Samuel terbangun dan mendapati kedua sahabatnya masih juga tertidur. Ia segera berdiri di depan keduanya dan berteriak dengan keras.
"Woooiii... kebakaran..." teriak Samuel.
Seketika keduanya terbangun dengan panik membuat Samuel tertawa terbahak-bahak.
"Ah...sialan kau Sam." ujar Jerry.
"Kau bilang apa barusan?" tanya Samuel.
"Tidak... tidak bos..." jawab Jerry.
Seketika Samuel menendang kakinya. "Aku akan mandi, jangan ikuti aku."
"Kita juga mau mandi Sam." sahut Given.
"Cari kamar mandi yang lain." ujar Samuel.
"Sabun, sampo, handuk..." kata Jerry.
"Apa aku yang meminta kalian tidur disini, semua fasilitas disini milikku." ejek Samuel.
"Tapi..."
Samuel menutup pintu kamar mandi dengan keras membuat Jerry dan Given kesal. Suara ketukan pintu basecamp mengejutkan mereka.
"Siapa yang berani mengetuk pintu disini?" tanya Jerry.
"Biar aku yang membukanya." jawab Given.
"Aku ikut." sahut Jerry.
Keduanya menuju pintu dan membukanya, ternyata itu security kampus.
"Ada apa pak?" tanya Jerry.
"Ini ada titipan buat Samuel."
"Dari siapa?" tanya Given.
"Tidak tahu, katanya sih dari rumahnya."
"Oke terima kasih." jawab Jerry seraya menutup pintunya.
Jerry dan Given menatap sling bag itu.
"Sepertinya pakaian Samuel."
"Benar, memang pakaiannya. Berarti ayahnya yang menyiapkan semua ini. Bagaimana Samuel bisa berpikir ayahnya tidak menyayanginya?"
"Sudahlah jangan banyak tanya Giv, jika kau masih ingin hidup tutup mulutmu itu."
"Aku hanya penasaran saja Jer."
Samuel akhirnya selesai mandi. "Kalian lihat apa?"
"Ini ada kiriman buatmu dari rumah." jawab Jerry.
Samuel menghampiri mereka lalu melihat isi sling bag nya. Ia tersenyum sinis, lalu melemparkannya sembarangan.
"Cepat mandi, aku sudah lapar." perintah Samuel.
Jerry dan Given berebut untuk mandi duluan.
"Kalian bisa mandi bersama, handuk ada di laci nomor 3, jangan gunakan apapun di laci nomor satu. Aku akan membunuh kalian jika melakukannya." teriak Samuel.
Samuel mencium aroma tubuhnya. Ia mengumpat karena bajunya bau alkohol. Dengan enggan ia pun mengganti pakaiannya yang dikirimkan dari rumahnya.
Tak berselang lama, Jerry dan Given keluar dari kamar mandi.
"Kau menggunakan pakaian itu juga." ejek Given.
"Jangan sarapan denganku." jawab Samuel kesal.
Jerry memukul kepalanya. "Kau bodoh."
Samuel keluar basecamp diikuti oleh Jerry.
"Tunggu aku." teriak Given seraya berlari mengejar mereka.
Kedatangan ketiganya selalu menarik perhatian seisi kampus. Itu sudah biasa bagi Samuel dan teman temannya.
"Kau mau makan apa Sam?" tanya Jerry.
"Aku butuh makanan yang bisa menghilangkan sakit kepalaku karena mabuk semalam."
Jerry dan Given saling bertatapan, mereka hanya bisa bertanya pada penjaga kantin. Makanan tidak ada untuk hal seperti itu, tapi mereka memberikan wedang jahe untuk Samuel.
"Apa ini?" tanya Samuel.
"Wedang jahe, coba saja." jawab Jerry.
Samuel meminumnya dan merasakan tubuhnya menghangat. "Lumayan."
"Apa yang akan kau lakukan hari ini pada Clara?" tanya Given.
"Bukankah aku sudah bilang jangan sarapan denganku." bentak Samuel pada Given.
"Oh ayolah Sam, aku hanya salah bicara." jawab Given.
"Sialan..." umpatnya. "Wanita culun itu belum juga terlihat, sepertinya aku harus lebih keras padanya."
"Jangan lakukan itu Sam, aku kasihan melihatnya." kata Jerry.
"Sejak kapan kau mencampuri urusanku Jer. Biarkan aku bersenang senang untuk menghilangkan rasa penatku."
Keduanya hanya bisa menggelengkan kepala mereka. Sarapan sudah selesai, Samuel bersama keduanya keluar kantin menuju lapangan kampus. Mereka terkejut saat melihat kedatangan si tomboi fakultas bisnis dan manajemen yang selalu menempel pada wanita culun itu.
Keduanya baru sampai dengan motor besarnya. Samuel terus memperhatikan Clara dari jauh.
"Woooiii... sadarlah." goda Jerry.
"Cepat bawa si culun itu padaku." perintah Samuel.
"No way." jawab keduanya.
Samuel mengerutkan keningnya.
"Oh ayolah Sam, wanita tomboi itu bukan lawan kami."
"Kalian takut padanya, dasar banci." ujar Samuel seraya meninggalkan mereka dan segera menghampiri Clara.
"Apa kau lupa tugasmu sebagai pembantuku?" tanya Samuel.
Violin dan Clara terkejut.
"Mau apalagi kau?" tanya Violin.
"Aku tak ada urusan apapun denganmu, minggir nona setengah pria." ejek Samuel.
Seketika Violin merangsek maju.
"Vio, tenanglah. Kita sedang menjadi tontonan." ujar Clara.
"Kau... Ikut denganku." perintah Samuel pada Clara.
"Jangan lakukan itu Clara, biar aku yang menghadapinya." jawab Violin.
"Dengar ya, walaupun kau berpenampilan seperti pria. Tapi kau tetap saja seorang wanita, dan aku tak pernah memukul seorang wanita." bentak Samuel.
"Aku pikir kau hanya takut padaku." ejek Violin.
"Aku mohon hentikan, Vio masuklah ke kelas. Aku akan baik baik saja." pinta Clara sambil menyerahkan tasnya pada Violin.
"Kau lebih pintar, cepat ikut aku." perintah Samuel.
Clara mengangguk lalu mengikuti Samuel.
*****
Ternyata pria itu mengajaknya ke lapangan basket.
"Kau lihatlah, bola basket berserakan. Ambil dan bereskan semuanya dengan benar." perintah Samuel lagi.
Clara mengangguk, ia segera memunguti bola bola tersebut.
"Hei... Kau kenapa?" bentak Samuel.
Clara menghentikan pekerjaannya lalu menatap Samuel. "Apa kau bertanya padaku?" tanyanya.
"Tentu saja, kau pikir aku sedang berbicara dengan hantu." jawab Samuel.
"Bukankah kau memiliki dua teman." ujar Clara.
Samuel melihat ke belakang, dan benar kedua temannya sedang berdiri disana.
"Aku sedang bertanya padamu." bentak Samuel lagi.
"Ada apa denganku?" tanya Clara bingung.
"Kau terlalu penurut hari ini, bukankah biasanya kau melawan perintahku."
"Aku tak mau berdebat." jawab Clara datar.
"Sialan..." umpat Samuel lalu mendekati Clara.
Clara mundur hingga menabrak pembatas lapangan. "Ka...ka.. kau...mau apa?" tanyanya gugup.
Samuel semakin mendekati wanita itu, wajahnya hanya tinggal beberapa centi saja dari wajah Clara. Wajah Clara terasa panas, jantungnya berdegup dengan cepat. Samuel menarik kacamata jengkolnya.
"Ciiiih, kau memang jelek." ejek Samuel.
Ia mengembalikan kacamata Clara lalu meninggalkannya. "Jangan pergi sebelum semuanya selesai." teriaknya sambil berlalu pergi bersama kedua temannya.
Clara menghela nafasnya, ia mengendalikan lagi detak jantungnya yang sangat cepat. Lalu kembali membereskan bola bola itu. Clara berkeringat, ia takut bedak yang ia pakai luntur. Ia segera menghubungi Violin.
"Vio, bantu aku." ujarnya saat Violin menjawab teleponnya.
"Kau dimana? Kau baik baik saja kan?" tanya Violin.
"Aku tak apa apa, aku ada di lapangan basket sekarang. Tolong bawakan tasku, aku berkeringat dan membuat bedak coklat ku luntur." bisik Clara.
"Untung saja kau membawa ponsel bodoh." jawab Violin seraya menutup ponselnya.
Clara terus mengerjakan apa yang diperintahkan Samuel. Ia membersihkan lapangan itu, padahal ia sama sekali tak pernah bekerja di rumahnya.
Tak lama Violin datang. "Apa yang kau lakukan?" teriaknya lalu menghampiri Clara.
Violin menarik sapu yang ada di tangan Clara.
"Kau benar benar bodoh Clara, bagaimana kau bisa bekerja seperti ini. Aku akan melaporkan perbuatan pria itu pada Dekan, bila perlu aku langsung mengadu ke rektor." sambung Violin.
"Aku baik baik saja Vio, aku berkeringat dan ini sangat sehat. Aku sudah selesai, ayo temani aku ke kamar mandi. Aku sudah merusak dandanan ini." ajak Clara.
"Ckckckck..." ujar Violin sambil menggelengkan kepalanya. "Kau harus membuat pria playboy itu menyesal karena selalu mengerjaimu."
"Iya, iya... Nanti saja bicaranya, cepat sebelum ada yang melihat wajahku." jawab Clara seraya menarik tangan Violin.
Keduanya segera ke kamar mandi. Violin melihat lihat keadaan, untung saja lagi lagi kamar mandi itu kosong.
"Benar benar merepotkan." keluh Violin.
"Ssssstttt... diamlah Vio."
"Cepatlah sebentar lagi masuk kelas."
"Iya sebentar lagi." jawab Clara lalu keluar dari kamar mandi. "Lihatlah, sudah apa belum?" tanyanya.
"Sudah oke, ayo." ajak Violin.
Keduanya keluar dari kamar mandi menuju kelas mereka.
*****
Happy Reading All...😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
𝕸y💞Uʟғᴀ ིྀ༙࿐
demi apa coba kau jadi jelek gitu cla kita kita yang jelek dandan biar cantik kok kamu kebalik sih🤭
2022-08-10
0
𝕸y💞Uʟғᴀ ིྀ༙࿐
laahhh kalo kepepet kau pakai juga sam makanya jangan sok ga butuh bantuan orang tua' ga gitu caranya kepingin di perhatiin orang tua dengan kau jadi badung orang tuamu tambah ga respect😏
2022-08-09
0
𝕸y💞𝕄𝕆𝕆ℕ🍀⃝⃟💙
luntur catnya dempul lagi 😂
2022-08-09
0