Chapter 5

Cahaya pagi menembus jendela kamar nona kelima keluarga Fu. dengan enggan, dia membuka matanya dan merenggangkan tubuhnya. dia dengan malas pergi ke kamar mandi untuk melakukan ritual paginya.

Setelah selesai, dia menggunakan pakaian laki-laki dan pergi keluar kediaman Fu.

Fu Sha Sha meringis mendengar suara teriakan para penjual. matanya tidak sengaja melirik ke sebuah tempat makan yang lumayan ramai. dia berjalan ke arah tempat itu dan masuk kemudian duduk di kursi kosong.

"pelayan!"

"anda mau pesan apa tuan? "

"pesan makanan yang paling mahal"

"baik tuan, silahkan ditunggu"

Fu Sha Sha menoleh ke arah luar tempat makan yang ramai. dia hanya tidak terbiasa dengan suara teriakan yang nyaring hingga telinganya sakit.

"selamat menikmati tuan"

Fu Sha Sha menolehkan kepalanya dan melihat pesanannya sudah jadi. dengan ragu, dia memakan itu dan seketika matanya berbinar. makanan ini sangat enak! Dengan lahap, dia memakan makanan itu sambil memuji rasanya dalam hati. tapi tiba-tiba dia teringat masakan Ama yang sudah menjadi makanan terenak baginya.

Diam - diam tertawa miris karena sudah tidak bisa menikmati masakan Ama.

***

"AW, ITU SAKIT"

Fu Jia Lin memekik sakit saat Fu Li Guan tidak sengaja menekan luka yang ada di punggungnya. Fu Li Guan, Fu Hau Jian, dan Fu Di Fua meringis melihat luka cambukan yang ada di punggung kakak pertama mereka.

"kenapa ayah tega sekali dengan kakak? Padahal kakak tidak meracuni ibu"

"entah darimana asal racun sialan itu"

Kemudian mereka terdiam. sesekali Fu Jia Lin meringis kesakitan karena Fu Li Guan mengobati luka cambukan nya. wajahnya sedari tadi cemberut karena luka - luka itu membuat punggungnya jadi sakit jika terkena sesuatu. sedangkan ketiga adiknya menghela napas mereka dengan pelan.

"bukankah harusnya anak tidak berguna itu yang keracunan? Mengapa malah ibu yang terkena racun? "

"bagaimana ini? Ibu sudah meninggal. tidak ada lagi yang dapat membantu kita"

"tenang Fua meimei. masih ada kakek dan nenek"

"Guan jiejie benar. masih ada kakek dan nenek"

"sudah selesai, Jia jiejie"

"terima kasih Guan meimei"

Fu Li Guan merespon dengan menganggukkan kepalanya. Fu Hau Jian membantu kakak pertamanya untuk berbaring di ranjang. Fu Jia Lin menggigit bibir bawahnya menahan sakit.

"Lin jiejie, jangan banyak bergerak"

Fu Jia Lin menganggukkan kepalanya. dia masih menahan rasa sakit yang menjalar di punggungnya. dengan dendam yang mendalam, dia berkata dengan mata berapi - api.

"Guan meimei, Jian meimei, Fua meimei, pastikan kalian membalaskan dendamku kepada anak tidak berguna itu"

"ha? "

"aku yakin kalau anak itu yang membuat ibu keracunan"

"tapi bagaimana bisa? "

"dia anak yang tidak berguna, pasti dia tidak memiliki pengetahuan tentang racun"

"pasti ada seseorang yang mendukungnya dari belakang"

"baik, kita akan menemukannya! "

Fu Jia Lin, Fu Li Guan, Fu Hau Jian, dan Fu Di Fua saling memandang dan tersenyum sinis.

***

Fu Sha Sha mengusap telinganya yang gatal. dalam hati menyimpulkan bahwa ada seseorang yang sedang membicarakan dirinya. dia kemudian mengendikkan kedua bahunya dan kembali melakukan kegiatannya, yaitu membaca buku sejarah.

Dia membaca dengan malas hingga tiba di sejarah klan demon. dengan semangat, dia membaca itu dan tersenyum angkuh.

"hoho, aku memang sangat luar biasa"

Dia kemudian membaca itu dengan senyum angkuh yang masih terukir di wajahnya. tapi tiba-tiba senyum itu menghilang diganti dengan ekspresi datar dan dingin.

"apa - apaan ini? Di Fu Lin dan Di Yhu Tang juga membantu kaisar demon membasmi musuh? Hah, sangat lucu"

Dia merobek bagian itu dan membakarnya menggunakan sihir. dia menatap abu itu dengan tatapan datar, setelah itu dia mengeluarkan sihirnya dan abu itu terbang entah kemana.

Dia kembali membaca buku itu dan mendengus menahan marah. dia kemudian kembali merobek bagian buku itu dan membakarnya, kemudian menerbangkannya entah kemana.

"siapa yang menulis buku ini? Dia seperti orang yang tau segalanya tentang klan demon"

"apa lagi ini?! Kaisar demon meninggal karena bunuh diri?! Hah, sangat lucu"

"apakah orang yang menulis buku ini merupakan anak buah Di Fu Lin dan Di Yhu Tang? "

"ck, jika itu benar aku akan membunuhnya hingga hanya tersisa abu"

"Di Fu Lin, Di Yhu Tang, tunggu pembalasanku"

**Bersambung

Jangan lupa pencet tombol like dan vote!

Jangan lupa komen juga**!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!