Alarm berbunyi dengan keras membuat Clara terkejut, ia mencari cari keberadaan jam weker nya tanpa membuka mata. Dan terkejut saat menyentuh tubuh di sampingnya. Ia baru ingat jika Violin menginap di rumahnya. Matanya terbuka dengan malas, lalu tertawa saat melihat posisi tidur mereka yang berantakan. Suara tawanya membangunkan Violin.
"Kau berisik sekali Clara." ujar Violin sambil mengerjapkan matanya.
"Nona, waktunya bangun. Kita bisa terlambat kuliah." jawab Clara.
"Biarkan aku tidur setengah jam lagi, aku jamin kita tak akan terlambat. Kita akan ke kampus dengan motorku." kata Violin sambil menarik selimutnya.
"Aku tak mau naik motormu." kata Clara seraya turun dari ranjangnya.
Tapi Violin tak menjawab apapun, wanita itu benar benar memejamkan matanya lagi. Clara hanya menghela nafasnya, ia menghubungi bu Lani di dapur.
"Bu Lani, siapkan sarapan dan bekal untuk Violin. Temanku selalu membawa bekal ke kampus."
"Bagaimana dengan non Clara?" tanya Bu Lani.
"Aku tak mau." jawabnya.
"Baik non." jawab bu Lani.
Clara menutup teleponnya lalu masuk ke kamar mandinya. Ia merendam tubuhnya di bathtub sambil bersenandung.
Terlambat sudah, aku menyadari...
Setelah hatiku, kini terluka...
Hatiku yang tulus selalu mencintai...
Dan menyayangimu segenap jiwa...
Na...na...na...
Violin tak bisa tidur lagi setelah dibangunkan oleh Clara, saat turun dari ranjang, ia mendengar suara Clara. Violin mendekatkan telinganya di pintu kamar mandi, ia terkekeh mendengarkan Clara bersenandung seakan akan ia sedang sendirian di kamarnya.
Beberapa menit kemudian, Clara keluar dengan handuknya yang melilit tubuhnya.
"Ya Tuhan, kau seperti porselen dari Tiongkok. Sangat mulus." ujar Violin.
"Ciiiih, mandi sana." jawab Clara.
"Nona cantik, suaramu indah. Mengapa kau tak menjadi penyanyi saja." goda Violin.
Clara melemparkan handuk baru pada temannya itu. "Sialan kau menguping." umpatnya.
Violin menjulurkan lidahnya. "Suaramu sangat keras, bahkan mungkin para pelayanmu mendengarnya."
"Suaraku tak sekeras itu Vio, sudah sana...kau membuatku malu." wajah Clara benar benar memerah membuat Violin terkekeh.
Clara mengambil bantalnya, ia siap siap melemparkannya. Tapi Violin segera berlari kecil menuju kamar mandi. Clara tersenyum sendiri, entah kenapa ia merasa sangat bahagia dan bersemangat saat ada Violin di rumahnya, bahkan ia tak memikirkan apapun tentang Samuel yang akan melakukan pembullyan padanya nanti.
Clara mengeringkan rambutnya lalu mengepangnya menjadi dua, setelah itu ia melumuri tubuhnya dengan bedak coklat seperti biasanya. Saat Violin keluar dari kamar mandi, wanita itu tertawa terbahak-bahak setelah melihat penampilan Clara yang culun.
"Stop it..." teriak Clara.
"Ya Tuhan, seharusnya kau menjadi make up artist. Bagaimana kau bisa berubah dalam sekejap seperti ini Clara?" tanya Violin tapi ia tak bisa berhenti tertawa.
"Apa menurutmu lebih baik aku berpenampilan seperti Clara yang kau lihat di rumah?"
"Tidak, belum saatnya."
"Belum saatnya? Apa maksudmu?" tanya Clara bingung.
Violin tertawa. "Ada saat dimana kau harus berpenampilan berbeda, lihat saja nanti."
"Kau semakin tidak jelas, gantilah pakaian lalu kita sarapan. Aku sudah menyiapkan pakaian yang sesuai dengan seleramu."
"Tidak perlu nona, semalam aku membawa pakaian ganti dari rumah." jawab Violin.
"Lalu untuk apa pakaian yang aku beli?" tanya Clara.
"Siapa yang menyuruhmu membelikanku pakaian?" tanya Violin seraya melihat baju itu. "Tapi kau benar benar pintar memilihnya."
"Bukan aku, tapi pelayanku. Ia hanya melihat penampilanmu semalam lalu pergi membelikannya. Tentu saja aku yang menyuruhnya, jadi itu bukan uang pelayan." jawab Clara.
"Kau terlalu berlebihan Clara, aku tak enak hati. Kau menyuruh pelayanmu hanya untuk membelikanku pakaian ganti. Aku hanya tamu biasa, bukan ratu." ujar Violin.
"Cerewet sekali, pakailah yang aku belikan atau aku akan marah padamu. Dan satu hal yang harus kau tahu Vio, kau tamu spesial untukku. Mereka sangat senang aku mempunyai teman yang baik sepertimu." ujar Clara.
"Bagaimana jika ternyata aku jahat? Kau begitu yakin aku teman yang baik."
"Sejak kapan penjahat mengaku dirinya jahat. Jika hal itu terjadi, maka penjara di dunia ini akan penuh sesak." jawab Clara seraya menyeringai.
"Kau bisa saja menjawab ucapanku nona."
Clara selesai berdandan menjadi culun, dan akhirnya Violin memakai pakaian itu.
"Baiklah, ayo kita sarapan." ajak Clara.
Violin mengangguk, keduanya keluar dari kamar menuju ruang makan.
"Selamat pagi bu Lani." sapa Clara.
"Pagi juga non."
"Pagi bu." sapa Violin.
"Pagi juga non Vio. Sarapannya jika tidak sesuai selera, katakan saja. Bu Lani juga sudah menyiapkan bekal makan siangnya." ujar bu Lani.
Violin menatap tajam Clara. Clara pura pura tak melihatnya.
"Silahkan non." ujar bu Lani lagi.
"Bu Lani tak perlu repot-repot, Clara terlalu berlebihan." jawab Violin.
"Tidak apa apa non, untuk pertama kalinya non Clara membawa temannya kemari. Itu artinya non Vio sangat spesial untuknya."
"Kau dengar kan Vio, kau memang spesial buatku. Mulai sekarang kaulah sahabat terbaikku." ujar Clara.
"Oke, oke... Akulah sahabatmu." jawab Violin.
Keduanya duduk dan sarapan bersama, Clara benar benar bersemangat. Ia berharap Violin mau menemaninya sampai kedua orang tuanya pulang ke rumah.
*****
Darsa Kelt mengetahui putranya tidak pulang ke rumah semalam, walaupun Samuel tidak memberikan kabar tapi ia tahu bahwa Samuel tidur di kampus bersama kedua temannya. Menurut penjaga kampus, Samuel tidak terlalu mabuk. Ia justru bermain basket sampai tengah malam. Dan ketiganya tertidur di basecamp mereka.
Darsa bisa bernafas lega mendengarnya, ia sudah berniat untuk menghubungi keluarga Loman. Sudah lama sekali ia tak bertemu sahabatnya itu, mereka hanya berkomunikasi lewat telepon saja. Kali ini Darsa pun menghubungi Johannes Loman lewat ponselnya.
"Halo sobat." jawab Johannes setelah mengangkat teleponnya.
"Halo Loman, bagaimana kabarmu?" tanya Darsa.
"Hentikan Darsa, kau selalu memanggil nama belakangku. Kabarku sangat baik, bagaimana denganmu?"
"Aku juga baik, aku ingin berbicara tapi secara langsung John. Apa kau ada waktu hari ini?"
"Sayang sekali, aku masih di Samarinda. Aku akan kembali sekitar 3 hari lagi. Apa begitu penting? Katakan saja sekarang Darsa."
"Penting tidak penting John, ya sudahlah kita akan atur pertemuan nanti. Maaf mengganggumu pagi pagi."
"Aku akan mati penasaran jika kau tak mengatakannya Darsa. Apa kau membutuhkan sesuatu? Katakan saja." ujar Johannes.
Darsa tertawa. "Tidak terlalu serius John, itu...aku...anak anak kita..." jawabnya terbata.
"Anak anak kita, maksudmu? Oh sekarang aku tahu, kita memang harus bicara secepatnya. Aku akan mengabarimu lagi setelah aku kembali."
"Kau yakin mengerti apa maksudku?" tanya Darsa.
"Tentu saja, kau adalah sahabatku. Aku memang berniat membicarakannya, aku beruntung kau terlebih dahulu menghubungiku." jawab Johannes.
"Kau selalu memahamiku Loman, aku tak sabar untuk membahasnya."
"Aku juga Kelt. Istriku sudah menyetujuinya, tinggal bagaimana pendapat anak anak."
"Aku berharap banyak soal ini. Aku menyukai putri cantikmu."
"Aku juga menyukai putra tampan mu."
"Baiklah, aku tak akan mengganggu lagi. Sampai jumpa nanti John."
"Sampai nanti Darsa." jawab Johannes seraya menutup ponselnya.
Darsa tersenyum, ternyata Johannes Loman juga sudah memikirkan hal yang pernah mereka janjikan dulu. Ia berharap Samuel dan putri Johannes bisa berjodoh. Akan lebih mudah baginya untuk mempercayakan putranya di tangan keluarga Loman.
"Pak Ayub..." panggil Darsa pada supirnya.
"Iya tuan." jawab pak Ayub sedikit berlari ke arah Darsa.
"Pergilah ke universitas Indonesia untuk mengantarkan pakaian ganti Samuel. Titipkan saja pada security disana. Lalu segeralah kembali." perintah Darsa.
"Baik tuan." jawab pak Ayub.
Darsa menyerahkan pakaian Samuel yang sudah disiapkan pelayanannya. Pak Ayub pun melaksanakan tugasnya untuk segera ke universitas.
*****
Happy Reading All...😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
𝕸y💞𝕄𝕆𝕆ℕ🍀⃝⃟💙
perjodohan gak semuanya buruk kok.. jgn nolak dulu tapi dilihat dulu 😆
2022-08-09
0
𝕸y💞𝕄𝕆𝕆ℕ🍀⃝⃟💙
bahaya kalau Clara ganti penampilan 😂
2022-08-09
0
𝕸y💞BL🏃♂️
Ayah Darsa sayang banget sama Samuel sampai suruh ngantar baju ganti buan Sam..
Sam nya sendiri aja yang bengek gak nurut orang tua🤦♂️
2022-08-09
1