Lepaskan aku " 20 "
👩👩👩
Nayla segera keluar kamar setelah selesai mengganti bajunya dengan pakaian yang lebih sopan.
" Ayo...." Ucap Nayla tiba tiba ketika Ia memasuki mobil dengan sempurna. Kedatangannya yang mendadak membuat Asrul sedikit terkejut.
" Kamu.....! "
" Tidak bisakah kamu pelan pelan sedikit. Kamu bisa membuat aku jantungan. Oh iya aku tau, kamu pasti menginginkan aku mati mendadak kan, agar kamu bisa menjadi janda kaya raya lalu menikah dengan pria itu " Tuduh Asrul pada Nayla
Nayla menatap sebentar kearah suaminya. Ia tidak menyangka kalau suaminya akan memiliki pikiran serendah itu padanya.
" Jangan sembarangan berucap Mas. Ingat, ucapan adalah DO'A ".
" Eh bukan begitu juga, siapa tau saja kamu memang berpikiran begitu ".
" Oh ya, aku minta disana kamu bisa bersikap propesional. Jangan sampai Ibu tau tentang hubungan kita ini. Hm... Tapi kalau sampai Ibu tau pun tidak apa apa juga bagiku, paling paling Ibu akan menderita. Aku juga sudah bisa mengira, akhirnya akan seperti apa, dan itu semua karena kamu " Ucapan Asrul namun terdengar seperti sebuah ancaman buat Nayla.
" Tidak, aku tidak akan membuat Ibu sedih karena semua ini. Hanya Ibu yang kupunya di dunia ini, aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri kalau sampai terjadi sesuatu pada Ibu. Biarlah Ibu tau kalau hubungan aku dan Mas Asrul baik baik saja.
" Kamu tidak perlu khawatir Mas, aku bukan wanita seperti itu. Sebentar sebentar mengadu pada orang tuannya, dan parahnya lagi mengambing hitamkan orang lain. Cepatlah jalankan mobilnya, agar kita segera tiba di sana. Aku sangat khawatir pada Ibu " Ucap Nayla ketus
" Apa....! Kamu menyindirku ya ? " Asrul tidak terima, Ia merasa tersinggung dengan ucapan
Nayla
" Aku tidak menyebutmu Mas sebagai orang yang tukang mengadu, kamu sendiri yang mudah tersinggung "
Walau hatinya kesal, Asrul kemudian menghidupi mobilnya dan menjalankannya dengan kecepatan sedang, membelah jalan kota besar yang mulai ramai dengan macam macam kendaraan.
"Maafkan Nayla Ibu, rasanya Nayla sudah tidak sanggup lagi. Tapi Nayla harus melakukan semuanya demi Ibu. Nayla tidak mau Ibu sedih, karena Nayla gagal mempertahankan hubungan ini. Nayla juga tidak ingin Ibu menanggung malu karena mempunyai anak janda. Semoga saja seiring berjalannya waktu, Mas Asrul bisa berubah lebih baik lagi. Paling tidak sampai batas waktu itu tiba. Batin Nayla lirih.
Asrul menghentikan mobilnya tepat di pinggir jalan, membuat Nayla menoleh keluar karena berpikir sudah sampai di tempat tujuan.
" Mas, ini kan belum sampai di tempat Ibu, kenapa berhenti " Tanya Nayla dengan suara serak karena menahan tangis.
" Memang belum sampai, kamu kenapa ?
Kenapa wajahmu muram matamu pun merah dan itu ada air mata, apa kamu menangis? Tanya Asrul kembali.
Nayla merasa senang akhirnya Asrul sedikit memperhatikannya. Namun Ia juga bingung kenapa Asrul menanyakan tentang Ia bersedih atau tidak. Bukankah selama ini juga dia tidak pernah peduli, bagaimana perasaan Nayla.
" Aku.... Aku tidak menangis " Jawab Nayla cepat
" Tidak menangis, lalu kenapa dengan air mata itu. Tidak mungkin kan kalau air hujan turun kesitu, sementara kita di dalam mobil "
" Sudahlah Mas, Aku tidak apa apa. Mataku hanya sedikit sakit karena terkena AC. Kamu kan tau, kalau aku tidak cocok dengan AC. Lebih baik sekarang cepatlah jalankan mobilnya lagi, agar kita segera tiba di rumah Ibu. Aku sudah merindukannya dan sangat menghawatirkan keadaannya " Ucap Nayla
Nayla memalingkan wajahnya kearah lain, sedangkan Asrul kembali menghidupkan mobilnya, dan menjalankannya ke jalur yang benar.
" Apa aku tidak salah, kamu bertanya padaku saat melihat wajahku muram dan mataku yang memerah. Tidak sadarkah kamu, kalau selama ini tangisanku selalu menjadi teman baikku setiap malam. Setiap malam aku selalu menangis karena perbuatanmu. Batin Nayla lirih.
🎄🎄🎄
1 jam berlalu akhirnya tibalah mereka di tempat yang mereka tujuh. Nayla keluar dari dalam mobil dengan jalan sempoyongan.
Beberapa kali Asrul melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, membuat Nayla mabuk perjalan.
Hoek !
Nayla mengeluarkan isi perutnya di tepi jalan, kepalanya terasa pusing akibat mabuk perjalanan
" Dasar wanita lemah, baru segitu saja sudah menyerah. Lebay, naik mobil saja harus sampai seperti itu ".
Asrul berlalu setelah mengucapkan kata kata yang pedas pada Nayla. Bukannya kasihan atau membantu Nayla, Ia malah mengucapkan kata kata sinis
"Aku harus kuat dihadapan Ibu, jangan sampai Ibu tau tentang persoalan rumah tangga kami berdua " Batin Nayla
Nayla berlari kecil mensejajarkan langkah kakinya dengan Asrul. Walau tangannya tetap menutup mulutnya karena perutnya masih sakit dan juga rasa mual yang masih menderanya.
💖💖💖
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak ya kak, like rate and komen positif. Kalau berkenanan berikan dukungan vote dan juga hadiah seikhlasnya. Semoga kebaikan kalian mendapat balasan yang setimpal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 344 Episodes
Comments
рaᷱyͥmͩeꙷnͣᴛ⁰³🇮🇩
Ya Allah Nayla, lha kamu tiap hari berangkat kerja pulang kerja naik taksi, apa gak capek mabok perjalanan ya🤭🤭
2023-07-08
0
Heldina Togatorop Dina
wanita lemah.....
2023-06-05
0
𝙱𝚞𝚗𝚍𝚊 𝙰𝚛𝚞𝚖𝚒❣️
mulut Asrul benar" pedas kalo marah Nayla lebih pedas dari cabe setan 🤭😂
2023-02-19
0