Tomy menghentikan mobil mewah nya tepat di depan pintu rumah kedua orang tuanya. Ya, tomy lebih memilih pulang ke rumah orang tuanya sendiri dari pada harus ke rumah mertuanya.
“Loh nak, Mana jeny?”
Pertanyaan tentang jeny langsung di lontarkan oleh wanita cantik bertubuh tinggi. Keryitan muncul di kening wanita ber dress maroon itu menatap tomy yang baru saja keluar dari mobil nya.
“Jeny nggak ikut mah..” Jawab tomy sekena nya.
Tidak mungkin rasanya jika tomy menjawab jujur bahwa dirinya menurunkan jeny di tepi jalan. Bisa murka nanti kedua orang tuanya. Apa lagi mamah dan papah nya sangat menyayangi jeny melebihi dirinya.
Tomy menghampiri sang mamah kemudian menyaliminya. Setelah itu tomy berlalu masuk ke dalam rumah meninggalkan wanita itu yang masih betah di teras rumah.
Tomy tidak ingin mamah nya terlalu banyak bertanya yang artinya tomy juga harus menutupi kebohongan nya dengan kebohongan lagi.
Tomy melangkahkan kakinya menaiki satu persatu anak tangga menuju kamar nya yang berada di lantai 2. Tomy berniat untuk menginap di rumah kedua orang tuanya dan tidak berniat sama sekali untuk pulang ke rumah orang tua jeny. Tomy masih merasa kesal karna jawaban jeny tadi.
Tomy memasuki kamar nya. Beruntung papah nya belum pulang sehingga dirinya tidak mendapat semprotan karna tidak datang bersama istrinya.
“Tom..”
Baru saja tomy melempar ransel nya ke atas ranjang tibs tiba mamah nya masuk ke kamar nya tanpa lebih dulu mengetuk pintu.
“Ya mah...” Saut tomy pelan.
“Mamah mau bicara dong sebentar.” Kata wanita ber dress maroon itu.
Tomy mendudukan dirinya di tepi ranjang. Pemuda itu hanya diam saja ketika sang mamah juga ikut mendudukan diri di samping nya.
“Kamu ada masalah sama jeny?” Tanya wanita itu.
Tomy tidak menjawab. Tomy tidak ingin jujur juga tidak ingin berbohong. Tomy hanya ingin menutupi nya.
“Tom.. Mamah tau kok pernikahan kamu sama jeny memang terkesan mendadak. Tapi papah sama mamah juga kedua orang tuanya jeny sudah dari dulu sepakat. Apa lagi papah kamu sudah sangat bersahabat dengan papah nya jeny.”
Tomy menelan ludah nya. Pernikahan nya sudah terjadi. Apapun yang di jelaskan oleh sang mamah tidak mungkin mampu membuat keadaan kembali seperti semula.
“Mamah sama papah sangat berharap sama kamu nak. Mudah mudahan kamu bisa menjaga pernikahan kamu sama jeny selamanya.”
Tomy tetap diam. Memang rasanya sulit membiasakan diri dengan status barunya sebagai seorang suami. Tetapi tomy juga tidak mungkin mengecewakan kedua orang tuanya.
“Tomy akan berusaha mah..” Balas nya.
Wanita itu tersenyum mendengar balasan dari putra sulung nya.
“Ya udah kalau begitu mamah keluar yah.. Kamu jangan lama lama pulang nya. Bukan ngusir loh mamah. Tapi kasihan jeny nanti nungguin kamu.” Senyum wanita itu.
“Mah...” Panggil tomy menahan sang mamah dengan mencekal lengan putih bersih wanita itu lembut saat akan bangkit berdiri.
“Yah..”
“Izinkan tomy menginap malam ini.” Kata tomy menatap sendu wajah cantik sang mamah yang terlihat bingung.
“Tapi nak..”
“Please mah..” Sela tomy menatap penuh harap pada sang mamah.
“Bagaimana dengan jeny?” Tanya mamah tomy mengangkat sebelah alis nya.
“Jeny?” Tanya balik tomy menatap bingung mamah nya.
“Ya. Jeny bukan lagi sahabat kamu tomy. Dia istri kamu. Bagaimana mungkin kamu kesini tanpa dia? Kamu mau papah kamu marah?”
Tomy langsung melepaskan cekalan tangan nya di lengan wanita itu. Tomy sadar status nya dan jeny memang sudah berbeda. Tapi dengan apa yang tadi dia lakukan rasanya tidak mungkin jika dirinya pulang ke rumah mertuanya. Jeny pasti akan marah padanya. Dan bisa saja gadis manja itu mengadukan apa yang di lakukan nya pada kedua orang tuanya.
“Nak.. Kamu pulang yah.. Kalau kamu ada masalah sama jeny selesaikan dengan baik. Jangan lari dari masalah..” Kata wanita itu mengusap pundak tomy lembut.
“Ya mah.. Kalau begitu tomy pulang yah.”
Tomy beranjak dari duduk nya. Pemuda itu kembali meraih ransel nya yang baru dia hempaskan beberapa menit lalu di atas ranjang.
“Hati hati..” Senyum mamah tomy ketika tomy menyaliminya.
Di tempat lain tepat nya di kediaman keluarga jeny, jeny tampak baru saja sampai di depan rumah nya. Dengan menghentak hentakan kakinya gadis itu memasuki rumah mewah nya.
Jeny benar benar sangat kesal dengan tomy yang meninggalkan nya begitu saja tanpa memberi alasan yang jelas.
Jeny tidak tau dimana letak kesalahan nya. Tomy tidak pernah bersikap seperti itu padanya. Tomy bahkan mendapat predikat makhluk adam paling pengertian di hati jeny.
“Jeny.. Mana tomy?”
Jeny berhenti tepat di depan pintu utama rumah nya. Gadis itu menoleh dan mendapati sang mamah sedang duduk santai dengan majalah di tangan nya. Wanita dengan rambut ikal kecoklatan itu tersenyum lembut menatap putri semata wayang nya.
Sesaat jeny terdiam. Rasanya tidak mungkin jika dirinya menceritakan perilaku tomy tadi padanya. Mamah nya adalah orang yang paling tidak mau melihat nya terluka. Jika sampai wanita itu tau tomy menurunkan nya di tepi jalan, tomy pasti akan mendapat masalah.
“Eemm.. Tomy masih ada kelas mah. Jadi jeny pulang duluan.” Kata jeny beralasan.
Wanita dengan setelan kulot pendek berwarna coklat polos itu bangkit dari duduk nya. Dengan masih membawa majalah fashion yang di bacanya wanita itu mendekati putrinya.
“Kamu nggak lagi bohong kan sama mamah?”
Jeny menelan ludah nya.
Ini kali pertama dirinya berbohong pada wanita yang telah melahirkan dan membesarkan nya itu. Dan jeny berbohong untuk tomy.
“Jeny.. Mamah paling nggak suka di bohongi. Kamu tau itu kan?” Tegas mamah jeny.
Jeny menundukan kepalanya.
Mamah nya tidak galak tetapi cenderung sangat tegas dan tidak pernah mau di bantah.
Jeny lebih memilih berhadapan dengan sang papah dari pada harus berhadapan dengan mamah nya.
“Biar mamah telpon dia.”
Wanita itu dengan langkah lebar nya kembali mendekat ke sofa ruang tamu. Tangan nya meraih benda pipih milik nya untuk menghubungi tomy.
Sedang jeny, gadis itu benar benar tidak bisa berkutik. Mamah nya memang penuh dengan kelembutan juga sangat ceria. Tapi jika sudah marah siapapun bahkan papah nya juga sampai tidak berani untuk sekedar menyapa nya.
Suara deringan hp tomy membuat jeny memutar kepalanya. Gadis itu mendelik ketika menemukan tomy yang sudah berdiri di belakang nya.
Mamah jeny yang juga mendengar deringan hp tomy pun menoleh. Wanita itu langsung menurunkan hp yang menempel di telinga nya kemudian melangkah mendekat pada tomy dan jeny.
“Kenapa kalian tidak pulang sama sama?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 297 Episodes
Comments
RyAni
pertanyaannya thor, kenapa cowok jadi tinggal di rumah cwe???
khan udah nikah
2022-02-19
0
Maria Binawati
ciamik tenan naskahmu lanjuv good job aku suka
2021-03-29
0
Maria Binawati
mama tomy bijaksana tidak mengijinkan tommy menginap dan menyuruh tommy menyelesaikan masalahnya
2021-03-29
0