6. Yang berharga

17 Januari 2321, pukul 10.42 WIB.

**

Sebuah notifikasi tiba-tiba saja muncul dan membuat Nio kesal.

[Pemutaran kembali telah selesai. Silahkan lepaskan alat pemutar.].

Segera Nio melepas alat pemutar yang berbetuk seperti helm namun lebih keren. Perangkat ini merupakan benda khusus untuk memutar kembali ingatan yang ingin dilihat.

Pemutaran suatu peristiwa harus benar-benar diingat oleh seseorang yang ingin memutar kembali ingatannya. Setidaknya dengan itu seseorang dapat melihat bagian terpenting dari ingatannya yang akan diputar kembali.

Keakuratan alat ini sekitar 80% dan memiliki sebuah efek samping yaitu dapat mengalami kelelahan.

Alat ini belum diberi nama resmi karena masih dalam tahap penyempurnaan.

“Kenapa anda matikan?” tanya Nio dengan kesalnya.

Seseorang yang memakai jas putih yang banyak dipakai dokter di tempat ini memutar kursi kerjanya kearah Nio.

“Kupikir kau sudah ketiduran,” jawab Dina.

Dia adalah kepala Laboratorium dan Kesehatan Prajurit.

Namun berkat Dina yang tiba-tiba menghentikan pemutaran kembali Nio dapat tidak melihat ingatan buruknya.

Yaitu saat serangan mendadak prajurit dunia lain ke Kota Karanganyar yang membuat lebih banyak korban dari warga sipil. Dan Nio hampir terbunuh di peristiwa itu. Karena hal itu dia ingin lebih kuat untuk dapat melindungi kakaknya dan dirinya sendiri.

Ini masih jumlah perkiraan, sebanyak 2.000 warga Kota Karanganyar menjadi korban di penyerangan sekitar setahun yang lalu.

“Terimakasih sudah mengijinkan menggunakan alat itu lagi,” kata Nio sopan terhadap Dina.

“Ya, sama-sama. Tapi apa kamu merasakan efek sampingnya?” jawab dan tanya kembali Dina.

“Hanya sedikit pusing,” jawab Nio.

“Kalau merasakan lebih dari pusing lebih baik kamu istirahat dan tidak berlatih hari ini,” jelas Dina yang dijawab ringan Nio, “Tenang saja.”

Nio kemudian keluar dari ruangan yang memang dikhususkan untuk menguji perangkat tersebut.

**

Disini merupakan salah satu kota bawah tanah yang dimiliki Indonesia. Tempat ini berada di bawah tanah Kota Karanganyar. Di Provinsi Jawa Tengah terdapat 3 kota bawah tanah dan salah satunya ada di kota ini.

Penerangan di bawah tanah menggunakan ribuan lampu khusus yang juga berfungsi sebagai matahari buatan.

Setidaknya matahari buatan ini dapat membantu pertumbuhan sayuran yang ditanam di kota bawah tanah meski kualitas yang dihasilkan tidak sebagus dengan sayuran yang disinari matahari asli.

Di kota bawah tanah inilah tempat pusat kesehatan prajurit dan pengujian perangkat yang digunakan Nio berada.

Itu sebabnya Nio sekarang berada disini. Tentu saja bersama kakaknya.

Namun kota bawah tanah disini hanya dikhususkan bagi militer. Kebanyakan warga masih berada di permukaan dengan kondisi bermacam-macam. Kebanyakan mereka melakukan perlawanan terhadap pasukan dunia lain dengan persenjataan seadanya. Berharap saja semoga mereka mendapatkan keadaan yang baik.

Ada banyak bangunan untuk memproduksi persenjataan dan area khusus prajurit.

Area khusus prajurit meliputi area latihan dan asrama.

Tentu saja semua bangunan disini tingginya disesuaikan dengan tinggi kota bawah tanah ini yang sekitar 12 meter.

Tujuan dibangunnya kota bawah tanah yang tersebar di seluruh Indonesia adalah sebagai pertahanan terakhir masyarakat dan tempat memperkuat militer.

Saat ini TNI sedang mengembangkan beberapa jenis senjata terbaru. Salah satu diantaranya adalah robot tempur yang dapat dikemudikan untuk mengendalikannya. Dan senjata semacam pedang yang memiliki ketajaman lebih baik dari pedang baja biasa.

Bukannya hanya Indonesia yang sedang mengembangkan senjata ini. Setidaknya beberapa negara dengan militer kuat bekerja sama dengan Indonesia untuk mengembangkan robot tempur.

**

Tempat yang Nio tuju adalah pusat pengembangan senjata. Dia akan mengambil senjata andalannya saat berlatih.

Nio belum pernah diterjunkan ke medan perang karena pangkatnya saat ini. Dan juga Tentara Pelajar merupakan bagian dari pasukan cadangan, jadi mereka tidak bisa diterjunkan begitu saja tanpa adanya situasi paling darurat.

Jangan lupakan kalau masyarakat umum lebih suka menyebut Tentara Pelajar dengan ‘Prajurit SMA’.

Alasannya sudah jelas, kebanyakan mereka masih berada di usia pelajar SMA meski tidak sedikit yang berusia lebih dari 20 tahun.

Mari beralih ke Nio yang sedang mengetuk pintu sebuah ruangan dan berkata, “Permisi.”

Seseorang dari balik ruangan yang Nio ketuk pintunya menjawab, “Ya. Sebentar.”

Ruangan ini merupakan salah satu dari sekian ruangan pengembangan senjata.

“Apa pedangku sudah siap?” tanya Nio pada seorang lelaki bertubuh kekar. Panggil saja dia Paman John.

“Sudah, tunggu sebentar ya,” jawab John.

Nio menunggu di kursi tunggu yang disediakan didepan ruangan ini.Di balik ruangan ini ada banyak orang yang menguji beberapa pedang khusus.

Pembuatan pedang ini bukan tanpa alasan.

Sebenarnya hanya ada satu alasan mengapa TNI saat ini melakukan pengambangan senjata. Karena senapan tidak terlalu berguna.

Baju perang pasukan dunia lain lebih kuat dari sebelumnya. Peluru berbagai jenis hanya membuat baju zirah pasukan dunia lain penyok dan tidak lebih dari itu.

Setidaknya hanya dengan amunisi meriam dan mortir saja dapat menghancurkan pasukan dunia lain. Namun harga amunisi kedua senjata tersebut sangat mahal dan persediaan semakin menipis. Sehingga tidak selalu dapat digunakan di setiap pertempuran.

Karena itulah pasukan dunia ini setelah setahun kedatangan bangsa dunia lain lebih banyak menerima kekalahan.

Karena pasukan dunia lain yang semakin berkembang membuat dunia ini kerepotan dan mencari cara untuk mencari cara agar tak begitu bergantung dengan senjata berat.

“Ini pedangmu. Sekarang ini milikmu jadi jaga baik-baik!” perintah John yang dijawab tegas oleh Nio, “Siap.”

Nio kemudian berpindah tempat menuju area latihan.

**

“Kenapa kau lama sekali?” tanya Jo pada Nio yang sekarang berada di satu Regu dengan Nio.

“Sudahlah. Yang penting aku sudah disini,” jawab Nio tegas.

Nio diharuskan tegas karena menjadi Komandan Regu 2 dari Kompi 406 yang berada di kota bawah tanah Kota Karanganyar yang berfungsi sebagai Kompi Bantuan (Kiban). Meski begitu tidak ada penghalang antara atasan dan bawahan di seluruh Kesatuan.

“Apa jadwal latihan kita hari ini?” tanya Nio pada Jo.

“Berlatih pedang,” jawab Jo.

Nio dan Jo kemudian ikut berbaris dengan anggota kompi Regu 2 yang berjumlah 26 personel termasuk Nio dan Jo.

Untuk berlatih pedang tidak akan menggunakan pedang asli karena terlalu berharga. Sebagai gantinya mereka menggunakan balok kayu yang beratnya sama dengan pedang asli.

**

Saat latihan hampir selesai seseorang memanggil Nio, “Komandan Regu 2 diperintahkan untuk menghadap komandan pasukan.”

Seluruh anggota Regu 2 menghentikan latihan mereka. Namun bukan berarti latihan mereka telah selesai karena waktu masih siang jika dilihat dari luar kota bawah tanah.

Jatah latihan baik itu Tentara Pelajar dan Pasukan Utama sama. Dimulai dari pagi hari pukul 7 sampai pukul 10 pagi. Setelah itu istirahat satu jam dan dilanjutkan lagi hingga sore hari pukul 4.

“Ah, gawat,” gumam Nio.

Panggilan Komandan Kompi tadi membuat perasaan Nio tidak enak.

Dengan terpaksa Nio meninggalkan latihannya untuk sementara untuk memenuhi panggilan Komandan Kompi.

**

Di dalam ruangan Komandan Kompi 406 Tentara Pelajar.

Tidak hanya ada Nio disini, semua Komandan Regu Tentara Pelajar yang ada di kota bawah tanah disini berkumpul.

Semuanya ada 6 Komandan Regu termasuk Nio. Diantara Komandan Regu, Rio ada merupakan salah satunya. Di harus terpisah dengan Nio dan Jo walau rasanya berat.

Semua orang melihat kearah Nio yang membuka pintu tanpa mengetuknya lebih dulu karena mengira dia yang tiba pertama.

Namun sayangnya Nio datang paling terakhir.

“Semuanya sudah lengkap, silahkan duduk!” perintah Komandan Kompi 406 Tentara Pelajar yang merupakan seorang perempuan bernama Herlina.

Dia masih berusia 21 tahun, namun kemampuan tempurnya setara denga satu orang prajurit laki-laki dari Pasukan Utama.

Itu artinya dia yang terkuat diantara Tentara Pelajar lainnya.

Hal itu juga yang membuat Nio merasa malas untuk menghadiri pertemuan mendadak ini.

Karena dia sudah tahu apa yang akan terjadi setelah pertemuan ini berakhir.

“Baiklah, sebelumnya mohon maaf jika pertemuan ini mendadak. Karena sebentar lagi Tentara Pelajar akan sangat diperlukan,” ucap Herlina dengan suara tegas khasnya.

Alis Nio menurun karena perkataan Herlina barusan. Karena itu artinya Nio dan pasukannya akan segera berhadapan dengan pasukan dunia lain setelah beberapa bulan hanya melakukan latihan.

“Saya tahu jika kita belum ‘matang’. Namun pasukan dunia lain sedang sangat mengancam,” lanjut Herlina sambil menghidupkan layar LCD yang menunjukkan rekaman adanya sebuah perkemahan pasukan yang cukup besar di Kota Karanganyar.

Mereka bersiap melakukan penaklukan lagi. Karena hal itu pasukan ‘mentah’ ini diperlukan.

“Apa kita tidak memiliki waktu lagi?” tanya Komandan Regu 1.

“Waktu kita hanya tinggal 6 bulan lagi. Dalam waktu itu Pasukan Utama akan berusaha bertahan menghadapi musuh,” jelas Herlina.

Nio masih memikirkan pendapatnya sambil menyeruput kopi hitam yang tersaji didepannya.

“Berlatih lebih keras juga tidak terlalu efektif,” ucap Nio.

Semua orang memperhatikan Nio karena pendapatnya itu.

Nio memang cukup jarang berpendapat di pertemuan semacam ini.

“Apa maksudmu, apa kau memiliki usulan tentang ‘pematangan’ pasukan ini?” tanya Herlina dengan tatapan serius.

“Kenapa tidak mencoba perangkat itu saja?” balas Nio.

Semua di pertemuan ini tahu perangkat yang dimaksud Nio karena dia juga memakai alat itu hari ini.

Namun mereka memiliki masalah lain.

“Memangnya Pusat Penelitian punya berapa banyak perangkat itu?” tanya Rio.

“Setahuku sekitar 25 unit dan sedang dalam tahap penyempurnaan,” kata Nio.

“Itu artinya setiap Kompi setiap hari bergantian berlatih menggunakan alat itu?” tanya Komandan Regu 5.

“Benar,” balas Nio.

Setiap orang di pertemuan ini diam sejenak untuk mempertimbangkan usulan Nio yang cukup bisa diterima tersebut.

**

Pertemuan sudah selesai dengan hasil akhir usulan Nio akan dipertimbangkan dan masing-masing Komandan Regu mendapatkan kabar besok.

Nio merasa kesal, namun bukan karena usulannya yang belum diterima sepenuhnya.

“Nio, ayo kita latih tanding?!” tantang Herlina terhadap Nio.

Bagi Komandan Regu lain hal itu sudah sering terjadi setelah Kesatuan ini terbentuk dan mereka pertama kali bertemu.

“Nggak, aku mau pulang,” jawab Nio santai.

Namun saat Nio hendak melangkah menjauh dari ‘bahayanya’ Herlina berkata, “Ayolah, nanti malam akan ku kirimkan sekardus mi instan untukmu.”

Kata itu sangat efektif untuk membuat Nio tidak bisa menolak ajakan Herlina untuk latih tanding.

Karena menurut Nio sekardus mi instan lebih berharga dari uang 100.000 rupiah.

Terpopuler

Comments

anying ada paman John

2022-01-02

0

jho

jho

next

2021-04-07

3

🐟Ikan 🐓Ayam

🐟Ikan 🐓Ayam

Ni novel kan alurnya kan di indo,
pertanyaannya:

knp kg pake ilmu andalan org indo..??? contohnya santet, guna-guna, atau pake demit.


klo di dunia kan harusnya ada Nuklir sama bom atom. tinggal luncurin aja nuklir balistik antar benua, masuk ke dalam portal.

udh selesai

2021-03-21

14

lihat semua
Episodes
1 1. Tahun ajaran baru 1
2 2. Tahun ajaran baru 2
3 3. Penjajahan (hari pertama)
4 4. Penjajahan (hari selanjutnya)
5 5. Suara gemuruh
6 6. Yang berharga
7 7. Harus jujur
8 8. Yang diinginkan
9 9. Kemenangan pertama
10 10. Mencari
11 11. Penyambutan dan pertemuan kembali
12 12. Pasukan itu
13 13. Alarm peringatan
14 14. Pertempuran di tengah kota 1
15 15. Pertempuran di tengah kota 2
16 16. Pertempuran di tengah kota 3
17 17. Daging naga
18 18. Daftar nama 1
19 19. Daftar nama 2
20 20. Aneh?
21 21. Pelatihan yang berat, dimulai !
22 22. 2 meter
23 23. Matematika
24 24. Tes kedua
25 25. Kuntilanak: mimpi basah
26 26. Kuntilanak: bertemu lagi
27 27. Kuntilanak: mi instan
28 28. Kuntilanak: ilmu fantasi.
29 29. Monyet lepas
30 30. Menangkap monyet lepas
31 31. Menangkap monyet lepas 2
32 32. Menangkap monyet lepas, sukses...!
33 33. Terlihat sangat kegirangan
34 34. Mendadak terkenal
35 35. Mi instan yang hancur
36 36. Es buah dan kelabang
37 37. Pelatihan yang hampir berakhir
38 38. Lulus...!!!
39 39. Penghargaan dan kenaikan pangkat
40 40. Pertemuan 6 pemimpin
41 41. Ratu Sigiz ingin bertemu
42 42. Ratu Sigiz akan pergi ke dunia lain
43 43. Persiapan operasi
44 44. Pelaksanaan misi
45 45. Serangan untuk menyelamatkan kehormatan
46 46. Hari terakhir misi dan rasa kesal Ivy
47 47. Berita buruk
48 48. Senjata baru
49 49. Mantan
50 50. Keberangkatan 2 pasukan
51 51. Suara jangkrik setelah pertempuran
52 52. Kapal perang terkuat
53 53. Pertemuan
54 54. Pertempuran laut
55 55. Pembersihan telah selesai
56 56. Nasi rendang dan hubungan baik
57 57. Sebuah rencana
58 58. Dia kakak 'ku
59 59. Persiapan parade kemenangan
60 60. Gerbang yang terbuka sempurna
61 61. Perang yang sebenarnya baru saja dimulai
62 62. Hadiah ulangtahun
63 63. Chapter spesial: Pemilik TNI
64 64. Chapter spesial: Hanya kebanggaan(selesai)
65 65. Wanita milik Nio
66 66. Menuju dunia lain 1: pernyataan perang
67 67. Menuju dunia lain 2: perasaan sang kakak
68 68. Menuju dunia lain 3: salam pembuka TNI untuk dunia lain
69 69. Terpesona untuk sesaat
70 70. Melawan bandit
71 71. Sisi baik pasukan brutal
72 72. Melawan penyihir 1
73 73. Melawan penyihir 2: menerima tantangan perang
74 74. Meminta ijin
75 75. Kekuatan kuli
76 76. Kesempatan yang didapatkan Sigiz
77 77. Curhat
78 78. Melawan si Pedang Gila
79 79. Pertempuran kecil yang mudah 1
80 80. Pertempuran kecil yang mudah 2
81 81. Pertempuran kecil yang mudah 3
82 82. Pertempuran kecil yang mudah 4
83 83. Pertarungan dua komandan
84 84. Mengunjungi Kerajaan Arevelk 1
85 85. Mengunjungi Kerajaan Arevelk 2
86 86. Mengunjungi Kerajaan Arevelk 3: bertarung melawan raja naga api
87 87. Chapter spesial: kata-kata dari penulis
88 88. Ukuran terbesar adalah milik Nio
89 89. Perjanjian perdamaian dengan bangsa Arevelk
90 90. Rencana kotor
91 91. Aliansi Hrabro dan Luan
92 92. Budet farsh1
93 93. Budet farsh2
94 94. Budet farsh3
95 95. Budet farsh4
96 96. Misi tanpa ampun
97 97. Anak yang menarik
98 98. Luka baru
99 99. Tugas baru
100 100. Perang dunia 1
101 101. Serangan malam
102 102. Nasib kelanjutan perang
103 103. Pulang 1
104 104. Pulang 2
105 105. Hari terakhir di 'dunia lain'
106 106. Meresahkan
107 107. Masih bisa lebih besar lagi
108 108. Potongan tangan
109 109. Adik masa depan
110 110. Bukan orang abadi
111 111. Masa lalu sang Gembel
112 112. Chapter spesial: Kedamaian
113 113. Ternyata cuma kertas
114 114. Buronan sudah ditemukan
115 115. Terbentuknya aliansi
116 116. Chapter spesial: pengumuman arc selanjutnya
117 117. Keseharian prajurit remaja di sini
118 118. Kembang api, patah hati, dan rencana licik
119 119. Kebetulan macam apa ini...!?
120 120. Barang bukti
121 121. Bendera kematian
122 122. Omong kosong
123 123. Saudara
124 124. Pelarian 1
125 125. Pelarian 2: mata kanan
126 126. Pelarian 3: itulah perang
127 127. Pelarian 4: mimpi buruk
128 128. Keagungan raja naga angin
129 129. Mereka, para pahlawan telah tiba
130 130. Senjata pemusnah massal itu disebut dengan pahlawan
131 131. Perintah penarikan, Gerbang telah menghilang...!
132 132. Harapan 1
133 133. Harapan 2: malam pertemuan
134 134. Harapan 3: bantuan tak terduga
135 135. Kehormatan yang harus mereka buktikan
136 136. Mungkin dia pakai pelet
137 137. Bisakah kamu bertarung selama 24 jam?
138 138. Pasukan tawanan perang
139 139. Singkong rebus, apakah bantuan akan datang?
140 140. Serangan besar-besaran !
141 141. Ayo traktir mereka sebotol vodka !
142 142. Gunakan nyawa sebagai bayarannya
143 143. Mata dibayar mata
144 144. Chapter spesial: rahasia
145 145. Bebas dari tanggung jawab
146 146. Apa ini lelucon?
147 Tidak ada pengganti untuk kemenangan
148 Maju kena mundur kena
149 Mengambil kesempatan
150 Maafkan aku, rudal ku
151 Memilih jalur netral
152 Lahirnya Persekutuan
153 Kukira hanya aku saja
154 Ranjau yang jauh lebih berbahaya
155 Panci sudah berlubang
156 Sayap indah malaikat kematian
157 Akhir pembantaian gadis cantik itu
158 Persiapan keberangkatan Pasukan Perdamaian
159 Wahyu yang mengguncang bumi
160 Tim Ke-12 Korps Pengintaian dan Pertempuran
161 Membandingkan kualitas kuli
162 Tugas pertama di garis depan
163 Hanya masalah kecil
164 Balas semua perbuatan mereka terhadapmu!
165 Lagipula rasanya memang ‘menantang’
166 Si Pelahap Jiwa
167 Apa nama itu kurang layak?
168 Taktik yang biasa
169 Hujan pedang
170 Tetap saja terpesona
171 Simfoni pembunuh bujangan
172 Beristirahat dengan tenang
173 Patah hati seorang prajurit
174 Seseorang yang akan menjadi hadiahnya
175 Aku jadi kasihan sama kancingnya
176 Mengocehlah sesukamu
177 Presiden pergi ke dunia lain
178 Tamu utama
179 Musuh memiliki senapan?
180 Nama rudalnya
181 Satu-satunya cara untuk menang melawan Nio
182 Keputusasaan Pahlawan Amarah
183 Sensasi nyaman dan belum puas
184 Chapter spesial: enak-enak
185 Apa kamu menginginkan diriku?
186 Es serut
187 Misi penyusupan dan pengintaian
188 Ketidaktahuan
189 Bantuan dari musuh
190 Kabut goblin 1
191 Kabut goblin 2: bukan dukun
192 Alam para Dewa
193 Orang yang diramalkan
194 Apa boleh buat
195 Penjemputan 1
196 Penjemputan 2
197 Tatanan dunia
198 Mustahil
199 Rokok keduanya
200 Kembali
201 Agen ganda
202 Serangan artileri
203 Sasaran tembak
204 Cerita detail
205 Prediksi, rencana, dan tindakan
206 Tidak lebih dari tontonan
207 Chapter spesial: selingan
208 Apa dia sudah menambah cewek lagi di sana?
209 Melepas rindu
210 Letnan bodoh
211 Mirip gembel
212 Panjang banget
213 Dasar merepotkan
214 Babi hijau dan anti-Persekutuan
215 Merana
216 Mengeluarkan seluruh kekuatan dan potensi
217 Pertempuran di bukit
218 Jenderal Tamu
219 Romantisme
220 Menikah
221 Pernikahan 2
222 Prajurit Langit
223 Taktik 'makan'
224 Kehilangan momentum
225 Pahlawan Harapan yang dijanjikan
226 Dia pasti akan memutuskanku
227 Putus dan terpanggang
228 Mimpi sebuah negara
229 Berbagai macam luka
230 Ambil alih lagi
231 Kesetiaan sialan
232 Tawuran, namun jauh lebih sadis
233 Tawuran, namun jauh lebih sadis 2
234 Ketinggalan!
235 Target 1
236 Target 2
237 Target 3: Senyum yang dipenuhi air mata
238 Target 4: tawaran
239 Ini perpisahan, sahabatku
240 Bendera yang bisa dibeli di pinggir jalan membuat prajurit gentar
241 Dewa Surga
242 Perjuangan tanpa hasil (?)
243 Pertempuran bayangan
244 Ulat ajaib
245 Menebak isi kepala Presiden
246 Ketenangan yang buruk
247 Penyerangan pertama 1
248 Penyerangan pertama 2
249 Penyerangan pertama 3
250 Bertempur sambil mentaati peraturan
251 Hidangan yang indah
252 Prajurit istimewa
253 Pekerjaan ekstra
254 Informasi palsu
255 Sanksi disiplin dan kambing hitam
256 Bisnis dan sumber kekecewaan
257 Cari yang baru
258 Perang batin: peluru hidup
259 Perang batin: suara yang familiar
260 Perang batin: berubah
261 Chapter selingan: tamat
262 Perang batin: kepastian
263 Perang batin: Obat Kuat
264 Perang batin: Dendam yang tumbuh
265 Perang batin: uji iman
266 Perang batin: mengalahkan semuanya
267 Perang batin: pembicaraan dengan Presiden
268 Perang batin: waktu liburan tambahan
269 Perang batin: ditusuk dari belakang
270 Perang batin: malam yang panas
271 Perang batin: diskon
272 Perang batin: trik sulap
273 Perang batin: mengobrol dengan dokter 1
274 Perang batin: Kecurigaan
275 Perang batin: memburu
276 Selamat menempuh kehidupan baru
277 Kita masih di neraka
Episodes

Updated 277 Episodes

1
1. Tahun ajaran baru 1
2
2. Tahun ajaran baru 2
3
3. Penjajahan (hari pertama)
4
4. Penjajahan (hari selanjutnya)
5
5. Suara gemuruh
6
6. Yang berharga
7
7. Harus jujur
8
8. Yang diinginkan
9
9. Kemenangan pertama
10
10. Mencari
11
11. Penyambutan dan pertemuan kembali
12
12. Pasukan itu
13
13. Alarm peringatan
14
14. Pertempuran di tengah kota 1
15
15. Pertempuran di tengah kota 2
16
16. Pertempuran di tengah kota 3
17
17. Daging naga
18
18. Daftar nama 1
19
19. Daftar nama 2
20
20. Aneh?
21
21. Pelatihan yang berat, dimulai !
22
22. 2 meter
23
23. Matematika
24
24. Tes kedua
25
25. Kuntilanak: mimpi basah
26
26. Kuntilanak: bertemu lagi
27
27. Kuntilanak: mi instan
28
28. Kuntilanak: ilmu fantasi.
29
29. Monyet lepas
30
30. Menangkap monyet lepas
31
31. Menangkap monyet lepas 2
32
32. Menangkap monyet lepas, sukses...!
33
33. Terlihat sangat kegirangan
34
34. Mendadak terkenal
35
35. Mi instan yang hancur
36
36. Es buah dan kelabang
37
37. Pelatihan yang hampir berakhir
38
38. Lulus...!!!
39
39. Penghargaan dan kenaikan pangkat
40
40. Pertemuan 6 pemimpin
41
41. Ratu Sigiz ingin bertemu
42
42. Ratu Sigiz akan pergi ke dunia lain
43
43. Persiapan operasi
44
44. Pelaksanaan misi
45
45. Serangan untuk menyelamatkan kehormatan
46
46. Hari terakhir misi dan rasa kesal Ivy
47
47. Berita buruk
48
48. Senjata baru
49
49. Mantan
50
50. Keberangkatan 2 pasukan
51
51. Suara jangkrik setelah pertempuran
52
52. Kapal perang terkuat
53
53. Pertemuan
54
54. Pertempuran laut
55
55. Pembersihan telah selesai
56
56. Nasi rendang dan hubungan baik
57
57. Sebuah rencana
58
58. Dia kakak 'ku
59
59. Persiapan parade kemenangan
60
60. Gerbang yang terbuka sempurna
61
61. Perang yang sebenarnya baru saja dimulai
62
62. Hadiah ulangtahun
63
63. Chapter spesial: Pemilik TNI
64
64. Chapter spesial: Hanya kebanggaan(selesai)
65
65. Wanita milik Nio
66
66. Menuju dunia lain 1: pernyataan perang
67
67. Menuju dunia lain 2: perasaan sang kakak
68
68. Menuju dunia lain 3: salam pembuka TNI untuk dunia lain
69
69. Terpesona untuk sesaat
70
70. Melawan bandit
71
71. Sisi baik pasukan brutal
72
72. Melawan penyihir 1
73
73. Melawan penyihir 2: menerima tantangan perang
74
74. Meminta ijin
75
75. Kekuatan kuli
76
76. Kesempatan yang didapatkan Sigiz
77
77. Curhat
78
78. Melawan si Pedang Gila
79
79. Pertempuran kecil yang mudah 1
80
80. Pertempuran kecil yang mudah 2
81
81. Pertempuran kecil yang mudah 3
82
82. Pertempuran kecil yang mudah 4
83
83. Pertarungan dua komandan
84
84. Mengunjungi Kerajaan Arevelk 1
85
85. Mengunjungi Kerajaan Arevelk 2
86
86. Mengunjungi Kerajaan Arevelk 3: bertarung melawan raja naga api
87
87. Chapter spesial: kata-kata dari penulis
88
88. Ukuran terbesar adalah milik Nio
89
89. Perjanjian perdamaian dengan bangsa Arevelk
90
90. Rencana kotor
91
91. Aliansi Hrabro dan Luan
92
92. Budet farsh1
93
93. Budet farsh2
94
94. Budet farsh3
95
95. Budet farsh4
96
96. Misi tanpa ampun
97
97. Anak yang menarik
98
98. Luka baru
99
99. Tugas baru
100
100. Perang dunia 1
101
101. Serangan malam
102
102. Nasib kelanjutan perang
103
103. Pulang 1
104
104. Pulang 2
105
105. Hari terakhir di 'dunia lain'
106
106. Meresahkan
107
107. Masih bisa lebih besar lagi
108
108. Potongan tangan
109
109. Adik masa depan
110
110. Bukan orang abadi
111
111. Masa lalu sang Gembel
112
112. Chapter spesial: Kedamaian
113
113. Ternyata cuma kertas
114
114. Buronan sudah ditemukan
115
115. Terbentuknya aliansi
116
116. Chapter spesial: pengumuman arc selanjutnya
117
117. Keseharian prajurit remaja di sini
118
118. Kembang api, patah hati, dan rencana licik
119
119. Kebetulan macam apa ini...!?
120
120. Barang bukti
121
121. Bendera kematian
122
122. Omong kosong
123
123. Saudara
124
124. Pelarian 1
125
125. Pelarian 2: mata kanan
126
126. Pelarian 3: itulah perang
127
127. Pelarian 4: mimpi buruk
128
128. Keagungan raja naga angin
129
129. Mereka, para pahlawan telah tiba
130
130. Senjata pemusnah massal itu disebut dengan pahlawan
131
131. Perintah penarikan, Gerbang telah menghilang...!
132
132. Harapan 1
133
133. Harapan 2: malam pertemuan
134
134. Harapan 3: bantuan tak terduga
135
135. Kehormatan yang harus mereka buktikan
136
136. Mungkin dia pakai pelet
137
137. Bisakah kamu bertarung selama 24 jam?
138
138. Pasukan tawanan perang
139
139. Singkong rebus, apakah bantuan akan datang?
140
140. Serangan besar-besaran !
141
141. Ayo traktir mereka sebotol vodka !
142
142. Gunakan nyawa sebagai bayarannya
143
143. Mata dibayar mata
144
144. Chapter spesial: rahasia
145
145. Bebas dari tanggung jawab
146
146. Apa ini lelucon?
147
Tidak ada pengganti untuk kemenangan
148
Maju kena mundur kena
149
Mengambil kesempatan
150
Maafkan aku, rudal ku
151
Memilih jalur netral
152
Lahirnya Persekutuan
153
Kukira hanya aku saja
154
Ranjau yang jauh lebih berbahaya
155
Panci sudah berlubang
156
Sayap indah malaikat kematian
157
Akhir pembantaian gadis cantik itu
158
Persiapan keberangkatan Pasukan Perdamaian
159
Wahyu yang mengguncang bumi
160
Tim Ke-12 Korps Pengintaian dan Pertempuran
161
Membandingkan kualitas kuli
162
Tugas pertama di garis depan
163
Hanya masalah kecil
164
Balas semua perbuatan mereka terhadapmu!
165
Lagipula rasanya memang ‘menantang’
166
Si Pelahap Jiwa
167
Apa nama itu kurang layak?
168
Taktik yang biasa
169
Hujan pedang
170
Tetap saja terpesona
171
Simfoni pembunuh bujangan
172
Beristirahat dengan tenang
173
Patah hati seorang prajurit
174
Seseorang yang akan menjadi hadiahnya
175
Aku jadi kasihan sama kancingnya
176
Mengocehlah sesukamu
177
Presiden pergi ke dunia lain
178
Tamu utama
179
Musuh memiliki senapan?
180
Nama rudalnya
181
Satu-satunya cara untuk menang melawan Nio
182
Keputusasaan Pahlawan Amarah
183
Sensasi nyaman dan belum puas
184
Chapter spesial: enak-enak
185
Apa kamu menginginkan diriku?
186
Es serut
187
Misi penyusupan dan pengintaian
188
Ketidaktahuan
189
Bantuan dari musuh
190
Kabut goblin 1
191
Kabut goblin 2: bukan dukun
192
Alam para Dewa
193
Orang yang diramalkan
194
Apa boleh buat
195
Penjemputan 1
196
Penjemputan 2
197
Tatanan dunia
198
Mustahil
199
Rokok keduanya
200
Kembali
201
Agen ganda
202
Serangan artileri
203
Sasaran tembak
204
Cerita detail
205
Prediksi, rencana, dan tindakan
206
Tidak lebih dari tontonan
207
Chapter spesial: selingan
208
Apa dia sudah menambah cewek lagi di sana?
209
Melepas rindu
210
Letnan bodoh
211
Mirip gembel
212
Panjang banget
213
Dasar merepotkan
214
Babi hijau dan anti-Persekutuan
215
Merana
216
Mengeluarkan seluruh kekuatan dan potensi
217
Pertempuran di bukit
218
Jenderal Tamu
219
Romantisme
220
Menikah
221
Pernikahan 2
222
Prajurit Langit
223
Taktik 'makan'
224
Kehilangan momentum
225
Pahlawan Harapan yang dijanjikan
226
Dia pasti akan memutuskanku
227
Putus dan terpanggang
228
Mimpi sebuah negara
229
Berbagai macam luka
230
Ambil alih lagi
231
Kesetiaan sialan
232
Tawuran, namun jauh lebih sadis
233
Tawuran, namun jauh lebih sadis 2
234
Ketinggalan!
235
Target 1
236
Target 2
237
Target 3: Senyum yang dipenuhi air mata
238
Target 4: tawaran
239
Ini perpisahan, sahabatku
240
Bendera yang bisa dibeli di pinggir jalan membuat prajurit gentar
241
Dewa Surga
242
Perjuangan tanpa hasil (?)
243
Pertempuran bayangan
244
Ulat ajaib
245
Menebak isi kepala Presiden
246
Ketenangan yang buruk
247
Penyerangan pertama 1
248
Penyerangan pertama 2
249
Penyerangan pertama 3
250
Bertempur sambil mentaati peraturan
251
Hidangan yang indah
252
Prajurit istimewa
253
Pekerjaan ekstra
254
Informasi palsu
255
Sanksi disiplin dan kambing hitam
256
Bisnis dan sumber kekecewaan
257
Cari yang baru
258
Perang batin: peluru hidup
259
Perang batin: suara yang familiar
260
Perang batin: berubah
261
Chapter selingan: tamat
262
Perang batin: kepastian
263
Perang batin: Obat Kuat
264
Perang batin: Dendam yang tumbuh
265
Perang batin: uji iman
266
Perang batin: mengalahkan semuanya
267
Perang batin: pembicaraan dengan Presiden
268
Perang batin: waktu liburan tambahan
269
Perang batin: ditusuk dari belakang
270
Perang batin: malam yang panas
271
Perang batin: diskon
272
Perang batin: trik sulap
273
Perang batin: mengobrol dengan dokter 1
274
Perang batin: Kecurigaan
275
Perang batin: memburu
276
Selamat menempuh kehidupan baru
277
Kita masih di neraka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!