Kesetiaan Sahabat

Samuel ditertawakan oleh kedua sahabatnya saat baru sampai di klub, mereka mengejek karena Samuel bahkan terlambat sampai satu jam, padahal ialah yang memberi taruhan pada keduanya. Tapi ejekan keduanya justru ditanggapi Samuel dengan datar. Ia terus saja minum tanpa perduli pada mereka.

"Berhenti Sam, ini masih sore. Kau minum terlalu cepat, apa yang terjadi?" tanya Jerry.

"Tidak ada apa apa." jawab Samuel.

"Kau tak bisa berbohong Sam, ada yang terjadi kan sebelum kau kemari." sahut Given.

Samuel kembali menenggak minumannya. "Aku bertengkar lagi."

Keduanya menatap sahabatnya itu. "Lupakan saja, kami tak akan bertanya lebih panjang lagi."

"Mengapa ayahku tak menginginkanku, apakah aku hanya boneka pewarisnya?" tanya Samuel.

"Kau berpikir berlebihan Sam, orang tua mana yang tidak menginginkan anaknya." jawab Jerry.

"Dokter, dokter lagi... Apa aku memiliki penyakit. Kapan aku terpuruk di ranjang, apa kalian pernah melihatku sakit? Aku hanya memiliki bekas jahitan di bawah rusuk kananku, dan ia sendiri yang bilang itu karena aku saat masih kecil terjatuh, walaupun aku sama sekali tak mengingat kejadian itu."

Keduanya menggeleng, mereka tak tahu lagi harus menjawab apa pada Samuel.

Samuel tertawa. "Hanya demi perusahaan firma hukum, aku harus terus sehat. Bahkan aku harus kuliah di jurusan itu. Apa aku tak bisa memilih?"

"Bukankah kau juga menyukai jurusan itu sekarang?" tanya Given.

"Kau benar, akhirnya aku menyukai tentang hukum. Itu karena sejak kecil yang aku dengar hanya soal hukum di telingaku." jawab Samuel.

"Berhentilah minum Sam, kau suka kehilangan kendali jika mabuk. Bahkan kau tak bisa mengenali wanita yang kau tiduri." ujar Jerry.

"Jerry benar, tidak baik kau terlalu banyak minum." sahut Given.

"Bukankah kalian juga minum, jangan perdulikan aku."

"Kami tak pernah mabuk." jawab Jerry.

"Benar, kita besok masih harus kuliah. Jangan mabuk Sam." kata Given.

Samuel menyunggingkan senyumnya. "Satu botol tidak akan membuatku mabuk."

Keduanya menggeleng, mereka akhirnya menyerah menasihati Samuel. Musik DJ di klub itu dimulai, Jerry dan Given mulai bergabung untuk menari. Mereka selalu meninggalkan Samuel, karena Samuel tak suka menari.

Seketika seorang wanita mulai menghampiri Samuel saat pria itu sendirian. "Hai tampan, kau sendiri."

Samuel menatap wanita itu dari kaki hingga kepala. "Wanita murahan." pikirnya.

"Aku bolehkan menemanimu minum?" tanyanya. "Aku Gisela, siapa namamu?"

"Kau berisik sekali." jawab Samuel.

"Aku suka pria tampan yang sombong sepertimu, karena pria sepertimu membuatku penasaran. Bagaimana jika kita bersenang-senang malam ini?" Gisela mendekati Samuel.

Samuel tersenyum, ia menarik wanita itu hingga jatuh ke pangkuannya. Lalu menciumnya dengan kasar. Seketika ia melepaskan wanita itu setelah puas memberi pelajaran.

"Rasamu sama sekali tak enak, pergilah." ejek Samuel.

"Kau pria brengs**..." teriak Gisela. Wanita itu seketika melayangkan tangannya tapi segera Samuel menangkapnya.

"Jika kau berani menyentuhku, maka kau akan menanggung akibatnya." ancam Samuel.

Gisela memucat, ia berusaha melepaskan tangannya yang dipegang dengan erat. Mendengar keributan itu, Jerry dan Given seketika menghampiri mereka.

"Apa yang terjadi?" tanya keduanya.

"Urus wanita murahan ini, jangan sampai aku melihatnya lagi." perintah Samuel.

Jerry dan Given menangkap wanita itu yang hampir terjatuh. Mereka segera membawa Gisela menjauh dari Samuel. Samuel membayar tagihan klub dengan uang yang lebih seperti biasanya. Lalu tanpa pamit ia meninggalkan klub.

Samuel mengendarai mobilnya dalam keadaan setengah sadar, untung saja ia masih berkendara dengan kecepatan sedang. Tapi entah kenapa ia justru menuju kompleks perumahan elite. Perumahan yang ditinggali oleh Clara.

Samuel menepikan mobilnya. "Apa yang aku lakukan, untuk apa aku kemari?" tanyanya sendiri. "Sialan..." umpatnya lalu memutar mobilnya lagi.

Samuel menuju ke kampus, sesampainya ia disana, ia menekan klaksonnya dengan keras agar penjaga kampus membuka pintu gerbangnya. Seketika security membukakan pintu gerbang karena tahu ia adalah Samuel Kelt.

Samuel menuju ke lapangan basket, ia membuka kemejanya, hanya meninggalkan kaos dalamnya, tubuhnya yang kekar dan berotot terlihat jelas disana, ia memainkan basketnya sendirian. Ia terus melakukan itu hingga dadanya terasa sesak. Samuel menghentikannya lalu membaringkan tubuhnya di lapangan itu. Ia memejamkan matanya entah berapa lama disana.

"Sialan kau bos, kau meninggalkan kami dan kemari." ujar Given.

"Kau memang gila Sam." sahut Jerry.

Samuel membuka matanya dengan enggan. Lalu melihat keduanya sedang berjalan menghampirinya. Ia terduduk dan menatap keduanya.

"Bagaimana kalian tahu aku kemari? Mengapa kalian tak bersenang senang saja disana, aku sudah membayar tagihannya?" tanya Samuel.

"Bukankah itu sudah menjadi kebiasaanmu bro, kau selalu menghabiskan waktu disini saat kau sedang kesal dan marah. Dan kaulah yang mengajak kami, bagaimana kami tetap disana jika kau sudah pergi." jawab Jerry.

"Mengapa kau bertengkar dengan wanita cantik itu di klub?" tanya Given.

"Cantik kepalamu, ia hanya wanita murahan, ambil saja jika kau mau." jawab Samuel kasar.

Keduanya hanya menggeleng. "Wanita itu terus menangis..."

"Bukan urusanku." potong Samuel. Ia kembali mendribble bolanya dan memasukkan ke dalam ring. "Cepatlah lawan aku, aku tak ingin kembali ke rumah." pintanya.

Jerry dan Given segera masuk ke lapangan, mereka saling berebut bola basket dan bermain bersama. Mereka berhenti setelah tengah malam. Ketiganya menuju basecamp mereka.

"Kalian pulang saja, aku akan tidur disini." usir Samuel.

"Kau lebih baik pulang Sam, ayahmu pasti khawatir." ujar Jerry.

"Ia tak akan perduli padaku, ia tak akan tahu aku pulang atau tidak ke rumah."

"Setidaknya beri ia kabar Sam, katakan jika kau menginap di rumah kami." kata Given.

"Kalian sangat cerewet, aku bilang pergi ya pergi sana." usir Samuel lagi.

"Aku akan tidur disini juga." kata Jerry.

"Aku juga." sahut Given.

"Orang tua kalian akan menangis jika kalian tak pulang." ejek Samuel.

Keduanya mengumpat bersamaan. Keduanya mengambil ponsel mereka masing masing.

"Aku sudah memberitahu mereka, dan mereka setuju." jawab Jerry.

"Aku juga, mereka barusan memberiku izin." kata Given.

"Aku tahu kalian berbohong dengan mengatakan jika kalian menginap di rumahku kan?" kata Samuel.

Keduanya terkejut, Samuel tahu apapun tentang mereka. Samuel tertawa terbahak-bahak.

"Aku bisa membaca pikiran kalian, jika orang tua kalian tahu kalian akan tidur disini, mereka pasti akan menjemput kalian. Kalian akan mati kedinginan jika tidur disini. Lebih baik kalian pulang." usir Samuel lagi.

"Kau pikir kami anak TK dan sangat manja." jawab Jerry.

"Benar, kami bukanlah anak manja. Kami sudah dewasa, kami bisa tidur dimanapun." sahut Given.

"Pulanglah, aku tak ingin menjadi orang jahat yang mempengaruhi kehidupan kalian. Kalian harus menjadi anak baik baik."

"Ciiiih..." jawab Jerry. "Kau sahabat kami juga bos yang kami ikuti sejak SMA, jangan usir kami lagi." sambungnya.

"Itu benar, kemanapun kau pergi, kami akan mengikuti." jawab Given.

"Aku akan menghukum kalian jika tak mengikuti perintahku, aku serius. Pulanglah Jer, Giv..." Samuel terus mengusir mereka.

Alih-alih pergi, keduanya justru mengambil tempat untuk tidur. Samuel akhirnya tertawa melihat tingkah mereka, kali ini keduanya akhirnya ikut tertawa. Mereka saling bercanda hingga akhirnya tertidur dengan selimut seadanya di ruang basecamp.

*****

Happy Reading All...😘😘😘

Terpopuler

Comments

𝕸y💞𝕄𝕆𝕆ℕ🍀⃝⃟💙

𝕸y💞𝕄𝕆𝕆ℕ🍀⃝⃟💙

Sam andai kau tau jika kau merasa terbebani dengan sikap ayah mu, itu salah.. ayah mu sangat menyayangimu hingga tak mau mengatakan sebenernya, ia memilih diam agar dia pun tak terluka

2022-08-09

0

𝕸y💞𝕄𝕆𝕆ℕ🍀⃝⃟💙

𝕸y💞𝕄𝕆𝕆ℕ🍀⃝⃟💙

eh si sam suka celup-celup teh sari wangi 😂

2022-08-09

0

𝕸y💞Uʟғᴀ ིྀ༙࿐

𝕸y💞Uʟғᴀ ིྀ༙࿐

emang kau tak baik sam fisikmu sehat tapi jiwamu yang tak baik baik saja kawan jadi sebagai teman mari kita saling memberikan bahu untuk bersandar,,, ya begitulah kira² maksud dari teman mu sam🤭

2022-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 Samuel Kelt
2 Clara Aldrey
3 Hari Pertama Kuliah
4 Hari Sial
5 Kepulangan Mami
6 Dinner First Time
7 Rencana Perjodohan
8 Dipermalukan
9 Perlakuan Yang Berbeda
10 Anak Sultan
11 Perasaan Aneh
12 Samuel Mengikuti Clara
13 Kediaman Clara
14 Kediaman Samuel
15 Kesetiaan Sahabat
16 Sahabat Spesial
17 Luntur
18 Hampir Ketahuan
19 Tak Bisa Dilawan
20 Terkurung
21 Samuel Bernyanyi
22 Perhatian Samuel
23 Violin Kesal
24 Teman Lama
25 Hukuman Celia The Genk
26 Penolakan Velly Loman
27 Kesepakatan Johannes dan Velly
28 Kebebasan Celia the Genk
29 Sahabat Lama
30 Rasa Cemburu
31 Alia adalah...???
32 Pelukan Tanpa Sadar
33 First Kiss
34 Kegalauan Samuel
35 Curahan Hati Clara
36 Pernyataan Cinta
37 Kedatangan Loman
38 Pengganggu
39 Kemarahan Samuel
40 Jangan Jangan
41 Kejujuran Samuel Pada Temannya
42 Telepon Dari Samuel
43 Mencari Samuel
44 Jadian
45 Ketahuan
46 Tamparan Dari Clara
47 Cerita Clara
48 Mesra
49 Rencana Pertemuan
50 Aku Merindukanmu
51 Perdebatan Lagi
52 Saling Perhatian
53 Waktu Untuk Faisal
54 Pangeran dan Putri
55 Kelas Musik Pertama
56 Siapa Cler.L
57 Kekesalan Violin
58 Milik Loman Adalah Milik Clara
59 Menyiapkan Makanan Tim Basket
60 Beilan Putus
61 Ciuman Di Depan Umum
62 Perdebatan Beilan dan Alia
63 Beilan Jatuh Cinta Lagi
64 Pertemuan Keluarga
65 Keterkejutan
66 Menambah Kebohongan
67 Kencan Pertama
68 Kemarahan Samuel
69 Nasehat Velly Loman
70 Mabuk Dan Meracau
71 Clara Sakit
72 Harga Diri dan Keegoisan Samuel
73 Sulit Diyakinkan
74 Kepanikan Samuel
75 Ungkapan Hati Samuel
76 Akhirnya Damai
77 Faisal Urusan Samuel
78 Samuel dan Ayahnya
79 Menghadapi Faisal
80 Kembali Berteman
81 Jerry Dan Given Terkejut
82 Kedatangan Dokter Firdaus
83 Violin Beilan
84 Rencana Celia & Alia
85 Tak Menyukai Perubahan
86 Penculikan Clara
87 Lokasi Penculikan
88 Clara Kabur
89 Tertipu
90 Salah Sangka
91 Akhirnya Ditemukan
92 Pengepungan Hutan
93 Pelarian Penculik
94 Penangkapan Penculik
95 Tertembak Mati
96 Samuel Nyaris Pingsan
97 Cerita Given
98 Surat Penangkapan
99 Penangkapan Celia
100 Kedatangan Vony dan Hideyoshi
101 Introgasi Vony
102 Kegilaan Celia
103 Takut Mereka Tahu
104 Posesif dan Pencemburu
105 Bersama Red
106 Kejutan Untuk Samuel
107 Kesedihan Violin
108 Sudah Saatnya Tahu
109 Kenyataan Yang Menyakitkan
110 Memperbaiki Semuanya
111 Pernikahan
112 Malam Terindah
113 TAMAT
114 BONUS ( END )
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Samuel Kelt
2
Clara Aldrey
3
Hari Pertama Kuliah
4
Hari Sial
5
Kepulangan Mami
6
Dinner First Time
7
Rencana Perjodohan
8
Dipermalukan
9
Perlakuan Yang Berbeda
10
Anak Sultan
11
Perasaan Aneh
12
Samuel Mengikuti Clara
13
Kediaman Clara
14
Kediaman Samuel
15
Kesetiaan Sahabat
16
Sahabat Spesial
17
Luntur
18
Hampir Ketahuan
19
Tak Bisa Dilawan
20
Terkurung
21
Samuel Bernyanyi
22
Perhatian Samuel
23
Violin Kesal
24
Teman Lama
25
Hukuman Celia The Genk
26
Penolakan Velly Loman
27
Kesepakatan Johannes dan Velly
28
Kebebasan Celia the Genk
29
Sahabat Lama
30
Rasa Cemburu
31
Alia adalah...???
32
Pelukan Tanpa Sadar
33
First Kiss
34
Kegalauan Samuel
35
Curahan Hati Clara
36
Pernyataan Cinta
37
Kedatangan Loman
38
Pengganggu
39
Kemarahan Samuel
40
Jangan Jangan
41
Kejujuran Samuel Pada Temannya
42
Telepon Dari Samuel
43
Mencari Samuel
44
Jadian
45
Ketahuan
46
Tamparan Dari Clara
47
Cerita Clara
48
Mesra
49
Rencana Pertemuan
50
Aku Merindukanmu
51
Perdebatan Lagi
52
Saling Perhatian
53
Waktu Untuk Faisal
54
Pangeran dan Putri
55
Kelas Musik Pertama
56
Siapa Cler.L
57
Kekesalan Violin
58
Milik Loman Adalah Milik Clara
59
Menyiapkan Makanan Tim Basket
60
Beilan Putus
61
Ciuman Di Depan Umum
62
Perdebatan Beilan dan Alia
63
Beilan Jatuh Cinta Lagi
64
Pertemuan Keluarga
65
Keterkejutan
66
Menambah Kebohongan
67
Kencan Pertama
68
Kemarahan Samuel
69
Nasehat Velly Loman
70
Mabuk Dan Meracau
71
Clara Sakit
72
Harga Diri dan Keegoisan Samuel
73
Sulit Diyakinkan
74
Kepanikan Samuel
75
Ungkapan Hati Samuel
76
Akhirnya Damai
77
Faisal Urusan Samuel
78
Samuel dan Ayahnya
79
Menghadapi Faisal
80
Kembali Berteman
81
Jerry Dan Given Terkejut
82
Kedatangan Dokter Firdaus
83
Violin Beilan
84
Rencana Celia & Alia
85
Tak Menyukai Perubahan
86
Penculikan Clara
87
Lokasi Penculikan
88
Clara Kabur
89
Tertipu
90
Salah Sangka
91
Akhirnya Ditemukan
92
Pengepungan Hutan
93
Pelarian Penculik
94
Penangkapan Penculik
95
Tertembak Mati
96
Samuel Nyaris Pingsan
97
Cerita Given
98
Surat Penangkapan
99
Penangkapan Celia
100
Kedatangan Vony dan Hideyoshi
101
Introgasi Vony
102
Kegilaan Celia
103
Takut Mereka Tahu
104
Posesif dan Pencemburu
105
Bersama Red
106
Kejutan Untuk Samuel
107
Kesedihan Violin
108
Sudah Saatnya Tahu
109
Kenyataan Yang Menyakitkan
110
Memperbaiki Semuanya
111
Pernikahan
112
Malam Terindah
113
TAMAT
114
BONUS ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!