Hari Jumat ini adalah hari terakhir Soffie di kantor, karena mulai besok ia akan cuti menikah selama seminggu. David dilarang menjemputnya dan hari ini Sonny menawarkan untuk mengantar pulang ke Pejaten dan akan membawa istri dan anaknya untuk menginap di rumah mereka di Pejaten. Sungguh perubahan yang besar terjadi di keluarga mereka.
Henry dan Susi mendapat tambahan Job selama Soffie cuti, namun mereka bahagia karena rekan kerja mereka menikah dengan salah satu konglomerat yang baik hati.
"Phi... ntar pulang bulan madu , jangan lupa oleh-oleh untuk kita yang banyak ya! Kan kita yang kelimpahan kerjaan elo nih ,"Ujar Susi dengan sedikit cemberut.
"Iya tenang aja, terimakasih ya susi.
"Phi... udah ditunggu Kak Sonny di Lobby, katanya ada keponakan elo tuh, tadi si tika telpon!" Sahut Henry yang mengangkat telpon yang berbunyi di meja Soffie.
"Oke teman-teman, aku duluan ya, dan terimakasih atas bantuannya!
"Oke , sampe ketemu Sabtu malam di pesta pernikahanmu." Ujar Susi.
Sonny dan Stefanus sedang duduk di Lobby, Pria kecil itu langsung berlari menyambutnya ketika Soffie keluar dari Lift.
"tante Soffie...
"Stefanus... sudah lama menunggu tante?'
"Belum tante, tapi kita disuruh tunggu mama sebentar, mama lagi ke toliet. Tante, apakah mangga di rumah masih ada?"
" Ada donk... kamu mau ambil sendiri atau tante yang ambil pakai galah?"
"Aku saja , aku bisa naik pohon, kan sudah papa ajarin..," Ujar Stefanus sambil menarik tangan Soffie menuju tempat Sonny duduk di Lobby.
Sonny tersenyum melihat keakraban adik dan anak lelakinya yang tidak pernah mau diam. Ia segera bangkit dari tempat duduknya ketika melihat Dissy datang. Kedua wanita itu berpelukan dan berjalan bersama menuju mobil Sonny.
" Phi... aku senang lho, akhirnya Sonny mengajakku menginap di rumah mama, apalagi si Stefanus yang sibuk mau manjat pohon mangga," Dissy bercerita ketika mereka menuju mobil.
"Aku juga senang kak Dissy, hubungan kami membaik.
"Kurasa memang pernikahan kalian direstui papa, karena buktinya hubungan kamu dan Sonny lebih baik sekarang dan David lah yang merekatkan kalian.
"Iya Kak Dissy juga. Terimakasih ya, sudah menerima kami.
"hei.. kita ini memang sudah seharusnya seperti ini, aku bahagia Soffie.
******
Soffie meremas tangannya yang berkeringat di ruang tunggu di salah satu ruang bagian gereja . Baju pengantin putih Panjang dengan dengan model V dan lengan pendek sangat pas dengan rangkaian Mutiara berlian pemberian Susana, mertuanya. Soffie begitu cantik dan anggun hari itu. Rambutnya disanggul rapih sehingga memperlihatkan leher jenjangnya yang sangat indah.
Soffie semakin cantik seperti puteri kerajaan. Hari ini Sonny yang bertugas akan mendampinginya menuju ke altar sebelum ia diserahkan ke David untuk memulai rangkaian ibadah pemberkatan pernikahan bagi kedua pasangan yang berbahagia.
“ Elo gugup , phi?,” tanya Sonny.
“ Sedikit kak..
“ Hari ini elo cantik sekali hari ini adikku… Ayo sudah waktunya kita keluar dari sini dan kita akan berjalan menuju Altar, Aku yang mengantarmu ke Altar menggantikan papa. " Ujar Sonny lagi.
“ kak Sonny terimakasih… sudah mau menjadi pendampingku saat pernikahan ini
“ Elo adik gue satu-satunya, kalo bukan gue , siapa lagi yang bisa elo andalkan, phi? Di akhir hidupnya,papa sudah meminta gue untuk menjaga elo. Jadi ini memang tugas gue. Sekarang mari kita keluar. Dentingan piano sudah berbunyi dan kita sudah ditunggu.
“ terimakasih kak,” kata soffie yang sudah mulai menitikkan air matanya dan dihapus oleh jemari Sonny.
Hubungan Soffie dan Sonny semakin membaik belakangan ini terlebih setelah Soffie menjadi kekasih David. Demikian juga Sonny terkadang mengunjungi Jeany sambil membawa keluarga kecilnya dan semakin akrab semenjak rencana pernikahan Soffie berjalan.
Soffie mengangguk siap. Ia berusaha siap meski ia gugup dan khawatir. Suara dentingan piano dan biola mengiringi Langkah Soffie memasuki pintu utama gereja , diujung sana berdiri David dengan gagahnya , ia
menggunakan Tuxedo putih dan tersenyum padanya. Tamu yang hadir di gereja sangat penuh mengikuti upacara pemberkatan.
Deretan tamu dimulai dari keluarga besar kedua mempelai hingga teman kerja Soffie dan David. Semua tamu yang hadir memandang Soffie dan Sonny yang berjalan menuju Altar, dan didepan Altar, Sonny menyerahkan tangan Soffie pada David. Setelah itu Sonny duduk disebelah Jeany yang duduk tidak jauh di belakang kedua mempelai dan mereka mengikuti prosesi pemberkatan pernikahan adik satu-satunya.
Suasana begitu khidmat ketika pendeta menyampaikan kata-kata wejangan kepada kedua mempelai dan
mereka berdua diharapkan memiliki derap langkah yang sama dalam menempuh kehidupan yang menantinya. Kini
mereka menghadap ke depan mimbar dan diminta berjanji di depan Tuhan dan di depan Jemaat yang hadir untuk mengucapkan janji suci pernikahan.
Ketika pendeta sedang berbicara, jari David bergerak dan menggenggam jemari Soffie. Mereka adalah satu dan saling menjaga dalam bahagia dan sedih. Pernikahan mereka menjadi kudus dan disyahkan oleh pendeta. David memasukan cincin di jari manis Soffie, demikian juga Soffie memasukan cincin di jari Soffie..
Soffie berdoa dengan sungguh-sungguh agar Tuhan membantunya dalam pernikahan dengan David. Pria yang merupakan cinta pertama Soffie , Tuhan satukan kami dalam ikatan pernikahan dan memohon bahwa mereka bisa saling setia hingga maut memisahkan cinta mereka.
Jeanny yang melihat Soffie dan David saling mengucap janji setia dihadapan Tuhan sangat terharu dan menghapus air mata bahagia. Sonny yang melihat ibu tirinya, Ia merangkul wanita yang pernah menjaga dan merawatnya diawal-awal pernikahan dengan papanya. Ia melupakan kebencian terhadap wanita ini. Sekarang ia sudah menerima Jeany sebagai ibu tirinya. Mereka saling tersenyum meski tanpa kata di antara mereka.
Rangkaian upacara pernikahan yang sacral itu ditutup dengan ciuman di kening mempelai wanita oleh mempelai pria yang disambut oleh tepukan tangan oleh jemaat yang hadir di gereja. David tersenyum memandang istrinya yang hari ini sangat cantik dan menggemaskan.
“Sayang…Elo cantik banget hari ini…
“Kak David, aku malu… banyak orang yang sedang melihat kita
“Biar saja… sekarang elo resmi milik gue.,” Bisik David sambil menggenggam jarinya.
Setelah acara pemberkatan selesai, rangkaian berikutnya beraliah ke gedung pesta dan mereka harus berganti pakaian pesta. Dan Padatnya acara hari ini semua sudah disiapkan oleh EO yang dipilih oleh mama Susana. Sang Pengantin cuma tinggal mengikuti arahaan dari EO.
Pesta pernikahan mereka berlangsung di sebuah Ballroom di Hotel milik Pratama di Kawasan Senayan. Sepasang pengantin sudah berganti kostum rancangan dari butik Anne, sehingga pasangan itu terlihat makin modis, mewah
dan elegan. Gaun yang dipakai pasangan baru ini. Banyak tamu yang hadir mulai benar-benar memukau tamu yang hadir sehingga Soffie tampak terlihat berbeda.
Tamu yang hadir makin banyak dan terdiri dari berbagai kalangan dimulai dari kalangan para pejabat, tokoh masyarakat hingga karyawan dari perusahaan tempat
mereka berdua bekerja. Namun Artis Dila Puspita yang diundang oleh David atas permintaan Soffie tidak nampak di keramaian pernikahan yang sangat megah itu.
David dan Soffie sangat serasi di pesta pernikahan yang megah dan membuat beberapa orang merasa iri karena biaya yang dikeluarkan untuk pesta itu yang mencapai milyaran rupiah. David tersenyum bahagia sekali dan memandang wajah cantik istrinya.
"Soffie... gue bahagia sekali hari ini. Gak sia-sia kita gak berjumpa beberapa hari... elo cantik banget hari ini!
"Terimakasih kak David.
Ucapan selamat dan doa restu kepada kedua mempelai tak henti-hentinya membuat kedua keluarga dan pengantin yang berbahagia mengabaikan rasa lelah. Sabrina dan Ardi yang duduk di kelompok keluarga Soffie pun turut hadir dan terlihat dapat mengobrol akrab dengan Keluarga David.
Demikian juga gank rumpies sahabat Soffie juga lengkap, dimulai dari Henry dan Santika, Lily yang hadir ditemani Josh yang baru tiba dari Philiphine dan tentu saja si Jomblo Jajang ikut bersukacita atas pernikahan Soffie.
Ardi terus memperhatikan ekspresi kedua mempelai. Ketika Ardi dan Sabrina akan berpamitan dan bersalaman dengan keluarga pengantin di podium gedung Ballroom, Soffie memegang lengan David, yang membuat David
berfikir tentang pasangan yang sedang bersalaman dengan ayahnya, karena yang duduk di ujung pelaminan pertama adalah ayah dan ibu David, baru Soffie dan dirinya, dan diakhiri oleh Jeanny dan Sonny.
David mengerti keresahan Soffie, dan ia segera melihat pasangan yang akan menyalami mereka. Ia ingat wanita itu yang di Plaza Senayan, ketika Soffie meminta tolong padanya untuk membawanya pergi dari wanita itu. mungkinkan pria itu adalah Ardi. Pria yang dulu dicintai Soffie. Pria yang masih mencintai istrinya. Ini tidak boleh dibiarkan.
“Soffie.. selamat ya ,” Ujar Ardi dan dia mengulurkan tangan kepada Soffie. Tapi tangan kekar Ardi diambil oleh David yang sengaja menariknya dari arah depan Soffie.
“ Iya Terimakasih… ,” Kata David dengan sinis seolah mencegah tangan Soffie dilarang di sentuh oleh Ardi. Soffie terdiam tanpa jawaban. Ia segera mengalihkan pada Sabrina yang berdiri di belakang Ardi.
Pandangan Ardi pada David tidak suka seakan siap menerkam, dan sorot tajam keduanya terlihat jelas terutama David dengan mata Sinisnya hingga Jeany yang berada di sebelahnya menyentuh David dan berkata:
“Nak David……., ini Om Ardi, adik iparku. Ardi ini suami dari Sabrina. Nah itu yang dibelakangnya adalah Sabrina.
“ Oh… Halo Om… Om Ardi … Saya fikir siapa? " Katanya dengan mata sinis dan sambil melirik Soffie.
Ardi melepaskan tangannya dari David dan segera tersenyum pada Jeanny. Sabrina yang ada di belakang Ardi tidak mengetahui insiden itu. Ia segera memeluk Soffie karena dipikir sabrina, memang Soffie sudah bersalaman dengan Ardi. Ia tidak tahu pandangan kedua pria itu karena ia sedang serius bercakap cakap dengan mertua Soffie.
Ketika tamu sudah berkurang banyak, dan mereka bisa duduk, Soffie berbisik pelan pada David:
“ Tadi ,kenapa kak….
“Kenapa , gimana…?
“Yang aku kasih kode itu tadi … yang aku gk boleh salaman…
“Seandainya bukan di pelaminan, sudah gue hajar pria itu…. Phi… lebih keren juga gue daripada pria itu…
“Iya, kakak lebih keren sih… tapi….
“Tapi apa? “ David menjawab dengan ketus
“ Kalo lagi marah, nyeremin…,” Soffie tersenyum manis
“ Awas … ntar malam gue lebih nyeremin lho…
“ Ish…mulai deh
“Lama banget nih acara… gue udah gk sabar nih phi…
“Ish… kak David, “ Soffie ie gemas dan mencubit lengan David
Rangkaian kegiatan prosesi pernikahan yang dijalankan kedua pasangan Soffie dan David, akhirnya usai. Dan pestapun berakhir dengan sukses. Kedua orang tua dari tiap pasangan akhirnya berpamitan dan kedua pasangan pengantin akan menuju kamar pengantin mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Yelina Oktavia
Akhirnya... merried juga David dan Soffie,.. congrat ya... maaf gak hadir... soalnya kalian gak undang sih.... ha..ha...
2021-06-27
1
Neti Jalia
10 like lagi untukmu kk🤗🙏
*hujan dibalik punggung
*suamiku ceo ganas
2021-05-01
0