Episode 6

Satya keluar dari kamar mandi sejenak berhenti melangkah saat mendengar istrinya tengah menelepon sesorang. Senja yang melihat Satya sudah keluar dari kamar mandi merasa canggung.

"Ehm, maaf Om tadi handphonenya bunyi terus," ucap Senja sambil mengulurkan handphonenya ke arah suaminya. Satya hanya melihat tanpa menyambut uluran tangan istrinya.

"Letakkan saja di meja, siapa yang telepon?" tanya Satya sambil tangannya menyentuh dahi Senja, sesaat mata keduanya beradu ia menyadari langsung mengalihkan pandangannya ke tempat lain.

"Bunda yang telepon Om, maaf Senja sudah lancang mengangkat teleponnya." jawabnya sambil memilin ujung bajunya.

"Ia enggak apa-apa, nanti Om telepon balik." potong Satya singkat.

Tak lama suasana menjadi hening, Satya duduk di sofa ruangan sedangkan istrinya masih duduk di ranjangnya, Satya yang melihat Senja menatapnya ia segera berdiri menghampirinya.

"Kenapa enggak tidur? ini masih malam istirahatlah." ucap Satya lembut, Senja menatap wajah suaminya yang juga menatapnya.

"Om, apa boleh Senja tanya sesuatu?" katanya sambil menunduk. Satya menaikkan alisnya satu.

"Mau tanya apa?" Jawab Satya, Senja menghela nafas panjang sebelum menanyakan sesuatu yang selama ini menganjal di hatinya.

"Apa Om mencintai Ibuku? apa Om juga merasa terbebani dengan pernikahan ini?" tanya Senja, membuat Satya menatapnya.

"Menurutmu bagaimana? apa ini beban?" tanya balik Satya kepada gadis kecil di depannya yang sedang melebarkan matanya menatapnya.

"Om ini!..bagaimana sih? Senja'kan tanya, kok malah balik tanya!!.." ucapnya kesal sambil mencibirkan bibirnya ke arah suaminya. Satya hanya terkekeh melihat Senja yang kesal padanya.

"Om ganteng juga kalau senyum." ucap Senja tanpa Sadar, Seketika ia langsung menutup mulutnya.

Satya tersenyum tipis sambil mengacak poni istrinya dengan lembut, membuat Senja merona dengan sikap suaminya yang malam ini sangat beda dengan hari-hari sebelumnya.

"Istirahatlah," ucap Satya sambil membantu Senja berbaring dan menyelimuti tubuh istrinya sampai dada.

Senja menurut saat Satya membantunya berbaring di ranjang. ia yang melihat suaminya duduk di samping ranjangnya hanya bingung mau menyuruh tidur di sofa atau tidur lagi di sampingnya.

"Om..., Om enggak istirahat?" tanyanya, Satya mengangkat kepalanya yang dari tadi sibuk melihat tabnya.

"Nanti aku tidur, sekarang tidurlah dulu." Jawab Satya lalu melihat tabnya lagi.

"Om juga harus istirahat, ini sudah larut, tidurlah di ranjang, ini muat untuk berdua." kata Senja sambil menahan detak jantungnya yang makin berdebar saat mata Satya menatapnya.

"Kamu yakin? atau kamu mau besok pagi  membangunkan laki-laki yang kamu panggil Om ini seperti tadi?" ucap Satya sambil menaikkan alisnya menggoda Senja.

"Au...ah.." jawab Senja yang merasa malu, langsung menutup kepalanya dengan selimut. Satya yang melihat itu langsung menyimpan tabnya dan naik ke atas ranjang berbaring di samping Senja.

"Sudah, ayo buka selimutnya nanti sesak nafas, kamu mau besok pagi ada surat kabar memberitakan seorang Satya Nugraha Ceo dari Grup Nugraha kembali lagi menyandang status duda yang kedua kalinya." ucap Satya sambil menarik selimut yang menutup di wajah Senja.

Senja mencoba mencerna ucapan Satya tak lama Senja membuka selimut yang tadinya di tahan supaya Satya tidak bisa membukanya.

"IIh...Om jahat mendoakan Senja mati!!.. Senja enggak mau mati dulu sebelum merasakan surga dunia," ucap Senja segera memukul mulutnya yang selalu lepas control.

Satya yang mendengar ucapan Senja melototkan matanya lebar, ia langsung bangun dan melangkah ke arah sofa berbaring memunggungi Senja.

Satya merasakan udara di ruangan ini terasa panas, bagi manapun Satya adalah seorang lelaki normal.

'Huf, dasar gadis ceroboh, apa dia tidak menyadari kata-katanya bisa membuat si otong bangun," batin Satya menggerutu dalam hati.

*****

Di kediaman Robby Kakek Senja, sedang duduk merenungi keputusan dengan menikah-kan Senja dengan Satya.

Kakek Robby melihat sekeliling taman terlihat sepi selama Senja tidak ada, apa lagi dengan kaburnya Mentari merasa rumah besar ini terasa mati.

"Papa," panggil Rendy yang melihat ayahnya semenjak pernikahan Senja kemarin terlihat murung. Kakek Robby hanya melihat sekilas lalu kembali menatap ayunan yang biasa di pakai Senja.

"Apa belum ada kabar dari Mentari?" tanya Kakek Robby, Rendy hanya menggelengkan kepalanya.

"Sekarang Senja sedang di rawat di rumah sakit Pa," ucap Rendy, Kakek langsung menatap anak bungsunya dengan terkejut.

"Sakit apa dia? dasar ceroboh selalu melewatkan makan siangnya," kata Kakek yang kesal terhadap cucunya.

"Karena kelelahan Pa," jawab Rendy singkat, tak lama terdengar suara Kakek tertawa sampai mengeluarkan air mata.

"Syukurlah, ternyata Satya normal juga hah.." terdengar suara Kakek menarik nafas panjang.

"Maksudnya?" tanya Rendy merasa bingung.

"Nugraha menjodohkan Mentari dan Satya, karena takut Satya tidak tertarik dengan wanita, sudah berapa kali Nugraha menjodohkan Satya dengan anak rekan bisnisnya tapi selalu menolaknya." ucap Kakek Robby sambil tersenyum mengingat perbincangannya dengan Nugraha Ayah Satya.

"Tapi Pa, Rendy penasaran dengan pernikahan Satya sebelumnya? bukankah sebelumnya di jodohkan juga," kata Rendy, Kakek Robby menatap Anaknya yang suka kepo dengan urusan pribadi orang lain.

"Kamu tanya saja dengan Satya langsung!" jawab Kakek Robby sambil beranjak dari bangku taman.

"Papa mau kemana?" Rendy mengikuti Papanya yang keluar menuju ke mobil. Kakek Robby menghentikan langkahnya dan berbalik menatap anak bungsunya.

"Mau lihat keadaan Senja, dan membelikan obat kuat untuk Senja," ucap Kakek tersenyum, Rendy segera ikut masuk duduk di belakang kemudi.

"Nanti berhenti ke Apotik dulu." ucap Kakek, Rendy hanya menganggukkan kepala tanda mengerti.

Sampai Apotik Kakek Robby Membisikkan sesuatu ke penjaga yang ada di depannya, penjaga itu hanya tersenyum, tak lama memberikan plastik kepada Kakek Robby. Rendy yang melihat Papanya sudah masuk mobil langsung menjalankan lagi mobilnya menuju rumah sakit. Setelah mengetahui ruang rawat Senja Rendy dan Kakek Robby segera naik ke atas menuju ruang vip tempat Senja di rawat.Kakek Robby mendorong pintu kamar rawat Senja, Senja yang mendengar suara pintu terbuka, langsung mendongakkan kepalanya.

"Kakek....Senja kangen." ucap Senja langsung di peluk Kakek Robby.

"Kakek juga kangen sayang," ucap Kakek. Senja melihat ke arah belakang Kakek seperti mencari sesuatu.

"Cari apa Nak? kata Kakek merasa bingung melihat Senja.

"Nenek enggak ikut Kek," jawab Senja.

"Tidak Nak, Nenek masih butuh istirahat," ucap Kakek Robby.

"Kek, apa sudah ada kabar dari Ibu? sekarang Senja enggak tau Ibu sedang di mana?" ucap Senja sambil menatap wajah Kakeknya.

"Apa kamu menyalahkan Kakek juga, seperti Nenekmu sampai sekarang masih menyalahkan Kakek," suara Kakek terdengar sedih.

"Maafkan Senja Kek, andai Kakek tahu Senja yang tersiksa saat ini." Batin Senja sambil mencoba tersenyum menatap Kakeknya.

Bersambung ya

jangan lupa baca juga Novelku Takdir Cinta Khansa. dengan cara klik profil aku ya🙏🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Yen Margaret Purba

Yen Margaret Purba

senja tersiksa dimana nya yah,
kagum ama om ganteng aka suaminya,
main sosor krn ga tahan gantengnya..
senja senja

2022-04-22

1

𝙦𝙞𝙡𝙡𝙖 𝙋𝙆𝙓𝘿 🗿

𝙦𝙞𝙡𝙡𝙖 𝙋𝙆𝙓𝘿 🗿

suka sama ceritanya 🤩🤩

2022-01-07

0

Sumarni

Sumarni

aemangat thor

2021-12-21

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episede 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Episode 165
166 Jinga dan El
167 Kecurigaan Sari
168 kepergian Sari
169 Penyesalan Ibnu
170 Kesempatan kedua Ibnu
171 Petuah untuk Ibnu
172 Bukan Update
173 Kedatangan Ibnu
174 Ibnu pingsan
175 Asal Nama Killer
176 kedatangan Desti
177 Desti kabur
178 Ranga panik
179 Ranga manja
180 peyusub
181 Leon operasi
182 Leon Sadar
183 kesempatan kedua
184 keisengan Leon
185 Keusilan Leon part 2
186 Ferdi mabuk
187 Niat Baik
188 Desti pura-pura gila
189 Kemarahan Senja
190 panggil om
191 Hanum Hamil
192 Buka puasa
193 rumah tangga bahagia
194 Tinggal bersama
195 Takut kehilangan
196 Arena balap
197 Ranga kritis
198 Ranga Sadar
199 Rendy pingsan
200 Rendy sadar
201 Kedatangan Arga
202 Mengingatkan Ranga
203 makan bersama
204 Rumah impian Diana
205 Satya makin posesif
206 Senja panik
207 Salah paham
208 Kekhawatiran Ibnu
209 kemarahan Ranga ke Sasa
210 Kenyataan pahit Sasa
211 pernikahan
212 Ibnu Junior
213 Kejadian Aneh
214 Masa lalu Senja
215 Kecurigaan Satya
216 Pria misterius
217 Kedatangan Yoga
218 Mulai penyelidikan
219 Misteri mulai terungkap
220 Kode rahasia
221 kebenaran mulai terungkap
222 Yona
223 Yona Murka
224 Senja Kecewa
225 penyesalan
226 Mengintai sang istri
227 Merindu
228 Pasanagan mesum
229 Menjenguk Bunda
230 Jebakan untuk Yona
231 Penghianat
232 Kebenaran terungkap
233 Tendangan maut Senja
234 Ranga hancur
235 Kedatangan Leon
236 Bertemu Diana
237 Kecurigaan Yoga
238 Diana ganguan mental
239 curiga
240 Kejutan
241 titik terang
242 Rencana Senja
243 Fakta siapa Leon
244 Fifi shock
245 Berita duka
Episodes

Updated 245 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episede 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Episode 165
166
Jinga dan El
167
Kecurigaan Sari
168
kepergian Sari
169
Penyesalan Ibnu
170
Kesempatan kedua Ibnu
171
Petuah untuk Ibnu
172
Bukan Update
173
Kedatangan Ibnu
174
Ibnu pingsan
175
Asal Nama Killer
176
kedatangan Desti
177
Desti kabur
178
Ranga panik
179
Ranga manja
180
peyusub
181
Leon operasi
182
Leon Sadar
183
kesempatan kedua
184
keisengan Leon
185
Keusilan Leon part 2
186
Ferdi mabuk
187
Niat Baik
188
Desti pura-pura gila
189
Kemarahan Senja
190
panggil om
191
Hanum Hamil
192
Buka puasa
193
rumah tangga bahagia
194
Tinggal bersama
195
Takut kehilangan
196
Arena balap
197
Ranga kritis
198
Ranga Sadar
199
Rendy pingsan
200
Rendy sadar
201
Kedatangan Arga
202
Mengingatkan Ranga
203
makan bersama
204
Rumah impian Diana
205
Satya makin posesif
206
Senja panik
207
Salah paham
208
Kekhawatiran Ibnu
209
kemarahan Ranga ke Sasa
210
Kenyataan pahit Sasa
211
pernikahan
212
Ibnu Junior
213
Kejadian Aneh
214
Masa lalu Senja
215
Kecurigaan Satya
216
Pria misterius
217
Kedatangan Yoga
218
Mulai penyelidikan
219
Misteri mulai terungkap
220
Kode rahasia
221
kebenaran mulai terungkap
222
Yona
223
Yona Murka
224
Senja Kecewa
225
penyesalan
226
Mengintai sang istri
227
Merindu
228
Pasanagan mesum
229
Menjenguk Bunda
230
Jebakan untuk Yona
231
Penghianat
232
Kebenaran terungkap
233
Tendangan maut Senja
234
Ranga hancur
235
Kedatangan Leon
236
Bertemu Diana
237
Kecurigaan Yoga
238
Diana ganguan mental
239
curiga
240
Kejutan
241
titik terang
242
Rencana Senja
243
Fakta siapa Leon
244
Fifi shock
245
Berita duka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!