Episode 4,,,

Andrean dan kedua temannya sedang menikmati makan siang di salah satu resto favorit mereka.

Sambil mengobrol kecil mereka bertiga sesekali tertawa bersama,Entah apa yang mereka tertawa kan...

Sebagian dari pengunjung resto tersebut terutama para wanita melirik ke arah mereka bertiga,karena bisa di bilang mereka dengan seragam lengkap polisi dan wajah yang tampan,gagah perkasa wanita mana yang tak tergoda melihat pemandangan segar di mata,,,

tetapi tetap yang paling tampan masih menang Andrean.

Setelah menyelesaikan makan siang,mereka memutuskan untuk kembali kekantor,tapi ditengah perjalanan Agus berkata.

"Bro berenti di supermarket depan ya sebentar gue mau beli sabun udah pada habis."

"Makanya Bro guna sabun buat di pake mandi biar wangi bukan buat **** ."seloroh Anton kepada seniornya sekaligus teman satu team nya

"Gila Lo bro itu menurut pengalaman atau tuduhan bro." jawab Agus sambil tertawa geli.

Andrean yang mendengar kedua temannya berdebat hanya bisa tertawa sambil geleng geleng kepala saja,,,

Andrean menepikan mobilnya di sebuah supermarket yang disebutkan oleh Agus tadi, sebelum Agus bertanya Andrean langsung bicara .

"Gue tunggu di mobil aja Bro jangan lama-lama." Pintanya.

Agus dan Anton langsung berkata .

"Siap Ndan ".secara serentak.

Tetapi belum juga Agus dan Anton turun,Andrean malah duluan buka pintu mobil dan lari ke dalam supermarket tanpa menghiraukan kedua temannya yang melongo melihat tingkah Andrean sampai sampai kunci mobilnya pun masih berada di tempatnya,,,

"Tuh Anak kesambet setan ngacir kali ya ."ucap Anton sambil saling tatap dengan Agus.

Lalu mereka berdua turun dan mematikan mobil.Sampai ke dalam supermarket mereka berdua masih mencari Andrean hingga lupa dengan niat awal mau beli apa.

Sedangkan Andrean masih mengikuti Anna yang sibuk memilih bahan bahan cake yang dia inginkan,sambil merogoh kantong celana mengambil Handphonenya Andrean tak kehabisan akal untuk memotret Anna dan sambil tersenyum girang bagai mendapat hadiah lotre karena bisa melihat dan mendapatkan foto Anna yang langsung di ambil oleh camera ponselnya sendiri.

"Lagi ngapain Bro." suara Agus membuat Anna menoleh tapi dengan sigap Andrean menutup mulut Agus dan menariknya menjauh dari Anna berdiri.

Anna yang sempat mendengar suara hanya bisa melihat Anton yang seperti orang bingung sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal lalu tersenyum kikuk,namun Anna hanya Diam dan tak membalas senyuman Anton malah melanjutkan kegiatannya lagi.

Anton hanya bisa seperti orang dungu saja ,sementara Agus yang mulutnya di bekap oleh Andrean sekarang sudah bernafas dengan lega karena Andrean sudah melepaskan tangannya.

"Loe kenapa Bro ,,?.Kalau gue mati gimana nasib Anak istri gue bro.??" kata Agus kesal.

"Yang jelas istri dan Anak Loe justru bahagia bro soalnya istri Loe bisa cari papa baru buat anak loe." ucap Andrean sambil terkekeh.

Agus hanya bisa menanggapi ucapan sahabat sekaligus atasannya itu dengan bedercah kesal sambil meninju lengan Andrean,dan tak lama kemudian Anton menyusul keluar supermarket masih dengan mode dungunya,,,

"Kita gak jadi belanja sabun Bro." tanya Anton kepada seniornya yang sudah ada diluar bersama Andrean.

"Gue mandi pakai Deterjen aja Bro gak usah pakai sabun ."ucap Agus masih sempat bercanda walaupun lagi kesal.

"Loe serius bro,mau mandi pakai Deterjen,,,??? Tanya Andrean.

"Hahahha,yang ada tuh bulu pada tumbang bro.Apalagi yang disana."Ucap Anton sambil melirik kebawah antara tengah tengah paha Agus.

"hahahaha "mereka bertiga tertawa bersama lalu berjalan menuju mobil Andrean,karena Gatot tuh si Agus belanja sabun nya hihihi,,,

Andrean masih memarkirkan mobilnya di parkiran supermarket sama sekali tidak bergeming,kedua temannya semakin bingung dan beradu tatap melihat ke anehan komandannya itu.

"Bro Loe gak lagi kerasukan setan kan Bro ."Agus memberanikan diri untuk bertanya.

"Kalian pikir semudah itu setan masuk ke tubuh gue." jawab Andrean singkat sambil menjitak kening Agus yang berada disampingnya.

"Awww pekik Agus karena jitakan Andrean.

"Mending kalian berdua diem aja deh sebentar lagi pasti dia keluar." ucap Andrean sambil tersenyum,yang membuat kedua sahabatnya kembali pada mode kepoo nya.

Setelah beberapa menit Anna keluar dari supermarket dan membawa kantong berisi belanjaan di tangan nya,dengan segera pak Mamad berlari dan mengambil alih belanjaan anak majikannya itu.

"Mang duluan aja kemobil Anna mau beli jus dulu. mamang mau jus apa,,???" tanya Anna kepada sopirnya.

"Apa aja non yang penting mah jus,mamang doyan semua buah non".Jawab mang Mamad sambil tersenyum dan Anna pun ikut tersenyum.

"Makin tambah cantik kalau kamu bisa senyum terus kayak gitu,ucap Andrean dalam hati,,,

Dan melihat tingkah Andrean yang senyam senyum sendiri makin membuat Anton dan Agus merasa penasaran tingkat dewa,Anton menepuk pundak Agus lalu melihat ke arah Andrean dengan ekor matanya,Agus hanya bisa mengangkat bahunya saja sambil menggelengkan kepalanya.

"Apa kalian berdua masih mau bilang kalau gue kerasukan." tanya Andrean tiba tiba yang sontak membuat Agus dan Anton cengengesan sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.

Andrean masih setia melihat Anna yang membeli jus buah di samping supermarket tersebut,sambil memainkan ponselnya sedangkan kedua sahabatnya lebih memilih diam sambil main game karena sudah 20 menit mereka berada didalam mobil.

Andrean yang sempat fokus pada layar Handphone nya sekarang matanya sedang sibuk mencari Anna yang tak tahu kemana karena tidak ada lagi di tempat jus buah sedangkan mobilnya masih terparkir tidak jauh dari mobilnya,saat Andrean masih sibuk mencari Anna tiba tiba kaca mobilnya di ketuk dari luar.

Andrean langsung gugup dan hal itu tidak luput dari sorotan mata kedua sahabatnya,karena hal ini baru pertama kalinya mereka berdua melihat kegugupan di wajah sahabat sekaligus komandanya selama mereka bersama dalam satu team,cuma gara gara kaca mobilnya di ketuk oleh seorang perempuan.

Sambil menarik nafas Andrean berusaha tetap cool dan bersikap biasa saja walaupun jantung nya terasa ingin melompat keluar,Lalu menurunkan kaca jendela mobilnya Anna langsung menyodorkan 3 jus kepada Andrean satu rasa Melon dan yang dua rasa mangga.

Andrean sempet bingung tapi Anna langsung berkata.

"Tadi saya tidak tau temen mas suka nya jus rasa apa jadi saya beliin jus mangga Aja.Tapi yang ini untuk mas Andre, soalnya buah nya habis semua tinggal melon aja". kata Anna singkat sambil menyodorkan jus melon ke arah Andrean dan langsung diterima oleh Andrean.

Sebelum pergi Anna sempat menyindir Andrean.Lain kali gak usah sok jaim jadi pengutil langsung samperin aja ucapnya dan langsung pergi berjalan ke arah mobilnya.

Andrean cuma bisa nyegir dan di dalam hatinya sedang bahagia karena Anna yang dia kenal tidak sejutek saat pertama kali bertemu dengannya kemarin.

"Bro siapa gadis itu ".tanya Agus heran.

Karena Agus lebih tau tentang kehidupan sahabatnya.Agus dan Andrean adalah teman sejak kecil hingga masuk polisi sama sama sampai tugas di kota yang sama, perbedaan mereka Andrean lebih cepat lulus perwira sedangkan Agus sekarang menjadi bawahan Andrean tetapi kehidupan Asmara Agus lebih indah ketimbang Andrean.

"Anaknya om Suhendra". jawab Andrean singkat,

"Serius loe ndan pak Suhendra pengacara kondang itu". sahut Anton tak percaya,,,

"Iya bener". ucap Andrean sambil menyodorkan jus mangga kepada teman temanya.

Anton masih tak percaya ternyata perempuan yang jutek saat di dalam supermarket tadi dan yang membelikan mereka jus buah ternyata anaknya seorang pengacara handal di kota ini.

Begitupun dengan Agus tapi Agus merasa bahwa sahabatnya akan kembali menemukan kebahagiaan kalau wanita itu benar benar menerima dan mencintai Andrean.Melihat dari sikap dan tingkah Andrean sekarang ini Agus percaya kalau sahabatnya ini sedang jatuh Cinta,Agus hanya bisa berdoa yang terbaik untuk sahabat sekaligus atasannya itu.

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

note: makin rame Author akan kasih bonus visual nya gengs😘😘😘

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***