Mobil tomy sampai di halaman luas kediaman orang tua jeny. Helaan nafas keluar dari mulut pemuda tampan itu. Tomy menoleh dan masih mendapati jeny yang terlelap.
“Lo ngapain aja sih hari ini sampe bisa ketiduran gitu jen..?” Tanya nya lirih.
Sekali lagi tomy menghela nafas. Pemuda itu segera turun dari mobil nya kemudian membuka pintu mobil dimana jeny berada. Dengan sangat pelan tomy mengangkat tubuh mungil jeny kemudian membawanya masuk ke dalam rumah.
“Tomy...” Panggil mamah jeny yang muncul dari arah dapur dengan segelas air putih di tangan nya.
Tomy menghentikan langkah nya. Senyum di bibir tipis nya mengembang begitu mendapati mamah mertuanya.
“Ya mah...”
“Jeny kenapa?” Tanya mamah jeny sambil melangkah mendekat.
“Jeny kecapek an mah.. Jadi ketiduran pas jalan pulang..” Jawab tomy.
“Oh.. Ya sudah. Kamu juga sebaik nya istirahat.”
“Ya mah...”
Tomy melangkahkan kakinya menaiki anak tangga. Tomy tidak pernah menyangka jika dirinya akan berpisah dengan jeny.
“Nggak. Gue nggak boleh lemah.. Perpisahan ini hanya untuk sementara..” Gumam tomy meyakinkan dirinya agar tidak goyah dengan pilihan yang sudah di ambil nya.
Tomy meletakan tubuh mungil jeny di atas ranjang. Pemuda itu juga melepaskan sepatu dan jaket yang di kenakan jeny sebelum menyelimuti tubuh mungil jeny dengan selimut.
Setelah memastikan posisi tidur istrinya nyaman tomy masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Tomy merasa dirinya juga perlu istirahat sore ini.
20 manit berada di dalam kamar mandi tomy pun keluar dengan penampilan fresh nya. Pemuda itu kemudian melangkah menuju ranjang dan membaringkan tubuh nya di samping jeny.
Tomy memejamkan kedua matanya sebentar kemudian membukanya kembali. Di tatap nya langit langit kamar nya dan jeny.
Tomy berharap semuanya tidak akan berubah meskipun jarak memisahkan mereka.
Tomy juga berharap jeny akan terus menunggu dan mengharapkan kepulangan nya.
“Gue yakin lo akan tetap jadi jeny yang gue kenal.. Jeny yang selalu membutuhkan tomy di samping nya.” Gumam tomy.
Tomy menolehkan kepalanya.
Senyum nya mengembang menatap jeny yang sama sekali tidak terganggu. Pemuda tampan itu dengan pelan mendekatkan dirinya pada jeny kemudian berbaring miring menghadap gadis berambut pirang itu.
“Gue nggak tau apa gue mencintai lo.. Tapi yang jelas gue pengen lo selalu bahagia di samping gue..” Katanya.
____________________________________________
BYURRR !!
Suara deburan air membuat tomy terusik. Pemuda itu berlahan membuka kedua matanya. Silau nya cahaya lampu membuat tomy mengerang dan menutup kembali kedua matanya.
Pelan pelan tomy kembali membuka kedua matanya dan menoleh. Tomy mengeryit ketika tidak mendapati jeny di samping nya.
“Kemana dia..” Lirih tomy kemudian bangkit dari ranjang.
Tomy melangkah buru buru keluar dari kamar nya untuk mencari jeny. Tidak biasanya jeny bangun tanpa membangunkan nya.
“Mbok, mamah sama papah mana?” Tanya tomy pada si mbok yang sedang menata makanan di atas meja.
“Nyonya sama tuan pergi tuan muda..” Jawab si mbok menunduk sopan.
“Terus jeny?” Tanya tomy lagi sambil menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri mencari sosok mungil istrinya.
“Non jeny sedang berenang di belakang tuan muda..”
“Apa?!” Kejut tomy.
Tomy mengangkat tangan kirinya untuk menatap jam yang melingkar di pergelangan tanganya.
Tomy berdecak kemudian langsung berlari menuju halaman belakang rumah mewah itu dimana kolam renang berada.
Tomy berhenti di tepi kolam dan mengepalkan kedua tanganya melihat jeny yang meliuk liukan tubuh mungil nya dengan lincah di dalam air. Gadis itu bahkan berganti ganti gaya berenang nya dengan gerakan yang sangat cepat.
Tidak tahan melihat nya, tomy pun langsung menceburkan dirinya. Tomy berenang cepat menghampiri jeny.
Tomy meraih tubuh mungil jeny dan menarik nya ke tepi. Tomy tidak memperdulikan jeny yang terus meronta ronta dan berteriak meminta di lepaskan.
“Jeny cukup !!” Tegas tomy menatap jeny tajam.
Jeny langsung terdiam.
Dengan nafas tersengal jeny mendongak menatap wajah basah tomy.
“Bukan nya lo udah nggak perduli sama gue? Bukan nya lo mau pergi ninggalin gue? Kenapa lo masih disini?” Tanya jeny dengan kedua matanya yang berkaca kaca.
Tomy mengepalkan kedua tanganya erat. Tomy tidak marah pada jeny. Tetapi tomy marah pada dirinya sendiri karna lagi lagi membuat istrinya menangis.
“Pargi sana !! Pergi yang jauh.. Nggak usah kembali lagi..!!” Teriak jeny mendorong dada tomy.
Tomy memundurkan langkah nya karna dorongan kuat jeny. Tomy tidak tau harus bagaimana lagi membuat gadis itu mengerti.
Ketika jeny hendak menceburkan lagi tubuh nya ke dalam air tomy langsung memeluk nya dari belakang. Dengan air mata yang menetes dari kedua mata elang nya tomy memeluk erat tubuh mungil gadis itu. Tomy juga mencium bahu bergetar jeny dengan penuh rasa bersalah.
“Kalau lo marah sama gue... Lo bisa pukul gue jen.. Lo bisa tampar gue semau lo.. Tapi tolong jangan sakitin diri lo sendiri seperti ini..” Lirih tomy dalam tangis diam nya.
Jeny menggelengkan kepalanya.
Tangis nya pecah seketika. Dengan sekuat tenaga jeny mencoba melepaskan pelukan suaminya.
“Lepasin gue.. Lepas..!!” Teriak jeny terus meronta.
Tomy mengangkat tubuh jeny yang terus saja meronta ronta dalam pelukan nya. Dengan keadaan basah kuyup nya tomy membawa jeny menjauh dari kolam renang.
“Jen please jangan begini.. Gue minta maaf.. Gue minta maaf kalau bikin lo sakiit..”
Jeny berhenti meronta ronta. Tangis nya semakin menjadi di sertai isak tangis nya. Kedua tangan nya terus memukul mukul dada bidang tomy.
“Lo jahat.. Lo jahat sama gue... hiks hiks..”
Tomy terduduk lemas di lantai dengan jeny yang berada di pangkuan nya. Rasa dingin nya lantai dan udara malam tidak di perdulikan oleh nya.
“Pukul gue.. Pukul gue sepuas yang lo mau jen.. Asal kan lo jangan nyiksa diri lo sendirii..” Bisik tomy dengan air matanya yang terus menetes membasahi pipi nya.
Jeny menggeleng.
Dengan nafas tersendat sendat jeny menyenderkan kepalanya di dada bidang tomy. Jeny merasa marah, sedih, juga takut kehilangan tomy di dalam kehidupan nya.
“Kenapa? Kenapa lo harus ninggalin gue...?”
Tomy memejamkan kedua matanya. Kedua tangan nya melingkari tubuh mungil jeny memeluk nya erat. Berkali kali tomy mengecup rambut basah jeny. Tomy tidak bisa mengatakan apapun selain kata maaf pada gadis itu.
“Jen.. Gue pergi untuk kembali.. Kembali buat lo..”
Jeny terus menangis.
Ucapan apapun yang keluar dari bibir tipis tomy tidak akan mampu membendung air mata kesedihan nya saat ini. Jeny takut. Takut tomy meninggalkan dan melupakan nya.
“Lo jahat.. Lo tega.. Lo nggak punya hati..” Maki jeny terus memukul mukul dada bidang tomy lemah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 297 Episodes
Comments
Arya Al-Qomari@AJK
😭😭😭
2021-09-07
0
Iza Gozalie
kenapa aku ikut sedih ya...😭😭😭
2021-07-03
0