Jeny terus tersenyum selama dalam perjalanan menuju butik. Gadis itu membayangkan bagaimana nanti terkejut nya tomy ketika melihat nya mengenakan dress.
“Gitu dong.. Walaupun mau pisah sama suami nggak boleh cengeng..” Kata tomy tersenyum dan melirik jeny sekilas.
Senyum di bibir jeny langsung pudar mendengar nya. Gadis itu memanyunkan bibir nya menatap tomy.
“Wajar kan cengeng. Namanya juga mau pisah sama suami.” Balas jeny.
“Iya deh iyaaa...” Tawa tomy pelan.
Tomy membelokan mobil nya ke arah kanan berpisah dengan mobil para orang tua. Pemuda itu berniat mampir ke sebuah butik untuk mengabulkan permintaan istrinya.
Deringan hp tomy membuat jeny mengeryit.
Gadis itu menebak yang menelpon tomy saat ini adalah sarah.
“Kak sarah yah?” Tanya jeny menatap tomy.
Tomy tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Pemuda itu kemudian segera mengangkat telpon tersebut.
“Ya lie..”
“Lo dimana?” Tanya charlie dari seberang telpon.
“Gue udah di jalan. Kenapa?” Jawab tomy kemudian bertanya balik pada charlie.
“Gue udah di bandara.”
“Oh.. Oke.. Bentar lagi gue sama jeny nyampe.”
Sambungan telpon terputus. Tomy kembali memasukan benda pipih itu ke dalam saku jas nya.
Sedangkan jeny, gadis itu mengerjap ngerjap kan kedua matanya beberapa kali tidak percaya dengan apa yang di dengar nya. Setau nya tomy sangat anti pada charlie. Tapi tadi tepat di depan matanya tomy bahkan berbicara lewat telpon dengan pemuda berambut coklat itu.
“Kenapa?” Tanya tomy bingung melihat ekspresi wajah jeny.
“Tadi itu yang telpon charlie?” Tanya jeny tidak percaya.
“Ya.. Charlie udah nunggu kita di bandara.” Jawab tomy santai.
“Nunggu kita? Di bandara? jadi maksudnya charlie juga mau nganterin kamu?” Tanya jeny lagi masih dengan wajah tidak percaya nya menatap tomy.
“Emang nya kenapa? Ada yang salah?” Tomy balik bertanya dengan keryitan di kening nya.
“Salah sih nggak. Cuma aneh aja gitu. Kamu kan nggak suka banget sama charlie. Kok bisa sampai charlie mau ikut ke bandara.”
Tomy hanya tertawa pelan.
Ada istilah tak kenal maka tak sayang. Itu yang saat ini tomy rasakan.
Dari luar charlie mungkin terlihat sombong. Tapi di dalam tomy yakin charlie juga orang baik. Buktinya tomy sampai mau ke bandara untuk mengantar nya.
Tomy menghentikan mobil nya tepat di depan sebuah butik yang cukup megah. Pemuda tampan itu segera keluar dari mobil nya di ikuti jeny.
Dengan sangat mesra tomy menggandeng tangan jeny memasuki butik tersebut.
“Selamat datang mbak, mas. Ada yang bisa kami bantu..?” Sapa seorang petugas butik pada tomy dan jeny yang baru saja masuk ke dalam butik bernuansa putih tulang tersebut.
“Ah ya mbak.. Saya minta tolong bantu istri saya untuk memilih dress yang cocok yah..” Senyum tomy menjawab.
“Baik mas.. Mari mbak?”
Jeny mengangguk dengan senyuman di bibir nya. Gadis itu melangkah lebih dulu mendahului petugas butik tadi untuk melihat lihat koleksi dress dan gaun di butik tersebut.
Sedang tomy, Pemuda tampan itu lebih memilih mendudukan dirinya di atas sofa menunggu jeny yang sedang memilih dress yang di inginkan nya.
Baru saja tomy menyenderkan punggung nya di sandaran sofa, tiba tiba hp dalam saku dalam jas yang di kenakan nya kembali berdering. Tomy menghela nafas kemudian segera merogoh saku jas nya mengeluarkan benda pipih yang terus berdering itu.
“Sarah..” Gumam nya pelan.
Tomy terdiam sesaat.
Tomy memang tidak memberitahu gadis itu. Karna menurut tomy tidak penting memberitahu sarah yang hanya dia anggap sebagai teman saja.
“Halo sar...”
“Tomy kata teman teman hari ini kamu pindah ke belanda, apa itu benar?” Tanya sarah langsung.
Tomy mengeryit.
Suara sarah terdengar sedikit bergetar dengan deruan nafas nya yang begitu jelas terdengar.
“Ya..” Jawab tomy singkat.
“Kenapa?” Tanya sarah lagi.
“Nggak papa sar.. Aku cuma mau..”
“Tomy...” Panggil jeny.
Tomy langsung memutuskan sambungan telpon nya begitu jeny muncul. Pemuda itu terdiam dengan tatapan terpesona menatap penampilan tidak biasa jeny.
“Gimana? Cocok nggak?” Tanya jeny sambil memutarkan tubuh mungil nya di depan tomy.
Tomy tidak menjawab.
Masih dengan tatapan terpesonanya berlahan tomy berdiri dari duduk nya.
Dress berwarna pastel tanpa lengan yang begitu pas melekat di tubuh mungil jeny benar benar membuat gadis itu terlihat sempurna.
Panjang dress itu yang hanya sampai lutut membuat betis putih bersih jeny terekspos.
Dan tomy benar benar tidak percaya dengan apa yang di lihat nya.
“Kamu... Kamu cantik banget..” Lirih tomy.
Jeny langsung tersipu.
Kedua pipi nya terlihat merona dengan senyuman malu malu yang terukir di bibir pink alaminya.
“Kamu bisa aja..” Lirih jeny menundukan kepalanya malu malu.
Tomy tersenyum.
Jeny tidak pernah berpenampilan seperti itu sebelum nya. Dan ternyata jeny terlihat sangat anggun dan cantik dengan penampilan feminim nya.
“Oh iya mbak.. Ini baju mbak yang tadi..” Kata si petugas butik sambil memberikan paperbag berisi baju jeny.
“Makasih ya mbak..” Senyum tomy menerimanya.
Tomy segera membayar dress yang langsung di kenakan jeny. Pemuda tampan itu segera mengajak jeny keluar butik. Keluarganya dan keluarga jeny pasti sudah menunggu nya.
“Serius kamu cantik banget pake dress itu.” Kata tomy sambil menghidupkan kembali mesin mobil nya.
“Makasih.. Oh iya tom.. Apa kak sarah juga ikut ke bandara buat nganterin kamu?”
Tomy terdiam.
Baru saja sarah menelpon nya dan menanyakan tentang perpindahan nya ke belanda.
“Aku nggak kasih tau sarah.” Kata tomy singkat.
“Ya ampun tom kak sarahkan...”
“Dia bukan siapa siapa jen.” Sela tomy pelan.
“Tapi kan...”
“Please mulai sekarang nggak usah bawa bawa nama sarah dalam hubungan kita..” Sela tomy lagi.
Jeny menelan ludah nya.
Rasanya sangat aneh. Tomy jelas jelas sangat menyukai sarah. Tapi tiba tiba tomy mengatakan sarah bukan siapa siapa untuk nya.
“Nggak enak kalau mamah papah sampai tau. Takut nya jadi masalah.” Kata tomy.
Jeny menganggukan kepalanya.
Mamah nya mungkin memang akan marah jika melihat sarah. Dan jeny menebak mungkin itu alasan tomy tidak memberitahu sarah tentang kepergian nya.
“Oke..” Lirih jeny mengangguk.
Tomy melirik jeny sekilas.
Penampilan jeny benar benar membuat tomy ingin selalu memusatkan pandangan nya hanya pada gadis itu. Dalam hati tomy merasa sayang karna saat dirinya akan pergi jeny baru berpenampilan tidak biasa seperti saat ini.
Mobil tomy sampai di depan bandara.
Pemuda tampan itu mematikan mesin mobil nya kemudian menghela nafas.
Setelah ini mungkin tomy tidak akan bisa selalu di samping jeny untuk waktu yang cukup lama. Dan tomy merasa sangat sedih dengan keadaan yang terpaksa harus berpisah dengan istrinya.
Tomy menoleh dan menemukan jeny sudah menangis. Meskipun gadis itu tidak terisak namun air matanya terus menetes membasahi pipi chuby nya.
“Jen.. Tunggu aku kembali yah..”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 297 Episodes
Comments
Nero_Kyrie
Aku hanya pergi tuk sementara..
Bukan tuk meninggalkanmu selamanya..
Aku pasti kan kembali pada dirimu..
Tapi kau jangan nakal..
Aku pasti kembali...
aseeeek 🎤🎤 kek nya cocok buat background perpisahan nya Tomy deh😁😁
2021-03-23
1
Sunny Sunshine
pergi untuk kembali
2021-01-19
2