BAB 5

Anne kembali menginjakkan kakinya di kampus tempat ia menimba ilmu itu . Kondisinya kini telah membaik , ia sudah mengikhlaskan apa yang telah terjadi sebelumnya . Sederet senyuman kini kembali tergurat di setiap sudut-sudut bibirnya . Hatinya telah pulih , walaupun lukanya belum sepenuhnya sembuh .

Emeli datang dari kejauhan seraya memanggil nama sahabatnya itu . " Anne " Teriaknya dengan nada yang terdengar bahagia . Mereka berpelukan melepas kerinduannya . " Dari mana saja kau ? " Tanya Emeli khawatir .

" Aku tidak kemana-mana Emeli " Ucap Anne seraya tersenyum lebar . Emeli menaikkan satu alisnya pertanda tidak percaya terhadap apa yang dikatakan Anne barusan . " Mengapa kau tidak memberiku kabar ? " Selidik Emeli . Anne hanya terkekeh kecil seraya menoel pipi gempal sahabatnya itu .

" Aku hanya sedang ada urusan Emeli " Jawab Anne .

Namun jawaban Anne tidak di indahkan oleh Frans yang baru saja datang di tengah-tengah mereka .

" Urusan menghabiskan waktu bersama Allen " Sela Frans seraya tertawa licik .

" Apa maksudmu ? Allen adalah saudara ku " Ucap Anne dengan raut wajah penuh dengan amarah .

" Siapa yang kau maksud Allen ? " Sambung Emeli seraya menatap secara bergantian kedua insan yang berada di hadapannya itu . Frans tersenyum kecut seraya memalingkan wajahnya dari Anne . " Gadis bodoh " Tukas Frans .

" Aku yang bodoh atau kau yang terlalu bodoh , aku muak dengan bicaramu , kita sudahi saja hubungan ini " Ucap Anne seraya mendaratkan telapak tangannya ke wajah Frans . Frans menatap Anne sembari memegangi Pipinya yang terasa sakit akibat tamparan Emeli .

" Aku tau siapa James Vallentino . Putra dari Arthur , orang yang dibunuh oleh ayahmu sendiri . Aku tidak yakin jika Allen akan membiarkanmu hidup setelah ia tau bahwa kau adalah putri dari Antonio " Jelas Frans .

" Allen tidak mungkin melakukan hal itu , dia punya alasan tersendiri untuk memperlakukan Anne dengan baik . Kau hanya mengenalnya dari sisi luarnya saja " Sergah Emeli seraya menarik lengan Anne dan pergi meninggalkan Frans .

" Anne , mengapa kau menyebut Allen saudaramu ? " Tanya Emeli penasaran . " Mendiang ayahku menikah dengan mendiang ibunya " Mata Emeli membelalak kaget atas jawaban yang di berikan Anne .

" Mendiang ? " Emeli bertanya kembali dengan ekspresi wajah yang sangat bingung .

" Kurasa aku tidak harus menceritakan hal ini padamu tanpa seizin Allen " Anne mendengus pelan sembari memajang senyum tipisnya .

" Aku ingin bertemu Allen , ada hal penting yang harus aku sampaikan padanya . Ini merupakan waktu yang sangat tepat untuk menyampaikan hal itu " Ujar Emeli .

" Baiklah , aku akan membawamu menemuinya setelah kelas ku selesai " Anne menuruti keinginan sahabatnya itu .

Anne kembali teringat dengan pria yang telah menjadi saudaranya itu . Entah bagaimana bayang-bayang pria itu terus menghantui pikirannya . Senyumnya , suaranya , dan tentunya harum tubuhnya , menjadi alasan bagi Anne untuk tidak betah berlama-lama di luar . " Perasaan macam apa ini ? " Batin Anne . Bagaimana bisa secepat ini ia merindukan sosok orang yang sebelumnya menghancurkan hatinya .

Anne dan Emeli memasuki rumah itu dengan sambutan hangat dari Theresa . " Siapa yang bersamamu Kak Anne ? " Tanya Theresa penasaran dengan kehadiran orang yang sedang bersama Anne .

" Hey gadis kecil , apa kau sudah lupa denganku ? Aku Emeli " Ucap Emeli seraya mencubut hidung Theresa . Theresa tersenyum lebar dan memeluk erat-erat tubuh Emeli . Ia masih tidak percaya bahwa wanita cantik dihadapannya itu adalah Emeli .

" Sudah tiga tahun kau tidak menemuiku dan kak Allen " Gerutu Theresa seraya memanyunkan bibirnya .

" Aku bahkan tidak tau kalian pindah ke sini . Allen menghilang setelah mengetahui ... " Ucapan Emeli terpotong karena alasan Allen menghilang adalah Anne . " Dimana Allen ? " Tanya Emeli untuk mengalihkan pembicaraan mereka .

" Kakakku sedang pergi dan sebentar lagi ia akan pulang " Jawab Theresa .

" Duduklah Emeli , aku akan membuatkanmu minuman dan camilan " Ujar Anne seraya menuju kearah dapur .

" Maafkan aku yang tidak bisa menemanimu duduk Emeli , aku sangat lelah " Ujar Theresa . Wajah anak itu memang terlihat pucat dan lesu .

" Tak apa . Istirahatlah , kau anak yang kuat " Emeli mencoba menyemangati Theresa .

Tak berselang lama , seorang pria dengan jas hitam datang dan berhenti tepat di ambang pintu seraya menatap Emeli . Manik mata Emeli dan pria itu saling bertemu satu sama lain . Emeli bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri pria itu . " Allen , sudah tiga tahun lamanya " Allen mengangguk mendengar ucapan Emeli .

" Ada apa kau tiba-tiba mendatangi kediamanku ? " Tanya Allen dengan nada serius tanpa meninggalkan aksen dinginnya .

" Kau sendiri yang memintaku menghubungimu jika Anne sudah tidak bersama pria itu lagi . Hari ini adalah hari yang kau tunggu sejak lama " Mendengar penjelasan Emeli Allen terdiam sejenak , netranya bahkan tak mampu menyembunyikan kebahagiaannya .

" Terimakasih Emeli , perasaanku tidak pernah berubah padanya " Ucap Allen seraya menghembuskan nafas lega .

" Apakah aku ini masih sahabatmu ? "Tanya Emeli penasaran .

" Duduklah Emeli . Kau tidak akan pernah mendengar kata mantan sahabat dariku " Jawab Allen seraya terkekeh kecil .

Anne datang dengan membawa nampan berisi minuman dan cemilan . " Silahkan dinikmati Emeli " Ucap Anne mempersilahkan sahabatnya itu .

" Dimana Theresa ? Apa dia sudah melihat Emeli ?" Tanya Allen pada Anne yang baru saja duduk di samping Emeli .

" Dia baru saja tidur . Dia sudah melepas rindunya pada Emeli " Jawab Anne .

🌫️

Allen berjalan melewati loby bangunan mewah itu sembari merapihkan lengan jasnya . Terlihat orang-orang yang berpapasan dengannya menyapanya dengan hangat . " Dimana Christopher ? " Tanya Allen pada salah satu staffnya .

" Dia sedang diruangannya Tuan " Jawab orang itu . Allen segera berjalan menuju ruangan tempat orang yang dicarinya berada .

" Hey , lama tidak bertemu " Sapa pria yang bernama Christopher itu .

" Apa para mafia itu datang lagi dengan tawaran bodoh mereka ? " Tanya Allen dengan ekspresi seriusnya .

" Iya , mereka datang lagi untuk menemuimu . Aku juga tidak tau jika kau akan masuk hari ini . Jadi aku meminta mereka untuk kembali lagi lain waktu " Jawab Christopher .

" Aku memintamu untuk menghendel perusahaan ini selama aku tidak ada . Dan katakan pada sekelompok penjilat itu , aku tidak ingin bertemu mereka . Jangan biarkan mereka mendatangi kediamanku . Karena salah satu rencana mereka telah berhasil aku gagalkan . Aku tidak ingin mereka mengusik ketenangan ku lagi " Jelas Allen seraya tersenyum licik .

" Segala aset tuan Arthur tidak akan semudah itu untuk di dapatkan mereka " Sambung Christopher .

" Antonio terlalu bodoh dalam menyusun rencananya bersama Davina . Tidak mudah untuk menjadikan adikku sebagai Sanderanya agar aku akan menandatangani kontrak kerja itu "

" Lalu apa yang terjadi pada mereka berdua ? " Tanya Christopher penasaran dengan ucapan Allen .

" Aku telah menghabisi kedua orang itu " Jawab Allen dengan santainya .

" Lalu , anak dari Antonio ? "

" Dia memilih tetap tinggal bersamaku dan adikku . Perlahan ia mulai bisa menerima apa yang telah terjadi pada waktu itu . Ia juga sudah tau tentang siapa sebenarnya Antonio . Bahkan dia juga sudah tau bahwa Antonio adalah penyebab atas kematian ayahku "

Terpopuler

Comments

NAZERA ZIAN

NAZERA ZIAN

sepertix bagus ceritax...

2021-11-19

0

Lia

Lia

Untunglah anne gak benci ama allen :)

2021-02-23

4

@✿€𝙈ᴀᴋ hiat dulu⦅🏚€ᵐᵃᵏ⦆🎯™

@✿€𝙈ᴀᴋ hiat dulu⦅🏚€ᵐᵃᵏ⦆🎯™

assalamu'alaikum

saya beri 5 like untuk 5 bab pertama karyamu thor

like balik ya

mari kita saling mendukung selalu💖

2021-02-20

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!