“Kyaaaaaa....!!!!”
Tomy menutup telinganya ketika mendengar teriakan keras jeny. Pemuda itu kemudian bangkit dari berbaring nya dan duduk sejajar dengan jeny.
“Apaan sih lo pagi pagi triak triak nggak jelas?” Tanya nya penuh rasa kesal.
Bagaimana tomy tidak kesal jika mimpi indah nya harus terganggu oleh teriakan jeny yang membahana di seluruh sudut kamar mereka.
“Tom lo apain gue semalam tom..?” Tanya jeny menggelengkan kepala menatap tomy.
Tomy yang tidak mengerti dengan apa yang di pertanyakan istrinya hanya diam saja dalam kebingungan nya.
“Jawab gue tomy.. Lo apain gue?!” Pekik jeny marah.
“Maksud lo apa sih? Emang gue ngapain?”
Jeny bangkit dari duduk nya di atas ranjang. Gadis itu menyibakan selimut tebal yang menutupi tubuh nya. Jeny menunjukan noda merah pada seprai berwarna putih nya pada tomy.
“Lo liat itu? Itu bukti kalau lo udah macem macem sama gue.”
“Hah?” Tomy melongo melihat noda merah darah pada tempat jeny duduk tadi.
“Kok lo tega banget sih tom sama gue? Gue tau kita udah nikah tapi kan lo tau kalau gue belum siap buat lakuin hal itu..”
Tomy di buat semakin bingung oleh jeny. Tomy merasa tidak melakukan apapun pada gadis itu semalam. Dan tiba tiba gadis itu mencerca dan menuduhnya melakukan sesuatu padanya.
“Eh denger nya lo pikir gue cowok apaan melakukan hal seperti itu pada cewek yang sedang tidur. Meskipun lo istri gue tapi gue juga nggak senafsu itu.” Kesal tomy.
“Tapi buktinya seprei nya...”
Jeny tidak melanjutkan ucapan nya. Gadis itu menutup mulut nya kemudian menangis.
“Lo jahat tom..” Lirih nya dalam tangis.
Tomy menghela nafas. Tomy tidak akan mengakui sesuatu yang tidak dia perbuat. Dan lagi, tomy juga tidak mungkin lancang menyentuh jeny.
“Tapi gue beneran nggak lakuin apa apa..”
Jeny menggelengkan kepalanya. Gadis itu menolak dan tidak percaya pada apa yang di katakan tomy.
“Jen.. Lo tau kan siapa gue. Lo kenal gue dari kecil. Lo juga mestinya tau gue orang yang kaya gimana.. Gue nggak mungkin nglakuin itu ke lo..”
“Tapi....”
Tomy mengangkat sebelah alisnya karna jeny menggantungkan ucapan nya.
“Tapi apa?” Tanya tomy penasaran.
Jeny mengusap air mata yang membasahi pipinya. Gadis itu melangkah cepat menuju kamar mandi meninggalkan tomy yang masih kebingungan di tempat nya.
“Ck. Nggak jelas banget sih.” Gumam tomy kesal.
Cukup lama tomy menunggu jeny yang berada di dalam kamar mandi. Pemuda tampan itu sampai bangkit dari tempat tidur nya dan mondar mandir di depan pintu kamar mandi seperti seorang suami yang sedang menunggu istrinya melahir kan.
“Jen lo lama banget sih !!.” Kesal tomy sedikit berseru pada jeny yang masih betah berada di dalam kamar mandi.
Pintu kamar mandi terbuka berlahan menampakan jeny yang keluar dengan menundukan kepalanya.
“Lo nggak papa kan?” Tanya tomy menatap khawatir pada jeny.
Jeny memejamkan kedua matanya. Malu sekali rasanya karna sudah menuduh tomy yang tidak tidak.
“Jen, jangan diem gituh. Lo nggak papa kan?”
Tomy meraih kedua bahu jeny. Pemuda itu sampai menundukan kepalanya untuk melihat wajah jeny yang terus saja menunduk tidak mau menatap nya.
“Gue.. Gue dapet.” Jawab jeny pelan.
Tomy melongo mendengar nya. Kedua tanganya berlahan turun dari kedua bahu jeny. Tomy benar benar merasa sedang di prank oleh gadis itu.
“Lo dapet?” Tanya tomy seperti orang bodoh.
Jeny menganggukan kepalanya sebagai jawaban. Gadis itu terus saja menundukan kepalanya.
“Ya tuhan jen.. Lo tanggal dapet sendiri aja nggak inget. Dan bisa bisa nya lo nuduh gue berbuat macem macem sama lo.” Geleng tomy tidak menyangka.
“Ya sorry.. Namanya juga gue lupa.”
Tomy menghela nafas nya kasar kemudian masuk ke dalam kamar mandi. Kesal sekali rasanya.
Jeny menegakan kepalanya setelah pintu kamar mandi nya tertutup. Gadis itu menggigit jari telunjuk nya sendiri. Dirinya memang sudah keterlaluan karna menuduh tomy macam macam.
“Ya ampun... Bodoh banget sih gue.” Gemas jeny pada dirinya sendiri.
Tomy dan jeny keluar dari kamar nya setelah penampilan nya rapi. Kedua nya melangkah beriringan saat menuruni anak tangga menuju meja makan dimana kedua orang tua jeny sudah menunggu.
“Nah.. Tuh mereka pah..” Senyum mamah jeny saat pasangan suami istri muda itu sampai di meja makan.
“Wah.. Tumben banget anak papah bangun nya telat.” Goda papah jeny.
Tomy dan jeny yang masih berdiri di samping kursi hanya meringis salah tingkah. Sebenar nya mereka sudah bangun dari beberapa jam lalu. Namun karna perdebatan mereka yang sedikit mengulur waktu sehingga keduanya lama bersiap siap.
“Ayo tomy, jeny duduk.”
“Oh iya mah...” Angguk tomy segera mendudukan dirinya di ikuti jeny.
“Tomy, jeny kalian mau kemana bawa tas?” Tanya papah jeny menatap keduanya bergantian.
Tomy dan jeny saling menatap sesaat kemudian tersenyum kepada kedua orang tuanya.
“Eemm.. Mah, pah kita berdua ya mau ke kampus. Kaya biasanya.” Jawab jeny mewakili.
“Loh, kalian kan penganten baru masa nggak ngambil cuty sih.. Harus nya kalian itu sekarang berangkat bulan madu bukan malah berangkat kuliah..” Hela nafas papah jeny.
“Eemm.. Maaf om eh maksud nya papah.. Kita pikir untuk bulan madunya untuk saat ini di tunda dulu aja. Kita berdua mau fokus sama kuliah dulu..”
“Mamah setuju.” Sela mamah jeny cepat.
Papah jeny langsung menoleh dan menatap bingung pada istrinya.
“Mah tapi kan...”
“Pah.. Kalau mereka berdua fokus dengan kuliah mereka itu bagus. Biar mereka cepat lulus terus jadi sarjana.. Terus mereka punya anak deh..”
“Uhuk uhuk !!”
Jeny tersedak roti yang sedang di kunyahnya ketika mendengar apa yang di katakan sang mamah.
“Ya ampun nak.. pelan pelan makan nya..”
Tomy langsung dengan sigap mengambilkan segelas air putih dan memberikan nya pada jeny.
“Ya juga sih...” Angguk papah jeny menyetujui apa yang di katakan istrinya.
“Eemm.. Mah pah, kita berangkat dulu.”
Jeny langsung bangkit setelah menenggak segelas air putih yang di berikan tomy. Gadis itu tidak lupa menyalimi kedua orang tuanya sebelum berlalu dengan tomy dari meja makan.
“Loh nak.. Ini tomy belum sarapan sayang !!”
Jeny tidak menghiraukan teriakan mamah nya. Gadis itu terus melangkah cepat di ikuti tomy di belakang nya. Apa yang di katakan oleh kedua orang tuanya benar benar membuat nya tidak bisa berkata kata. Dengan menikahi tomy saja jeny masih belum reda keterkejutan nya. Di tambah dengan obrolan tentang anak yang membuat nya semakin tidak habis pikir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 297 Episodes
Comments
Carolline Fenita
maaf kak izin promote karya saya berjudul istri yang tersakiti, oleh Angeline, terima kasih
2021-06-13
2
Maria Binawati
koplak lanjut
2021-03-29
0
Gechabella
lucu
2021-03-20
0