Samuel pulang tanpa memperhatikan kanan dan kiri rumahnya, ia terus saja menaiki tangga sampai suara seorang pria terdengar dengan keras.
"Dimana sopan santunmu Sam." bentak Darsa Kelt.
Seketika Samuel menghentikan langkahnya, ia terkejut ayahnya ada di rumah.
"Papa." ujarnya. "Aku tak melihat." sambungnya datar.
"Kemarilah." pinta Darsa.
Dengan enggan Samuel mendekati ayahnya.
"Duduklah." perintah Darsa lagi.
Samuel duduk di depan ayahnya. "Aku belum mandi pa."
"Apa yang kau lakukan akhir akhir ini di kampus?" tanya Darsa.
"Apalagi, tentu saja belajar." jawab Samuel.
Darsa membanting majalahnya di meja. "Kau mulai berulah lagi kan, aku menerima laporan dari rektor jika kau mengerjai wanita lagi."
Samuel terbelalak. "Sialan..." umpatnya dalam hati.
"Jangan karena kau pewaris ku, kau bisa melakukan hal hal seenaknya Sam. Kau tak bisa berbuat semaumu." bentak Darsa lagi.
Samuel berdiri. "Aku tak melakukan hal dengan berlebihan, aku melakukannya hanya untuk bersenang-senang, dan aku sama sekali tak menyakitinya. Ia bersedia melakukannya dengan sukarela."
"Wanita mana yang menginginkan pria sepertimu. Kau terlalu memandang tinggi dirimu sendiri." teriak Darsa.
"Apa perduli papa padaku, bukankah papa selalu sibuk dengan perusahaan. Aku hanya putra yang tidak berguna di mata papa."
Plaaaakkk...
Lagi lagi Darsa memukul putranya.
"Jika aku tak diinginkan untuk apa aku dilahirkan." teriak Samuel.
"Kau..." teriak Darsa tapi Samuel sudah meninggalkannya. "Perbaiki sikapmu jika masih menganggapku sebagai ayahmu." teriaknya lagi.
Darsa menghempaskan tubuhnya ke sofa. "Maafkan aku ma, aku tak bisa menjadi ayah yang baik. Putra kita masih terus bertahan hingga saat ini, ia sehat tapi putra kita sudah sering melewati batas, aku tak bisa lagi melakukan apapun pada sikapnya. Bahkan ia tak bisa berhenti minum alkohol, tapi aku tak bisa mengatakan yang sebenarnya padanya." pikir Darsa sedih.
*****
Amarah Samuel tidak bisa dibendung lagi, ia bahkan menghancurkan barang barang di kamarnya.
"Ia hanya perduli pada perusahaan dan reputasinya, apakah ia pernah perduli pada putranya. Seandainya mama masih hidup, mungkin aku tak akan seperti ini." gumam Samuel.
Samuel masuk ke kamar mandi, ia mendinginkan kepalanya yang terasa panas. Sejak ia dewasa, ia sama sekali tak pernah dekat dengan ayahnya. Samuel ingin lari dari rumah, tapi ia selalu teringat wajah ibunya di rumah itu. Tapi ia masih bertanya tanya bagaimana ibunya meninggal dan mengapa ia tak diberitahu sampai usianya 15 tahun.
*****
Flash Back On.
Saat Samuel berusia 6 tahun.
Samuel terbangun dari tidurnya, ia terkejut karena itu bukanlah kamarnya.
"Kau sudah bangun nak." ujar Nadia Kelt ibu Samuel.
"Dimana ini?" tanya Samuel.
"Kau pingsan saat di sekolah sayang, guru membawamu ke rumah sakit. Sekarang kita ada di rumah sakit." jawab Nadia.
"Aku mau pulang ma." rengek Samuel. "Sakit..." ujarnya sambil menekan perutnya.
"Sam, kau baik baik saja kan...Dokter..." teriak Nadia.
Seketika dokter dan perawat masuk dan memeriksa Samuel. Nadia menangis saat melihat putranya terus kesakitan. Ia di usir keluar oleh suster, dan suaminya saat itu akhirnya datang.
"Ada apa ma, kenapa putra kita?" tanya Darsa Kelt.
Nadia menggelengkan kepalanya. "Aku diberi kabar guru jika Sam pingsan di sekolah, dan sekarang putra kita sedang kesakitan pa. Apa yang harus kita lakukan?" jawabnya terisak.
"Tenanglah ma, kita harus menunggu." kata Darsa seraya memeluk istrinya.
Beberapa menit kemudian dokter keluar. "Apa kalian orang tua Samuel?"
Keduanya mengangguk.
"Kita harus bicara, sebaiknya kalian ke ruanganku." ujar dokter.
Keduanya mengikuti dokter menuju ruangannya.
"Inilah hasil tes yang kami lakukan tadi pagi." ujar dokter.
Darsa dan Nadia saling bertatapan, keduanya tak mengerti hasil tes tersebut.
"Samuel mengalami gagal hati, seharusnya itu diketahui lebih awal. Tapi penyakit putra anda tak terdeteksi sebelumnya. Dan penyakitnya sudah stadium akhir." ujar dokter.
Seketika Nadia jatuh lemas, Darsa memeluk istrinya.
"Selamatkan putra kami, bagaimanapun caranya dok." pinta Darsa.
"Kita harus melakukan operasi transplantasi hati segera. Tapi kita butuh pendonor, keberhasilan bisa mencapai 85% tapi operasi ini sangat beresiko. Walaupun berhasil, pasien hanya bisa bertahan 5 sampai 10 tahun ke depan."
"Tolong dok, apapun itu. Setidaknya buat putra kami bertahan hidup lebih lama." pinta Nadia dengan lemah.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin." jawab dokter.
Sejak operasi itulah, Samuel tak bisa bertemu ibunya. Sebelumnya ia hanya tahu ibunya keluar negeri, setelah usianya 15 tahun, ia baru mengetahui ibunya meninggal. Dan ayahnya hanya mengatakan ibunya meninggal karena kelelahan. Saat itu Samuel terus menemui dokter di rumah sakit untuk mengetahui kebenarannya, jawaban dokter sama seperti ayahnya.
Samuel membenci Darsa Kelt karena merahasiakan kematian ibunya. Dan kebenciannya bertambah setiap hari saat ayahnya sama sekali tak memiliki waktu untuknya.
Flash Back Off.
*****
Samuel keluar dari kamarnya, ia sudah terlambat menuju klub. Padahal ia yang membuat taruhan pada Jerry dan Given.
"Kau mau kemana Sam?" tanya Darsa.
"Aku mau keluar." jawab Samuel datar.
"Berhentilah ke klub, berhentilah minum. Itu tidak baik untuk kesehatanmu. Dan temui dokter Antonio besok pagi." ujar Darsa.
"Dokter lagi, dokter lagi, apa penyakitku pa? Mengapa aku sejak kecil harus menemui dokter Antonio?" tanya Samuel kesal.
"Ia dokter keluarga, kau harus melakukan pengecekan kesehatan setiap bulan."
"Apa papa takut pewaris papa mati muda, itu tidak akan terjadi karena aku sehat. Aku atlet basket."
"Sam..." teriak Darsa. "Mengapa kau tak mau mendengarkan papa?"
"Itu karena papa juga tak pernah mau mendengarkan aku." jawab Samuel seraya membanting pintunya dengan keras.
Samuel meninggalkan rumahnya begitu saja, ia melajukan kendaraannya begitu cepat untuk segera sampai di klub.
*****
Darsa Kelt menghubungi dokter Antonio. "Halo."
"Ada apa Kelt?" jawab dokter Antonio.
"Sepertinya putraku ke klub dan minum lagi." ujar Darsa sedih. "Anton, aku harus bagaimana lagi?" tanyanya.
"Sudah lebih dari 17 tahun Kelt, putramu mampu bertahan selama itu. Dan aku selalu memeriksa kesehatannya, ia berhasil melewati fase kritisnya. Resiko untuk kembalinya gagal hati itu sudah tak ada lagi. Istrimu memberikan hati yang sehat untuk putra kalian. Sudah saatnya Samuel mengetahui kebenarannya, ia cukup dewasa untuk tahu segalanya. Mau sampai kapan kau menyembunyikan semuanya, dan membuat kalian terus saling berteriak." jawab dokter Antonio.
"Ia akan membenciku selamanya jika ia tahu ibunya melakukan transplantasi hati sampai membuatnya meninggal Anton. Ia akan menyalahkan aku karena tak mencegah hal itu terjadi."
"Itu bukan kesalahanmu Kelt, istrimu melakukan operasi itu tanpa sepengetahuanmu. Ia membohongimu soal jadwal operasi, kau saat itu sedang mengurus perusahaan. Dan kau tak memberitahu kematiannya, karena itu permintaan mendiang ibunya. Katakanlah dengan jelas pada putramu, agar putramu bisa menjaga hati ibunya dengan baik. Minuman keras bisa menimbulkan resiko kembali."
"Itulah mengapa aku menghubungimu, bisakah kau mencegah putraku untuk minum. Aku tak tahu lagi harus bagaimana Anton."
"Percuma Kelt, putramu keras kepala. Ia tak mau mendengarkan aku. Nikahkan saja putramu agar bisa berubah." jawab dokter Antonio.
Darsa teringat sahabatnya Johannes Loman, mereka sudah janji akan mempertemukan anak anaknya. Benar kata Antonio, putranya harus segera dinikahkan. Hanya itu jalan satu satunya untuk mengubah sikap Samuel.
"Halo Kelt, kau masih disana kan." ujar dokter Antonio.
"Aku sedang berpikir, ucapanmu ada benarnya juga. Aku harus segera mencarikan Samuel istri." jawab Darsa.
Antonio tertawa. "Baiklah, aku ada pasien lagi. Lebih baik kau mencegah kemungkinan terburuk Kelt. Walaupun sekarang putramu baik baik saja, jika ia terus menyentuh alkohol, aku tak bisa membantu lagi. Yang sehat pun beresiko apalagi yang memiliki riwayat seperti putramu."
"Sialan..." umpat Darsa. "Kau malah berkata seperti itu."
Dokter Antonio kembali tertawa lalu menutup ponselnya. Darsa hanya bisa menatap ponselnya sendiri. Ia harus menghubungi keluarga Loman untuk mempercepat pertemuannya.
*****
Happy Reading All...😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
𝕸y💞𝕄𝕆𝕆ℕ🍀⃝⃟💙
ternyata ada rahasia besar yg di tutupi ayah samuel.
kasih ibu sepanjang masa bener adanya.. seorang ibu akan melakukan apapun untuk anaknya 🥰
2022-08-09
0
𝕸y💞Uʟғᴀ ིྀ༙࿐
dibalik tubuh yang kekar gagah dan paras tampan ada cerita kelam didalam nya semangat sam orang tua tak melulu salah hanya saja cara yang di tunjukkan ga sesuai expectation kita.
2022-08-08
0
𝕸y💞BL🏃♂️
ngeri juga melihat seorang ayah pas marah marah
tapi anak jaman sekarang gak mempan dimarahin model apapun..
2022-08-08
1