Episode 12

Sore hari Senja merasa sudah segar, di lihatnya sekelilingnya, Senja bangun menuju kamar mandi setelah selesai Senja segera sholat asar terlebih dahulu.

Satya berlahan membuka pintu kamar, di lihatnya istri kecilnya sedang sholat dengan khusyuk.

Satya duduk di tepi ranjang menuggu Senja selesai.

Senja selesai sholat terkejut melihat ada Satya sedang menatapnya sambil tersenyum.

"Bby, kapan masuk?" tanya Senja langsung mencium bibirnya Satya.

Satya terkejut dengan sikap istrinya yang seperti angsa main nyosor aja, tapi dalam hatinya merasa senang.

"Saat kamu sholat tadi, Bby sudah di kamar," jawab Satya sambil mengusap rambut Senja.

"Sayang, lusa Bby ingin kamu ikut ke Jakarta, apa kamu bisa?" tanya Satya dengan lembut.

"Dalam rangka apa Bby?" tanya balik Senja.

"Acara pertemuan pengusaha muda, Bby dapat undangan, di undangan tertulis dengan pasangan," ucap Satya.

"Yehhhh.."Sorak Senja langsung melompat ke pelukan Satya, Satya yang terkejut tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya, langsung terlentang di kasur.

Senja yang begitu bahagia mau di ajak ke Jakarta tidak menyadari kalau perbuatannya yang duduk di perut Satya bisa membuat Satya Kilaf.

"Sayang, turun ya," kata Satya sambil menahan sesuatu yang sudah bangun dari dirinya.

"Bby, terima kasih mau membawaku ke Jakarta," ucap Senja tidak memperdulikan ucapan Satya.

Satya langsung membalikkan keadaan, dikukungnya tubuh istrinya, dengan nafas yang memburu.

Senja yang menyadari, sudah membangunkan singa tidur hanya bisa nyengir kuda, tapi bukan Senja namanya kalau tidak bisa lepas dari kukungan Satya.

"Sayang, maaf," ucap Senja dengan gerakan cepat, senja meloloskan diri dari Satya tanpa menyakiti suaminya.

Satya yang sekarang posisinya terlentang, mengusap wajahnya frustasi, sedangkan Senja lari keluar kamar.

Senja melihat ada bik Sum dan bik Ida sedang memasak di dapur tersenyum, ternyata Kakeknya mengabulkan permintaannya untuk memindahkan Bik Sum ke rumah Satya.

Senja melangkah pelan-pelan, sampai di belakang bik Sum, Senja langsung berteriak.

"Kebakaran...." teriak Senja, bik Sum yang latah ikut berteriak keras.

Bik Ida yang tidak tau kalau Nona mudanya sedang mengerjai bik Sum langsung ikut panik dan ikut berteriak.

Satya dan Ranga yang sedang di ruang kerja mendengar suara ribut-ribut segera keluar.

Ranga dan Satya melihat Senja lari memutari meja di ikuti bik Sum dan bik Ida sambil berteriak kebakaran, hanya diam mematung.

"Sat," tegur Ranga.

Satya menoleh ke Ranga, Satya ingat cerita Kakek Roby kalau Senja suka mengerjai bik Sum.

"Stop!..." ucap Satya dengan wajah garangnya.

Ketiga wanita beda usia itu langsung berhenti dengan nafasnya yang ngos-ngosan, Satya menatap tajam ke Senja, langsung menarik tangan Senja di bawanya ke kamar.

Sedangkan bik Sum dan bik Ida menunduk di depan Ranga.

"Lanjutkan memasaknya lagi," ucap Ranga sambil menghela nafas,

Ranga kembali lagi masuk ke ruangan kerja Satya karena banyak yang harus di cek.

Kamar Satya.

Senja duduk di tepi kasur sambil menunduk, ada rasa takut saat melihat tatapan tajam Satya tadi, Satya duduk di samping Senja.

"Kenapa selalu kamu kerjain bik Sum?" tanya Satya.

"Maaf," ucap Senja dengan suara bergetar menahan tangisnya.

Satya langsung memeluk istrinya, merasa bersalah sudah membentaknya tadi, di usapnya kepala Senja dengan lembut.

"Sayang, bik Sum sedang masak, apa lagi dia latah, kalau kaget dia bisa melukai bik Ida atau kamu," ucap Satya lembut.

"Janji enggak ulangi lagi," kata Senja.

Satya memegang dagu Senja, di tatapnya mata yang sudah akan menangis itu, lalu Satya mengecup mata Istrinya yang sudah basah.

"Sekarang minta maaflah sama bik Ida dan bik Sum," ucap Satya lembut.

Senja mengangguk lalu keluar dari kamar menuju ke dapur, Satya mengikuti istrinya.

"Bik, maafkan Senja, Senja janji tidak akan seperti itu lagi," ucap Senja sambil menunduk.

Bik Sum yang tau bagaimana Nonanya sejak kecil itu ingin memeluk Senja, tapi karena Senja tidak ingin terlihat lemah langsung lari ke taman belakang, duduk di bawah pohon dengan menyembunyikan wajahnya di lutut.

Satya yang akan menyusul Senja langsung di tahan bik Sum.

"Biarkan tenang dulu Den," kata bik Sum. Satya mengurungkan niatnya, lalu menatap bik Sum.

"Bik, ikut saya," ucap Satya lalu melangkah menuju ruang kerjanya.

"Bik" ucap Ranga melihat bik Sum yang berdiri di pintu.

"Duduklah bik," ucap Satya sambil duduk si sofa.

"Ada apa ini?" tanya Ranga.

"Bik, tolong ceritakan tentang Senja jangan ada yang ditutupi," kata Satya tegas.

Bik Sum menarik nafas dalam-dalam, lalu menceritakan ke Satya, kalau Senja itu sebenarnya rapuh, tapi selalu terlihat ceria untuk menutupinya.

Bik Sum juga cerita Senja sering kena buli di sekolahnya, makanya Senja tidak pernah punya teman. Senja anak yang cerdas, buktinya selalu mendapat beasiswa dari SMA dan masuk kuliah.

Satya tertegun mendengar cerita bik Ida, selama ini di kira Senja Memeng gadis yang manja dan suka berbuat semaunya, ternyata salah.

"Bik Ida tau, kalau Senja bisa bela diri?" tanya Satya.

"Tau Den, karena bibik yang menyuruhnya waktu Nona kelas 2 SMP. sampai sekarang masih sering berlatih." jawab Bik Ida.

Satya dan Ranga saling pandang, lalu keduanya tersenyum, saat mengingat bagaimana Senja melawan Mery.

"Baiklah bik silakan kembali membantu bik Ida." ucap Satya.

"Buat dia bahagia bro, Kalau enggak mau lepas buat gue," goda Ranga yang langsung mendapatkan lemparan buku dari Satya.

Satya keluar menuju taman belakang, di lihatnya istrinya berbaring di bangku taman sambil memejamkan mata, Satya melihat air mata Senja masih mengalir, dan Isak tangisnya masih terdengar.

Satya jongkok di depan bangku taman, di kecup kening Senja dengan lembut, Senja membuka mata melihat suaminya di sebelahnya langsung melompat berhambur ke pelukan Satya.

Lagi-lagi Satya harus jatuh terlentang dengan kepala membentur akar pohon, shit selalu saja bikin aku jatuh, batin Satya mengumpat.

"Jangan marah lagi," ucap Senja dengan wajah yang cemberut.

Satya langsung duduk menarik Senja ke pangkuannya, dan mengecup berulang mata sembab istrinya.

"Maafkan Bby sayang," kata Satya.

Senja yang mendengar langsung tersenyum, di peluknya erat suaminya yang selalu sabar menghadapinya.

Senja melihat Ranga berdiri sambil menggelengkan kepalanya, melihat Satya yang selalu mencair dengan tingkah Senja.

"Om Ranga, sini ikut Peluk," ucap Senja tanpa bersalah. Satya langsung menyentil kening Senja dengan kesal.

"Enggak Senja! Om masih sayang sama nyawa Om" jawab Ranga.

"Ingat Senja, kamu enggak boleh peluk laki-laki lain, selain suamimu sendiri," ucap Satya dengan nada kesal.

"Uhhhhh.... posesif, tapi aku suka," jawab Senja

Ranga akhirnya tertawa mendengar ucapan Senja, sedang Satya membuang tatapan ke arah lain, benar-benar di buat tidak berkutik, oleh istri kecilnya.

Bersambung ya...

Mohon dukungannya dengan cara 👍 dan votenya terima kasih 🙏🙏

Terpopuler

Comments

mega keyna

mega keyna

cakep thorr,tokoh utamanya,,, ngk tau nnti di berikutnya,kl skrg msh 👍👍👍👍

2022-05-31

1

Bonaria Simbolon

Bonaria Simbolon

lucu banget senja...😁😂😂

2022-03-15

0

Nabila 😘😘

Nabila 😘😘

sabar Satya,maklum masih labil 😅😅

2022-01-29

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episede 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Episode 165
166 Jinga dan El
167 Kecurigaan Sari
168 kepergian Sari
169 Penyesalan Ibnu
170 Kesempatan kedua Ibnu
171 Petuah untuk Ibnu
172 Bukan Update
173 Kedatangan Ibnu
174 Ibnu pingsan
175 Asal Nama Killer
176 kedatangan Desti
177 Desti kabur
178 Ranga panik
179 Ranga manja
180 peyusub
181 Leon operasi
182 Leon Sadar
183 kesempatan kedua
184 keisengan Leon
185 Keusilan Leon part 2
186 Ferdi mabuk
187 Niat Baik
188 Desti pura-pura gila
189 Kemarahan Senja
190 panggil om
191 Hanum Hamil
192 Buka puasa
193 rumah tangga bahagia
194 Tinggal bersama
195 Takut kehilangan
196 Arena balap
197 Ranga kritis
198 Ranga Sadar
199 Rendy pingsan
200 Rendy sadar
201 Kedatangan Arga
202 Mengingatkan Ranga
203 makan bersama
204 Rumah impian Diana
205 Satya makin posesif
206 Senja panik
207 Salah paham
208 Kekhawatiran Ibnu
209 kemarahan Ranga ke Sasa
210 Kenyataan pahit Sasa
211 pernikahan
212 Ibnu Junior
213 Kejadian Aneh
214 Masa lalu Senja
215 Kecurigaan Satya
216 Pria misterius
217 Kedatangan Yoga
218 Mulai penyelidikan
219 Misteri mulai terungkap
220 Kode rahasia
221 kebenaran mulai terungkap
222 Yona
223 Yona Murka
224 Senja Kecewa
225 penyesalan
226 Mengintai sang istri
227 Merindu
228 Pasanagan mesum
229 Menjenguk Bunda
230 Jebakan untuk Yona
231 Penghianat
232 Kebenaran terungkap
233 Tendangan maut Senja
234 Ranga hancur
235 Kedatangan Leon
236 Bertemu Diana
237 Kecurigaan Yoga
238 Diana ganguan mental
239 curiga
240 Kejutan
241 titik terang
242 Rencana Senja
243 Fakta siapa Leon
244 Fifi shock
245 Berita duka
Episodes

Updated 245 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episede 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Episode 165
166
Jinga dan El
167
Kecurigaan Sari
168
kepergian Sari
169
Penyesalan Ibnu
170
Kesempatan kedua Ibnu
171
Petuah untuk Ibnu
172
Bukan Update
173
Kedatangan Ibnu
174
Ibnu pingsan
175
Asal Nama Killer
176
kedatangan Desti
177
Desti kabur
178
Ranga panik
179
Ranga manja
180
peyusub
181
Leon operasi
182
Leon Sadar
183
kesempatan kedua
184
keisengan Leon
185
Keusilan Leon part 2
186
Ferdi mabuk
187
Niat Baik
188
Desti pura-pura gila
189
Kemarahan Senja
190
panggil om
191
Hanum Hamil
192
Buka puasa
193
rumah tangga bahagia
194
Tinggal bersama
195
Takut kehilangan
196
Arena balap
197
Ranga kritis
198
Ranga Sadar
199
Rendy pingsan
200
Rendy sadar
201
Kedatangan Arga
202
Mengingatkan Ranga
203
makan bersama
204
Rumah impian Diana
205
Satya makin posesif
206
Senja panik
207
Salah paham
208
Kekhawatiran Ibnu
209
kemarahan Ranga ke Sasa
210
Kenyataan pahit Sasa
211
pernikahan
212
Ibnu Junior
213
Kejadian Aneh
214
Masa lalu Senja
215
Kecurigaan Satya
216
Pria misterius
217
Kedatangan Yoga
218
Mulai penyelidikan
219
Misteri mulai terungkap
220
Kode rahasia
221
kebenaran mulai terungkap
222
Yona
223
Yona Murka
224
Senja Kecewa
225
penyesalan
226
Mengintai sang istri
227
Merindu
228
Pasanagan mesum
229
Menjenguk Bunda
230
Jebakan untuk Yona
231
Penghianat
232
Kebenaran terungkap
233
Tendangan maut Senja
234
Ranga hancur
235
Kedatangan Leon
236
Bertemu Diana
237
Kecurigaan Yoga
238
Diana ganguan mental
239
curiga
240
Kejutan
241
titik terang
242
Rencana Senja
243
Fakta siapa Leon
244
Fifi shock
245
Berita duka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!