Mentari hanya diam mematung melihat Yoga suaminya yang sudah sangat di rindukan, mata keduanya sama-sama saling pandang seakan mengisyaratkan rindu yang sangat dalam.
"Masuklah Bos," ucap Shinta memecahkan kecanggungan.
"Shinta banyak yang mau gue bicarakan dengan Tari," kata Yoga.
"Ya sudah omongin aja, gue mau lanjut tidur lagi," jawab Shinta.
"Maksudnya gue mau ajak Mentari keluar Shin." kata Yoga sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Shinta berhenti langsung membalikkan badannya, menatap Yoga dengan tajam, Yoga hanya tersenyum menanggapi tatapan Shinta.
"Gue ngerti, keluarlah." kata Shinta langsung pergi meninggalkan keduanya.
"Sayang, ayo," ajak Yoga.
Mentari tersenyum malu, entah kenapa seperti baru pacaran saja, pada hal mereka suami Istri.
sampai di mobil, Yoga membukakan pintu untuk Mentari.
"Terima kasih," ucap Mentari tersenyum.
"Ia sama-sama sayang," jawab Yoga.
Mentari duduk dengan tidak tenang, merasa seperti dengan orang lain, sedangkan Yoga fokus mengemudikan mobilnya.
"Kita mau kemana Mas?" tanya Mentari.
"Ke rumah kita, oh..ia bagaimana kabar Senja?" tanya Yoga.
Mentari menarik nafasnya, merasa bersalah karena sudah meninggalkan Senja sendiri, walau Mentari tau Mama dan Papanya akan menjaga Senja dengan baik.
"Meta belum ada menghubungi Senja, maaf," ucap Mentari.
"Jangan merasa bersalah seperti itu, nanti kita telepon sama-sama ya." kata Yoga sambil menggemgam tangan Mentari.
Mentari tersenyum Yoga tidak berubah, walaupun sudah lama tidak bertemu.
Sementara di kediaman Satya.
Satya yang sedang duduk di ruang kerjanya di kejutkan dengan kedatangan Mery.
"Maaf Den, Nyonya memaksa masuk," Ucap Bibik.
Satya dan Ranga hanya diam menatap wanita yang memakai baju seksi itu,
"Hai Mas," sapa Mery hendak mencium pipi Satya, tapi Satya segera menghindar.
"Jaga kelakuanmu Mery!" ucap Satya tegas.
Mery hanya terkekeh menangapi ucapan Satya, Mery duduk di sofa, dengan gayanya yang terlihat menggoda, tapi tidak bagi Satya dan Ranga, merasa jijik melihat tingkah dan gaya Mery.
"Mau apa kamu ke sini?" tanya Satya.
"Aku kangen," jawab Mery dengan suara desahannya.
"Keluarlah, aku sibuk," ucap Satya dingin.
"Aku mau di sini saja," jawab Mery sambil tersenyum genit ke Satya.
Satya merasa muak melihat tingkah Mery, ingin rasanya menariknya dan melemparkannya keluar rumahnya.
Ranga hanya cuek melanjutkan kerjaannya, tapi sebenarnya sangat terganggu dengan kedatangan Mery. yang membuat Ranga heran kenapa Satya tidak tegas, bagaimana nanti jika Senja tau.
Saat Satya dan Ranga tengah sibuk dengan berkas-berkasnya, Senja masuk tanpa mengetuk pintu, karena pintu tidak tertutup.
"Mas, aku pulang," ucap Senja langsung masuk menghampiri Satya dan mencium tangannya.
Senja tidak menyadari ada sepasang mata sedang memperhatikan dengan tatapan membunuh.
"Om Ranga kenapa tegang gitu?" tanya Senja yang terlihat terkejut saat Senja datang.
Sedangkan Satya langsung menarik Senja duduk di pangkuannya, membuat Mery langsung murka. menahan cemburu.
Mery menghampiri Satya, sambil menatap tajam ke arah Senja, Senja sempat terkejut melihat ada wanita memakai pakaian kekurangan bahan.
"Bby, siapa Tante ini?" ucap Senja.
Mery langsung melotot, karena di panggil Tante. Ranga mengulum senyumnya, mendengar Senja memanggil Mery dengan sebutan Tante.
"Kamu!!" ucap Mery sambil menunjuk wajah Senja.
"Saya," jawab Senja sambil menunjuk dirinya sendiri.
Satya hanya diam mendengarkan dua wanita yang saling pandang, Satya akan melihat bagaimana Senja menghadapi Mery.
"Turun kamu dari situ!!..." bentak Mery dengan penuh emosi.
Senja merasa penasaran siapa wanita yang ada di depannya, tak lama mata Senja melihat tulisan Satya, kalau wanita di depannya adalah mantan Istrinya.
Senja tersenyum menatap Satya, Tiba-tiba Senja mencium bibir Satya sambil **********, setelah itu Senja menyandarkan kepalanya di bahu Satya.
"Bby ingin tau bagaimana istrimu ini menghadapi wanita itu," lirih Senja.
Ranga dan Mery yang terkejut dengan apa yang di lakukan Senja hanya bisa menelan salvianya.
"Dasar anak murahan," ucap Mery langsung menarik Senja dari pangkuan Satya.
"Kenapa? apa masalah sama Tante, kalau seorang istri memperlakukan suaminya dengan sayang seperti tadi." ucap senja santai.
Ranga yang dari tadi memberi kode ke Satya, tapi Satya hanya diam saja.
Ranga semakin Khwatir dengan Senja, karena Ranga Sangat tau bagaimana bar-barnya Mery.
"Berani sekali kamu denganku, hah!" bentak Mery langsung melayangkan tangannya ke wajah Senja, Satya dan Ranga terkejut Mery akan menampar pipi Senja.
Tapi dengan cepat Senja langsung menangkap tangan Mery, dan langsung melintir tangan Mery kebelakang.
Satya dan Ranga yang sudah berdiri hendak menolong Senja di buat kagum dengan gerakan Senja.
"Anda salah cari lawan, Tante!" ucap Senja penuh penekanan.
"Sakit... lepaskan." teriak Mery
"Tante harus mengucapkan dengan cara yang benar, panggil saya Nona Senja Nugraha," kata Senja dengan mengedipkan matanya ke arah Satya dan Ranga.
"Mimpi kamu! ingat Satya hanya milikku, buktinya Sudah tiga tahun Satya masih sendiri." kata Mery dengan nada mengejek.
"Benarkah?" tanya Senja tersenyum remeh.
"Sumiku, siapa aku ini menurutmu?" tanya Senja.
"Sudahlah Mery, aku sudah menikah dengan Senja, sebaiknya kamu jauhi aku sekarang," jawab Satya datar.
"Lihat saja, aku tak akan membiarkan jalang sepertimu menjadi istri Satya," kata Mery penuh emosi.
"Tante, anda yang jalang teriak jalang," ucap senja tersenyum dan semakin kuat menekan tangan Mery.
"Dasar keturunan Jalang," ucap Mery sambil menyeringai.
Senja yang mendengarkan ucapannya Mery langsung emosi, dengan sekuat tenaga di dorongnya Mery ke meja Satya, lalu wajah Mery di tekannya di meja.
"Aukk, sakit dasar anak sialan," kata Mery menahan sakit tangan dan pipinya.
"Mulutmu itu busuk, anda kalau ada masalah dengan saya, jangan pernah menghina Ibuku, sampai kapanpun aku tidak akan terima." suara Senja terdengar bergetar, dengan mimik muka sudah memerah karena emosi.
Satya yang melihat itu memberikan kode ke Ranga supaya cepat membawa Mery keluar.
"Sayang, lepaskan dia, dia enggak bisa bergerak," ucap Satya lembut sambil memegang bahu Sanja.
Entah kenapa setelah di sentuh Satya, emosinya Senja mulai bisa di kontrol, dengan gerakan cepat Senja mendorong Mery ke sofa, tapi karena tidak bisa mengimbangi posisi tubuhnya Mery tersungkur di dekat meja.
Mery langsung di tarik Ranga keluar ruangan, tak lama terdengar suara mobil melaju dengan kecepatan tinggi.
Satya langsung memeluk Senja, biar lebih tenang, nafas Senja mulai beraturan, rupanya Senja sudah tidur di pelukan Satya.
'Ternyata kamu penuh kejutan sayang, aku yakin kamu bukan wanita lemah,batin Satya.
Satya langsung mengendong tubuh kecil Istrinya, menuju ke kamarnya, karena mulai hari ini Senja akan tidur bersama Satya.
Di baringkan tubuh istrinya dengan pelan-pelan, Satya mengecup kening istrinya, dasar putri tidur, tapi aku cinta, Satya langsung ikut baring di samping Senja, dan memeluk tubuh kecil wanita yang sudah membuat hatinya mencair.
Bersambung ya...
Mohon maaf kalau upnya lama, nanti kalau bikinnya buru-buru alurnya enggak nyambungkan .
Jadi Jaka sembung bawa golok, enggak Nyambung teruskan sendiri🤣🤣
🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Mampos loe,Dasar Jalang teriak jalang,Dia yg selingkuh malah seakan dia yg tersakiti,malu maluin aja,Satya kalo gak mau jadi duda utk kedua kali nya kamu harus Tegas lho,kalo gak tuh Jalang akan bertambah kelakuannya..
2024-07-16
0
Qaisaa Nazarudin
Di mana2 Novel tuh alurnya sama ya,Saat pasangan udah nemuin pengganti,Baru nongol tu MANTAN,Sok soan jadi yg paling tersakiti,Lha selama ini kemana aja..🙄🙄
2024-07-16
0
Alexa Feodora Dillak
keren dech senja ...good job ...👍👍👍👍
2022-07-01
0