Seminggu sudah berlalu. Seperti yang dijanjikan oleh David pada Jeany, bahwa orang tua David akan datang ke rumah Soffie. Kemarin David sudah menegaskan kembali kepada Jeanny bahwa kesok siang David akan kerumah Soffie sekitar jam makan siang bersama orang tuanya dan beberapa anggota dari keluarga besar
Pratama.
David juga sudah menginfokan ke Sonny bahwa keluarganya akan melamar Soffie besok dan meminta Sonny untuk mendampingi Soffie Sabtu besok di rumahnya. David paham bahwa Soffie masih belum terlalu akrab dengan kakaknya yang pendiam itu.
Matahari bersinar terik ketika mobil Sonny masuk ke dalam rumah orang tuanya. Sudah 10 tahun ia tak menginjak rumah ini, karena proses lamaran David pada Soffie, membuat ia mengajak istri dan anaknya yang berumur 9 tahun untuk hadir di rumah ini.
Soffie begitu cantik menggunakan dress berwarna biru muda dari bahan katun selutut dengan motif bunga dan wajahnya sudah di make up tipis sehingga tidak terlihat pucat, namun masih terlihat manis. Soffie menunggu di teras sampai Sony turun dan membawa keluarga kecilnya. Ini adalah pertemuan pertama Jeany dan Soffie dengan anggota keluarga kecil Sonny.
Soffie tidak berani menegur anak lelaki yang sedang berlari di taman dan berupaya naik ke pohon mangga karena
sudah ada yang berbuah. Ia hanya memperhatikan anak lelaki itu yang berlari menuju pohon mangga yang sedang berbuah.
“Stefanus… masuk dulu dan beri salam pada tantemu! “ suara tegas Sonny memanggil anak laki-lakinya yang berupaya naik pohon mangga di halaman.
“tapi papa… stef mau mangga itu!'
“nanti papa ambilkan, sekarang kamu masuk dulu!"
Soffie menyambut keluarga kakaknya. Soffie sebenarnya bingung mau memanggil apa pada kakak iparnya yang cantik itu. Dia mengetahui nama kakak Iparnya, Dissy. Tapi ia ragu memanggilnya, apakah istri kak Sonny mengetahui masalah mereka.
“Selamat datang di rumah , kak Sony dan …
“hai Soffie , panggil aku kak dissy, Kamu ternyata Cantik sekali. Aku sering mengajak kakakmu agar mau
mengunjungimu, tapi dia selalu beralasan sibuk, Emh... Hallo Mama Jeany, apa khabar ? " tanya Dissy
dengan ramah,
Sony hanya berdiri saja ketika melihat istrinya berpelukan dengan Jeany dan Soffie. Ia melihat-lihat taman di depan rumah dan memperhatikan lingkungan yang dulu pernah menjadi tempat tinggalnya. Rumah ini tidak berubah dari terakhir kali ia berkunjung Ketika papanya meninggal. Masih sama, bahkan pohon-pohon juga tertata
dengan baik. Mereka benar-benar merawat dengan baik rumah ini.
“Dissy, kamu cantik sekali, “ kata mama dengan ramah dan memeluk dissy.
“terimakasih mama…
“Ayo masuk, terimakasih Sonny dan Dissy sudah mau datang dan menjadi wali Soffie.
Sonny masuk ke dalam rumah tanpa berkata apapun dan langsung duduk di sofa. Kupikir setelah peristiwa perkelahian dengan David kemarin, kak Sony dapat berubah, tapi ternyata sikapnya masih sama seperti dulu .
Untungnya kak Dissy begitu hangat dan ramah. Dissy memaksa untuk membantu mama di dapur. Tinggal aku dan kak Sonny serta Stefanus yang sibuk berlarian dan bertanya foto yang tertempel di dinding.
"Papa... ada foto papa dulu, disini,"teriak Stefanus melihat foto papanya yang masih muda ada di dinding rumah itu.
"Hemm... duduklah Stef!
Tiba-tiba stefanus bilang ingin ke toilet dan terpaksa kak Sonny masuk ke dalam untuk mengantar anak lelakinya ke toilet. Setelah Stefanus kembali dari toilet, ia duduk di sampingku. Anak kecil itu memegang tanganku dan berkata:
“ Tante… kenapa tante tidak pernah mau main ke rumah kami," tanya Stefanus dengan polos. Ia memandang Soffie dengan penuh rasa ingin tahu. Soffie terkejut mendengar jawaban pria kecil itu. Soffie takut salah menjawabnya dan berdampak ke hubungan dirinya dengan sang kakak yang menjadi buruk kembali.
“maaf ,sayang . tante sibuk bekerja. Tapi nanti jika hari libur, tante boleh main ke rumahmu?” tanyaku hati-hati sambil melihat kak Sony, dan terlihat Sonny mengangguk.
Oh syukurlah berarti aku boleh main ke rumah kak Sonny. Apakah aku boleh memeluk anak lelaki yang ganteng ini. Matanya mirip mamanya dan hidungnya mirip Kak Sonny. Tapi Soffie tidak berani melakukannya. Anak itu menarik tangannya dan terus saja mengajaknya berdiri dan keluar rumah.
“ Tante, aku mau naik pohon mangga itu , tante. Apakah buahnya manis, tante?
“Manis donk… kan itu mangga harum manis. Kamu ambil harus yang ada semu kuningnya ya..
“nanti setelah acara ini selesai, papa ajari kamu naik pohon mangga,” jawab Sonny sambil berdiri karena ada beberapa mobil yang datang dan berhenti di depan rumah.
Stefanus berteriak kegirangan mendengar jawaban Sonny. Soffie keluar mengikuti Sonny yang menyambut para tamu di teras.
“ David datang dengan keluarga besarnya. Eh Soffie, ada bos elo tuh , phi .....pak gubernur BI tuh “ kata Sonny lagi
“ Hah…. Ngapain Big Boss datang ke rumah kita , kak?
“ Ya membantu David untuk melamar kamu, apalagi yang dia lakukan kalo gak gitu?
“ memangnya keluarga David itu kenal big boss ku, kak
“Bukan kenal lagi, istri Gubernur BI itu tantenya David. Ayo kita sambut mereka.
" Aduh... Kak Sony ... aku takut ketemu Big Boss ka,... Aku gk pernah pernah ngobrol sama beliau, aduh gimana ini , Kak Sonny ? Kenapa juga sih kak David gak bilang kemarin ? " Kata Soffie dengan penuh kecemasan.
Tanpa disadari Soffie , Ia memegang lengan Sonny . Soffie begitu cemas melihat Big boss nya berkunjung ke rumahnya. Sonny membiarkan adik perempuannya memegang lengannya. Ia paham adiknya ini mudah gugup terhadap hal yang baru. Soffie makin gugup setelah melihat wajah Big Boss hadir di rumahnya.
Sonny menyalami semua yang hadir termasuk David yang hari ini tampil sangat resmi dan gagah. Ia mengenakan kemeja batik seragam berwarna coklat yang sudah disiapkan oleh Susana , mamanya David. Termasuk Big Boss Soffie juga menggunakan seragam yang sama dengan keluarga David.
Jeany dan Dissy menyajikan makanan di meja yang berada di sudut ruang tamu dan mempersilahkan yang hadir untuk menikmati sajian pembuka.
Ketika semua tamu masuk ke dalam rumah, Big boss Soffie tersenyum ramah pada Soffie dan menegur Soffie dengan ramah dan hangat. Padahal kalo di kantor, tak mungkin dia bisa ngobrol sedekat ini dengan pimpnan tertinggi di kantornya. Big Boss adalah orang yang paling sibuk di kantor dan sangat serius dalam pekerjaannya, jadi Soffie benar-benar terkejut atas kehadiran Big Boss di rumahnya. Bener-bener keluarga David adalah keluarga orang hebat. Soffie berfikir bagaimana jika Henry mengetahui bahwa Big Boss berkunjung ke rumahnya. Benar-benar luar biasa>
“ Jadi ini yang Namanya Soffie calon keponakanku, yang berhasil menaklukan si anak bandel itu. … Soffie , kemarin David telpon saya dan memintaku datang menemuimu dan memaksamu untuk menjadi istrinya dan katanya kalo kamu tidak bersedia, aku diminta memecatmu dari kantor…. “ katanya Big boss sambil bercanda
“hah…,” Soffie terkejut mendengar perkataan bossnya dan beralih pandangannya ke David.
“ bagaimana Soffie? “ kata Big boss sekali lagi dengan isengnya.
Ini pertanyaan apa sih, serius atau bercanda dari My Big Boss. Kulihat David tersenyum jail, ingin rasanya kulempar muka jahilnya dengan bantal sofa , namun David masih terus tersenyum padaku.
“ Kak David bilang gitu , pak? ‘Kataku formal dan gugup
“Tenang , sayang ….kan kamu sudah bersedia jadi istriku kan, jadi gk perlu dipecat… ha..ha,, “kata David sambil berjalan dan berpindah tempat duduknya. David duduk disamping Soffie dan merangkul kekasihnya. David begitu cuek dan santai dihadapan keluarga besar dan keluarga Soffie.
Sonny memperhatikan tindakan David pada Adiknya. Ia melihat bahwa David memang serius kepada Soffie. Ia
terlihat benar-benar berubah dari si anak brengsek menjadi pria yang dewasa dan mau bertanggungjawab dan serius dalam mempersiapkan masa depannya.
Setelah Jeany mempersilahkan para tamu untuk menyantap hidangan pembuka berupa pudding buah di awal makan siang, Bagus Pratama sebagai orang tua David yang merupakan pemilik Pratama Grup membuka percakapan dengan mengutarakan isi hatinya mengenai keperluan berkunjung ke rumah keluarga Budiyanto Chandra pada siang hari ini. Pandangannya ditujukan kepada Jeany, Sonny dan calon menantunya Soffie.
“ Jadi seperti yang kita ketahui bersama, bahwa kedatangan saya dan keluarga besar untuk mengunjungi keluarga almarhum Yoseph Budiyanto Chandra adalah bertujuan melamar Soffie Budhiyanto Chandra untuk menjadi istri
dari putra kami yang bernama David Prawira. Anak kami sekarang sudah memimpin beberapa perusahaan dan saya yakin ia bisa menghidupi keluarga barunya. Kami sangat bersukacita jika lamaran ini diterima oleh pihak keluarga almarhum Joseph Budiyanto Chandra. Dan untuk itu kami sekarang menunggu jawaban dari pihak keluarga Soffie
Soffie berfikir , dia yang akan mewakili ibunya untuk menjawab pertanyaan dari pihak keluarga dan akan meminta
waktu untuk mempersiapkan diri karena ia belum lama mengenal david dan ia merasa belum siap menikah dengan David, terlebih saat ini ada Big boss di depan matanya dan hal itu membuatnya harus berfikir dalam menata kalimat. Namun sebelum Soffie menjawab , sebuah suara yang tegas keluar dari mulut Sonny. Bener-bener hari yang luar biasa, pikir Soffie. Sonny mewakili dirinya menjawab.
“Terimakasih atas kedatangan dan maksud baik keluarga besar Bapak Bagus Prawira, saya Sonny Budiyanto Chandra yang mewakili almarhum papa saya. Joseph Budiyanto Chandra menjawab lamaran keluarga David,
Kami menerima dengan terbuka lamaran dari keluarga besar dan kami berharap David dan Soffie dapat menjadi sebuah keluarga yang harmonis di kemudian hari dan kita dapat menjadi satu keluarga besar yang akrab.
Jawaban dari Sonny membuat semua yang hadir bergembira bahkan David bertepuk tangan penuh sukacita, Ia memeluk kekasihnya yang ada di sebelahnya. Hanya Soffie yang terhenyak dan ia makin terkejut ketika mendengar pertanyaan David yang terkesan tidak serius..
“Kalau begitu bisakah saya menikahi Soffie akhir bulan ini? Ujar David dengan semangat dan disambut dengan
tawa renyah dari keluarga besarnya.
“ Hah…..kak David…..kenapa buru-buru,” kataku terkaget kaget
“ Bagaimana kalo gue khilaf phi?
“ ah gila kamu… masa buru-buru amat.
Semua yang hadir tertawa mendengar percakapan kami berdua termasuk Sonny. Ia terus memperhatikanku dengan penuh seksama. Akhirnya Papa Bagus bersuara dan bertanya kepada calon menantunya:
“ Memangnya rencana Nak Soffie , kapan waktu yang tepat menikah dengan David?
“Emm…. mungkin tahun depan om,”
“ Eh … mana bisa… lama banget phi.. Bulan depan, kau harus sudah jadi istriku. “ Jawab David dengan lantang.
Semua yang hadir langsung tertawa kembali mendengar David yang tidak sabar ingin segera menikahi Soffie.
Tanpa kuduga Sang Big Boss bersuara dengan cukup tegas pada Soffie.
"Soffie... sebenarnya jika ada pria yang serius dan tulus, dia benar -benar segera menikahimu. Bukan untuk bermain-main ... David memintaku melamarmu. Jadi mohon dipertimbangkan usul David yang ingin segera menikahimu. Bukankah kalian saling mencintai...jadi tunggu apa lagi, lebih baik disegerakan daripada kalian melakukan kesalahan sehingga pernikahan kalian tidak menjadi berkat!
Sonny yang melihat adiknya di desak , dia membantu Soffie dengan mengeluarkan pendapatnya pada keluarga besar David :
“Bagaimana jika pernikahan dilakukan 6 bulan lagi , tidak baik juga terlalu buru-buru, vid… nanti orang berfikir yang tidak-tidak tentang kalian berdua.
“ Dua bulan deh,…. Son… Lama banget tahu 6 bulan itu…
Papa David dengan bijak berbicara dengan Soffie dengan tenang.
“ Nak Soffie,Sebaiknya segala sesuatu yang baik harus dilakukan dengan segera, namun memang om tidak memaksamu untuk segera menikahi David, tapi tidak baik kalo kalian terlalu dekat tapi tanpa hubungan yang mengikat, karena takut terjadi hal-hal yang tidak baik diantara kalian. Nanti mama David yang akan membantumu mempersiapkannya, Saya fikir dua bulan lagi juga waktu yang baik untuk pernikahan kalian… bagaimana nak Soffie?
Soffie terdiam dan ia memandang mamanya yang sedari tadi melihatnya dan menyerahkan keputusan ditangannya, kemudian ia melihat Sonny seakan mencari jawaban. Kemudian Sonny menganggukkan kepalanya, Ia mengerti kebingungan adiknya. Ia merasa yakin atas pribadi David sekarang dan mampu menjaga Soffie. Akhirnya Soffie mantap berkata:
“ baiklah… aku akan menikah dengan kak David 2 bulan lagi…. Tapi, ..
“ tapi apa lagi sih phi…” ujar David
“Aku masih boleh bekerja kan.. aku tidak harus di rumah saja kan… karena aku memiliki mama yang harus kubiayai dan rumah ini harus kujaga,” jawab Soffie,
Tak pernah disangka oleh Jeany pertanyaan Soffie ini langsung dijawab oleh Sonny dengan ringan.
“Kalo soal mama Jeanny , gue yang akan mengurusnya Soffie, Elo jangan khawatirkan itu… Elo jaga David
saja agar dia tetap setia “ ujar Sonny dengan sangat tegas
“Ya elah Soffie, gue pikir apaan… tenang aja , aku tidak melarangmu bekerja selagi halal dan kalo kamu mau mengunjungi tante, gue pasti mengantarmu. oke, sayang? “ Jawab David dengan santai.
Soffie dan Jeany tersenyum Bahagia mendengar jawaban Sonny dan David yang menenangkan hati mereka berdua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
❣️ummu_syrifah❣️
mudah2n dimudahkan dan dilancarkan Sampai hari H
2021-07-03
0
Yelina Oktavia
ada big boss... 😊😃ini kurasa terinspirasi drakor" descendant of the sun "😊😊😊🤣😃
2021-06-27
2