senja, semakin hari semakin banyak kebohongan yang aku katakan. Tapi aku tidak punya pilihan lain, ini satu-satunya cara agar kau tetap berada disisiku." ucap Fajar dalam hatinya.

"Aku bahagia kau perlakukan selembut ini Kak, tapi aku juga merasa sakit, jika mengingat sikap kamu yang aneh. Kak Fajar, aku ingin menyandarkan hidupku padamu, tapi kenapa seperti ini balasanmu." batin Senja dalam hatinya, ia memejamkan matanya, menikmati pelukan Fajar yang membuatnya sangat nyaman.

"Sayang! Sudah pukul setengah tujuh, aku berangkat sekarang ya." kata Fajar sambil melepaskan pelukannya.

"Iya Kak, hati-hati ya." jawab Senja.

"Iya sayang, cepat dimakan ya, meskipun tidak seenak masakanmu, tapi kuharap kau menyukainya." ucap Fajar sambil beranjak dari duduknya.

"Aku pasti menyukainya." jawab Senja sambil tersenyum, seraya ikut beranjak, dan berdiri di depan Fajar.

"Aku pergi dulu ya sayang, I love you." ucap Fajar sambil mengecup kening Senja cukup lama.

"I love you too Kak." jawab Senja.

Fajar tersenyum, lalu ia melangkah pergi meninggalkan Senja. Hanya dalam hitungan detik, tubuh Fajar sudah menghilang di balik pintu. Dan detik itu juga, air mata Senja mulai menetes. Mungkin saat ini, Senja layak mendapatkan predikat orang terpandai dalam hal berpura-pura. Ia berusaha untuk selalu tersenyum saat di depan Fajar, tapi ia selalu menangis meratapi kesedihannya, jika dalam kesendirian.

Kemudian Senja melangkah menuju sofa, dan ia duduk di sana. Senja menatap nampan berisi makanan yang terletak di atas meja. Nasi goreng pedas, lengkap dengan telur ceplok yang dibumbu lada, dan bawang, juga ada irisan mentimun yang diletakkan dalam mangkok kecil. Salah satu makanan kesukaan Senja. Di samping piringnya, ada segelas coklat panas, salah satu minuman yang selalu Senja minum setiap pagi.

Senja menyentuh nampan itu dengan kedua tangannya. Dan tanpa permisi, air matanya semakin berderaian membasahi kedua pipinya.

"Untuk apa kau melakukan ini Kak, jika cintamu sebenarnya tidak setulus itu. Apa yang kau sembunyikan, kenapa kau tidak bisa jujur padaku. Hatiku sakit Kak." ucap Senja disela-sela isakannya.

Cukup lama Senja menangis dalam kesendiriannya. Coklat, dan nasi goreng yang semula panas, kini sudah berubah dingin. Namun Senja tidak peduli, biarkan saja semuanya dingin, karena ia tidak ada niatan untuk menyantapnya.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

yuiwnye

yuiwnye

apakah benar fajar ke Singapura 🧐🧐🤔🤔

2024-12-17

1

Eva Rubani

Eva Rubani

ni senja terlalu sabar jd gondok nii

2023-05-30

1

Lail Maubile

Lail Maubile

heran aku ,masa di antara suami istri Tdk ad keter bukaan sih,mau sampai kpn ?

2022-10-14

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Fajar Dan Senja
3 Kunjungan Mertua
4 Tentang Farah
5 Bertemu Dengan Ken
6 Kecewa
7 Menangis Sendiri
8 Mencari Tahu Tentang Adara
9 Perasaan Sella
10 Pertengkaran
11 Kenangan Masa Lalu
12 Pergi Ke Singapura
13 Mengunjungi Alvin
14 Tidak Ada Kabar
15 Kenangan Mantan
16 Fajar Tiba Di apartemen
17 Telefon Dari A
18 Mencoba Memecahkan Misteri
19 A Ternyata Lelaki
20 Satu Tahun Kemudian
21 Kedatangan Bu Rani
22 Bertemu Hana Dan Lelaki Misterius
23 Bersama Ken
24 Mencari Senja
25 Kesalahan Yang Fatal
26 Senja Kembali
27 Kejujuran Yang Menyakitkan
28 Tidak Akan Meninggalkan
29 Luka Ken
30 Manisnya Cinta
31 Pulang Ke Apartemen
32 Kamu Telat?
33 Hasil Pemeriksaan Dokter
34 Terungkap
35 Seperti Fajar Dan Senja
36 Menyerah
37 Menemui Ken
38 Kecurigaan Alvin
39 Aku Tidak Pernah Menyentuhnya
40 Pilu
41 Waktu
42 Raysha Atau Rasyha
43 Kabar Mengejutkan
44 Kritis
45 Semakin Kritis
46 Mengatakan Kebenaran
47 Emosi Bu Rani
48 Maafkan Aku
49 Dia Telah Pergi
50 Melepas Kepergianmu
51 Hadiah Darimu Adalah Kematianmu
52 Sakitnya Kehilangan
53 Satu Minggu Kemudian
54 Kembali Seperti Dahulu
55 Menutup Hati
56 Pernikahan Alvin Dan Nina
57 Sella Pulang
58 Menolak Dika
59 Menemui Ken
60 Akhir Sebuah Kisah
61 Pemberitahuan
62 Nasihat Nina
63 Aku Mencintaimu Ken
64 Aku Tidak Bisa
65 Dua Bulan Kemudian
66 Bertemu Bu Rani
67 Niat Licik Sella
68 Emosi Ken
69 Dia Anakku
70 Cucu Kandung Mama
71 Mengatakan Kebenaran
72 Bangkrut
73 Hendak Melahirkan
74 Senja Sudah Sadar
75 Rashya Antonio Putra
76 Pengakuan Senja
77 Aku Siap Menikah Denganmu
78 Rencana Pernikahan
79 Persiapan Prewedding
80 Niat Jahat Sella
81 Berita Pagi Yang Mengejutkan
82 Rencana Ken
83 Berhasil Menglarifikasi
84 Bertemu Sella
85 Masuk Perangkap
86 Lamaran
87 Hari Pernikahan
88 Sah
89 Jhon Victory Dan Sella Marvellina
90 Malam Pertama
91 Peresmian Villa
92 Villa Untuk Senja
93 Kekhawatiran Senja
94 Hari Kelam Untuk Sella
95 Niat Jahat Sella
96 Senja Hilang
97 Malam Yang Kelam
98 Operasi
99 Senja Sadar
100 Ada Apa Dengan Sella?
101 Sella Telah Tiada
102 Kejadian Malam Itu
103 Malam Yang Indah
104 Bangun Tengah Hari
105 Ujung Kisah (Tamat)
106 Bonus Chapter
107 Ucapan Terima Kasih
108 Elegi Cinta Aynara
109 Padam Suluh Jiwa
110 Promo (Bukan) Orang Ketiga
111 Promo Novel Mutiara Yang Ternista
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Prolog
2
Fajar Dan Senja
3
Kunjungan Mertua
4
Tentang Farah
5
Bertemu Dengan Ken
6
Kecewa
7
Menangis Sendiri
8
Mencari Tahu Tentang Adara
9
Perasaan Sella
10
Pertengkaran
11
Kenangan Masa Lalu
12
Pergi Ke Singapura
13
Mengunjungi Alvin
14
Tidak Ada Kabar
15
Kenangan Mantan
16
Fajar Tiba Di apartemen
17
Telefon Dari A
18
Mencoba Memecahkan Misteri
19
A Ternyata Lelaki
20
Satu Tahun Kemudian
21
Kedatangan Bu Rani
22
Bertemu Hana Dan Lelaki Misterius
23
Bersama Ken
24
Mencari Senja
25
Kesalahan Yang Fatal
26
Senja Kembali
27
Kejujuran Yang Menyakitkan
28
Tidak Akan Meninggalkan
29
Luka Ken
30
Manisnya Cinta
31
Pulang Ke Apartemen
32
Kamu Telat?
33
Hasil Pemeriksaan Dokter
34
Terungkap
35
Seperti Fajar Dan Senja
36
Menyerah
37
Menemui Ken
38
Kecurigaan Alvin
39
Aku Tidak Pernah Menyentuhnya
40
Pilu
41
Waktu
42
Raysha Atau Rasyha
43
Kabar Mengejutkan
44
Kritis
45
Semakin Kritis
46
Mengatakan Kebenaran
47
Emosi Bu Rani
48
Maafkan Aku
49
Dia Telah Pergi
50
Melepas Kepergianmu
51
Hadiah Darimu Adalah Kematianmu
52
Sakitnya Kehilangan
53
Satu Minggu Kemudian
54
Kembali Seperti Dahulu
55
Menutup Hati
56
Pernikahan Alvin Dan Nina
57
Sella Pulang
58
Menolak Dika
59
Menemui Ken
60
Akhir Sebuah Kisah
61
Pemberitahuan
62
Nasihat Nina
63
Aku Mencintaimu Ken
64
Aku Tidak Bisa
65
Dua Bulan Kemudian
66
Bertemu Bu Rani
67
Niat Licik Sella
68
Emosi Ken
69
Dia Anakku
70
Cucu Kandung Mama
71
Mengatakan Kebenaran
72
Bangkrut
73
Hendak Melahirkan
74
Senja Sudah Sadar
75
Rashya Antonio Putra
76
Pengakuan Senja
77
Aku Siap Menikah Denganmu
78
Rencana Pernikahan
79
Persiapan Prewedding
80
Niat Jahat Sella
81
Berita Pagi Yang Mengejutkan
82
Rencana Ken
83
Berhasil Menglarifikasi
84
Bertemu Sella
85
Masuk Perangkap
86
Lamaran
87
Hari Pernikahan
88
Sah
89
Jhon Victory Dan Sella Marvellina
90
Malam Pertama
91
Peresmian Villa
92
Villa Untuk Senja
93
Kekhawatiran Senja
94
Hari Kelam Untuk Sella
95
Niat Jahat Sella
96
Senja Hilang
97
Malam Yang Kelam
98
Operasi
99
Senja Sadar
100
Ada Apa Dengan Sella?
101
Sella Telah Tiada
102
Kejadian Malam Itu
103
Malam Yang Indah
104
Bangun Tengah Hari
105
Ujung Kisah (Tamat)
106
Bonus Chapter
107
Ucapan Terima Kasih
108
Elegi Cinta Aynara
109
Padam Suluh Jiwa
110
Promo (Bukan) Orang Ketiga
111
Promo Novel Mutiara Yang Ternista

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!