Anne kembali menginjakkan kakinya di kampus tempat ia menimba ilmu itu . Kondisinya kini telah membaik , ia sudah mengikhlaskan apa yang telah terjadi sebelumnya . Sederet senyuman kini kembali tergurat di setiap sudut-sudut bibirnya . Hatinya telah pulih , walaupun lukanya belum sepenuhnya sembuh .
Emeli datang dari kejauhan seraya memanggil nama sahabatnya itu . " Anne " Teriaknya dengan nada yang terdengar bahagia . Mereka berpelukan melepas kerinduannya . " Dari mana saja kau ? " Tanya Emeli khawatir .
" Aku tidak kemana-mana Emeli " Ucap Anne seraya tersenyum lebar . Emeli menaikkan satu alisnya pertanda tidak percaya terhadap apa yang dikatakan Anne barusan . " Mengapa kau tidak memberiku kabar ? " Selidik Emeli . Anne hanya terkekeh kecil seraya menoel pipi gempal sahabatnya itu .
" Aku hanya sedang ada urusan Emeli " Jawab Anne .
Namun jawaban Anne tidak di indahkan oleh Frans yang baru saja datang di tengah-tengah mereka .
" Urusan menghabiskan waktu bersama Allen " Sela Frans seraya tertawa licik .
" Apa maksudmu ? Allen adalah saudara ku " Ucap Anne dengan raut wajah penuh dengan amarah .
" Siapa yang kau maksud Allen ? " Sambung Emeli seraya menatap secara bergantian kedua insan yang berada di hadapannya itu . Frans tersenyum kecut seraya memalingkan wajahnya dari Anne . " Gadis bodoh " Tukas Frans .
" Aku yang bodoh atau kau yang terlalu bodoh , aku muak dengan bicaramu , kita sudahi saja hubungan ini " Ucap Anne seraya mendaratkan telapak tangannya ke wajah Frans . Frans menatap Anne sembari memegangi Pipinya yang terasa sakit akibat tamparan Emeli .
" Aku tau siapa James Vallentino . Putra dari Arthur , orang yang dibunuh oleh ayahmu sendiri . Aku tidak yakin jika Allen akan membiarkanmu hidup setelah ia tau bahwa kau adalah putri dari Antonio " Jelas Frans .
" Allen tidak mungkin melakukan hal itu , dia punya alasan tersendiri untuk memperlakukan Anne dengan baik . Kau hanya mengenalnya dari sisi luarnya saja " Sergah Emeli seraya menarik lengan Anne dan pergi meninggalkan Frans .
" Anne , mengapa kau menyebut Allen saudaramu ? " Tanya Emeli penasaran . " Mendiang ayahku menikah dengan mendiang ibunya " Mata Emeli membelalak kaget atas jawaban yang di berikan Anne .
" Mendiang ? " Emeli bertanya kembali dengan ekspresi wajah yang sangat bingung .
" Kurasa aku tidak harus menceritakan hal ini padamu tanpa seizin Allen " Anne mendengus pelan sembari memajang senyum tipisnya .
" Aku ingin bertemu Allen , ada hal penting yang harus aku sampaikan padanya . Ini merupakan waktu yang sangat tepat untuk menyampaikan hal itu " Ujar Emeli .
" Baiklah , aku akan membawamu menemuinya setelah kelas ku selesai " Anne menuruti keinginan sahabatnya itu .
Anne kembali teringat dengan pria yang telah menjadi saudaranya itu . Entah bagaimana bayang-bayang pria itu terus menghantui pikirannya . Senyumnya , suaranya , dan tentunya harum tubuhnya , menjadi alasan bagi Anne untuk tidak betah berlama-lama di luar . " Perasaan macam apa ini ? " Batin Anne . Bagaimana bisa secepat ini ia merindukan sosok orang yang sebelumnya menghancurkan hatinya .
Anne dan Emeli memasuki rumah itu dengan sambutan hangat dari Theresa . " Siapa yang bersamamu Kak Anne ? " Tanya Theresa penasaran dengan kehadiran orang yang sedang bersama Anne .
" Hey gadis kecil , apa kau sudah lupa denganku ? Aku Emeli " Ucap Emeli seraya mencubut hidung Theresa . Theresa tersenyum lebar dan memeluk erat-erat tubuh Emeli . Ia masih tidak percaya bahwa wanita cantik dihadapannya itu adalah Emeli .
" Sudah tiga tahun kau tidak menemuiku dan kak Allen " Gerutu Theresa seraya memanyunkan bibirnya .
" Aku bahkan tidak tau kalian pindah ke sini . Allen menghilang setelah mengetahui ... " Ucapan Emeli terpotong karena alasan Allen menghilang adalah Anne . " Dimana Allen ? " Tanya Emeli untuk mengalihkan pembicaraan mereka .
" Kakakku sedang pergi dan sebentar lagi ia akan pulang " Jawab Theresa .
" Duduklah Emeli , aku akan membuatkanmu minuman dan camilan " Ujar Anne seraya menuju kearah dapur .
" Maafkan aku yang tidak bisa menemanimu duduk Emeli , aku sangat lelah " Ujar Theresa . Wajah anak itu memang terlihat pucat dan lesu .
" Tak apa . Istirahatlah , kau anak yang kuat " Emeli mencoba menyemangati Theresa .
Tak berselang lama , seorang pria dengan jas hitam datang dan berhenti tepat di ambang pintu seraya menatap Emeli . Manik mata Emeli dan pria itu saling bertemu satu sama lain . Emeli bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri pria itu . " Allen , sudah tiga tahun lamanya " Allen mengangguk mendengar ucapan Emeli .
" Ada apa kau tiba-tiba mendatangi kediamanku ? " Tanya Allen dengan nada serius tanpa meninggalkan aksen dinginnya .
" Kau sendiri yang memintaku menghubungimu jika Anne sudah tidak bersama pria itu lagi . Hari ini adalah hari yang kau tunggu sejak lama " Mendengar penjelasan Emeli Allen terdiam sejenak , netranya bahkan tak mampu menyembunyikan kebahagiaannya .
" Terimakasih Emeli , perasaanku tidak pernah berubah padanya " Ucap Allen seraya menghembuskan nafas lega .
" Apakah aku ini masih sahabatmu ? "Tanya Emeli penasaran .
" Duduklah Emeli . Kau tidak akan pernah mendengar kata mantan sahabat dariku " Jawab Allen seraya terkekeh kecil .
Anne datang dengan membawa nampan berisi minuman dan cemilan . " Silahkan dinikmati Emeli " Ucap Anne mempersilahkan sahabatnya itu .
" Dimana Theresa ? Apa dia sudah melihat Emeli ?" Tanya Allen pada Anne yang baru saja duduk di samping Emeli .
" Dia baru saja tidur . Dia sudah melepas rindunya pada Emeli " Jawab Anne .
🌫️
Allen berjalan melewati loby bangunan mewah itu sembari merapihkan lengan jasnya . Terlihat orang-orang yang berpapasan dengannya menyapanya dengan hangat . " Dimana Christopher ? " Tanya Allen pada salah satu staffnya .
" Dia sedang diruangannya Tuan " Jawab orang itu . Allen segera berjalan menuju ruangan tempat orang yang dicarinya berada .
" Hey , lama tidak bertemu " Sapa pria yang bernama Christopher itu .
" Apa para mafia itu datang lagi dengan tawaran bodoh mereka ? " Tanya Allen dengan ekspresi seriusnya .
" Iya , mereka datang lagi untuk menemuimu . Aku juga tidak tau jika kau akan masuk hari ini . Jadi aku meminta mereka untuk kembali lagi lain waktu " Jawab Christopher .
" Aku memintamu untuk menghendel perusahaan ini selama aku tidak ada . Dan katakan pada sekelompok penjilat itu , aku tidak ingin bertemu mereka . Jangan biarkan mereka mendatangi kediamanku . Karena salah satu rencana mereka telah berhasil aku gagalkan . Aku tidak ingin mereka mengusik ketenangan ku lagi " Jelas Allen seraya tersenyum licik .
" Segala aset tuan Arthur tidak akan semudah itu untuk di dapatkan mereka " Sambung Christopher .
" Antonio terlalu bodoh dalam menyusun rencananya bersama Davina . Tidak mudah untuk menjadikan adikku sebagai Sanderanya agar aku akan menandatangani kontrak kerja itu "
" Lalu apa yang terjadi pada mereka berdua ? " Tanya Christopher penasaran dengan ucapan Allen .
" Aku telah menghabisi kedua orang itu " Jawab Allen dengan santainya .
" Lalu , anak dari Antonio ? "
" Dia memilih tetap tinggal bersamaku dan adikku . Perlahan ia mulai bisa menerima apa yang telah terjadi pada waktu itu . Ia juga sudah tau tentang siapa sebenarnya Antonio . Bahkan dia juga sudah tau bahwa Antonio adalah penyebab atas kematian ayahku "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
NAZERA ZIAN
sepertix bagus ceritax...
2021-11-19
0
Lia
Untunglah anne gak benci ama allen :)
2021-02-23
4
@✿€𝙈ᴀᴋ hiat dulu⦅🏚€ᵐᵃᵏ⦆🎯™
assalamu'alaikum
saya beri 5 like untuk 5 bab pertama karyamu thor
like balik ya
mari kita saling mendukung selalu💖
2021-02-20
3