04

Jack bekerja keras menyelesaikan hukumannya karena waktunya pun tidak banyak. Wajahnya sedikit berkeringat akibat harus bergerak cepat kesana sini membawa kopi.

Setelah yang lain selesai, barulah Jack membuat kopi terakhir untuk bosnya. Sekaligus ia menghadap karena hukumannya sudah selesai.

Jack mengetuk pintu ruangan direktur dengan napas yang masih terengah-engah. Setelah diijinkan masuk, barulah Jack masuk membawa kopi ditangannya.

"Ini punya, Bos." kopi yang masih mengepul itu diletakkan di atas meja.

"Tugas selesai, Bos. Ada lagi?"

"Turunlah kebawah, tamu kehormatan akan segera tiba."

"Siapa, Bos?" Heran Jack

"YL Group, bawa mereka keruang tunggu," ucap El.

"Baik, Bos."

Jack sedikit membungkuk lalu pergi keluar dari ruangan bosnya untuk turun kelobi.

El tersenyum sinis karena mangsanya datang sendiri ketempatnya. Setelah kembali keruangannya tadi, El mendapat telpon dari orangnya yang mengawasi perusahaan YL.

Menurut orang itu pemimpin perusahaan YL sedang menuju keperusahaannya untuk mengajukan kerja sama bisnis.

"Mereka sungguh tidak sabar hingga mampu menempuh perjalanan jauh Jakarta Bandung. Benar-benar luar biasa" gumamnya.

Sementara Jack turun kebawah untuk melihat siapa yang datang dari perusahaan yang sedang diincar bosnya itu.

Kalau boleh Jack ingin tertawa sebenarnya, karena perusahaan yang akan mengajukan kontrak itu seperti mendatangi sarang macan lapar.

"Biar saja mereka tahu rasa," ucap Jack pelan.

Tetapi orang-orang yang berpapasan dengannya memandang aneh padanya, karena bicara sendiri tapi tidak disadarinya.

Jack menuju meja resepsionis yang sedang melayani seorang pria dan dua wanita. samar-samar ia bisa mendengar pria itu menyebutkan nama perusahaannya. Ternyata mereka ya? Pikir Jack.

Sebelumnya..

Seorang pria paruh baya keluar dari dalam mobil diikuti oleh dua wanita cantik. Keduanya mengenakan pakaian seksi yang manampakkan lekuk tubuh mereka.

Namun yang satu lagi lebih parah lagi dengan pakaian yang lebih kekurangan bahan. Mereka berjalan memasuki perusahaan yang jauh lebih besar dari milik mereka di Jakarta.

"Papi, yakin ini tempatnya?" Tanya wanita yang mengandeng tangan pria paruh baya itu.

"Sangat yakin. Ini perusahaan paling berpengaruh, bahkan keamanannya pun luar biasa," jawabnya.

"Iya, mau masuk saja pakai harus melewati pintu pemeriksaan tubuh. Seperti mau naik pesawat saja."

"Yang penting kamu ingat tugasmu bukan?"

"Tentu, Papi tenang saja," sahutnya semangat.

Mereka menuju meja resepsionis untuk bertanya.

"Bisa kami bertemu dengan Direktur kalian?" Tanya pria itu.

"Maaf, apa anda sudah membuat janji dengan beliau, Tuan?" ucap sang Resepsionis sopan.

"Kami tidak perlu membuat janji. Katakan saja, dimana ruangan direktur kalian?" Wanita seksi yang bergandengan memandang sinis.

"Tapi kalau belum membuat janji, kami tidak berani mengatakannya, Mbak."

"Mbak? Memangnya aku Mbak mu? Cepat katakan dimana ruangannya?" Bentak wanita yang masih merangkul lengan pria yang dipanggilnya papi tadi.

"Kami dari perusahaan YL Group, datang ingin mengajukan kerja sama," ucap pria itu.

Baru saja resepsionis itu akan menjawabnya, tiba-tiba suara seseorang menghentikan ucapannya.

"Ada apa ini?" Tanya Jack yang mendekati mereka.

Wanita yang bersama papinya itu menatap penuh minat pada Jack yang mendekat. Dia kah Direkturnya? Tampan sekali, batinnya.

"Apa Anda Direktur perusahaan ini?" ucapnya wanita itu sopan dan senang.

"Tidak, saya kepala Sekretaris."

"Kami ingin menemui Direktur kalian. Cepat bawa kami menemuinya," ucap wanita itu malas seketika.

"Siapa kalian?" Tanya Jack.

"Kami dari perusahaan YL Group. Apa kalian tidak kenal dengan kami? Kami ini orang yang paling kaya di Jakarta." Sombong si wanita.

"Kalian tidak terkenal, jadi tidak perlu kenal juga. Ikut denganku," ucap Jack sarkas tapi datar.

Pantas saja bos ingin menghancurkan mereka. Wataknya sangat buruk, gumam Jack dalam hati.

Setelah kepergian mereka, kedua resepsionis yang tadi mulai bergosip dengan beberapa karyawan yang mendengar kejadian tadi.

"Sombong sekali mereka."

"Benar, ingin mengajukan kerja sama tapi berlagak disini."

"Iya, kalau bos tidak mau menerima mereka Malu tidak ya?"

"Sudah pasti tidak, karena orang seperti mereka memang tidak punya malu."

Mereka pun kembali bekerja setelah sesi bergosip selesai. Kalau ketahuan korupsi waktu kerja akan mendapat hukuman yang lumayan, walau satu detik saja.

Kembali keatas..

Ketiga orang dari perusahaan YL Group tadi dibawa Jack kelantai 29 tempat tamu perusahaan yang datang.

"Silahkan duduk, Tuan dan Nona. Bos, akan segera datang sebentar lagi," ucap Jack.

"Terima kasih," ucap wanita yang terlihat seperti sekretaris karena membawa tas kantor.

Sedangkan dua orang lainnya hanya diam saja lalu duduk dengan sombongnya.

Jack pergi meninggalkan ketiganya naik kelantai atas menemui direkturnya.

"Bagaimana?"

"Beres, Bos. Mereka sudah berada di ruang tunggu."

"Biarkan mereka menunggu, siapkan berkas lain yang harus diurus."

Jack mengangguk lalu keluar dari ruangan bosnya.

El tahu semua apa yang terjadi di luar ruangannya karena layar monitor disudut mejanya terhubung dengan ruang kontrol. Jadi El bisa mengubah sistem keamanan kantornya kapanpun yang ia mau.

Dia juga bisa tahu siapa yang masuk dan keluar dari perusahaannya. Apa saja yang dilakukan oleh karyawannya. Bahkan kejadian di lobi kantornya pun dia tahu semuanya.

"Aku ingin tahu seberapa kuat tekat kalian," ucap El dengan senyum smirknya.

Satu jam berlalu tetapi El belum turun menemui tamunya yang sudah uring-uringan tidak jelas diruang tunggu.

"Kanapa lama sekali, Papi? Aku sudah lelah menunggu."

"Sabarlah, Naura. Mungkin sebentar lagi."

"Sebentarnya kapan, P? Aku sudah lelah."

"Papi, juga lelah. Tapi hanya ini perusahaan yang bisa membantu kita. Bahkan kalau bisa, kita harus menguasai tempat ini juga agar tidak tertandingi."

"Aku lelah dan haus Papi. Kenapa tidak ada yang memberi air minum?" Keluh wanita yang bernama Naura itu.

Tanpa mereka tahu kalau percakapan mereka itu didengar oleh El dan Jack. Mereka sudah berada didekat ruangan itu, tapi tidak di sadari ketiganya karena asik mengeluh.

"Pergilah kalau begitu," ucap El sinis.

Ketiga orang itu melihat siapa yang datang dan langsung berdiri. Apa ini direkturnya? Benar-benar luar biasa, batin Naura kagum.

"Apa kau Direkturnya?" Tanya papi Naura.

El hanya berdehem menjawabnya lalu duduk dengan lebih sombong dan arogan lagi dari orang-orang dihadapannya.

"Kami dari perusahaan YL Group. Aku Leo, ini putriku Naura dan itu Sekretarisku" ucap Leo.

"Apa maumu?" Tanya El.

"Kami ingin mengajukan kerja sama dengan perusahaan ini."

"Apa jaminannya?"

"Jaminan apa?" bingung Leo.

"Kami selalu meminta jaminan yang besar setiap kali ada perusahaan yang ingin bekerja sama. Semakin besar proyeknya, maka semakin besar jaminannya," jelas Jack.

Sedangkan El hanya menatap keluar jendela kaca yang mangarah ke pemandangan kota.

"Kami punya beberapa proyek besar yang sangat menguntungkan. Kami ingin kalian memberi uang banyak untuk itu. Dan sebagai jaminan, aku akan memberikan putriku padamu," ucap Leo.

Senyum tajam El keluar mendengar jaminan yang akan dia dapatkan. Naura sendiri sejak tadi sudah menampakkan ketertarikan besar pada El, tapi tidak ditanggapi.

Jack mentap mual pada ayah anak dihadapannya ini. Demi uang anak dikorbankan.

Aku aja nggak tertarik apa lagi si bos, gumam Jack dalam hati.

"Kau yakin ingin menjadikan putrimu sebagai jaminan?" Ucap El menatap remeh Leo.

"Tentu saja, putriku ini sangat cantik dan seksi. Banyak pengusaha muda yang mengantri untuk bisa dekat dengannya. Tapi hanya kau yang beruntung karena aku memberikannya padamu," sahut Leo percaya diri.

"Asal putrimu itu mau melompat dari atas gedung ini kebawah. Aku akan pertimbangkan lagi tawaranmu."

Naura yang sejak tadi tersenyum genit dan menggoda langsung terkejut mendengar ucapan pemuda di depannya. Apa aku kurang menggodanya? Pikirnya.

"Kalau kamu memintaku untuk melompat dari sini. Lalu siapa yang akan mendampingimu nanti?" ucap Naura manja.

"Apa kau ingin anakku bunuh diri? Aku tidak akan mengijinkannya," ucap Leo menatap El kesal.

"Kau sendiri yang memberikannya sebagai jaminan bukan?" El mengangkat sebelah alisnya.

"Tapi bukan untuk menyuruhnya bunuh diri. Kau harusnya menikahinya dan memberikan apapun yang dia mau."

El menatap sinis orang didepannya itu, sudah tertebak niat jahat mereka sebelum maju lebih jauh.

"Putrimu yang jelek dan buruk ini, kau ingin aku menikahinya? Lebih baik berikan saja dia pada bandot tua yang banyak uang," ejek El.

"Lancang sekali kau ini! Aku akan menuntut atas hinaanmu pada putriku," marah Leo.

"Silahkan," kata El santai.

Dengan amarah yang memuncak Leo, Naura serta sekretarisnya pergi meninggalkan perusahaan El. Bahkan mereka mengumpati setiap orang yang mereka lewati.

Sementara El hanya santai saja melihat mereka pergi dari hadapannya. El baru beranjak sasaat setelahnya dan menuju ke teleskop yang ada di sana. Sengaja di siapkan agar tamu bisa melihat betapa strategisnya letak perusahaan mereka.

Tiba-tiba pandangan El teralihkan pada seorang gadis yang berjalan di trotoar. Tak lama gadis itu membantu pasangan kakek nenek menyebrang. Tersenyum manis dan tulus saat menerima ucapan terimakasih.

"Jack!" Panggil El.

"Ada apa, Bos?" Sahut Jack.

"Lihat wanita itu! Cari tahu semua tentang dia secepatnya," kata El masih memperhatikan wanita dibawah sana.

"Yang mana bos? di bawah banyak wanita" bingung Jack saat melihat ke bawah menggunakan teleskop lain.

"Yang pakai poni rambutnya panjang. Nah, tuh! tuh! Dia yang jalan pakai kaca mata," heboh El.

"Yang bajunya kuning celana panjang hitam, Bos." Tebak Jack

"Iya, cari tahu cepat. Aku mau nanti sore harus ada semuanya lengkap."

Setelah wanita itu tidak terlihat lagi olehnya, El beranjak pergi kembali keruangannya. Sementara Jack dibuat semakin bingung dengan tingkah bosnya yang tidak biasa itu.

"Tumben si bos perhatiin cewek," gumamnya tapi tetap pergi melaksanakan tugasnya dari pada dihukum lagi akibat lalai.

Terpopuler

Comments

Manggu Manggu

Manggu Manggu

👍💪

2022-11-17

0

senja

senja

ini mah bukan jaminan...tapi maksa🤭
namanya di jamin kan ya pasrah,bukan morotin

2022-10-22

0

Wira Girinusa

Wira Girinusa

ok

2022-05-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!