Cinta Berawal Dari Terpaksa

Cinta Berawal Dari Terpaksa

Episode 1

Sekilas tentang kehidupan Alyssa atau Lisa

Aroma tumisan bumbu merasuk dan menusuk rongga hidung. Siapapun yang menciumnya pasti akan merasakan terganggu akan aroma tumisan bumbu tersebut.

Alyssa atau lebih akrab dipanggil Lisa itu tengah asyik memasak di dapur, bahkan aroma bumbu yang menyengat itu sama sekali tidak terganggu akan hal tersebut. Wajar saja, setiap hari ia melakukan pekerjaan ini. Sampai aroma–aroma yang menganggu sudah enggan masuk ke hidung Lisa.

Alyssa

Bumbu tersebut aromanya sedikit menyengat dan menganggu hidung, membuat orang yang menciumnya

akan bersin–bersin.

“Hacin.. Hacin… Hacin..”

“Hacin…”

“Lisa !!”

Perempuan yang sedang menonton TV tersebut beranjak. Wajahnya sudah memerah karena geram, sementara hidungnya juga ikut memerah karena terlalu keras menguceknya.

Perempuan tersebut tidak tinggal diam, dia menghampiri Lisa yang sedang memasak. Ia sengaja menunjukkan wajah semurka mungkin agar Lisa takut padanya.

“Kamu sengaja ya bikin aku pusing,” perempuan tersebut langsung saja menuduh Lisa.

Lisa yang tadinya tengah asyik memasak langsung mematikan kompornya.  Tubuhnya menghadap ke arah

sumber suara, namun kepalanya menunduk. “M.. ma.. maksud ka.. kakak a.. ap.. pa??” Tanya Lisa gugup.

Ini adalah sesuatu yang sangat dibenci oleh Elga, perempuan tersebut sekaligus kakak dari Lisa. Elga tidak suka menatap wajah Lisa, matanya selalu memutar malas jika sedang berbicara dengan Lisa. Wajah Lisa yang cantik kebulean membuat Elga iri dan benci menatapnya.

Kakak Elga.

Lisa memang jauh lebih cantik daripada Elga. Rambutnya pirang dan hidungnya bangir mengikuti ibunya. Sedangkan bola matanya hitam seperti ayahnya. Ibu Lisa memang keturunan Jerman–Indo. Wajar saja kalau Lisa ikut kebulean seperti ibunya.

Sementara Elga sangat-sangat jauh dari Lisa, kulitnya memang lebih putih dan bersih daripada Lisa. Itu karena Elga sering melakukan perawatan sedangkan Lisa lebih sering terpapar sinar matahari. Namun tetap saja, Elga adalah Elga. Perempuan dengan kearifan lokal, namun dengan gayanya yang sok kebule–bulean.

Kedua tangan Elga tak lupa dilipat di atas perut untuk menunjukkan kekuasaannya. “Sudah ku bilang berkali–kali, jangan pernah ganggu aku dengan masakan receh kamu itu!!”

 Wajah Lisa tetap menunduk, “i.. iya kak.”

Elga nampaknya tidak tinggal diam. Dia tidak suka dengan sikap Lisa yang terkesan mengacuhkannya. Elga menarik rambut Lisa hingga wajahnya agak mendongak, “kamu ngak tau sopan santun ya??”

 Kedua bola mata Lisa sudah mengeluarkan cairan bening, “m.. ma.. maa.. maaf.. ka.. kak..”

Rambut yang ditarik langsung dihempaskan begitu saja oleh Elga. “Kalau punya mata, lihat siapa lawan bicaramu itu !!”

Salah satu kaki Elga dihentakkan ke lantai karena sudah geram akan tingkah Lisa. “Percuma ngomong sama kamu, perempuan bodoh.” Tak segan Elga sering mengumpat kepada Lisa.

Kesabaran Elga memang sudah benar – benar hilang, dia sudah terlalu kesal akan Lisa. Seakan malu dengan surya yang baru saja terbit, ia memilih meninggalkan Lisa.

Lisa masih menangis karena kesakitan akibat tarikan rambut yang kuat dari Elga. Sebenarnya tidak ada yang salah dari Lisa, tapi begitulah Elga selalu mencari–cari alasan agar Lisa tetap bersalah.

Lisa meneruskan masaknya yang tertunda tadi. Air mata turun ikut larut ke dalam masakan, mengingat nasibnya sekarang selalu disia–siakan oleh keluarganya.

“Aku rindu ibu,” rintih Lisa dalam hati.

Air mata belum sempat mengering, sudah ada suara langkah kaki yang mendekati dirinya kembali. Buru–buru Lisa mengusap wajahnya yang basah air mata dengan lengan kaos yang ia kenakan.

Pelan–pelan Lisa menolehkan wajahnya ke belakang. Tapi saat bersamaan itu juga perempuan paruh baya melemparkan sebuah pakaian ke wajah Lisa, hingga Lisa belum sempat melihat siapa yang datang menghampirinya karena seluruh wajahnya sudah gelap tertutup oleh pakaian.

Perempuan paruh baya tersebut adalah ibu tiri Lisa, Rossa. Rossa adalah selingkuhan Hendra dan hasil perselingkuhan Hendra ayah Lisa tersebut menghasilkan Elga.

Rossa sebenarnya jauh tidak lebih baik dari Caroline, ibu Lisa. Jelas – jelas Caroline adalah model cantik asli keturunan Inggris–Jerman yang sudah lama tinggal di Indonesia, namun Hendra memilih Rossa yang jauh daripada Caroline. Hendra saja yang tidak pernah bersyukur dan memilih selingkuh dengan Rossa.

Rossa memasang wajah marahnya, “kamu emang ngak pecus kerja ya??”

 “Gleg…”

Saliva Lisa terteguk dalam–dalam, pelan–pelan ia langsung membuka wajahnya yang tertutup oleh pakaian tersebut. Dia masih belum paham mengapa ibunya bisa semarah itu. “Ad.. Ada apa bu?” tanya Lisa dengan

ragu–ragu.

Rossa yang sudah di dekat Lisa menunjuk pelipis Lisa dengan jari telunjuknya dan mendorongnya. “Kalo kerja pake otak dong!!”

Pakaian yang sedang dipegang oleh Lisa diambilnya alih. Rosa membuka bagian dada dress putih tersebut dan menunjukkan kepada Lisa, “kamu lihat!!”

Jantung Lisa makin berdebar kencang melihat sebuah noda merah yang melekat pada dress putih milik Rossa. Kini Lisa tidak bisa menelan salivanya lagi, mulutnya mengunci sambil menatap Rossa.

“L… Li… Liss…” Lissa mencoba menjelaskannya namun gugup.

“Plakk…”

Tak segan–segan Rossa memberi hadiah tamparan kepada putri tirinya tersebut. “Dasar anak tidak berguna!!”

Pakaian yang dipegang oleh Rossa kembali dilemparkan ke wajah Lisa. “Ibu ngak mau tahu kamu harus segera mengganti!” Rossa langsung beranjak begitu saja meninggalkan Lisa.

“Kalau saja rumah ini bukan mengatasnamakan Lisa, pasti sudah ku usir anak tidak berguna tersebut.” Batin Rossa.

Rumah ini adalah rumah peninggalan Hendra satu–satunya yang tersisa. Karena Hendra sangat merasa bersalah dengan Caroline, rumah yang di tempati Lisa diberikan oleh Lisa.

Lisa tidak mengetahui sama sekali hal ini. Dengan ini Rosa bisa memanfaatkan Lisa dan selalu menghakimi Lisa bahwa dia hanya menumpang.

Hendra sengaja menitipkan sertifikat ini kepada saudaranya karena tahu Rossa dan anaknya tidak menyukai Lisa. Hendra hanya ini anaknya tetap mendapatkan tempat tinggal yang layak, meskipun rumah tersebut hanya sederhana.

Sementara di kejauhan sana Elga menatap mamanya yang sedang murka. Elga sangat puas melihat Lisa yang kena murka tersebut. Semua ini adalah ulah Elga, Elga sengaja mengotori pakaian Rosa agar Lisa kena marah.

Itu semua sudah hal yang biasa, Elga memang benar–benar tidak menyukai Lisa. Titik kepuasan Elga adalah dimana Lisa selalu salah dimata ibunya dan selalu kena murka oleh ibunya.

“Aku akan merebut semua kebahagian yang kamu miliki, Lisa.” Ucap Elga lirih, senyumnya sambil menaikan sudut bibirnya.

Meskipun begitu, Lisa tetap berusaha untuk tegar. Lisa segera mengusap air matanya dan melanjutkan memasak pagi ini. Jika dia terlambat membuat sarapan akan bertambah lagi masalah untuknya. Ibu tiri dan kakaknya akan sangat marah padanya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

allysa kembaran gue tuh

2023-03-04

1

Wina Ningsih

Wina Ningsih

berharap c lisa itu pura2 lemah sebenarnya. greget klo mudah ditindas

2021-04-26

2

Sakura

Sakura

wih bakal betah nih bacanya

2021-03-20

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 FYI
57 Episode 55
58 Episode 56
59 Episode 57
60 Episode 58
61 Episode 59
62 Episode 60
63 Episode 61
64 Episode 62
65 Episode 63
66 Episode 64
67 Episode 65
68 Episode 66
69 Episode 67
70 Episode 68
71 Episode 69
72 Episode 70
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 73
76 Episode 74
77 Episode 75
78 Episode 76
79 Episode 77
80 Episode 78
81 Episode 79
82 Episode 80
83 FYI
84 Episode 81
85 Episode 82
86 Episode 83
87 Episode 84
88 Episode 85
89 Pengumuman
90 Pengumuman
91 Episode 86
92 Episode 87
93 Episode 88
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
FYI
57
Episode 55
58
Episode 56
59
Episode 57
60
Episode 58
61
Episode 59
62
Episode 60
63
Episode 61
64
Episode 62
65
Episode 63
66
Episode 64
67
Episode 65
68
Episode 66
69
Episode 67
70
Episode 68
71
Episode 69
72
Episode 70
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 73
76
Episode 74
77
Episode 75
78
Episode 76
79
Episode 77
80
Episode 78
81
Episode 79
82
Episode 80
83
FYI
84
Episode 81
85
Episode 82
86
Episode 83
87
Episode 84
88
Episode 85
89
Pengumuman
90
Pengumuman
91
Episode 86
92
Episode 87
93
Episode 88

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!