“Kenapa kalian tidak pulang sama sama?”
Tomy melirik jeny yang hanya diam saja. Tomy tau jeny memang sangat tidak berani jika sudah berhadapan dengan mamah nya.
“Jawab pertanyaan mamah.” Tegas wanita berambut ikal kecoklatan itu melipat kedua tangan nya di bawah dada.
Tomy tersenyum. Menghadapi sikap tegas mamah mertuanya memang harus dengan kepatuhan di sertai kelembutan menurut nya.
“Mah maaf.. Tadi tomy ada urusan sebentar. Jadi jeny pulang duluan.”
Jeny menggigit bibir bawah nya mendengar apa yang di katakan tomy. Ketahuan sudah mereka. Jawaban nya dan jawaban tomy berbeda.
“Ada urusan?” Tanya mamah jeny menatap tomy penuh selidik.
“Ya mah...” Jawab tomy menganggukan kepalanya.
Mamah jeny mengangkat sebelah alis nya. Wanita itu menatap dari atas sampai bawah pemuda yang baru 1 hari berstatus sebagai menantunya.
“Kalian berbohong sama mamah.. Jeny tadi bilang kamu masih ada kelas. Dan kamu, kamu bilang kamu ada urusan. Apa yang kalian berdua tutup tutupi dari mamah.”
Baik tomy maupun jeny keduanya hanya diam dengan menundukan kepalanya. Dan kali ini tomy akui mamah mertuanya memang memiliki aura yang sedikit menakutkan.
Tomy menghirup dalam dalam oksigen di sekitar nya kemudian menghembuskan nya berlahan lewat mulut. Tomy tidak berniat berbohong sebenar nya.
“Mah.. Maaf tadi tomy pulang ke rumah sebentar..” Kata tomy akhir nya berkata yang sejujur nya.
Meskipun pemuda itu tidak sepenuh nya jujur karna tidak mengatakan sebab dirinya pulang ke rumah orang tuanya. Tapi tomy pikir setidak nya dia tidak lagi berbohong.
“Kenapa jeny nggak ikut?”
Tomy diam. Tidak ada jawaban untuk pertanyaan mamah mertuanya kali ini.
“Jeny nggak ikut karna jeny capek mah.. Jeny juga nggak tau tomy ke rumah mamah sama papah nya.” Kali ini jeny ikut menjawab nya.
Mamah jeny menghela nafas. Di tatap nya tomy dan jeny bergantian. Padahal mamah jeny berpikir dengan status baru yang mereka sandang mereka akan lebih kompak. Tapi ternyata keduanya justru terlihat kikuk dan tidak terbiasa.
“Oke..” Angguk mamah jeny akhir nya.
“Ya udah mah kalau gitu tomy sama jeny ke kamar dulu..” Senyum tomy.
“Ya...” Jawab mamah jeny pelan.
Tomy melirik jeny yang terus diam di tempat nya. Pemuda tampan itu meraih dan menggenggam tangan istrinya. Tomy kemudian melangkah berlalu dengan jeny yang di gandeng nya.
Selama melangkah dan menaiki satu persatu anak tangga jeny terus saja menurut melangkah di belakang suaminya. Gadis itu tidak memberontak ataupun memarahi tomy hingga akhir nya mereka sampai di dalam kamar nya.
Jeny langsung menghempaskan tangan tomy yang menggandeng nya. Gadis itu melipat kedua tangan nya di bawah dada menatap tomy sengit.
“Kenapa lo..”
“Gue minta maaf..” Sela tomy cepat.
Jeny menelan ludah nya. Gadis cantik berambut pirang sebahu itu tertawa pelan dengan menggelengkan kepalanya.
“Lo lucu..” Katanya memalingkan pandangan nya ke arah lain.
“Jen gue...”
“Gue pikir nggak baik yah kalau kita tetap diam dan mengikuti kemauan mamah sama papah kita.” Kata jeny menyela.
Tomy mengeryit.
Pemuda itu tidak tau arah pembicaraan jeny saat ini.
“Apa maksud lo jen..?” Tanya nya menatap jeny serius.
“Tom.. Gue tau lo cinta banget sama kak sarah.. Dan gue juga tau seberapa senang nya lo saat sama dia. Setelah gue pikir pikir kayak nya lebih baik kita jujur sebelum semuanya terlanjur.”
Tomy menelan ludah nya. Jeny bahkan sama sekali enggan untuk membalas menatap nya.
“Gue nggak mau terjebak di dalam pernikahan konyol ini.” Tambah jeny.
“Cukup jen.” Sela tomy tegas.
Jeny melirik tomy sesaat kemudian melangkah meninggalkan pemuda itu masuk ke dalam kamar mandi. Jeny menutup keras pintu kamar mandinya melampiaskan kekesalan pada suaminya.
“Lo pikir lo siapa hah? Lo pikir lo siapa bisa berbuat seenak nya sama gue?!” Kesal jeny menatap pantulan dirinya di cermin.
Kedua tangan gadis itu mengepal erat.
Tomy benar benar sudah membuat nya kehilangan kesabaran kali ini.
Pemuda itu dengan tidak sedikitpun merasa bersalah dengan gampang nya berkata maaf.
“Gue bakal buktiin. Gue bakal buktiin kalau gue bisa lepas dari pernikahan ini. Apapun caranya. Gue bakal berusaha.” Gumam jeny penuh tekad.
Di dalam kamar tomy masih terpaku di tempat nya. Pemuda itu tidak menyangka jika jeny bisa berkata seperti itu. Pelan pelan tomy mendudukan dirinya di tepi ranjang.
Tomy menghela nafas.
Dengan kasar tomy mengusap wajah tampan nya. Tomy sadar dirinya sudah keterlaluan. Tapi tomy mempunyai alasan kenapa melakukan nya. Tomy tidak suka jeny menyamakan hubungan nya dengan charlie.
Sekali lagi tomy menghela nafas.
Bayangan wajah cantik dan senyum manis mamah nya tiba tiba hadir di depan matanya. Ucapan wanita itu yang meminta nya untuk mempertahankan rumah tangga nya membuat rahang tomy mengeras.
Tomy sangat tidak bisa melihat wanita yang telah melahirkan nya itu kecewa.
“Gue nggak boleh diem aja. Gue nggak akan biarin lo ninggalin gue apapun alasan nya jen. Lo istri gue sekarang. Dan kewajiban lo adalah mengikuti gue.” Gumam tomy dengan kedua tangan nya yang mengepal erat.
Pintu kamar mandi terbuka memunculkan jeny yang sudah mengganti seluruh kain yang melekat di tubuh ramping nan mungil nya dengan piyama tidur bemotif hello kitty.
Tomy yang sedari tadi duduk di tepi ranjang menoleh dan terdiam menatap istrinya. Tomy tidak bisa bohong. Jeny memang manis meskipun dengan wajah tidak bersahabat nya saat ini.
“Lo tidur di sofa.” Kata gadis berambut pirang itu ketus.
Tomy menganggukan kepalanya.
Pemuda itu bangkit dari duduk nya kemudian menyingkir saat jeny melewatinya.
Sedangkan jeny dengan segala keangkuhan nya mendiamkan tomy. Jeny tidak bisa terima dengan apa yang sudah di lakukan tomy tadi.
“Gue bener bener minta maaf jen. Gue akui gue salah. Dan untuk omelet nya pagi tadi thank's. Rasanya enak.” Senyum tomy kemudian berlalu masuk ke dalam kamar mandi.
Jeny memutar jengah kedua bola matanya. Jika saja tomy tau bahwa omelet yang jeny berikan adalah pemberian dari charlie, pasti tomy tidak akan memuji nya. Jeny tau bagaimana sinis nya tomy pada charlie. Dan jeny juga tau bagaimana sensitif nya tomy jika jeny menyebut nama charlie.
“Eh bentar bentar... Tadi tomy tiba tiba marah bahkan nurunin gue di tengah jalan karna gue..” Gumam jeny mulai menyadari sesuatu.
“Ya ampun.. Gue kok bisa bego banget yah.. Tomy kan emang sensitif kalau menyangkut charlie.” Lanjut gadis itu menepuk jidat nya sendiri.
Jeny menolehkan kepalanya ke arah pintu kamar mandi yang tertutup rapat. Apapun alasan nya tetap saja jeny merasa tomy keterlaluan.
“Bodo amat.. Pokonya tomy yang salah.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 297 Episodes
Comments
Mujiningsih
emang Tomy yg salah karena cewek gak pernah salah dan selalu benar😂😂
2021-10-27
1
Nero_Kyrie
Ya emang sih Sikap mereka berdua kekanak-kanakan tapi seiringnya wkt pasti bisa mendewasakan mereka berdua juga..
2021-03-23
2