***
"Tentu saja tuan. Untuk hidup di dunia yang kejam ini. orang-orang serendah saya akan melakukan apapun demi mendapatkan uang," jawab Annin meringis menahan sakit di pergelangan tanganya yang kini tengah dicengkram kuat oleh presdir shilin.
"Sudah berapa banyak pria yang kau tiduri?" Tanya predir shilin memandang rendah Annin.
"Tuan tidak perlu tau, Bukankah anda pria selanjutnya yang akan saya tiduri," jawab Annin tidak sadar, Annin sendiri juga kaget. Bagaimana bisa kalimat itu bisa lolos begitu saja dari bibirnya.
"Baiklah, sekarang lanjutkan tugasmu," titah presdir Shilin melepaskan cengkramannya dengan kasar.
Dengan segala kepercayaan diri dan setriliun ketakutan, Annin mulai mendekatkan wajahnya ke wajah presdir Shilin. Pandangannya terpusat pada bibir sensual milik presdir Shilin yang kini resmi menjadi tuannya. Annin semakin mendekat dan berhasil menyatukan bibir tipisnya di bibir presdir Shilin. Demi apapun, jantungnya berdetak tak karuan, suhu tubuhnya berubah menjadi panas memerahkan kedua pipi mulusnya.
Annin yang memang tak punya pengalaman dalam hal berciuman, hanya diam saja merasai kenyal dan hangatnya bibir seksi presdir Shilin yang menempel di bibirnya.
Ini pertama kalinya bibir suci annin menyentuh bibir orang lain. Bibir yang biasanya hanya pernah menyentuh kening dan pipi adik kesayanganya. Namun kini, bibir suci itu telah menyentuh bibir orang lain dan lebih parahnya lagi, orang itu merupakan lawan jenisnya.
Cukup lama bibir mereka saling menyatu, tanpa ada pergerakan seperti orang-orang yang berciuman pada umumnya. Annin tidak mampu lagi menahan dirinya untuk tidak meloloskan air mata, kini buliran bening itu lolos dan mendarat tepat di telapak tangan presdir shilin.
Dan hal itu, mampu menyadarkan presdir shilin, begitu sadar presdir shilin langsung mendorong kuat tubuh mungil Annin hingga jatuh kelantai.
"Aaaakkkhh" teriak Annin saat bokongnya bertabrakan dengan lantai.
Annin terheran saat melihat presdir Shilin keluar begitu saja dan menghilang dari pandanganya.
Dengan menahan sakit dibagian pinggangnya, annin mencoba berdiri namun usahanya gagal, karena pinggangnya Benar-benar terasa sangat nyeri saat itu. Benturan yang cukup keras tadi telah meninggalkan rasa sakit tepat dibagian bekas luka operasinya yang telah lama kering. Annin juga merasa heran, kenapa dibagian itu sering sakit bahkan saat tak sengaja tersentuh benda-benda yang agak keras.
Dengan perlahan, Annin mengesot dilantai dan berhasil meraih selimut dan langsung melilitkan selimut itu keseluruh tubuhnya.
Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu kamar yang memang sedikit terbuka.
"Masuklah," jawab Annin, dan muncullah sekretaris Chao mendekati Annin dan memberikan sebuah paper bag yang mungkin berisikan pakaian.
"Ini nona, segeralah pakai. Saya dan tuan shilin, menunggu nona diruang tamu." ujar sekretaris Chao lalu keluar dari kamar itu.
Setelah dirasa nyerinya sudah sedikit beekurang, annin segera memakai dress selutut berwarna merah muda, yang sangat cocok dan pas ditubuhnya.
Setelah rampung memakai pakain, Annin segera keluar dari kamar menuju ruang tamu. Begitu sampai sekretaris Chao langsung mempersilahkan annin untuk duduk.
"Silahkan duduk, nona." Titah sekretaris Chao, Annin segera menghenyakkan bokongnya di sofa panjang yang berhadapan dengan presdir Shilin dan juga sekretaris Chao.
"ini nona, silahkan dibaca terlebih dahulu." Ucap sekretaris Chao dengan memberikan sebuah maap tebal yang berisikan secarik kertas.
"Apa ini, tuan Chao? Tanya Annin bingung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Suwara Swara
😭😭😭😭😭😭
2022-11-02
0
Tasi'ah
aduuh makin penasaran Thor
seru nih😍
2022-08-21
0
Pricila Bianca Aidelin
perjanjian kyk deh
2021-12-11
0