***
"Adik, benarkah." Tanya pria itu tidak percaya, karena melihat tubuh Aurel yang lebih cocok menjadi seorang kakak daripada seorang adik.
"Cukup menarik. Hey kalian, bawa gadis seksi yang ada dibelakang nona manis itu, "sambungnya lagi memberi perintah pada bawahanya.
"Siap bos, ayolah nona cantik," ajak salah satu pria mencoba mendekati Aurel.
"Saya mohon tuan, saya mohon jangan bawa adik saya!" Annin keukeuh menyembunyikan Aurel dibelakang tubuhnya.
"Kakak, tolong Aurel kak. Aurel tidak mau dibawa mereka, kak!" Tangis Aurel pecah saat pria itu berhasil menatiknsalah satu tamganya.
"Saya mohon tuan, jangan bawa adik saya. Dia tidak tau apa-apa tuan," Annin yang panik semakin mengeratkan genggamanya disalah satu tangan Aurel.
"Kak, kepala aurel pusing," ucap Aurel pelan tapi masih bisa terdengar di telinga mereka semua. Setelah mengucapkan kalimat singkat itu Aurel pun kehilangan kesadaranya.
Annin segera menyambut tubuh Aurel, sebelum jatuh kelantai. Annin yang mengira Aurel sedang berakting seketika juga ikut berakting. berusaha menjadi sepanik mungkin melihat adiknya yang pingsan.
"Aurel, Aurel bangun sayang. Aurel...Aurel... Aureeelll..." teriak Annin berakting menangis. Annin terus menangis dan berhasil membuat sekelompok pria menyeramkan itu, menjauhi dari mereka.
"Shit... Cantik-cantik tapi penyakitan," ujar salah satu dari mereka.
"Ayo kita pergi dari sini, sebelum warga ramai, "sambungnya lagi.
"Kau yang bodoh, jelas-jelas mereka sedang berakting, " sela yang lainnya.
"Terserah, nanti malam juga kita akan kesini lagi. Selamat bertemu nanti malam, nona manis dan nona seksi," goda pria itu lalu pergi menjauh.
Setelah kepergian sekelompok renternir itu. Annin pun membangunkan Aurel.
"Aurel bangun dek, mereka sudah pergi," ucap Annin menepuk pelan pipi Aurel. Cukup lama Annin mencoba membangunkan Aurel, tapi Aurel tak kunjung bangun membuat Annin semakin panik.
"Aurel sayang, jangan bercanda. Kakak nggak suka," ucapnya yang masih mengira aurel hanya berpura-pura.
Annin panik dan ketakutan kala melihat wajah Aurel mulai memucat.
"Aurel, kamu pingsan beneran sayang," teriak Annin takut terjadi apa-apa lagi dengan ginjal Aurel. Annin pun bergegas menghentikan taksi yang kebetulan sedang lewat di depan kontraknaya. Dan segera membawa Aurel ke rumah sakit.
Tak menunggu waktu lama, dokter Diana telah keluar dari ruang UGD, dan langsung di sambut pertanyaan-pertanyaan beruntun dari Annin.
"Dokter, apa yang terjadi dengan Aurel ? Apa ginjalnya bermasalah lagi, dok? apa ..."
"Stop Annin! " sanggah dokter Diana sedikit membentak Annin. bagaikan sebuah robot yang diberi titah tuanya Annin langsung terdiam.
Melihat Annin yang sudah diam walaupun dengan dibanjiri air mata. Dokter Diana pun mulai akan bicara, tapi sebelun itu dokter Diana menghembuskan napasnya berat.
"Annin, aurel baik-baik saja. Tidak ada masalah dengan ginjalnya ataupun lainya," tutur dokter diana membuat Annin sedikit tenang.
"Tapi, Ibu punya kabar baik bisa jadi juga buruk untukmu dan Aurel," sambung dokter Diana lagi.
"Apa dok?" tanya Annin penasaran.
"AUREL HAMIL." ucap dokter Diana menatap Annin iba.
"A-apa dok? A-aurel ha-hamiil!" Tanya Annin terbata-bata.
"Iya Annin, Aurel hamil. Aurel pingsan karena fluktuasi tekanan darah, hormon progesteron membuat pembuluh darah melebar sejak awal kehamilan. Sehingga membuat tekanan darahnya menurun dan akhirnya pingsan," tutur dokter Diana, entah menjelaskan apa yang tidak Annin mengerti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Nhana Jaenab
kisahnya kog terlalu
2023-07-09
0
💥💚 Sany ❤💕
Beban Annin bukan berkurang tp malah bertambah. Kasian 😢😢😢😢
2023-03-26
0
Louisa Janis
waaaw apalagi ini hamil nggak sekalian kanker stadium akhir dan tinggal menghitung hari ajalnya biar Annin nggak kebeban lagi 😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂
2023-03-12
0