***
Disaat yang bersamaan di restoran,
Waktu terus berlalu, orang-orang yang juga berada di restoran itu sedikit demi sedikit pun sudah kembali ke rumah nya masing-masing, sampai akhirnya sudah tidak ada pelanggan di restoran itu.
Lily yang sudah mengenakan pakaian yang sangat cantik itu melihat jauh kearah depannya, dia sendirian disitu.
Tadi dia sudah mencoba menghubungi Rean, dan saat itu ada seorang gadis yang mengangkat ponsel milik kekasihnya itu.
Butiran air mata tidak terasa mengalir di pipinya, tubuhnya bergetar dan hatinya sakit.
Dia melihat kesamping dan memperhatikan cerminan dirinya dari cermin restoran yang tepat disampingnya, dia melihat wajah cantik namun terlihat menyedihkan.
"Apakah waktu baik untukku memang tidak ada? mengapa selalu seperti ini? mengapa tidak ada yang bersedia berada disisiku?"
"Aku memang bodoh karena terlalu senang, aku kira awalnya akan ada orang yang akan berada disisiku dan menerimaku apa adanya jika aku berusaha keras, aku kira jika aku berusaha sebisaku maka setidaknya dia tidak akan pergi meninggalkan aku, ternyata semuanya sama saja, dari awal semuanya hanya ilusi!" decak Lily sudah menangis dengan keras di restoran itu.
"Tapi kenapa rasanya sangat sakit? ini berbeda dari yang sebelumnya, harapanku ini seolah menjadi pedang bermata dua yang menghancurkan aku! apakah aku memang seharusnya tidak berharap? menyedihkan! aku menyedihkan!" tangisan Lily melihat wajahnya yang berada di cermin itu sungguhlah menyakitkan.
Setiap orang yang melihat itu pastilah iba, bagaimana tidak, selama ini dia hanya dimanfaatkan oleh orang lain, karena kepolosan dan harta kekayaannya. Dan sekarang saat dia memiliki sedikit harapan, harapan itu harus hancur dan rasa sakit itu harus ia rasakan lagi.
"Mohon maaf Nona, te ... tetapi restoran ini akan tutup, saya ...." belum sempat karyawan yang terlihat seperti supervisor itu melanjutkan pembicaraan nya.
"Jangan mengganggu ku! jika kau merasa keberatan, aku akan membeli restoran ini, tolong segera pergi dari sini, biarkan aku sendiri!" decak Lily melemparkan sebuah kartu hitam yang memiliki limit tidak terbatas ke mejanya.
Karyawan yang melihat kartu hitam itu langsung terdiam dan menyingkir dari hadapan tamu itu, karyawan itu tahu jika kepemilikan kartu hitam hanya dimiliki oleh orang-orang elit yang memiliki kekayaan yang sangat banyak. Jadi untuk menghindari masalah yang lain, dia memutuskan untuk mengalah pada tamu yang terlihat memalingkan wajahnya karena sedang menangis.
***
Diwaktu yang sama,
Sekarang ini Winston baru saja kembali dari kantornya, tadi ada sedikit urusan yang harus ia urus sendiri, makanya dia sedikit terlambat untuk pulang.
Saat masuk kedalam kamarnya dia sudah menemukan Luna berbaring di kasurnya.
Dibukanya selimut yang menutupi tubuh istrinya perlahan,
"Sayang, kau sangat cantik dan semakin cantik, setiap kali aku melihat mu aku tidak bisa mengendalikan diriku, seperti saat ini," bisik Winston pada Luna yang sudah sedikit terlelap karena lelah merawat anak-anaknya.
"Sayang, kau sudah pulang? apakah kau sudah makan? mau aku siapkan makanan untukmu?" sahut Luna langsung terbangun dan hendak pergi untuk menyiapkan makanan untuk suaminya itu.
"Brakk!" Winston langsung menarik tangan Luna dan mendekapnya sampai jatuh ke kasur.
"Ya, aku lapar, tapi aku lapar hal lain, aku ingin memakan mu sekarang," bisik Winston sudah tersenyum sangat nakal saat melihat wajah Luna yang masih kebingungan dan tetap terlihat polos dimatanya.
"Kau mesum," decak Luna menarik tubuh suaminya itu dan memeluknya.
"Hehe, kau semakin nakal sayang, baiklah mari kita mulai," bisik Winston sudah dengan sigap menanggalkan semua pakaian istrinya.
"Tring ... Tring ... Tring"
Tetapi belum juga mulai suara deringan ponselnya langsung membuyarkan aksi panas yang hendak terlaksana.
"Aku mengutuk siapapun yang menelepon ku itu!" ketus Winston tidak menghiraukan deringan ponselnya dan melanjutkan aksi nakalnya pada istrinya, bagaimana tidak sudah dua hari mereka tidak melakukan itu, dan sudah dua hari Winston menahannya.
"Sayang, angkatlah, siapa tahu penting, kita bisa melanjutkan nya nanti," ucap Luna mengusap rambut suaminya, Luna khawatir jika itu adalah panggilan yang penting.
"Ahh! karena aku adalah suami yang baik, aku akan menuruti permintaan istriku, tunggu sebentar ya sayang," ucap Winston mencium kening istrinya dan beranjak mengambil ponselnya.
Dengan wajah muram dan nafas yang ditahan Winston mengangkat panggilan telepon itu, baru juga dia mengangkat telepon itu, matanya sudah membesar karena terkejut.
Entah dari siapa panggilan itu tapi sungguh mampu membuat Winston sampai seperti itu.
Notes :
Hello :)
Winston dan Luna hanya sebagai pelengkap ya, hehe, ini novelnya khusus kisah Lily dan Rean karena menurut aku kisah mereka juga akan menarik untuk di lanjutkan.
Ada beberapa orang yang kurang suka tapi tidak masalah, novel ini menurut aku tidak akan kalah menarik dari kisah Winston, karena permasalahan nya nanti juga akan banyak. Hehe
Semoga kalian terhibur ya, maafkan jika ada kesalahan. Saran kalian akan aku terima semua, karena saran kalian adalah caraku untuk memperbaiki karya.
Lopeyu poll 💛
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Supry Atun
iya thor sampai ada kata-kata ndasmu kwkwwkwkwkw .geli aku thor.kata2 itu sering di pakai anak2 kalo lg bermain heheheh
2023-08-20
0
aniya_kim
siap lanjut Author!!!!!
2022-07-29
0
Juli BtsNaeun
aku mau fokus sama lily dan rean...winston dan luna hanya perlu ada lah...jgn di setiap bab mereka pasti ada...ini kan khusus utk lily dan rean bkn season 2 nya winston dan luna...
2022-04-25
1