Romansa Dan Massa

Kini Danil dan anggota PRT lainnya sudah semakin dekat, wajah sang gadis misterius tersebut semakin jelas terlihat. Alex yang tersentak sadar bahwa sang gadis tersebut merupakan gadis yang membuat alam semestanya berhenti.

Dengan sebuah tatapan dari sang gadis di lapak buku dahulu membuat Alex terus memikirnya, namun kini dapat bertemu kembali dengannya. Dan lagi saat ini sang gadis ternyata satu organisasi dengannya.

Beni yang sadar bahwa Alex sendang memikirkan sesuatu lantas bertanya padanya. Bukan hal yang wajar di saat seperti ini bagi seorang jenderal lapangan untuk memikirkan hal selain aksi.

Namun melihat dari tatapan Alex yang mengarah kepada kawan-kawan PRT yang di pimpin oleh Danil, Beni merasa ada suatu hal.

“Alex, kenapa kau terus melihat ke kawan-kawan PRT”

“Saya baru sadar bang, jika gadis yang sedang memegang bendera itu pernah saya jumpai di lapak buku”

“Jadi kenapa emangnya?”

“Enggak kenapa-napa bang”

“Ah.., kau masih main rahasia-rahasia sama aku, ya sudah kalau begitu”

Danil dan kawan-kawan PRT tiba dan langsung bergabung dengan yang lain, namun Beni telah berjanji bahwa bendera PRT akan di pegang oleh Alex pada aksi kali ini.

Lantas Beni langsung menyuruh gadis yang memengang bendera untuk menyerahkan simbol organisasinya tersebut kepada Alex.

Alex yang canggung karena gadis yang selama ini ingin dia jumpai mendatanginya dan kini telah berada di hadapannya, keringat dingin membasahi wajah Alex yang salah tingkah bukan main.

“Kau kenalkan, ini bendahara PRT kita,namanya Diana.” Ujar Beni

Sang gadis langsung mengangkat tangganya untuk menjabat tangan Alex, sebuah isyarat untuk mengajak berkenalan. Alex yang merasa canggung lalu menyambut hangat tangan dari sang gadis.

“Perkenalkan  nama saya Diana, saya bendahara di PRT”

“Saya Alex, mahasiswa dari kampus Harapan Negeri. Sepertinya kita pernah bertemu”

“Oh ya?, di mana emangnya”

“Di lapak buku, waktu itu kamu mendapatkan buku filsafat karya Karl Marx”

“Oh…., iya aku baru ingat. maaf ya kemarin aku mengambil buku itu dari  kamu”

“Tidak apa-apa kok, malahan saya senang masih ada orang yang  mau membaca buku filsafat yang begitu tebal”

“Bukankah kamu yang menjadi jenderal lapangan hari ini, dan lagi kamu sekarang anggota PRT. Sebagai permintaan maaf saya, akan saya bantu ikatkan kain merah di kepala kamu”

Diana langsung mengikatkan selembar kain merah pada Alex yang membuat hatinya berdebar cukup kencang, Beni yang melihat Alex bersama Diana lansung menggoda Alex. Sikap Alex yang tidak seperti biasanya sangat lucu kala itu.

Namun dibalik romansa yang kian hangat antara mereka, ada sebuah aksi yang harus dilaksanakan hari ini, dan Alex menjadi salah satu orang yang bertanggung jawab untuk kesuksesan aksi tersebut.

“Sudah-sudah nanti di sambung lagi romansa kalian. Saat  ini ada sebuah parlemen yang harus kita buka”

“Siap bang, kalau begitu saya kembali mengkoordinasi kawan-kawan bahwa sudah saatnya kita bergerak”

Alex yang kembali mendapatkan semangat untuk membantai birokarasi yang apatis, kembali menghadap Danu untuk segera menggerakkan massa menuju gedung wali kota.

Kala itu jam sudah menunjukkan 09:46, seluruh massa bergerak menuju ke gedung wali kota. Panas yang diberikan oleh matari tidak membuat selangkahpun dari mereka untuk mundur.

Jalanan yang macet akiban konvoi yang dilakukan tetapi tidak ada sedikitpun bantahan dari pihak polisi. Walaupun sebelumnya ketika mengantar surat ke POLRES mereka tidak diterima dengan baik, namun kali ini pihak polisi bekerja sama dengan baik.

Bisingnya dari kendaraan dapat dikalahkan oleh suara-suara rakyat yang menggugat ketidak adilan. Selain mahasiswa, dan pedagang terdapat juga wartwan media surat kabar yang meliput aksi tersebut.

Danu yang memimpin hingga sampai di kantor wali kota meneriakkan nama sang wali kota untuk bisa keluar menemui para pedangan dan memberi penjelasan kepada mereka. Resah akibat wali kota yang tak kunjung keluar dari kantornya.

Adit dan kawan-kawan teater menampilkan pertujukkan teater yang sangat indah. Siapa saja yang melihat pertunjukkan tersebut akan meneteskan air matanya, sebuah penampilan yang mengimplementasikan kehidupan pedangan setelah mengalami penggusuran.

Dalam pertunjukan tersebut terlihat bahwa, anak-anak dari pedagang yang telah tergusur tidak dapat bersekolah akibat biaya, pedangan berjualan sembarangan dan berakhir di ringkus oleh SATPOL PP.

Namun kesedihan yang dirasakan oleh para pedang tidak pernah diketahui oleh pemerintah, hingga mereka berakhir melakukan aksi hari ini.

Orasi-orasi yang kian melengking menuntut pemerintah terdengar oleh seluruh kota saat itu, namun wali kota masih enggan untuk keluar.

Hingga Alex yang berpikir bahwa jika begini saja tanpa adanya wali kota, maka tuntutan kita dan aksi yang kita lakukan hari ini tidak ada gunanya, Alex kembali meminta izin kepada Danu untuk dirinya orasi.

Alex yang geram kepada birokrasi apatis, lalu mencurahkan kekesalannya dengan sebuah pengeras suara yang diarahkan kedalam gedung wali kota.

“Kawan-kawan semua, hari ini kita kembali melihat sebuah kepemimpinan yang sangat-sangat apatis. Dia yang memimpin tanpa melihat kebawah, apakah ini layak disebut sebagai pemimpin!. Dia hanya tau merakyat saat PILKADA saja, seusai  itu kembali pada wujud iblisnya.

Iblis yang memakan hak-hak rakyat, rela melihat rakyatnya kelaparan di sudut kota. Alasan pembangunan yang tidak masuk akal membuat rakyat mati kelaparan. Kawan-kawan, kini semen, batu bata, dan pasir lebih penting dari pada nyawa manusia. Hal itu nyata dapat kita lihat dari pemimpin kita hari ini.

Dan mungkin dia sedang nyaman duduk di dalam ruangan yang dingin dan enggan untuk keluar karena merasa kita tidak penting. Wali kota keluar kamu, pertanggung jawabkan apa yang telah kamu lakukan!!!. Banyak pedagang yang kini menderita dan butuh pertangung jawaban”

Orasi dari Alex bisa akhirnya bisa membuat sang wali kota yang terhormat untuk keluar menemui para pedangan dan mahasiswa. Tatapan kebencian terarah kepada sang wali kota, pak Sofyan mewakili perasaan para pedangan yang benci kepada wali kota mengeluarkan semua aspirasi dan keluhan para pedangan kala itu.

“Tuntutan kami hanya satu, sediakan tempat relokasi untuk kami. Apabila tempat relokasi tidak di sediakan maka jangan tangkap kami ketika sedang berjualan. Jangan siksa kami karena sebuah pembangunan, banyak anak-anak kami yang juga menjadi korban dari tindakan bapak”

Wali kota yang tertekan kala itu langsung berkanji akan memberikan tempat relokasi utuk para pedangang, namun pemerintah kota butuh waktu untuk mencarikan tempat relokasi untuk mereka.

Danu dan pak Sofyan setuju tentang wali kota yang akan mencarikan tempat relokasi untuk mereka. Namun berbeda halnya dengan Alex, dia memiliki pandangan tersendiri tentang janji dari pemerintah yang hampir tidak bisa di percaya.

“Saya seperti tidak percaya dengan perkataan bapak!. Ini petisi aksi yang berisi perjanjian antara bapak dengan kami, kami memberikan waktu 4 hari untuk mencarikan tempat relokasi bagi para pedangang”

Alex lalu memberikan surat petisi aksi tersebut kepada wali kota untuk di tanda tangani. Akan tetapi apabila dalam waktu 4 hari PEMKOT tidak memenuhi janji mereka, maka Alex dan kawan-kawan lain akan kembali melakukan aksi  dengan massa yang akan lebih banyak.

Tepat pukul 02:18 aksi telah usai, tujuan utama dari aksi telah tercapai. Banyak dari kawan-kawan mahasiswa telah kembali kepada rutinitas mereka masing-masing. Namun kawan-kawan dari PRT memilih untuk obsevasi mengenai aksi kali ini.

Terpopuler

Comments

AyuNurizki

AyuNurizki

bagus tulusannya rapih

2021-03-19

1

lihat semua
Episodes
1 Analisis Kritis Doktrin
2 Hari Pertama Perkuliahan
3 Pusaran Semesta
4 Imajinasi Kritis Dengan Diskusi
5 Birokrasi Dan Observasi
6 Hari Berikutnya
7 Dialektika Rasional
8 Diskusi Menuju Aksi
9 Koalisi Dengan Pedagang
10 Ancaman Birokrasi
11 Persiapan Menuju Aksi
12 Hari Demostrasi
13 Romansa Dan Massa
14 Sang Gadis Misterius (Diana)
15 Kedai Kopi Litera
16 Rasa Yang Tak Terbalaskan
17 Janji Manis Penuh Dusta
18 Kekuatan Media Massa
19 Pendekatan
20 Donasi
21 Larangan Berbuat Baik
22 Sekolah Anak Jalanan
23 Rumah Sakit
24 Pembalasan
25 Romansa Rumah Sakit
26 Cobaan Cinta
27 Ceburu Buta
28 Keresahan
29 Prosa Asmara
30 Kembalinya Diana
31 Kebiasaan Buruk Calon Pemimpin
32 Pembersihan Nama Baik
33 Pemindahan Paksa
34 Aksi Anak Jalanan
35 Pembebasan Anak Jalanan
36 Perkuliahan Terlantar
37 Energi Sang Kekasih
38 Pembagian Rasa
39 Darwin
40 Saingan
41 Cemburu
42 Peralihan Emosi
43 Pelantikan BEM
44 Rasa Tidak Peduli
45 Kesadaran
46 Membuka Lembar Baru
47 Orang Ketiga
48 Keyakinan Cinta
49 Isu Buruh
50 Audiensi Buruh
51 Aksi Buruh
52 Kerusuhan Aksi
53 Dirawat
54 Aksi Damai
55 Tuntutan Untuk Perusahaan
56 Pembentukan Karakter
57 Panutan Mahasiswa
58 Peralihan Sikap Rektor
59 Perubahan Haluan
60 Asmara Yang Menggilakan
61 Siasat Buruk
62 Penyelamat
63 Takdir Tidak Akan Meleset
64 Pertanyaan Rumit
65 Isu Kampus
66 Gerakan Internal
67 Sang Pahlawan
68 Komunitas Literasi
69 Even Literasi
70 Sabotase
71 Korban
72 Imbas
73 Dewi Penyelamat
74 Pencarian
75 Wisuda
76 Nakhoda Baru
77 Warisan
78 Panglima Jalanan
79 Kedekatan Rakyat
80 Perekonomian
81 Kompetitor
82 Api Semangat
83 Surat Undangan
84 Kepergian Alex
85 Konspirasi Kapitalis
86 Langit Yang Sama
87 Khilaf
88 Menerima Kenyataan
89 Implementasi
90 Senja Berwarna Jingga
91 Awal Perubahan
92 Aktivis Dunia
93 Perpisahan Untuk Kembali
94 Kembali
95 Undangan
96 Legalitas
97 Revolusi Pendidikan
98 Isu Pencucian Uang
99 Sebuah Kejutan
100 Konsistensi Perjuangan
101 Mencari Jawaban
102 Di Luar Ekspektasi
103 Kesalahan
104 Memulai Skripsi
105 Ajakan Ke Desa
106 Desa
107 Keramahan Dan Restu
108 Keramahan Desa
109 Mencari Cincin
110 Munafik
111 Ocehan
112 Isu Kebijakan
113 Berangkat
114 Musyawarah
115 Aksi Hari Pertama
116 Rencana Perang
117 Hari Kedua
118 Akhir Perjalanan
119 Pilu
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Analisis Kritis Doktrin
2
Hari Pertama Perkuliahan
3
Pusaran Semesta
4
Imajinasi Kritis Dengan Diskusi
5
Birokrasi Dan Observasi
6
Hari Berikutnya
7
Dialektika Rasional
8
Diskusi Menuju Aksi
9
Koalisi Dengan Pedagang
10
Ancaman Birokrasi
11
Persiapan Menuju Aksi
12
Hari Demostrasi
13
Romansa Dan Massa
14
Sang Gadis Misterius (Diana)
15
Kedai Kopi Litera
16
Rasa Yang Tak Terbalaskan
17
Janji Manis Penuh Dusta
18
Kekuatan Media Massa
19
Pendekatan
20
Donasi
21
Larangan Berbuat Baik
22
Sekolah Anak Jalanan
23
Rumah Sakit
24
Pembalasan
25
Romansa Rumah Sakit
26
Cobaan Cinta
27
Ceburu Buta
28
Keresahan
29
Prosa Asmara
30
Kembalinya Diana
31
Kebiasaan Buruk Calon Pemimpin
32
Pembersihan Nama Baik
33
Pemindahan Paksa
34
Aksi Anak Jalanan
35
Pembebasan Anak Jalanan
36
Perkuliahan Terlantar
37
Energi Sang Kekasih
38
Pembagian Rasa
39
Darwin
40
Saingan
41
Cemburu
42
Peralihan Emosi
43
Pelantikan BEM
44
Rasa Tidak Peduli
45
Kesadaran
46
Membuka Lembar Baru
47
Orang Ketiga
48
Keyakinan Cinta
49
Isu Buruh
50
Audiensi Buruh
51
Aksi Buruh
52
Kerusuhan Aksi
53
Dirawat
54
Aksi Damai
55
Tuntutan Untuk Perusahaan
56
Pembentukan Karakter
57
Panutan Mahasiswa
58
Peralihan Sikap Rektor
59
Perubahan Haluan
60
Asmara Yang Menggilakan
61
Siasat Buruk
62
Penyelamat
63
Takdir Tidak Akan Meleset
64
Pertanyaan Rumit
65
Isu Kampus
66
Gerakan Internal
67
Sang Pahlawan
68
Komunitas Literasi
69
Even Literasi
70
Sabotase
71
Korban
72
Imbas
73
Dewi Penyelamat
74
Pencarian
75
Wisuda
76
Nakhoda Baru
77
Warisan
78
Panglima Jalanan
79
Kedekatan Rakyat
80
Perekonomian
81
Kompetitor
82
Api Semangat
83
Surat Undangan
84
Kepergian Alex
85
Konspirasi Kapitalis
86
Langit Yang Sama
87
Khilaf
88
Menerima Kenyataan
89
Implementasi
90
Senja Berwarna Jingga
91
Awal Perubahan
92
Aktivis Dunia
93
Perpisahan Untuk Kembali
94
Kembali
95
Undangan
96
Legalitas
97
Revolusi Pendidikan
98
Isu Pencucian Uang
99
Sebuah Kejutan
100
Konsistensi Perjuangan
101
Mencari Jawaban
102
Di Luar Ekspektasi
103
Kesalahan
104
Memulai Skripsi
105
Ajakan Ke Desa
106
Desa
107
Keramahan Dan Restu
108
Keramahan Desa
109
Mencari Cincin
110
Munafik
111
Ocehan
112
Isu Kebijakan
113
Berangkat
114
Musyawarah
115
Aksi Hari Pertama
116
Rencana Perang
117
Hari Kedua
118
Akhir Perjalanan
119
Pilu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!