Samuel Mengikuti Clara

Samuel kembali ke lapangan, tapi wajahnya seperti singa yang siap menerkam mangsanya. Ia duduk di pinggir lapangan lagi sambil melihat permainan temannya yang lain.

"Kau darimana Sam?" tanya pak Jorge pelatihnya.

"Aku mengecek sesuatu di basecamp sebentar pak." jawab Samuel.

"Sudah waktunya kau masuk ke lapangan." perintah pak Jorge.

Samuel mengangguk lalu menggantikan pemain yang lain. Suara riuh teriakan kembali terdengar saat Samuel memulai permainannya. Tapi permainan pria itu berbeda dari biasanya, ia bermain basket seolah olah sendirian. Ia terus menguasai bola, memasukkan ke dalam ring tanpa mengoper bola itu.

"Ada apa dengannya?" tanya Given pada Jerry.

"Ada sesuatu yang salah, ia sepertinya sedang marah." jawab Jerry.

"Sam, apa yang lakukan... oper bolanya..." teriak pak Jorge dari pinggir lapangan.

Samuel seolah tak mendengarkan, ia terus saja bermain sendiri sampai yang lain kewalahan mengejarnya. Berkali-kali pak Jorge meniup peluit nya.

"Sam, kau kenapa?" tanya Jerry mendekatinya.

"Sam..." teriak pak Jorge lagi.

Samuel berhenti, ia melemparkan bolanya hingga memantul ke pinggir lapangan. Ia keluar lapangan, mengambil handuknya dan meminum air putih.

"Apa yang kau lakukan tadi Sam, kau tak bekerja sama dengan yang lain." tanya pak Jorge.

"Aku tak mood lagi untuk bermain." jawab Samuel seraya meninggalkan lapangan lagi.

Pak Jorge hanya bisa menggelengkan kepalanya, sikap keras kepala Samuel memang tak bisa disembuhkan. Tapi pak Jorge bingung, setelah ia istirahat pertama dan keluar, pria itu terlihat sangat emosional saat kembali. Tapi hanya Samuel pemain basket terbaik di universitas Indonesia, pak Jorge hanya bisa menunggu mood Samuel membaik.

Jorge kembali meniup peluit nya. "Latihan kita sudah cukup, Jerry, Given, tugas kalian seperti biasa."

"Baik pak." jawab keduanya.

Tugas yang dimaksud pak Jorge adalah menenangkan Samuel. Keduanya segera berlari mengejar Samuel ke ruang ganti.

"Ada apa denganmu Sam?" tanya Jerry saat mereka sudah bertemu di ruang ganti.

"Tidak ada apa apa, aku hanya lelah." jawab Samuel.

"Sepertinya ada masalah, pertama kali aku melihat sikapmu seperti ini saat kau bertengkar dengan ayahmu." sahut Given.

Seketika Samuel menarik kaos Given. "Katakan sekali lagi, aku akan mematahkan rahangmu."

"Sam, hentikan... Apa yang kau lakukan pada Given?" ujar Jerry sambil melerai mereka.

"Maaf, maafkan aku Sam. Aku tak bermaksud membahas masalah itu." ujar Given.

"Apa yang terjadi padaku, mengapa aku begitu marah saat mendengar wanita culun itu bermesraan di telepon. Aku tak mungkin menyukai wanita seperti itu." pikir Samuel.

"Ayo cepat kita ganti pakaian kalian, temani aku ke klub." ujar Samuel.

Keduanya mengangguk, mereka segera berganti pakaian dan mengikuti Samuel keluar dari ruang ganti. Ketiganya kembali ke basecamp terlebih dahulu untuk mengambil tas mereka dan melihat pekerjaan Clara.

"Apa wanita itu masih mengerjakan tugasmu di basecamp?" tanya Jerry.

"Seharusnya seperti itu, ia bahkan belum memulai apapun saat aku kemari tadi." jawab Samuel.

Jerry dan Given bertatapan.

"Jadi saat istirahat pertama, kau kemari." kata Given.

Samuel mengangguk. "Aku hanya ingin melihat hasil kerjanya, ternyata ia wanita yang sangat bodoh."

"Jadi inilah penyebab Samuel berada dalam mood yang buruk saat latihan tadi." pikir keduanya.

Ketiganya sampai di basecamp dan masuk ke dalam ruangan itu. Tapi keberadaan Clara tidak ditemukan. Amarah Samuel kembali tersulut.

"Jadi wanita itu kabur dariku, jika ia tak menyelesaikan pekerjaannya, maka jangan harap ia bisa hidup tenang." ujar Samuel.

Ia mengambil buku bukunya, lalu terbelalak saat melihatnya. Semua tugas itu selesai dengan rapi dan juga seluruhnya benar. Samuel adalah pria yang cerdas, tapi ia melakukan itu hanya untuk mengerjai Clara. Ia tak menyangka, kurang dari setengah jam waktu yang ia tentukan tadi, wanita itu mampu menyelesaikan tugasnya. Samuel semakin tertarik pada wanita itu.

"Ada apa Sam, apakah ia tak menyelesaikan tugasmu?" tanya Jerry.

"Tidak apa apa, ayo kita ke klub. Aku sudah lama tidak kesana." ajak Samuel.

Mereka mengangguk lagi dan mengambil tas mereka. Lalu keluar dari basecamp menuju parkiran universitas.

"Ini masih siang untuk ke klub Sam." ujar Given.

"Maka kalian harus ikut pulang bersamaku, kita mandi terlebih dahulu dan kalian bisa memilih pakaian yang ingin kalian pakai." jawab Samuel.

"Aku tak nyaman memakai pakaianmu." jawab Jerry.

"Aku juga." sahut Given.

"Begini saja, bagaimana jika kita pulang ke rumah masing-masing. Lalu kita bertemu di klub jam 7 malam." ujar Jerry.

"Baiklah, aku setuju." jawab Samuel. "Siapapun yang terlambat, maka ia lah yang akan membayar malam ini." sambungnya.

"Setuju." jawab Jerry dan Given.

Ketiganya berpisah disana, saat Samuel keluar universitas dengan mobil mewahnya, ia melihat Clara baru menaiki taksi. Jiwa Samuel yang lain, meminta untuk mengikuti wanita itu.

"Tidak, tidak...Aku bukan penguntit." pikir Samuel.

Tapi mobilnya justru mengikuti arah taksi itu pergi. Akhirnya Samuel mengikuti Clara, ia ingin tahu dimana wanita itu tinggal. Cukup lama, Samuel mengikuti Clara. Wanita itu menuju kompleks elite. Dan wanita itu benar benar berhenti di salah satu rumah mewah bertingkat tiga.

"Apa ia tinggal di rumah majikannya? Pantas saja barang yang ia pakai sangat mewah, kemungkinan barang barang itu dipinjamkan pemiliknya. Pantas saja ia setuju menjadi pembantuku, karena ia ternyata memang seorang pembantu. Atau mungkin ibunya yang seorang pembantu di rumah besar ini." gumam Samuel.

Ia tak ingin Clara tahu jika ia mengikutinya, Samuel semakin yakin dengan pikirannya sendiri lalu ia memutar mobilnya lagi, lalu meninggalkan kompleks itu menuju ke istananya sendiri.

*****

Clara kembali menghempaskan tubuhnya tapi kali ini ia melakukannya di sofa keluarga. Bu Lani segera mengambil barang barang Clara.

"Non Clara pasti sangat lelah, biar bu Lani pijat pundaknya."

"Tidak perlu bu, aku baik baik saja. Papi dan mami ke Samarinda, apa bu Lani sudah tahu?" tanya Clara.

Bu Lani mengangguk. "Tadi nyonya besar menghubungi bu Lani, perjalanan dadakan hingga harus diikuti tuan besar."

"Oke, aku akan mandi dulu. Bu Lani, aku ingin makan gurame bakar malam ini dengan sambal acar." pinta Clara.

"Baik non, ibu akan menyiapkannya."

"Terima kasih bu." ujar Clara seraya menuju ke kamarnya.

Clara cukup lama berendam di bathub nya, ia menggosok tubuhnya untuk menghilangkan bedak kecoklatan yang ia pakai. Lagi-lagi Samuel terlintas di benaknya.

"Mengapa ia sangat marah tadi, apa perdulinya aku memiliki pacar atau tidak, ah sudahlah yang penting aku sudah menyelesaikan tugas yang ia berikan. Tugas itu sangat mudah bagiku, tapi mengapa semua pria sangat malas mengerjakannya." gumam Clara.

"Entah apalagi yang akan aku lakukan besok untuknya, setidaknya aku sudah melewati satu hari menjadi pembantunya tinggal 6 hari lagi. Aku mulai terbiasa dengan sikap arogan dan sombongnya." gumamnya lagi.

Clara teringat jika ia belum menghubungi Violin, seketika ia terduduk di bathtub membuat tubuh mulusnya terlihat dengan jelas. Ia segera menyelesaikan mandinya lalu membilas tubuhnya di shower. Clara membelit tubuhnya dengan handuk lalu keluar dari kamar mandi mencari ponselnya.

Clara segera menghubungi Violin.

"Kau masih ingat denganku." bentak Violin membuat Clara menjauhkan ponselnya dari telinganya.

Clara cekikikan. "Maaf nona cantik, aku benar benar lupa."

"Lupakan saja aku, kau lebih memilih bersama si brengs** Samuel itu."

"Bukan seperti itu, tapi aku memang harus menyelesaikan tugasnya. Jadi aku sangat berkonsentrasi agar cepat selesai."

"Kau tidak tahu betapa aku mengkhawatirkanmu, aku tak ingin si playboy itu melakukan sesuatu padamu lagi."

"Tenang Vio, ia tidak melakukan hal itu lagi. Bagaimana kelas musikmu?" tanya Clara.

"Aku berkali kali menekan not yang salah pada tuts piano ku. Itu karena sepanjang kelas musik, aku terus memikirkanmu." jawab Violin.

"Jangan membuatku merinding Vio, kau seperti sedang jatuh cinta padaku." ejek Clara.

"Ciiiih, walaupun aku terlihat seperti laki laki, tapi aku masih normal."

Clara tertawa. "Oke oke nona normal, maukah kau datang ke rumahku. Kita makan malam bersama, kau juga bisa menginap disini. Ayah dan ibuku sedang keluar kota."

"Bolehkah aku menginjak istanamu?"

"Pertanyaan macam apa itu, kau adalah orang pertama yang menganggapku teman. Bukankah kau juga tinggal sendirian di apartemen."

"Baiklah, aku akan datang. Kirimkan alamatmu." ujar Violin.

"Oke, adakah makanan yang ingin kau makan, aku tadi sudah memesan gurame bakar pada pelayanku. Jika kau ingin yang lain..."

"Itu sudah cukup, aku menyukai gurame juga."

"Oke sampai ketemu nanti." ujar Clara.

"Oke." jawab Violin seraya menutup teleponnya.

Clara tersenyum senang, ia menekan telepon yang menghubungkan ke dapur.

"Iya non Clara, ada yang nona inginkan?" jawab bu Lani.

"Bu tambahkan lebih banyak makanan, teman kuliahku akan datang hanya satu orang, tapi ibu bisa menggunakan penyedap rasa untuknya."

"Baik non." jawab bu Lani.

Clara menutup teleponnya dan ia bersiap siap untuk makan malam dan menunggu Violin.

*****

Happy Reading All...😘😘😘

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Katanya SAM PRIA CERDAS,KENAPA GAK CARI TAU SIAPA CLARA??

2024-06-01

0

𝕸y💞𝕄𝕆𝕆ℕ🍀⃝⃟💙

𝕸y💞𝕄𝕆𝕆ℕ🍀⃝⃟💙

sam cemburu itu, cla.. 😄

2022-08-09

0

𝕸y💞𝕄𝕆𝕆ℕ🍀⃝⃟💙

𝕸y💞𝕄𝕆𝕆ℕ🍀⃝⃟💙

sabar pak jorge itu sam lagi panas hatinya 🤣

2022-08-09

0

lihat semua
Episodes
1 Samuel Kelt
2 Clara Aldrey
3 Hari Pertama Kuliah
4 Hari Sial
5 Kepulangan Mami
6 Dinner First Time
7 Rencana Perjodohan
8 Dipermalukan
9 Perlakuan Yang Berbeda
10 Anak Sultan
11 Perasaan Aneh
12 Samuel Mengikuti Clara
13 Kediaman Clara
14 Kediaman Samuel
15 Kesetiaan Sahabat
16 Sahabat Spesial
17 Luntur
18 Hampir Ketahuan
19 Tak Bisa Dilawan
20 Terkurung
21 Samuel Bernyanyi
22 Perhatian Samuel
23 Violin Kesal
24 Teman Lama
25 Hukuman Celia The Genk
26 Penolakan Velly Loman
27 Kesepakatan Johannes dan Velly
28 Kebebasan Celia the Genk
29 Sahabat Lama
30 Rasa Cemburu
31 Alia adalah...???
32 Pelukan Tanpa Sadar
33 First Kiss
34 Kegalauan Samuel
35 Curahan Hati Clara
36 Pernyataan Cinta
37 Kedatangan Loman
38 Pengganggu
39 Kemarahan Samuel
40 Jangan Jangan
41 Kejujuran Samuel Pada Temannya
42 Telepon Dari Samuel
43 Mencari Samuel
44 Jadian
45 Ketahuan
46 Tamparan Dari Clara
47 Cerita Clara
48 Mesra
49 Rencana Pertemuan
50 Aku Merindukanmu
51 Perdebatan Lagi
52 Saling Perhatian
53 Waktu Untuk Faisal
54 Pangeran dan Putri
55 Kelas Musik Pertama
56 Siapa Cler.L
57 Kekesalan Violin
58 Milik Loman Adalah Milik Clara
59 Menyiapkan Makanan Tim Basket
60 Beilan Putus
61 Ciuman Di Depan Umum
62 Perdebatan Beilan dan Alia
63 Beilan Jatuh Cinta Lagi
64 Pertemuan Keluarga
65 Keterkejutan
66 Menambah Kebohongan
67 Kencan Pertama
68 Kemarahan Samuel
69 Nasehat Velly Loman
70 Mabuk Dan Meracau
71 Clara Sakit
72 Harga Diri dan Keegoisan Samuel
73 Sulit Diyakinkan
74 Kepanikan Samuel
75 Ungkapan Hati Samuel
76 Akhirnya Damai
77 Faisal Urusan Samuel
78 Samuel dan Ayahnya
79 Menghadapi Faisal
80 Kembali Berteman
81 Jerry Dan Given Terkejut
82 Kedatangan Dokter Firdaus
83 Violin Beilan
84 Rencana Celia & Alia
85 Tak Menyukai Perubahan
86 Penculikan Clara
87 Lokasi Penculikan
88 Clara Kabur
89 Tertipu
90 Salah Sangka
91 Akhirnya Ditemukan
92 Pengepungan Hutan
93 Pelarian Penculik
94 Penangkapan Penculik
95 Tertembak Mati
96 Samuel Nyaris Pingsan
97 Cerita Given
98 Surat Penangkapan
99 Penangkapan Celia
100 Kedatangan Vony dan Hideyoshi
101 Introgasi Vony
102 Kegilaan Celia
103 Takut Mereka Tahu
104 Posesif dan Pencemburu
105 Bersama Red
106 Kejutan Untuk Samuel
107 Kesedihan Violin
108 Sudah Saatnya Tahu
109 Kenyataan Yang Menyakitkan
110 Memperbaiki Semuanya
111 Pernikahan
112 Malam Terindah
113 TAMAT
114 BONUS ( END )
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Samuel Kelt
2
Clara Aldrey
3
Hari Pertama Kuliah
4
Hari Sial
5
Kepulangan Mami
6
Dinner First Time
7
Rencana Perjodohan
8
Dipermalukan
9
Perlakuan Yang Berbeda
10
Anak Sultan
11
Perasaan Aneh
12
Samuel Mengikuti Clara
13
Kediaman Clara
14
Kediaman Samuel
15
Kesetiaan Sahabat
16
Sahabat Spesial
17
Luntur
18
Hampir Ketahuan
19
Tak Bisa Dilawan
20
Terkurung
21
Samuel Bernyanyi
22
Perhatian Samuel
23
Violin Kesal
24
Teman Lama
25
Hukuman Celia The Genk
26
Penolakan Velly Loman
27
Kesepakatan Johannes dan Velly
28
Kebebasan Celia the Genk
29
Sahabat Lama
30
Rasa Cemburu
31
Alia adalah...???
32
Pelukan Tanpa Sadar
33
First Kiss
34
Kegalauan Samuel
35
Curahan Hati Clara
36
Pernyataan Cinta
37
Kedatangan Loman
38
Pengganggu
39
Kemarahan Samuel
40
Jangan Jangan
41
Kejujuran Samuel Pada Temannya
42
Telepon Dari Samuel
43
Mencari Samuel
44
Jadian
45
Ketahuan
46
Tamparan Dari Clara
47
Cerita Clara
48
Mesra
49
Rencana Pertemuan
50
Aku Merindukanmu
51
Perdebatan Lagi
52
Saling Perhatian
53
Waktu Untuk Faisal
54
Pangeran dan Putri
55
Kelas Musik Pertama
56
Siapa Cler.L
57
Kekesalan Violin
58
Milik Loman Adalah Milik Clara
59
Menyiapkan Makanan Tim Basket
60
Beilan Putus
61
Ciuman Di Depan Umum
62
Perdebatan Beilan dan Alia
63
Beilan Jatuh Cinta Lagi
64
Pertemuan Keluarga
65
Keterkejutan
66
Menambah Kebohongan
67
Kencan Pertama
68
Kemarahan Samuel
69
Nasehat Velly Loman
70
Mabuk Dan Meracau
71
Clara Sakit
72
Harga Diri dan Keegoisan Samuel
73
Sulit Diyakinkan
74
Kepanikan Samuel
75
Ungkapan Hati Samuel
76
Akhirnya Damai
77
Faisal Urusan Samuel
78
Samuel dan Ayahnya
79
Menghadapi Faisal
80
Kembali Berteman
81
Jerry Dan Given Terkejut
82
Kedatangan Dokter Firdaus
83
Violin Beilan
84
Rencana Celia & Alia
85
Tak Menyukai Perubahan
86
Penculikan Clara
87
Lokasi Penculikan
88
Clara Kabur
89
Tertipu
90
Salah Sangka
91
Akhirnya Ditemukan
92
Pengepungan Hutan
93
Pelarian Penculik
94
Penangkapan Penculik
95
Tertembak Mati
96
Samuel Nyaris Pingsan
97
Cerita Given
98
Surat Penangkapan
99
Penangkapan Celia
100
Kedatangan Vony dan Hideyoshi
101
Introgasi Vony
102
Kegilaan Celia
103
Takut Mereka Tahu
104
Posesif dan Pencemburu
105
Bersama Red
106
Kejutan Untuk Samuel
107
Kesedihan Violin
108
Sudah Saatnya Tahu
109
Kenyataan Yang Menyakitkan
110
Memperbaiki Semuanya
111
Pernikahan
112
Malam Terindah
113
TAMAT
114
BONUS ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!