Dari kejauhan ada seseorang yang sedari tadi memperhatikan mereka, siapa lagi kalau bukan Zifa, setelah Zela dan Xelo pergi, Dia berjalan ke arah mereka.
Ada apa antara Zela dan Xelo..?? akhh ini kesempatan buat Gue.. Batin Zifa senang.
" Hai.. Ray....Dim..." Sapa Zifa.
" Hai Zif..." sapa Brayen dan Xelo.
" Kita nggak disapa Kak?? " Tanya Vani polos.
" Kalian ngapain disini..?? Zela mana..?? bukannya menjawab pertnyaan Vani Zifa malah sok perhatian nyariin Zela.
" Tumben Kak Zifa nanyain Zela..?? " sambung Vani, sebelum Vani melanjutkan bicara Dia segera disiku oleh Seli.
" Mending Loe diem dulu deh kalau nggak mau kena semprot.." Bisik Seli ke Vani.
" Kenapa?? " 5anya Vani bengong.
" Loe nggak liat muka kak Zifa..?? " Bisik Seli.
Vani yang baru menyadari kalau Zifa tak menyukai pertanyaannya tadi langsung diam dan tertunduk, bukan takut sama Zifa tapi Dia lebih menghormati terlebih Zifa adalah Kakak sahabatnya.
" Kita kesana dulu ya Kak.. kayaknya acaranya juga sudah mau dimulai.." Pamit Seli menggandeng tangan Vani dan berlalu pergi.
Kesempatan nihh buat Gue deketin Brayen.. Gue bakal tunjukin rekaman tadi malam.
batin Zifa senang.
" Oow... Ya Dim.. Gue boleh ngomong berdua aja nggak sama Brayen.." Pinta Zifa.
" Oke.." Singkat Dimas.
" Gue kesana dulu ya.. Nanti Loe nyusul.." Sambung Dimas berlalu, yang di anggukan oleh Brayen. Setelah kini benar benar hanya berdua Zifa segera melancarkan aksinya.
" Ray.. Gue mau nunjukin sesuatu.." Ucap Zifa mengambil HP ditasnya.
" Apaan..?? " Tanya Brayen cuek.
" Tapi sebelumnya Gue minta maaf ya kalau Loe nantinya kecewa atau gimana, Gue nggak ada maksut buat Loe sakit hati.. Gue cuma mau Loe bahagia sama orang yang juga sayang sama Loe.." Jelas Zifa.
" Oke.." Jawab Brayen.
Zifap segera menyerahkan Ponselnya ketangan Brayen, Dia ingin Brayen mendengar rekaman Zela yang mengatakan tidak mencintai Brayen.
Setelah mendengar isi rekaman dari ponsel Zifa tampak muka Brayen yang menahan amarah.
Kayaknya Brayen marah banget.. Pasti Dia bakal ngebatalin nikah sama Zela, dan tentunya Gue dong yang Dia pilih. batin Zifa senang.
Sementara Brayen, Dia memang marah dengan Zela, tapi entah kenapa Dia ingin Zela mencintainya, dan Dia akan membuat Zela mencintainya.
Shit.... tuh cewek bisa ya nggak suka sama Gue..dasaar cewek aneh..liat aja gue bakal bikin Loe cinta mati sama Gue. Batin Brayen yang sudah menahan amarah.
" Thanks ya Zif.. " Ucap Brayen tersenyum.
Seketika membut Zifa menyalah artikan senyuman Brayen.. Dia berfikir kalau kini Brayen akan lebih bersimpati kepadanya.
" Ya udah Gue kesana dulu ya..?? pamit Brayen.
" Oke..hati hati ya Ray.." Dengan senyum manisnya.
Ditaman, Zela dan juga Xelo sedang asik memakan bakso yang tadi dipesan Xelo dikantin sekolh Zela.. Tapi Dia menyuruh untuk dibawakan ketaman, ya.. meskipun sebenarnya dilarang makan ditaman tapi Xelo memang bandel, toh.. yang punya kampus sama sekolah juga keluarga sahabatnya pikir Dia.
" Enak banget ya Zel..?? Tanya Xelo sambil menyuapkan bakso ke arah mulutnya.
" Iya..Kak.. Kita tuh suka banget bakso dikantin sekolah.." Jawab Zela.
" Selain bakso apa lagi makanan yang Loe suka...?? Tanya Xelo.
" Banyak sih Kak.. Gue termasuk orang yang nggak pemilih kalau masalah makanan, yang penting enak murah dan bkin kenyang.." jelas Zela sambil memakan baksonya.
" Kerenn...Kakak jadi tambah suka sama Loe Zel.." Ucap Xelo yang membuat Zela tiba-tiba tersedak.
Uhukkk..uhuukk...
" Minum dulu Zel.." Xelo menyerahkan botol air mineral.
" Thanks Kak.." Ucap Zela.
" Loe udah nggak papa..?? Tanya Xelo khawatir.
" Nyante aja lagi Kak.. Gue nggak papa kok tadi kaget aja.. " Jelas Zela.
Setelah selesai makan mereka asik mengobrol, sampai terdengr suara HP zela berbunyi.
" Seli sama Vani ya.?? Tanya Xelo.
" Iya Kak Gue angkat dulu ya..?? Ucap Zela.
" Angkat aja.. Gue juga kedepan dulu ya bayar nie bakso.." Sambung Xelo
Zela hanya menjawab dengan jari berbentuk o pertanda setuju " OK "
" Ya..knapa Sel.." Jawab Zela yang ternyata seli yang menelfon.
" Loe dimana sih acara udah dimulai nih.." Hawab Seli diseberang telepon.
" Gue masih ditaman, bentar lagi kesitu ya.." Jawab Zela.
" Cepetan kita tunggu di depan panggung ya Zel.." Jawab Seli
" Ok " Singkat Zela mematikan telepon.
Tiba-tiba dari arah belakang ada tangan kekar yang menyeret Zela, Zela yang kagetpun berontak, Dia semakin kaget karna yang menyeret tanganya Brayen bukan Xelo.
" Apaan sih Loe..lepas.." Bentak Zela.
Tapi Brayen tetap menyeretnya sampai disebuah gedung kampus dimana disana sangat sepi dan tidak ada orang satupun karna yag lain memang sedang asik dengan acara dikampus, stelah sampai Brayen segera menghempaskan tangan Zela dengan kasar.
" Auw... sakit..." Rengek Zela.
" Loe apa apaan sih..? Tanya Zela tidak terima.
" Gue nggak suka Loe deket-deket sama cowok lain termasuk Xelo.." Jawab Brayen dengan marahnya.
" Ya...emang apa msalah Loe..?? Gue mau deket sama siapa aja itu urusan Gue bukan urusan Loe.."" Jawab Zela tak kalah marahnya.
" Oow..baguss jadi Loe anggap Gue apa hah..?? bukannya seharusnya seorang istri harus menuruti suami..?? Gue itu calon suami Loe.. dan Loe didepan Gue mau aja diajak cowok lain?? murahan.." kesal Brayen yang sudah tidak bisa menahan emosi.
" Loe bilang Gue murahan..?? kalau gitu batalin pernikahan kita.. Gue benci sama loe.." Teriak Zela.
Cuppp...
Tiba-tiba Brayen yang sudah emosi langsung mencium bibir Zela, dan Dia berlalu begitu saja meninggalkan Zela. Entah apa yang ada dipikirannya sekarang, Dia sangat marah dengan Zela tapi Dia tidak ingin pernikahannya dengan Zela sampai dibatalkan.
Zela yang terkejut dengan perlakuan Brayen masih berdiri mematung, Dia melihat punggung Brayen berlalu pergi dan semakin menjauh sampai tak terlihat.
Zela masih tidak mengerti dengan perlakuan Brayen yang menurutnya begitu seenaknya kepadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
Alivaaaa
Bang Ray kalo cemburu seraaaaaam main nyosor aja 🤭😂😂
2023-08-11
1
Lia Rochmatuz
Yahhh,,, Biborku sudah tdk suci lagih inih
2022-09-23
0
Yofada Famy
nahh , main sosor aja 😚😚😚
2022-09-16
1