Sore hari pukul 16.00 Sabrina menghubungi Handphone Soffie saat di kantor dan mengajak Soffie sepulang kerja untuk menemaninya belanja di Paza Semanggi karena ia mendapat voucher belanja disana. Soffie merasa tidak enak menolak ajakan tantenya sehingga ia menerima ajakan Sabrina untuk berbelanja dan bertemu di Semanggi sore ini. Tante Sabrina sudah begitu baik dan mengajaknya untuk membantu menghabiskan voucher belanja.
“Phi… kamu pilih bajunya sayang!
“Terimakasih tante, ntar ya kalo ada yang Soffie suka,” jawab Soffie sambil melihat-lihat baju.
"Ini bagus kan phi? Ujar tante sambil menempelkan sebuah dress ke tubuhnya.
Tubuh tante Sabrina itu mungil dan ia masih tetap terlihat awet muda dan terkesan sepantar dengan Soffie keponakannya. Sabrina berumur 34 tahun sedangkan Soffie baru 27 tahun. Mereka tidak terlihat seperti tante dan keponakan tapi seperti Kakak dan adik. Wajah mereka sama-sama cantik.
"bagus ko tante..,"jawab Soffie dengan tulus.
Soffie tidak ingin tantenya membelikan baju untuk dirinya karena sekarang menurutnya Soffie sudah bekerja dan mampu membelinya. Dulu tante Sabrina suka mengirimkan pakaian dari Singapura semasa ia kuliah dan sering memberikan uang saku padanya. Hanya sekarang ia merasa tidak nyaman pada tante Sabrina karena masalah Ardi. Ia bingung pada dirinya. Ia menginginkan Ardi bersama dirinya namun ia merasa tidak enak dan bersalah pada tante Sabrina.
“Phi… kamu ceritain dong soal masa lalu Ardi waktu di kampus dulu… " Selidik Sabrina sambil mengecek baju-baju ditoko itu.
“ Emm… sebenarnya saya gk terlalu kenal dekat kok tante… Ardi dulu.. eh maksudnya om Ardi… maaf tante… saya belum terbiasa, ”Kataku jujur.
“Gak papa Sayang… tante mengerti… yang kamu tahu aja sayang…
“Dulu setahuku Om Ardi sibuk kuliah S2 sambil menjadi assisten dosen dan setelah itu ia kerja malam tante, jadi ia sangat sibuk tante, Ia jarang mengikuti kegiatan mahasiswa karena sibuk mencari uang. Hidupnya untuk bekerja, karena ia harus bertanggungjawab pada adik-adiknya. ” kataku berusaha menjelaskan secara umum tentang aktifitas Ardi dulu di kampus.
“Kalo pacarnya Ardi , kamu tahu gak,Phi?
Deg….apa tante sudah mengetahuinya… atau perasaan tante yang kuat… aduh bagaimana ini.. bagaimana jika tante tahu, bahwa sebenarnya pacar Ardi di kampus adalah dirinya. Bagaimana jika tante Sabrina mengetahui bahwa Ardi tadi siang menemuinya dan bahkan kami makan bersama. Bagaimana jika tante Sabrina mengetahui dia akan diceraikan karena ingin bersamaku. Apakah Ardi menceritakan hubungannya dengannya. Aduh Tuhan… tolong aku… maafkan aku , Aku tidak sanggup jujur padamu tante Sabrina. Maafkan aku , tante.
“Maaf tante, Soffie gk tahu kehidupan pribadinya, Om Ardi. Soffie tidak akrab dulu waktu kuliah, " Jawabku berbohong.
“Gak papa , sayang. Apa yang kamu ketahui tentang Ardi selama di kampus dulu?
“Seingat Soffie…. Om itu punya banyak adik yang harus dibiayai hidupnya dan semuanya harus diurus oleh Om, dan dia masih menjadi assisten dosen untuk membiayai juga kuliah S2.... jadi ia sangat sibuk mencari uang , tante....."Ujar Soffie menjelaskan kembali dengan secara aman dan tidak sepenuhnya berbohong.
“Iya phi, makanya waktu ia awal kerja di Singapura, ia sangat kesusahan karena biaya disana mahal dan beasiswa kampus sangat pas-pasan, Belum lagi uang beasiswa Ardi itu digunakan untuk membiayai adik-adiknya. Akhirnya Tante mengajaknya tinggal di Apartemen untuk mengurangi pengeluaran Ardi. Tante sudah tinggal bersama dengan Ardi sebelum kami menikah ,phi… eh, kamu jangan cerita mamamu yach sayang… soal Ardi yang tinggal di tempat tante.
Deg… Oh mereka sudah bersama sebelum menikah.. pantas ia cepat sekali melupakanku. Dasar Ardi pembohong. Dia bilang karena mabuk saja. Rasanya tak mungkin tante Sabrina berbohong padaku. Dia bilang memintaku menunggunya setahun... benar-benar pria pembohong! Tapi kenapa Ardi sampai hati membohongiku lagi, tadi siang ia begitu tulus bercerita padaku. Oh ... bodohnya aku.
“Iya tante, saya gak akan bilang mama kok tentang tante dan om Ardi.
“ Ardi itu lebih muda dari tante, phi…..makanya tante , mau kamu cerita tentang kehidupan Ardi dulu… dia Sukanya perempuan seperti apa? Apakah dia playboy atau bagaimana… eh gak tahunya dia pria baik dan pekerja keras . oh senengnya!' Ujar tante Sabrina dengan penuh kegembiraan.
Oh.. Tuhan, maafkan aku yang pandai berbohong ini. Seandainya tante Sabrina tahu siapa kekasih Ardi dulu, kira-kira tante marah padaku tidak ya. Akh… biarlah aku tidak usah banyak bercerita padanya. Aku mengamati raut wajah bahagia tanteku ini. Bagaimana perasaan tante jika mengetahui bahwa aku adalah kekasih Ardi di masa lalu. Bahkan Ardi menemuiku di kantor dan mengajakku menikah tahun depan. Tapi apakah itu kebohongan Ardi lagi. Aku harus menanyakan padanya.
“Phi… ntar Ardi jemput kita disini, kita makan dulu aja yach… Kamu mau makan apa sayang?" Ujar Soffie yang sudah selesai berbelanja dan meninggalkan toko itu.
“Gak usah tante, saya makan dirumah saja… kasihan mama di rumah sendiri.. "tolakku halus.
“Hei, tadi tante sudah telepon mamamu bahwa kita akan jalan-jalan dan kami yang akan mengantarmu pulang , sayang...... Sudah ya… kita makan apa ya yang enak…,” Kata Sabrina sambil berjalan dan melihat banyak kafe dan resto yang akan dipilih untuk makan malam.
Aduh bagaimana ini aku, gimana jika aku bersama Tante Sabrina dan Ardi… Aduh aku tidak mau bersama mereka. Bagaimana jika kami ketahuan... Aku tidak sanggup melihat kebersamaan mereka. Tuhan .... aku tidak sanggup melihat mereka bersama. Aku cemburu pada tanteku. bagaimana ini? Aku harus mencari cara untuk tidak pulang bersama mereka. Tuhan .. tolong aku… Aku harus bagaimana ini …. Oh ide cepatlah muncul. Soffie terus berfikir dalam kecemasan.
:’Phi.. kamu mau makan apa? " tanya Sabrina yang menghapus lamunan Soffie.
" Terserah tante saja deh…. Soffie sih setuju aja,” Ujarku berbohong sambil mencari cara melepaskan diri dari tante Sabrina.
Tiba-tiba kulihat di sebrang sana, dari tempatku berdiri, kulihat wajah seorang pria berjas hitam yang tampan dan baik hati. Ia pernah menolongku dulu, semoga ia masih mau menolongku lagi. Soffie merasa mendapatkan satu kesempatan untuk melarikan diri dari kebersamaan dirinya dan tante Sabrina.
“Kak David… Kak David…,” kataku berteriak dan sambil melambaikan tangan.
Pria itu menoleh dan tersenyum hnagat. Ia menghampiriku yang sedang berdiri di seberang restoran ayam goreng siap saji.
“hei.. Soffie… Ngapain elo disini? " tanya David dengan ramah.
“Kakak mau kemana? Aku bareng Kakak aja ya…“ kata Soffie dengan cepat dan ia mengabaikan tante Sabrina yang sedang memperhatikan interaksi David dan Soffie.
Segera kusentuh jas David dan ku pandang matanya dan sambil mengedipkan mataku padanya memberikan kode yang tidak terlihat oleh tante Sabrina. David terheran melihat tingkahku. Dan sepertinya David paham bahwa Soffie membutuhkan bantuannya.
“Oke, Ayo, phi…”Kata David sambil menarik tanganku dan merangkul pundakku berjalan bersamanya dan meninggalkan tante Sabrina. Soffie tersenyum dan merasa Bahagia karena David menyelamatkanku dari kebersamaan Ardi dan Sabrina. Oh David ….You are my Savior.
“ Dagh tante… Soffie duluan yach…..maaf gk bisa nemenin tante makan.
“Hati-hati Soffie, kabari tante setelah sampai rumah!
Huff….aku menarik nafas lega . Dan kupegang lengan David . Kami berjalan menjauhi tante Sabrina yang masih memandangku. David tidak menolakku bahkan membantuku lepas dari tante Sabrina. Sungguh pria yang baik hati.
“Thanks ya kak, sudah membantuku tadi. Kakak itu menyelamatkanku. Kak David .... You are my Savior ," Ujarku sambil tersenyum pada David.
David memandang Saffie dengan setengah tidak percaya. Dia bilang gue adalah penyelamatnya. Padahal cuma mengajaknya pergi meninggalkan wanita tadi.
"Hah... gitu aja gue dibilang Savior... gimana kalo gue melakukan hal besar untuk elo,phi?
"Iya... pokonya hari ini kakak bener-bener menyelamatkanku.
“Tadi itu sebenarnya ada apa sih phi?”
“Tanteku mengajak ketemuan dengan seseorang yang tidak mau kutemui. Untung Ada kak David lewat, jadi …Aku minta tolong Kak David saja… maaf ya kak David , dari dulu aku sering merepotkan …..Untungnya tadi kakak paham sama kodeku…
“Gue pikir tadi elo sakit mata…ha…ha….
"ishhhh... kak David
“Elo mau kemana sekarang?
“pulang sih kak… Aku pamit ya, mau ke halte Trans Jakarta , arah sana.. oke bye Kak David…. Thanks atas bantuannya
“hei..kenapa gak pulang bareng gue aja, Ayok Gue antar deh…
“Gak usah kak… makasih banyak tadi.. Kakak sudah menyelamatkanku tadi… Kak David itu my savior “Kataku lagi sambil tersenyum.
David tersenyum dan bahagia mendengar pandangan Soffie terhadapnya.
“Sudah ya kak… aku arah sana.. mau ke halte trans Jakarta. Bye..
“Oke, Soffie. Hati-hati!
Dipandangan Soffie , David masih terlihat keren, baik dan hangat seperti pertemuan mereka10 tahun yang lalu . Pasti Bahagia wanita yang jadi istri Kak David. Huff… Lupakan cinta pertamamu ,Soffie. Terlalu jauh kasta kalian. Dia itu orang kaya yang baik hati dan tidak sombong. Dia hanya anggap kamu adik sahabatnya yang perlu dibantu.
David tersenyum melihat Soffie yang berlari meninggalkannya ke arah gerbang Plaza Semanggi. Soffie sangat menarik dan menggemaskan menurutnya. Mungkinkah ia bisa lebih dekat dengan gadis itu. Sepetinya Soffie adalah gadis baik yang tidak akan banyak tingkah seperti gadis-gadis yang ia kenal sebelumnya. Bagaimana cara ia mendekati Soffie, jika kakaknya tidak menyukainya dekat dengan adiknya yang lucu itu.
****
Ting! Nada notifikasi whats app berbunyi. Soffie yang baru keluar kamar mandi segera mengambil handphonenya. Terlihat beberapa pesan dan 1 pesan dari nomor tidak dikenal dan dilihat picture di ujung pesannya. Wajah Kak David. Darimana David mengetahui nomorku, pikir Soffie, tidak mungkin Sonny yang memberitahunya.
‘Sudah sampe rumah, phi?"
‘Kak David. Saya sudah sampai di rumah dengan selamat. Ko kakak tahu nomorku?
‘Kan waktu elo ke kantor, ada data tamu yang kamu isi. Tinggal gue ambil aja. Lagi ngapain?
‘Baru selesai mandi kak. Ada apa kak?
‘Besok elo ngapain pulang kerja ? Jalan yuk sama gue.
‘Besok ada lembur kak.. maaf.
‘ Kalo Sabtu ini?
'‘Sabtu ada ketemuan sama teman-teman se gengku. Kami sudah lama gk ketemuan.
‘Kapan kamu punya waktu untuk gue?
‘Ntar Soffie hubungi kakak ya…
‘Oks gue tunggu.. tapi jangan lama-lama donk phi…
‘iya kak. Mungkin minggu depan ya…
‘Henry itu pacar elo?
‘Bukan kak… dia teman baikku. Sudah ya Kak, ngantuk nih.. sudah malam
‘Oke.. gue tunggu telpon elo ya!
'Iya kak.. Selamat malam kak David.. selamat beristirahat.
"elo juga Soffie, Kutunggu kabarmu, phi!
*****
Ardi tersenyum ketika tiba di parkiran dan membaca pesan whatsapp Sabrina yang mengabari bahwa ia ditunggu di sebuah restoran di Plaza Semanggi. Hatinya gembira karena pikir Ardi bisa makan malam bersama kekasihnya, Soffie. Sabrina tidak mengatakan bahwa Soffie baru saja pulang bersama teman prianya. Ketika tiba di meja tempat Sabrina berada, ia terkejut bahwa Sabrina hanya duduk sendiri.
"mana Soffie , Sa? Kata kamu kita akan makan bersama lalu antar Soffie pulang" tanya Ardi membuka percakapan.
"tadi dia ketemu temannya... emh... David yang mengajaknya pulang bersama. Kayaknya Soffie bahagia sekali ketemu David dan ia langsung pulang terburu-buru gitu..
" Oh ...
Ardi kecewa mendengar perkataan Sabrina bahwa Soffie pulang bersama teman prianya. Ardi pikir Soffie bahagia bertemu dengannya seperti perasaannya. Kenapa Soffie tidak mau menunggunya dan pulang bersama pria lain, tapi apakah Soffie sedang menghindari dirinya? Tadi siang Soffie bilang mau menunggu dan memberi kesempatan padaku. Apakah Soffie bercerita masa lalu dengan Sabrina? Tapi Sabrina biasa saja dan ekspresinya tidak menunjukkan hal yang aneh. Mungkinkah.... Soffie tidak suka melihat dirinya dengan Sabrina?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Mommy Gyo
7 like hadir Thor salam cantik tapi berbahaya
2021-06-28
0
❣️ummu_syrifah❣️
soffie ❤️ David
2021-05-24
2