Episode 5

Setelah Satya sampai kantor langsung menuju ke ruangan diikuti Ranga, Ranga segera memberikan hasil perjanjian kerja samanya tadi dengan grup Wijaya.

"Bos, sebaiknya kita hati-hati dengan Radit," ucap Ranga sambil merapikan berkas yang sudah di tanda tangani oleh Satya.

"Biarkan saja dulu, kalau dia mau main-main denganku besok pagi grup Wijaya akan tinggal nama." Ucap Satya dingin.

Ranga yang sudah mengerti bagaimana bosnya hanya bisa mengangguk tanda setuju. Satya duduk berpindah ke sofa sambil memejamkan matanya.

"Kenapa?" tanya Ranga melihat Satya tidak seperti biasanya.

"Aku hanya ingin istirahat saja, tolong tutup pintu kalau mau keluar," jawab Satya tanpa membuka matanya. Ranga segera keluar ruangan.

Setelah Ranga keluar Satya duduk di sofa mengeluarkan handphonenya, tak lama terdengar nada tersambung.

"Halo Den," ucap bik Ida dengan segera mengangkat telepon majikannya.

"Bik, apa Senja demam lagi?" tanya Satya.

"Sekarang sedang istirahat Den, tadi sudah minum obat dari dokter Faisal kemarin.

"Baiklah bik, tolong jagain di kamar takutnya Senja membutuhkan sesuatu!" perintah Satya.

"Baik Den, bibik akan ke kamar Nona Senja."

Tak lama sambungan telepon terputus, Bik Ida segera naik ke atas menuju kamar Senja. Dibukanya pelan-pelan pintu kamar, bik Ida terkejut melihat keringat yang membasahi tubuh Nonanya. Tak hanya itu terdengar suara Senja mengigau memanggil Ibunya.

"Ya Allah Non, kok badannya dingin sekali, sebaiknya segera telepon Den Satya." batin bik Ida.

Saat bik Ida sedang menghubungi Satya, Senja teriak-teriak histeris. Membuat bik Ida panik, tak lama telepon terhubung.

"Halo bik...ad..." suara Satya berhenti saat mendengar tangis bik Ida.

"Halo Den, cepat pulang Non Senja badannya dingin sekali terus sering teriak histeris sekarang." terdengar Isak tangis bik Ida. Satya langsung mematikan sambungan telepon.

Satya keluar kantor dengan buru-buru langsung ke arah mobilnya terparkir, karena terlalu panik ia lupa memberitahu Ranga.

Setelah menempuh perjalanan 45 menit Satya sampai di depan rumah, dia berlari menuju kamar Senja. Dilihatnya bik Ida memeluk tubuh istrinya sambil menangis, pikirannya sudah ke mana-mana saat bik Ida menangis memeluk istrinya.

Bik Ida yang melihat majikannya terduduk lemas di lantai jadi bingung, kenapa bukannya membawa istrinya ke rumah sakit.

"Den, kenapa malah duduk, ayo angkat Nona, badannya sudah dingin, bibik takut kenapa-kenapa." ucap bik Ida, sontak Satya segera menghampiri Senja dan langsung mengangkat membawanya turun menuju mobilnya.

"Bik suruh pak Yanto bawak mobil saya! bibik ikut saja ayo cepat!" perintah Satya sambil masuk mobil, di peluknya tubuh Senja dengan erat. sekali-kali Satya mencium kening istrinya.

Tak lama mobil melaju menuju rumah sakit tempat Faisal.

"Bik tadi sudah telepon Faisal belum?" tanya Satya, saat bibik menoleh ke belakang di lihatnya Satya sedang mengecup wajah Senja dengan sayang, mata bibik tetap melihat ke arah Satya yang tengah mendaratkan bibirnya di kening Senja sambil memejamkan matanya.

Bik Ida langsung melihat ke depan lagi, takut ketahuan Satya. Pak Yanto yang melihat apa yang dilakukan majikannya juga terkejut, karena selama ini belum pernah melihat Satya memperlakukan wanita dengan lembut.

Tanpa terasa mobil sudah sampai di depan rumah sakit tempat Faisal, terlihat di depan UGD Faisal sudah menunggu dengan beberapa suster.

"Kenapa lama sekali?" ucap Faisal sambil membantu Satya membaringkan tubuh Senja yang terlihat sangat lemah.

"Kamu tunggu di luar saja Sat," ucap Faisal sambil melangkah meninggalkan Satya dengan bik Ida dan pak Yanto.

"Den, semoga Nona Senja baik-baik saja," ucap bik Ida merasa khawatir juga.

"Bantu doa ya bik," jawab Satya

Tak lama Dokter Faisal keluar, Satya langsung berdiri menghampiri Dokter Faisal.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Satya yang terlihat Khawatir.

"Wah, seorang Satya Nugraha, sekarang perduli dengan seorang wanita." goda Faisal, membuat Satya mengalihkan pandangannya ke tempat lain.

"Jangan bercanda Sal, ini aku lakukan hanya rasa tanggung jawab saja. Tak lebih dari itu!" kata Satya yang kembali dingin.

Bik Ida yang mendengar ucapan Satya hanya tersenyum, sedangkan Faisal yang suka menggoda sahabatnya itu memulai aksinya.

"Baiklah, dia baik-baik saja hanya kecapekan, sebaiknya di rawat selama 2/3 hari di sini sampai pulih seperti sedia kala." Ucap Faisal.

"Ehm baiklah, tolong berikan kamar VIP untuknya." Jawab Satya dingin.

Tak menunggu lama Senja segera di pindahkan ke tempat rawat inap, setelah Satya selesai mengurus administrasi segera kembali ke ruangan Senja.

"Bik, sebaiknya bibik pulang dulu dengan pak Yanto, besok bik Ida kesini lagi membawa baju Senja ya. malam ini biar saya yang menjaganya.," ucap Satya.

"Baik Den," ucap bik Ida dan pak Yanto bersamaan.

Satya menatap wajah istrinya dengan sendu, merasa kasihan dengan wanita yang baru beberapa hari di nikahinya. Satya berdiri melangkah menuju pintu langsung menguncinya.

Satya membetulkan selimut Senja, tak lama Satya naik ke ranjang dan membaringkan tubuhnya di samping Senja. Satya memiringkan tubuhnya menghadap Senja.

"cepat sembuh, sepertinya aku sudah mulai tertarik padamu," ucap Satya sambil mengecup kening Senja. tak lama Satya ikut terlelap di samping Senja.

Saat tengah malam Senja berlahan membuka matanya, di liriknya sekeliling. Senja baru menyadari kalau dirinya sekarang di rumah sakit, saat Senja duduk. Dilihatnya wajah tampan suaminya tertidur lelap, Senja mengusap wajah suaminya dengan lembut.

"Kenapa Om kadang perhatian, tapi kadang dingin padaku. Apa karena ibu?" tanya Senja pelan. Senja kembali merebahkan tubuhnya menghadap Satya, Satya yang sudah terbangun membiarkan istrinya menatapnya.

"Bibirmu seksi sekali Om, tapi sayang Om dingin banget sama wanita. Apa lagi denganku, apa kita nanti saling mencintai Om?" tanya Senja, sambil mengecup bibir Satya dengan lembut, Senja membiarkan bibirnya diam di sana sambil memejamkan mata.

Satya yang terkejut dengan apa yang di lakukan Senja, entah dorongan dari mana ia me***t bibir ranum istrinya. Gadis itu tanpa sadar membalasnya seketika ia sadar langsung membuka matanya.

Senja melebarkan matanya dengan wajah sudah memerah, ia segera menjauhkan wajahnya dari wajah Satya.

Satya tersenyum hangat untuk pertama kalinya buat Senja, ia mengusap bibir ranum itu dengan ibu jarinya.

"Apa dengan begini kamu membangunkan suamimu," ucap Satya menggoda Senja.

Nyesss...wajah Senja seketika merona, membuat Satya terkekeh melihatnya, ia memegang dahi istrinya masih terasa hangat.

"Apa masih demam?" tanya Satya sambil bangun langsung duduk di samping Senja.

Entah kenapa Senja merasa jantungnya berdebar sangat kuat semenjak ciuman dengan Satya tadi.

"Enggak Om, sudah mendingan," ucap Senja sambil memberanikan diri menatap wajah Satya yang juga sedang menatapnya.

"Syukurlah, jangan sakit lagi," ucap Satya kemudian melangkah ke kamar mandi, sampai kamar mandi Satya mengumpati dirinya sendiri. Menyesali harusnya tadi tidak melakukannya, tapi entah dorongan dari mana Satya melakukannya untuk pertama kalinya dengan wanita yang sudah sah menjadi istrinya.

*******

Babang Satya enggak dosa, orang sudah sah kok author dukung deh..😍😍😍

Terpopuler

Comments

DickyMaya Syahputra

DickyMaya Syahputra

malu malu kucing meong meong om satya

2022-04-22

0

Ahmat Hapids

Ahmat Hapids

ini sebenernya yg bener mana sih ranga apa rangga

2022-02-08

0

Murni Zain

Murni Zain

calon suami bucin..satya

2022-02-08

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episede 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Episode 165
166 Jinga dan El
167 Kecurigaan Sari
168 kepergian Sari
169 Penyesalan Ibnu
170 Kesempatan kedua Ibnu
171 Petuah untuk Ibnu
172 Bukan Update
173 Kedatangan Ibnu
174 Ibnu pingsan
175 Asal Nama Killer
176 kedatangan Desti
177 Desti kabur
178 Ranga panik
179 Ranga manja
180 peyusub
181 Leon operasi
182 Leon Sadar
183 kesempatan kedua
184 keisengan Leon
185 Keusilan Leon part 2
186 Ferdi mabuk
187 Niat Baik
188 Desti pura-pura gila
189 Kemarahan Senja
190 panggil om
191 Hanum Hamil
192 Buka puasa
193 rumah tangga bahagia
194 Tinggal bersama
195 Takut kehilangan
196 Arena balap
197 Ranga kritis
198 Ranga Sadar
199 Rendy pingsan
200 Rendy sadar
201 Kedatangan Arga
202 Mengingatkan Ranga
203 makan bersama
204 Rumah impian Diana
205 Satya makin posesif
206 Senja panik
207 Salah paham
208 Kekhawatiran Ibnu
209 kemarahan Ranga ke Sasa
210 Kenyataan pahit Sasa
211 pernikahan
212 Ibnu Junior
213 Kejadian Aneh
214 Masa lalu Senja
215 Kecurigaan Satya
216 Pria misterius
217 Kedatangan Yoga
218 Mulai penyelidikan
219 Misteri mulai terungkap
220 Kode rahasia
221 kebenaran mulai terungkap
222 Yona
223 Yona Murka
224 Senja Kecewa
225 penyesalan
226 Mengintai sang istri
227 Merindu
228 Pasanagan mesum
229 Menjenguk Bunda
230 Jebakan untuk Yona
231 Penghianat
232 Kebenaran terungkap
233 Tendangan maut Senja
234 Ranga hancur
235 Kedatangan Leon
236 Bertemu Diana
237 Kecurigaan Yoga
238 Diana ganguan mental
239 curiga
240 Kejutan
241 titik terang
242 Rencana Senja
243 Fakta siapa Leon
244 Fifi shock
245 Berita duka
Episodes

Updated 245 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episede 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Episode 165
166
Jinga dan El
167
Kecurigaan Sari
168
kepergian Sari
169
Penyesalan Ibnu
170
Kesempatan kedua Ibnu
171
Petuah untuk Ibnu
172
Bukan Update
173
Kedatangan Ibnu
174
Ibnu pingsan
175
Asal Nama Killer
176
kedatangan Desti
177
Desti kabur
178
Ranga panik
179
Ranga manja
180
peyusub
181
Leon operasi
182
Leon Sadar
183
kesempatan kedua
184
keisengan Leon
185
Keusilan Leon part 2
186
Ferdi mabuk
187
Niat Baik
188
Desti pura-pura gila
189
Kemarahan Senja
190
panggil om
191
Hanum Hamil
192
Buka puasa
193
rumah tangga bahagia
194
Tinggal bersama
195
Takut kehilangan
196
Arena balap
197
Ranga kritis
198
Ranga Sadar
199
Rendy pingsan
200
Rendy sadar
201
Kedatangan Arga
202
Mengingatkan Ranga
203
makan bersama
204
Rumah impian Diana
205
Satya makin posesif
206
Senja panik
207
Salah paham
208
Kekhawatiran Ibnu
209
kemarahan Ranga ke Sasa
210
Kenyataan pahit Sasa
211
pernikahan
212
Ibnu Junior
213
Kejadian Aneh
214
Masa lalu Senja
215
Kecurigaan Satya
216
Pria misterius
217
Kedatangan Yoga
218
Mulai penyelidikan
219
Misteri mulai terungkap
220
Kode rahasia
221
kebenaran mulai terungkap
222
Yona
223
Yona Murka
224
Senja Kecewa
225
penyesalan
226
Mengintai sang istri
227
Merindu
228
Pasanagan mesum
229
Menjenguk Bunda
230
Jebakan untuk Yona
231
Penghianat
232
Kebenaran terungkap
233
Tendangan maut Senja
234
Ranga hancur
235
Kedatangan Leon
236
Bertemu Diana
237
Kecurigaan Yoga
238
Diana ganguan mental
239
curiga
240
Kejutan
241
titik terang
242
Rencana Senja
243
Fakta siapa Leon
244
Fifi shock
245
Berita duka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!