°BDJ 8 : BERKUNJUNG

BDJ 8 : BERKUNJUNG

“Kesucian hati nurani seseorang sesuai dengan kadar kepekaannya terhadap kehormatan dirinya.” Ali Bin Abi Thalib

✈️✈️

“Ismi, apakah Ann belum kembali?”

“Belum. Kupikir dia sudah kembali sejak tadi.”

Perempuan berhijab syar'i itu mengangguk. Ia kembali melirik meja kerja sang sekretaris. Perempuan berambut pirang itu belum kembali setelah ia menyuruhnya pergi ke perusahaan relasi bisnis mereka—Anderson Cooperation. Ketika dihubungi, nomor handphone nya tidak aktif. Padahal ini sudah lebih dari tiga jam semenjak ia pergi.

“Mungkin Ann memiliki pekerjaan lain di luar dan tidak sempat memberi kabar,” pikir Alea, positif thinking.

Siang ini ia memiliki janji temu dengan Lucas dan ibunya. Anak laki-laki bahkan sudah mengirimkan lokasi pertemuan mereka lewat pesan singkat. Alea memang sempat bertukar nomer telepon dengan ibu Lucas sebelum berpisah di minimarket waktu itu. Alea sudah berencana untuk berangkat setelah dzuhur, namun sebelum pergi ia ingin berpesan pada sang sekretaris. Akan tetapi perempuan itu masih belum kembali.

Alhasil Alea pergi dengan meninggalkan pesan pada staf lain, karena tidak ada Annante. Diantar oleh supir pribadi yang juga merangkap sebagai bodyguard, Alea kemudian berangkat menuju lokasi. Ia juga tidak datang dengan tangan kosong, karena sebelum berangkat Alea sempat memasak sesuatu untuk dibawa sebagai buah tangan. Ia membungkus semua bawaannya ke dalam tupperware agar praktis. Ia juga sudah meminta izin terlebih dahulu pada ibunya, berhubung Ayahnya tengah berada di Seattle.

Setidaknya Alea sudah izin pada sang ibu, walaupun tidak meminta izin secara langsung kepada sang ayah. Anzar bisa marah jika putrinya pergi tanpa izin. Pria itu sangat menjaga putri satu-satunya dengan protektif. Sifat itu didasari oleh rasa trauma karena sang istri pernah hampir kehilangan nyawa. Bahkan Anzar harus menelan pil pahit saat Airra bisa diselamatkan, sementara calon buah hati mereka gagal diselamatkan. Oleh karena itu putra Radityan itu sangat protektif menjaga istri dan putrinya. Kemanapun Alea pergi, ia akan dikawal oleh bodyguard. Para bodyguard dididik langsung dua Pradipta bersaudara.

“Sudah sampai, nona.”

Alea mengangguk paham. Ia cantik menggunakan Abaya yang panjang hingga menyapu lantai. Tidak lupa khimar dan niqab yang kian menyempurnakan penampilannya. Ia kemudian turun dari mobil seraya membawa barang bawaannya. Di depan sana berdiri dengan kokoh sebuah rumah musim panas 2 lantai yang dihiasi oleh berbagai jenis bunga, mulai seperti bunga begonia, bunga fuschia, bunga geranium, hingga bunga philodendron pink princess.

“Eonni!” Seruan nyaring yang datang dari arah samping rumah berhasil membuat Alea itu menoleh.

Lucas yang tampak berlari-lari dikejar oleh seekor doggy berjenis German Shipeerd, mendekat ke arah Alea. Hewan yang harganya bisa menembus angka 278 juta rupiah itu tampak cantik dengan bulu-bulu berwarna putih dengan aksen hitam di beberapa bagian.

“Don't run, please!” pinta Alea. Ia parno sendiri melihat Lucas dikejar-kejar doggy. Alea parno, bukan takut pada doggy. Namun hewan tersebut hukumnya najis bagi seorang muslim. Jika tidak sengaja menyentuh atau terkena air liur atau kotorannya, maka harus dicuci sebanyak 7 kali, salah satunya harus mencuci menggunakan tanah yang masih suci. Itu adalah tata cara mensucikan diri jika tidak sengaja terkena najis golongan mugholadoh, seperti doggy dan pig.

“Lucas, stop it!” Seorang perempuan paruh baya yang tampak mengenakan afron guna melindungi pakaiannya, datang melerai sang putri. Ia juga membawa spatula kayu yang diangkat tinggi-tinggi guna memperingati sang putra.

“Cepat masuk, kemudian cuci tangan dan kaki kamu. Bawa juga Blossem ke dalam.”

Anak laki-laki itu mengangguk dengan patuh. Sebelum benar-benar pergi bersama doggy-nya, ia menyempatkan diri untuk melambaikan tangan ke arah Alea.

Alea yang melihat itu ikut melambaikan tangan sebagai balasan.

“Maaf atas ketidaknyamanannya. Barusan itu Blossem, hewan peliharaan Lucas. Kakaknya Lucas juga punya yang seperti itu, tapi kamu tenang saja, karena hewan itu ada di dalam kandang.”

Nata—sang tuan rumah menyapa Alea dengan ramah. Perempuan paruh baya itu merasa agak tidak enak karena kenakalan putra bungsunya. “Ayo masuk. Anggap saja rumah sendiri,” ajaknya ramah.

“Terima kasih karena telah mengundang saya, Tante,” balas Alea tak kalah ramah. Ia sempat mengucapkan salam dan doa masuk rumah kala kaki kanannya memasuk hunian tersebut, secara perlahan tentunya.

Si pemilik rumah tersenyum kecil sambil menggiring Alea ke ruang makan. “Tante sedang masak tadi. Tiba-tiba Lucas pergi ke luar karena mengejar Blossem. Tante kira bukan kamu yang datang.” Ia mempersilahkan Alea duduk di salah satu kursi makan.

“Ah, ini untuk tante dan Lucas. Kebetulan pagi tadi di rumah Alea masak rendang cukup banyak.”

“Rendang?”

“Iya. Tante tidak suka, ya?”

Nata menggelengkan kepala ringan. “Tante suka. Soalnya dulu tante juga pernah menyicipi makanan Indonesia, tepatnya masakan Padang. Makanan Indonesia memang memiliki citarasa yang lezat dan aroma nikmat yang kuat karena banyak menggunakan rempah-rempah. Tante jadi ketagihan makan makanan Indonesia semenjak hari itu,” cerita Nata. “Kakaknya Lucas juga suka makanan Indonesia, terutama sate. Dia paling suka sate dengan bumbu kacang dan sate Padang.”

Alea yang menjadi pendengar setia, menganggukkan kepala mendengarnya. Alea juga membawa makanan lain selain rendang. Ia membawa bolu kukus pisang dan brownis coklat dengan topping almond yang dibuat secara homemade.

Nata dan Alea yang notabene sama-sama suka berkutat di dapur langsung klop, sekali pun baru dua kali bertemu. Pembicaraan mereka juga tidak pernah terputus, karena bahasan soal memasak tidak aka nada habisnya.

“Kalau Alea boleh tanya, itu penghargaan apa ya, tante?” tanya Alea yang penasaran pada deretan trofi penghargaan yang tersimpan dalam almari kaca. Almari kaca itu menjadi penyekat ruang tamu dan pantry.

“Ah, itu penghargaan lama. Penghargaan itu tante dapatkan saat masih muda. Dulu profesi tante adalah model.”

“Model?”

“Iya. Nama tante besar karena dunia showblitz.”

Pantas saja, Alea membenarkan di dalam hati. Walaupun sudah tidak muda lagi, gaya berpakaian Nata masih tetap staylist dan modis. Hal itu juga di aplikasikan pada putranya—Lucas. Wajah Nata juga masih terlihat cantik dengan kondisi kulitnya yang sehat dan terawat.

“Sebagian lagi milik putra sulung ku. Dia itu pandai dalam bidang akademik maupun non-akademik. Dia sering mengikuti olimpiade dari berbagai cabang, terutama non-akademik.”

“Masya Allah, hebat sekali.”

Nata tersenyum tipis. “Putra sulung tante itu suka olahraga, baik yang normal maupun ekstrim.”

Alea lagi-lagi dibuat kagum oleh kemampuan salah satu mahluk-Nya itu. “Olahraga apa saja kalau boleh tau, tante?”

“Misalnya yang normal, basket, golf, bilyar, tenis dan berenang. Sedangkan olahraga yang agak ekstrim, misalnya menembak, panahan, boxing, jet ski, surfing, dan beberapa cabang lainnya.”

“Masya Allah, putra tante aktif sekali ya,” puji Alea. “Alea juga kebetulan suka olahraga, turunan dari Papa.”

“Oh, ya?” Nata tampak tertarik membahas topik tersebut. “Alea suka apa saja?”

“Enggak banyak seperti putra tante sih, Alea cuma suka panahan, berkuda, hiking, karate, sama silat.”

“Wah, keren sekali!” puji ibu dua anak itu.

Alea tersenyum di balik kain penutup wajahnya. Manik teduh nan bening miliknya tampak bersinar cantik dan mempesona. Mengingatkan Nata pada seseorang di masa lalu.

Mengenal Alea mampu membuat Nata merasa senang karena mendapatkan teman baru yang easy going. Nata juga jadi memiliki keinginan untuk mengenal orang tua Alea, karena dia ingin tahu pasangan hebat dan beruntung mana yang memiliki putri cantik jelita dan pandai membawa diri seperti Alea. Jika Tuhan mengizinkan, Nata juga mau berterimakasih pada mereka. Karena putri mereka, putranya—Lucas putranya jadi mudah membuka diri terhadap orang lain.

✈️✈️

“Kenapa berhenti Lou?” Wanita dengan cut of shoulder dress berwarna coklat muda itu melayangkan protes pada sang partner.

Sedangkan partner-nya sendiri hanya berdecak seraya memutar bola mata malas. “Kau pikir aku bisa menyetir dengan keadaan begini?”

Perempuan berwajah oriental full make up itu tersenyum tipis, tetapi manis. Wajah cantiknya tampak melembut saat menatap lawan bicaranya. “Sorry.”

Ia berucap sambil membenarkan posisi duduk. Sejujurnya ia belum ingin berpindah dari pangkuan laki-laki rupawan yang duduk di balik kemudi.

“Benahi pakaianmu, tinggal 100 meter lagi menuju kediaman ibuku.”

Setelah berkata demikian, laki-laki kembali melajukan kendaraanya. Maserati Granturismo miliknya melaju dengan kecepatan standar, membelah jalanan.

Alasannya menghentikan service dari sang partner barusan karena ia sedang badmood. Ia juga belum mau mati muda karena Maserati Granturismo miliknya menabrak atau tertabrak kendaraan lain karena tidak fokus berkendara. Ia sedang tidak mood berurusan dengan pihak berwajib, karena mood-nya sedang tidak baik. Puluhan ronde bergulat di atas ranjang saja, nyatanya tak mampu memperbaiki badmood-nya hari ini.

Sebenarnya ia malas berpergian kemanapun. Jika saja bukan perempuan yang telah melahirkannya yang mengundang untuk datang, ia pasti tidak akan datang. Hanya saja permintaan perempuan yang melahirkannya itu dan sang adik, adalah satu hal yang tidak dapat ia tolak.

“Lou, tunggu aku!”

“Lamban. Ini bukan catwalk, jangan perhatikan cara berjalan mu,” komentar laki-laki itu pedas.

Perempuan cantik itu tidak marah sekalipun dikomentari pedas. Ia malah mengecup pipi laki-lakinya mesra sambil mengapit lengan kokohnya. “Aku pakai heels 7 centi, Lou. Seharusnya kamu memaklumi itu.”

“Tch.”

“Tidak perlu marah, lebih baik kita cepat masuk. Ibumu pasti menunggu.”

Laki-laki dengan iris mata berwarna abu-abu itu melunak. Ia menjawab dengan dehaman kecil, keduanya lantas bergegas masuk. Nyalak suara hewan pelolong menyambut mereka saat baru saja melewati pintu masuk. Bibir si laki-laki tampak tertarik, membentuk seulas senyuman tipis. Pemilik suara nyaring itu seolah-olah tahu jika tuannya lah yang tengah berkunjung.

“Nanti aku menyapamu, Ibu dan Adikku sudah menunggu,” kata Louis seraya beranjak lebih dalam memasuki hunian tersebut.

Louis kemudian menyusul Lea yang datang bersamanya. Perempuan itu sudah menyapa tuan rumah, bahkan sudah duduk cantik di kursi makan. Diam-diam Louis tersenyum tipis saat penglihatannya menemukan posisi sang ibu. Super mom yang sudah berjasa besar melahirkan dan membesarkan dirinya itu sangat Louis rindukan.

Bagi Louis, sang ibu adalah jelmaan bidadari. Perempuan paruh baya itu sangat tangguh dalam membesarkan Louis, sekali pun tidak mudah menjadi seorang singel parent di usia yang masih muda. Sekarang, ibunya sudah menemukan pasangan yang mampu menjadi tempatnya bergantung. Selain memiliki sifat yang baik hati dan tangguh, Louis juga mengenal sang ibu sebagai perempuan berhati mulia. Nata tak segan merogoh kocek dalam-dalam untuk membangun panti asuhan di kampung halamannya, karena perempuan itu tidak tega melihat kondisi anak-anak tanpa orang tua di sana.

Sebagai putra yang Nata kandung selama 9 bulan lamanya, Louis sejak dulu merasa tak pantas memiliki ibu sebaik Nata. Ia selama ini selalu dicap breng—sek, pecinta having s--ex, dan penjahat wanita. Sebisa mungkin Louis menutupi kebeja—tannya dari sang ibu. Karena Louis tahu jika orang yang paling tersakiti karena kehidupannya yang liar adalah sang ibu.

“Son, c’mon come here?” Suara familiar itu terdengar merdu di telinga Louis. Suara yang sejak dia kecil bergema di telinga, melantunkan nyanyian atau pujian terhadap Tuhan maupun terhadap lingkungan sekitar.

“Eomma,” panggil Louis, lirih.

“Apa kabar sayang?” sapa Nata yang telah mendekat. Perempuan itu kemudian tanpa aba-aba merengkuh tubuh tegap sang putra. “Kenapa baru berkunjung sekarang hm? Apa kamu rindu Eomma?”

“I’am miss you, but I'am busy (aku sibuk),” jawab Luois miris. Sejak dulu ia bisanya bohong dan bohong. Padahal ia bisa saja sering berkunjung jika mau. Alih-alih mengunjungi sang ibu, yang Louis lakukan setiap saat adalah mendatangi wanita acak untuk diajak tidur.

“Sesibuk itu sampai kamu lupa jika Eomma masih hidup?”

“Please, Eomma. Sekarang Lou sudah pulang. Bisakah kita makan saja?"

Nata tersenyum tipis. Dengan senang hati perempuan paruh baya itu memboyong si sulung ke meja makan. Jarang sekali si sulung bisa berkunjung. Jadi, Nata tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. “Ayo duduk dan makanlah. Eomma sudah menyiapkan makanan kesukaan kamu.”

Nata dengan telaten mengambilkan nasi untuk si sulung. Ia memang sudah memasak makanan kesukaan sang putra, salah satunya sate bumbu kacang. Selain sate, Nata juga membuat ayam goreng kemiri, tumis bayam mentega, tempe dan tahu goreng, sayur bening dan tidak ketinggalan pula sambal. Nata juga menyajikan rendang yang tadi dibawa Alea supaya Louis dan Lea menikmatinya.

“Bagaimana, enak?”

“Hm. Ini enak, rasanya seperti makan di tempatnya langsung,” komentar Louis saat rendang daging dan sate yang mengisi piringnya telah ludes tak bersisa.

Nata tersenyum senang mendengarnya. Sekali pun butuh effort lebih untuk membeli bahan-bahan untuk membuat masakan tersebut, semua perjuangan itu terbayar dengan pujian sang putra.

“Tapi Eomma, rasa masakan ini ada yang agak berbeda dengan yang biasa Eomma masak,” imbuh Louis.

Nata menanggapi komentar itu dengan senyum terpatri di bibir. “Memang. Ini Eonni-nya Lucas yang memasak. Dia jago masak loh. Rendang yang kamu makan tadi juga buatan dia. Mama juga tadi masak dibantu dia.”

“Eonni-nya Lucas? Sejak kapan Lucas punya saudara selain aku?”

“Lucas baru kok punya eonni-nya.”

“Baru?” kebingungan Louis semakin berlipat ganda. Namun, belum sempat Nata menjawab pertanyaan itu, suara si bungsu tiba-tiba menggema.

“Hyeong!”

Anak laki-laki itu datang dengan berlarian. Raut wajahnya tampak berseri-seri saat melihat sang kakak.

“Anyeong hyeong,” sapa Lucas. “Apa kabar hyeong? Kenapa baru datang sekarang? Padahal dari kemarin-kemarin Luca kirim pesan supaya hyeong datang.”

“Kabarku baik, Lucas,” jawab sang kakak dengan suara kecil. Kendati tengah bicara pada sang adik, tatapannya tak lepas dari satu titik—di mana seorang perempuan berpakaian sangat tertutup berdiri.

Untuk sejenak Louis menganggap penglihatannya sedang bermasalah. Atau mungkin ia sedang berhalusinasi. Karena tidak mungkin dia—CEO Raditya Crop's yang sangat ingin ia jumpai ada di sini. Di rumah ibunya.

“Are kidding me, God?!” batinnya geram saat melihat ibunya baru saja menyapa sosok tersebut.

✈️✈️

Jangan lupa like, vote, komentar, follow Author & share ❤️

Sukabumi 12 Mei 2021

Revisi 13/06/22

Terpopuler

Comments

Salsa_MauraKim

Salsa_MauraKim

wah mamanya lou mantanya anzar yabg bikin anzar batal nikah sama aurra dulu 🤦‍♀️🤦‍♀️semoga saja alea jodohnya sama nathan🤲

2021-05-24

3

jingga

jingga

hiiiy jijik si lou abis anu itu sama anna...alea...ati2 kamu sama lou.liat aja dulu bapaknya kek gimana sm nata...biasanya buah jatoh ga jauh dri pohonnya.nah terbukti kan gimana si lou ini...sm wanita kek ganti baju gt hiiiy.duh Nathan kek nya jalanmu bakal berliku smoga enggak sampai lou ngapa2in alea y

2021-05-14

5

Mommy twins A

Mommy twins A

gak heran sih kenapa Lou jadi penjahat wanita, kan orang tua nya jga gitu dlu

2021-05-13

3

lihat semua
Episodes
1 °INTRODUCTION
2 °PROLOG
3 °BDJ 1 : ANAK TUHAN & ANAK LUCIFER
4 °BDJ 2 : MEETING or MEET UP
5 °BDJ 3 : INTERESTING
6 °BDJ 4 : AJAKAN MAKAN SIANG
7 °BDJ 5 : INSIDEN JUMPA
8 °BDJ 6 : DI ACC
9 °BDJ 7 : DITOLAK
10 °BDJ 8 : BERKUNJUNG
11 °BDJ 9 : TAK KUNJUNG SADAR
12 °BDJ 10 : SALAH BEREDAR
13 BDJ 11 : SABAR MENUNGGU KABAR
14 BDJ 12: KABAR DARI BURUNG CAMAR
15 BDJ 13 : BERDEBAR
16 BDJ : 14 KEKALAHAN BERDASAR
17 BDJ 15 : KESERIUSAN SEORANG PENERBANG
18 BDJ 16 : TERDETEKSI RADAR KEEVANZAR
19 BDJ 17 : BUNGA TIDUR
20 BDJ 18 : SLEEPING HANDSOME
21 BDJ 19 : DATE WITH YOU
22 BDJ 20 : FAULT IS TRUE
23 BDJ 21 : TRUE
24 BDJ 22 : MAFIA SON
25 BDJ 23. TABIR FAKTA
26 °BDJ 24 : BLACK ROSE
27 °BDJ 25 : BAD FACTA
28 °BDJ 26 : CAPT, ARE YOU OKAY?!
29 °BDJ 27 : SALING MENJAGA LEWAT DO’A
30 °BDJ 28 : ANCAMAN
31 °BDJ 29 : I WANT YOU!
32 °BDJ 30 : NIKAH SIRI
33 °BDJ 31 : MUSUH DALAM SELIMUT
34 °BDJ 32 : BERTEMU RIVAL LAMA
35 °BDJ 33 : BLACK BROTHER BERTINDAK
36 °BDJ 34 : TERLUKA
37 °BDJ 35 : KUNJUNGAN YANG TIDAK MENYENANGKAN
38 °BDJ 36 : MENGGILA
39 °BDJ 37 : JUMPA SETELAH SEKIAN LAMA
40 °BDJ 38 : KEDATANGAN CALON MENANTU
41 °BDJ 39 : MENGANTONGI BANYAK RESTU MENIKAHI KAMU
42 °BDJ 40 : KITA JALANI BERSAMA
43 °BDJ 41 : RISIH
44 °BDJ 42 : SAYEMBARA DUA WANITA
45 °BDJ 43 : PENGHIANAT YANG TAK BERKUTIK
46 °BDJ 44 : AKU ADA DI SINI
47 °BDJ 45 : MENJAUHLAH DARI PUTRIKU
48 °BDJ 46 : HADIAH TERBAIK
49 °BDJ 47 : SEPOTONG HATI TANPA CINTA
50 °BDJ 48 : SAYYIDUL AYYAM
51 °BDJ 49 : INI BUKAN SALAH KAMU
52 °BDJ 50 : DUA SAUDARA PEMILIK PERMATA RADITYAN
53 °BDJ 51 : TANGGAL CANTIK
54 °BDJ 52 : DIJEMPUT CALON SUAMI
55 °BDJ 53 : KISAH SALMAN & ABU DARDA
56 °BDJ 54 : KELUARGA BESAR RADITYAN
57 °BDJ 55 : LULUS KUALIFIKASI
58 °BDJ 56 : MENGENAL LEBIH DEKAT KELUARGA AYAH VAN’AR
59 °BDJ 57 : RARA’S CAFFE
60 °BDJ 58 : RENCANA LICIK
61 °BDJ 59 : FEELING
62 °BDJ 60 : SIASAT JAHAT
63 °BDJ 61 : PENGHIANAT
64 °BDJ 62 : PERGI & MENJAUH
65 °BDJ 63 : SELAMAT DATANG
66 °BDJ 64 : SELAMAT TINGGAL
67 °BDJ 65 : TULANG RUSUKKU
68 °BDJ 66 : BAHAGIA DENGAN & TANPA MU
69 °BDJ 67 : MAHAR
70 °BDJ 68 : AKAD
71 °BDJ 69 : RESMI DIPERISTRI
72 °BDJ 70 : IBADAH BERSAMA
73 °BDJ 71 : MALAM PERTAMA
74 °BDJ 72 : KECANDUAN
75 °BDJ 73 : WANITAKU
76 °BDJ 74 : ISTRI CAPTAIN
77 °BDJ 75 : PESAN PAPAH MERTUA
78 °BDJ 76 : BERBANDING TERBALIK
79 °BDJ 77 : MENGEJAR KEBAHAGIAAN
80 °BDJ 78 : HADIAH
81 °BDJ 79 : HAK & KEWAJIBAN
82 °BDJ 80 : IBADAH MALAM JUM’AT
83 °BDJ 81 : BUCIN JALUR HALAL
84 °BDJ 82 : MENCARI YANG LEBIH BERARTI
85 °BDJ 83 : MOMONGAN
86 °BDJ 84 : BANDUNG DAN CERITA DIDALAMNYA
87 °BDJ 85 : LEMBANG
88 °BDJ 86 : DATANGNYA PENGGANGGU
89 °BDJ 87 : KEPERCAYAAN
90 °BDJ 84 : NICHOLE
91 °BDJ 85 : MANTAN ISTRI CAPTAIN NATHAN?
92 °BDJ 86 : TABIAT ASET RADITYAN
93 °BDJ 87 : RAYUAN PULAU KAPUK
94 °BDJ 89 : KODE KERAS
95 °BDJ 90 : CEMBURU
96 BDJ 91 : PERASAAN YANG BARU
97 °BDJ 92 : WISATA MASA LALU
98 °BDJ 93 : KUTEMUKAN WANITAKU
99 BDJ 94 : SPOILER CUCU
100 BDJ 95 : INFORMASI YANG DAVIAN DAPATKAN
101 °BDJ 96 : LOUIS
102 °BDJ 97 : PULANG TANPA HASIL
103 °BDJ 97 : PULANG TANPA HASIL
104 °BDJ 98 : KEDATANGAN TAMU
105 °BDJ 99 : KEDIAMAN RADITYAN
106 °BDJ 100 : HANYA SEDANG MENGANDUNG
107 BDJ 101 : DIINTROGASI PARA RADITYAN
108 BDJ 102 : BAYIKU?
109 °BDJ 103 : DI BAWAH NAUNGAN RADITYAN
110 BDJ 104 : IKATAN
111 BDJ 105 : BERDAMAI DENGAN TAKDIR
112 BDJ 106 : RIZKI YANG DINANTI-NANTI
113 BDJ 107 : NATHAN SAKIT
114 BDJ 108 : ADAKAH DIA DI PERUTMU?
115 BDJ 109 : DILIMPAHI RIZKI DARI SANG ILAHI
116 BDJ 110 : LANTUNAN SUARA EMAS CALON BABA
117 BDJ 111 : PERJUANGAN DUA AYAH
118 BDJ 112 : SKENARIO DUA HATI
119 BDJ 113 : MARI KITA SELESAIKAN SAMPAI DI SINI
120 BDJ 114 KESAYANGAN MAMA GEA
121 BDJ 115 : CALON BABA BERTEMU SIAPA
122 BDJ 116 : JODOH TIDAK AKAN TERTUKAR
123 BDJ 117 : KEMBALI BERJUMPA
124 BDJ 118 : MAWAR KUNING
125 BDJ 119 : TENTANG KETERTARIKAN
126 BDJ 120 : SEBUAH NAMA & KEPULANGAN
127 BDJ 121 : MOVE MODE ON
128 BDJ 122 : BAHAGIA BERSAMA DIA, DIA, DIA & DIA
129 BDJ 123 : KELAHIRAN
130 BDJ 124 : PERJUANGAN SEORANG BABA
131 BDJ 125 : BUAH CINTA
Episodes

Updated 131 Episodes

1
°INTRODUCTION
2
°PROLOG
3
°BDJ 1 : ANAK TUHAN & ANAK LUCIFER
4
°BDJ 2 : MEETING or MEET UP
5
°BDJ 3 : INTERESTING
6
°BDJ 4 : AJAKAN MAKAN SIANG
7
°BDJ 5 : INSIDEN JUMPA
8
°BDJ 6 : DI ACC
9
°BDJ 7 : DITOLAK
10
°BDJ 8 : BERKUNJUNG
11
°BDJ 9 : TAK KUNJUNG SADAR
12
°BDJ 10 : SALAH BEREDAR
13
BDJ 11 : SABAR MENUNGGU KABAR
14
BDJ 12: KABAR DARI BURUNG CAMAR
15
BDJ 13 : BERDEBAR
16
BDJ : 14 KEKALAHAN BERDASAR
17
BDJ 15 : KESERIUSAN SEORANG PENERBANG
18
BDJ 16 : TERDETEKSI RADAR KEEVANZAR
19
BDJ 17 : BUNGA TIDUR
20
BDJ 18 : SLEEPING HANDSOME
21
BDJ 19 : DATE WITH YOU
22
BDJ 20 : FAULT IS TRUE
23
BDJ 21 : TRUE
24
BDJ 22 : MAFIA SON
25
BDJ 23. TABIR FAKTA
26
°BDJ 24 : BLACK ROSE
27
°BDJ 25 : BAD FACTA
28
°BDJ 26 : CAPT, ARE YOU OKAY?!
29
°BDJ 27 : SALING MENJAGA LEWAT DO’A
30
°BDJ 28 : ANCAMAN
31
°BDJ 29 : I WANT YOU!
32
°BDJ 30 : NIKAH SIRI
33
°BDJ 31 : MUSUH DALAM SELIMUT
34
°BDJ 32 : BERTEMU RIVAL LAMA
35
°BDJ 33 : BLACK BROTHER BERTINDAK
36
°BDJ 34 : TERLUKA
37
°BDJ 35 : KUNJUNGAN YANG TIDAK MENYENANGKAN
38
°BDJ 36 : MENGGILA
39
°BDJ 37 : JUMPA SETELAH SEKIAN LAMA
40
°BDJ 38 : KEDATANGAN CALON MENANTU
41
°BDJ 39 : MENGANTONGI BANYAK RESTU MENIKAHI KAMU
42
°BDJ 40 : KITA JALANI BERSAMA
43
°BDJ 41 : RISIH
44
°BDJ 42 : SAYEMBARA DUA WANITA
45
°BDJ 43 : PENGHIANAT YANG TAK BERKUTIK
46
°BDJ 44 : AKU ADA DI SINI
47
°BDJ 45 : MENJAUHLAH DARI PUTRIKU
48
°BDJ 46 : HADIAH TERBAIK
49
°BDJ 47 : SEPOTONG HATI TANPA CINTA
50
°BDJ 48 : SAYYIDUL AYYAM
51
°BDJ 49 : INI BUKAN SALAH KAMU
52
°BDJ 50 : DUA SAUDARA PEMILIK PERMATA RADITYAN
53
°BDJ 51 : TANGGAL CANTIK
54
°BDJ 52 : DIJEMPUT CALON SUAMI
55
°BDJ 53 : KISAH SALMAN & ABU DARDA
56
°BDJ 54 : KELUARGA BESAR RADITYAN
57
°BDJ 55 : LULUS KUALIFIKASI
58
°BDJ 56 : MENGENAL LEBIH DEKAT KELUARGA AYAH VAN’AR
59
°BDJ 57 : RARA’S CAFFE
60
°BDJ 58 : RENCANA LICIK
61
°BDJ 59 : FEELING
62
°BDJ 60 : SIASAT JAHAT
63
°BDJ 61 : PENGHIANAT
64
°BDJ 62 : PERGI & MENJAUH
65
°BDJ 63 : SELAMAT DATANG
66
°BDJ 64 : SELAMAT TINGGAL
67
°BDJ 65 : TULANG RUSUKKU
68
°BDJ 66 : BAHAGIA DENGAN & TANPA MU
69
°BDJ 67 : MAHAR
70
°BDJ 68 : AKAD
71
°BDJ 69 : RESMI DIPERISTRI
72
°BDJ 70 : IBADAH BERSAMA
73
°BDJ 71 : MALAM PERTAMA
74
°BDJ 72 : KECANDUAN
75
°BDJ 73 : WANITAKU
76
°BDJ 74 : ISTRI CAPTAIN
77
°BDJ 75 : PESAN PAPAH MERTUA
78
°BDJ 76 : BERBANDING TERBALIK
79
°BDJ 77 : MENGEJAR KEBAHAGIAAN
80
°BDJ 78 : HADIAH
81
°BDJ 79 : HAK & KEWAJIBAN
82
°BDJ 80 : IBADAH MALAM JUM’AT
83
°BDJ 81 : BUCIN JALUR HALAL
84
°BDJ 82 : MENCARI YANG LEBIH BERARTI
85
°BDJ 83 : MOMONGAN
86
°BDJ 84 : BANDUNG DAN CERITA DIDALAMNYA
87
°BDJ 85 : LEMBANG
88
°BDJ 86 : DATANGNYA PENGGANGGU
89
°BDJ 87 : KEPERCAYAAN
90
°BDJ 84 : NICHOLE
91
°BDJ 85 : MANTAN ISTRI CAPTAIN NATHAN?
92
°BDJ 86 : TABIAT ASET RADITYAN
93
°BDJ 87 : RAYUAN PULAU KAPUK
94
°BDJ 89 : KODE KERAS
95
°BDJ 90 : CEMBURU
96
BDJ 91 : PERASAAN YANG BARU
97
°BDJ 92 : WISATA MASA LALU
98
°BDJ 93 : KUTEMUKAN WANITAKU
99
BDJ 94 : SPOILER CUCU
100
BDJ 95 : INFORMASI YANG DAVIAN DAPATKAN
101
°BDJ 96 : LOUIS
102
°BDJ 97 : PULANG TANPA HASIL
103
°BDJ 97 : PULANG TANPA HASIL
104
°BDJ 98 : KEDATANGAN TAMU
105
°BDJ 99 : KEDIAMAN RADITYAN
106
°BDJ 100 : HANYA SEDANG MENGANDUNG
107
BDJ 101 : DIINTROGASI PARA RADITYAN
108
BDJ 102 : BAYIKU?
109
°BDJ 103 : DI BAWAH NAUNGAN RADITYAN
110
BDJ 104 : IKATAN
111
BDJ 105 : BERDAMAI DENGAN TAKDIR
112
BDJ 106 : RIZKI YANG DINANTI-NANTI
113
BDJ 107 : NATHAN SAKIT
114
BDJ 108 : ADAKAH DIA DI PERUTMU?
115
BDJ 109 : DILIMPAHI RIZKI DARI SANG ILAHI
116
BDJ 110 : LANTUNAN SUARA EMAS CALON BABA
117
BDJ 111 : PERJUANGAN DUA AYAH
118
BDJ 112 : SKENARIO DUA HATI
119
BDJ 113 : MARI KITA SELESAIKAN SAMPAI DI SINI
120
BDJ 114 KESAYANGAN MAMA GEA
121
BDJ 115 : CALON BABA BERTEMU SIAPA
122
BDJ 116 : JODOH TIDAK AKAN TERTUKAR
123
BDJ 117 : KEMBALI BERJUMPA
124
BDJ 118 : MAWAR KUNING
125
BDJ 119 : TENTANG KETERTARIKAN
126
BDJ 120 : SEBUAH NAMA & KEPULANGAN
127
BDJ 121 : MOVE MODE ON
128
BDJ 122 : BAHAGIA BERSAMA DIA, DIA, DIA & DIA
129
BDJ 123 : KELAHIRAN
130
BDJ 124 : PERJUANGAN SEORANG BABA
131
BDJ 125 : BUAH CINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!