TAKTIK

Kai sepulang kerja memutuskan untuk menunggu gia di depan rumahnya.Setelah lama menunggu akhirnya gia datang.

"Kau ini lama sekali"protes kai

Gia hanya memandang kai dengan tatapan sinis,Gia membuka pintu rumahnya kai dan gia masuk.

Kai yang sedari tadi sudah membelikan makanan untuk mereka meletakkannya di meja makan.

"Jangan memasak aku tau kamu lelah,mandilah aku akan menata makanan ini di meja makan"kata kai dengan santai.

"Kau,kau ingin apa kenapa kau begini padaku"tanya gia.

"Mandilah,aku malas berbicara dengan gadis yang bau nanti akan aku jelaskan"Kata kai

Gia bergegas dan membersihkan dirinya dan ibunya dan dia menuju arah meja makan.

"Ini cepat suapi ibumu,aku sudah memesan makanan bergizi dan lezat untuk ibumu"kata kai dengan menyerahkan piring pada gia.

Gia terdiam tanpa berkata menerima piring dari kai dan segera menyuapi ibunya dan memberi obat.

Gia menyalakan televisi meninggalkan ibunya dikamar dan bergegas menemui kai.

"Makanlah kau jangan salah mengartikan aku melakukan ini hanya karena plester luka"kata kai.

"Terimakasih"ucap gia.

"Besok jangan ke panti kamu ikutlah denganku aku akan menyuruh orangku ke panti untuk mengantikanmu memberikan pelajaran tambahan dan ibumu juga akan diurus dan di jaga orangku"ucap kai dengan melahap makanannya.

"Tidak mau"kata gia singkat.

"Ikutlah kau tau kan kekuasaanku seperti apa,aku dengar panti membutuhkan donasi akan aku berikan asal kamu temani aku untuk menghadiri undangan"kata kai.

Gia meletakkan sendoknya dia sejenak berfikir memang belakangan ini panti sangat membutuhkan donasi,apabila gia mau ikut kai pasti bisa memberi sedikit bantuan untuk panti.

Kai yang sudah sedikit menghafal sikap gia tahu gia tidak memberikan penolakan lagi berarti dia setuju.Kai sudah menghabiskan makanan di piringnya dia berdiri dan pamit pada gia.

"Sampai bertemu besok,aku pamit dulu"kata kai.

Gia tanpa menjawab hanya melihat kepergian kai.

Keesokan hari masih seperti biasa gia menyelesaikan semua pekerjaannya dan setelah selesai kai sudah menunggu di mobil,tanpa aba-aba dari kai gia masuk ke mobil kai.

"Kau tidak bertanya aku akan membawamu ke mana"ucap kai.

"Tidak"jawab gia singkat.

"Kalau aku membawamu ke hotel bagaimana"goda kai.

"Sedari dari hotel aku akan membawamu ke pemakamanmu"ancam gia.

"Apa kau tak sedih jika aku tak ada?,seharusnya kau bangga jika aku membawamu ke hotel wanita diluar sana sangat ingin untuk tidur denganku"ucap kai.

"Tidak,kalau begitu ajak saja wanita yang kau maksud"jawab gia singkat dengan tatapan tajamnya.

"Aku tidak bayangkan jika aku memiliki istri sepertimu,pasti aku seperti menikah dengan robot"kata kai.

"Maka jangan menikah denganku"jawab gia.

Mobil kai berhenti di salah satu butik ternama.

"Turunlah,pilihkan aku hadiah untuk seseorang dia lelaki sudah berumur" kata kai sembari memberikan kartu kredit miliknya.

"Pin"tanya gia.

"Tanggal lahirmu,apa kau tak kagum dengan kartu kreditku"goda kai.

"Tidak"Jawab gia sembari turun dari mobil dan masuk dalam butik.

Di dalam butik gia langsung mengambil necktie bewarna biru dan membayarnya di kasir.Gia masuk dalam mobil dan memberikannya ke kai.

"Necktie?"tanya kai.

"Orang itu pasti sudah memiliki segalanya"kata gia.

"Tapi ini terlalu murah"kata kai.

"TURUN DAN PILIHLAH SENDIRI!!!!!!,

harga dasi itu cukup mahal jika kau membeli di toko biasa kau akan dapat ratusan dasi,semua bukan di ukur dari nominal tapi ketulusan"tutur gia.

"Tapi jika kita bisa memberi yang lebih kenapa tidak"jawab kai dengan memandang gia.

"Mengapa harus memberi yang lebih jika apa yang lebih itu sudah mereka dapatkan semua"jawab gia.

"Baiklah nona sepertinya masalah Debat kau memang juaranya"jawab kai dengan senyum dan melajukan mobilnya.

Kai membawa gia ke salon.

"Permak dia habis-habisan mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki"kata kai pada pegawai salon dan sembari pergi meninggalkan gia sendiri.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***