Makan malam sudah tiba, Clara keluar dari kamarnya lalu turun menuju ruang makan. Disana sudah ada ayah dan ibunya yang sedang menunggunya. Clara segera menghampiri mereka.
"Malam pi, malam mi..." sapanya seraya mengecup pipi mereka.
"Malam sayang." sahut keduanya.
Clara duduk diantara mereka. "Ini pertama kalinya kita makan malam bersama setelah aku kembali dari Jepang."
"Maafkan kami karena selalu sibuk bekerja sayang." jawab Johannes.
"Mami juga merasa bersalah." sambung Velly.
"Tentu saja tidak apa apa, aku bukan anak kecil lagi." jawab Clara.
"Kami tahu, kau putri yang sangat pengertian. Bagaimana hari pertamamu kuliah?" tanya Johannes.
"Biasa saja pi."
"Jangan mengecewakan papi sayang, kampus itu milik sahabat papi. Papi bilang kau adalah anak papi yang cerdas."
"Papi terlalu berlebihan, jika aku membuat papi malu bagaimana?" tanya Clara.
"Papi sangat percaya padamu Clara."
"Sudah jangan bicara lagi, sebaiknya kita makan sekarang. Kita bisa membahasnya setelah selesai." kata Velly.
Mereka mengangguk dan mulai berdoa sebelum makan, itu kebiasaan mereka. Masakan bu Lani semuanya non MSG, walaupun ayah dan ibunya tak ada alergi, tapi mereka bersedia mengikuti Clara karena itu juga sangat bagus untuk kesehatan mereka.
Setelah menyelesaikan makan malam dengan tenang, mereka berkumpul di ruang keluarga. Canda gurau mereka lakukan, berkali kali Clara tertawa mendengar cerita Velly saat melakukan perjalanan bisnis. Ibunya menceritakan bagaimana asistennya yang mabuk udara sampai tak bisa bangun.
"Kasian sekali." ujar Clara.
"Jika mami tahu sejak awal, mami tak akan memaksanya naik pesawat. Ia terlalu menuruti perkataan mami."
"Mungkin ia ingin mencobanya, lalu saat pulang bagaimana?" tanya Johannes.
"Kami berpisah sayang, aku naik pesawat sedangkan Sera naik bus." jawab Velly.
"Ya Tuhan, perjalanan dari Surabaya ke Jakarta lama sekali. Bukankah ia bisa lebih mabuk." kata Clara.
"Entahlah, ia justru lebih memilih bus. Kemungkinan ia belum sampai." jawab Velly. "Sekarang mami akan bertanya padamu, kau mempunyai ide darimana untuk mengubah penampilanmu?" tanyanya.
"Dan papi hampir jantungan lagi tadi pagi saat melihat putri kita berdandan seperti itu." sahut Johannes.
Clara tertawa. "Cukup melelahkan saat kuliah di Jepang, semua pria mendekatiku dengan banyak alasan. Lalu mengungkapkan isi hati mereka. Dan berkali kali juga aku menyakiti mereka dengan penolakan. Akan lebih sulit saat di Indonesia, hampir semua pria disini sangat membenci penolakan. Aku tahu disini banyak wanita cantik, tapi mencegah lebih baik. Itulah mengapa aku mengubah penampilanku." jawab Clara. "Tapi kalian jangan khawatir, aku tak akan mempermalukan keluarga Loman saat ada pertemuan penting. Aku melakukannya hanya saat kuliah saja." sambungnya.
"Ini lebih baik, bagaimanapun aku sudah menjodohkannya dengan putra Darsa Kelt. Jika Clara tak menjalin hubungan dengan pria manapun, maka itu akan lebih mudah untuk menyatukan mereka." pikir Johannes.
"Mami pasti akan terkejut besok pagi, bahkan putri kita memakai bedak aneh pada wajahnya hingga berubah menjadi coklat." ujar Johannes.
Velly tertawa. "Aku benar benar tidak sabar melihatnya besok pagi."
"Aku pikir kau akan marah padaku." kata Johannes.
"Seharusnya aku memukul bokong putri kita sayang. Mengapa aku harus marah padamu?"
Clara tertawa lagi. "Kalian memang yang terbaik, tapi itu hanya bedak pi. Asal tidak kena air, bedak itu akan bertahan lama. Jadi sebisa mungkin aku harus menghindari sentuhan air."
Johannes dan Velly menggelengkan kepala mereka.
"Kau benar benar aneh sayang." ujar Velly.
"Aku sangat nyaman dengan penampilan itu mi, semua pria di kampus tak ingin mendekat. Paling dekat 5 meter, itupun dengan tatapan ngeri."
Semuanya tertawa mendengarnya.
"Tapi aku memiliki teman yang tak menatapku seperti itu. Violin, wanita tomboi itu bahkan mau makan siang bersamaku."
"Kau yakin Violin baik?" tanya Johannes.
Clara mengangguk. "Ia juga tak memiliki teman karena sikap tomboinya."
"Tetap berhati-hati sayang, apalagi soal makanan. Kau harus ekstra hati-hati di luaran. Mami tak ingin kau masuk rumah sakit karena alergi lagi." pesan Velly.
"Siap bu bos." jawab Clara.
"Mami mu benar Clara, berhati hatilah soal makanan. Papi sih lebih suka bu Lani yang menyiapkan bekal untukmu."
"Papi kira aku anak TK, sudah jelek, culun ditambah bawa bekal ke kampus. Ya Tuhan, mereka pasti mentertawakanku." jawab Clara seraya tertawa.
Velly menarik hidungnya. "Bahkan kau sudah menjadi bahan tertawaan di kampus Clara, itu karena ulahmu sendiri."
Clara menggaruk kepalanya yang tidak gatal seraya menyeringai. "Setidaknya kalian mendukungku, itu yang terpenting.
"Kau putri kesayangan kami, bagaimana kami tak akan mendukungmu sayang." jawab Johannes.
Clara tersenyum. "Kalian beristirahatlah, ini sudah larut. Mami juga kan baru pulang, pasti kalian saling merindukan satu sama lain." godanya.
"Kau anak nakal, kau juga harus beristirahat sayang." jawab Velly.
Clara mengangguk, ia bangun dari duduknya seraya mencium pipi ayah dan ibunya. "Selamat malam dan selamat beristirahat."
Keduanya mengangguk. "Selamat beristirahat sayang." jawab mereka.
Clara beranjak dari ruang keluarga menuju kamarnya di lantai 3, begitu juga dengan orang tuanya, mereka menuju kamar utama di lantai 2.
*****
Clara membersihkan dirinya, lalu kembali menghempaskan tubuhnya ke ranjangnya yang besar itu.
"Hah...saat di rumah aku bisa tenang, tapi besok aku harus menghadapi pria gila itu." gumamnya. "Jika papi tahu putra sahabatnya memiliki sikap seperti itu, pasti papi sangat terkejut. Selain kasar dan sok berkuasa, ia juga playboy kampus. Tampan sih tampan, tapi jika sudah suka mempermainkan wanita, iiiihhhh..." gumamnya lagi seraya mengedikkan tubuhnya karena ngeri.
Clara menatap langit langit kamarnya, tiba tiba ia terbangun. "Ya Tuhan, aku bodoh sekali. Bahkan aku tak meminta nomor ponsel Violin. Besok aku harus memintanya, aku ingin ia tahu apa yang dilakukan geng geng kampus itu padaku dan juga Sam, Sam siapa ya namanya aku sampai lupa. Sam...Sam..."
Clara terus memikirkan nama pria yang tidak ia kenal itu.
"Sam...Aha...Samuel...Aku sampai tak ingin mengingat namanya. Ciiihhh, kata wanita gengster itu pangeran Sam." ujarnya seraya pura pura mual.
"Masa bodoh, aku harus menghadapi pria itu. Aku tak ingin mengecewakan papi, aku harus bertahan disana bagaimanapun caranya, satu minggu bukanlah waktu yang lama untukku bertahan menjadi pembantunya, walaupun sebenarnya aku masih tak mengerti mengapa pria itu menghukumku. Aku mengabaikannya bukankah hal yang wajar karena aku tak mengenalnya. Dasar pria arogan gila, sebenarnya sangat mudah menyelesaikan masalah ini jika aku mengatakannya pada papi, tapi lagi lagi aku tak ingin membuat papi terlibat dalam masalah sepele seperti ini." gumamnya.
Clara merebahkan tubuhnya lagi, ia terus berbicara pada dirinya sendiri sampai akhirnya rasa kantuk pun melanda, matanya sudah sayup sayup dan lama kelamaan menutup dengan sendirinya. Ia pun bisa tertidur dengan lelap di ranjang nyamannya.
*****
Happy Reading All...😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Felisha Almaira
brti Clara bakal djodohin ma sam
2023-01-16
1
𝕸y💞Uʟғᴀ ིྀ༙࿐
dari awal kalian emang udah di jodohkan tinggal nunggu waktu aja buat kalian deket rasa jengkel jauh rasa kangen 😅
2022-08-06
0
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣❤ning🍀⃝⃟💙
kehangatan saat mkn malam bersama keluarga terlihat dr keluarga clara... ayah ibu yg sangat perhatian n sayang bgt sm putri tunggalnya... ternyata clara dh dijodohin sm si Samuel... gmna nanti kl smpe tau ya 🤭😅
2022-08-06
0