Ruangan kamar itu masih tenang hanya terdengar suara denyut mesin yang membantu pasien masih dapat bernafas dengan stabil. Dua orang wanita masih berdiri di samping pria yang tergolek dengan lemas. Mereka sedang berdoa demi kesembuhan pasien. Di kala tidak ada lagi manusia yang dapat menolong kemana lagi dapat berharap selain dari "Sang Pencinpta" Mereka masih berharap mujizat meskipun Dokter Riki sudah berkata bahwa waktu Papa sudah tidak lama lagi.
Soffie berharap bahwa kakak lelakinya itu benar-benar datang mengunjungi papa mereka. Ia sungguh tidak rela memandang papanya yang begitu merindukan Sonny dan tidak dapat menemui anak lelaki satu-satunya di akhir hidupnya. Pasien yang tergolek diranjang itu akhirnya terbangun. Ia masih mampu tersenyum dan berusaha
menggapai wajah Soffie.
"Soffie....
“Papa… Soffie sayang papa, “ katanya lirih sambil memeluk papanya. Matanya memandang wajah papanya yang pucat dan dipenuhi selang bantuan pernafasan dan infus. Pria itu tersenyum melihat Soffie.
"Tadi Soffie sudah berusaha datang ke kantor kak Sonny pa, tapi kak Sony sedang ada tugas keluar, " kataku berbohong.
Soffie sungguh tak rela melihat papa bersedih ditambah keadaan papa yang sedang sakit parah. Mama yang berdiri di samping ranjang pasien terus memperhatikan keduanya sambil menangis dengan tidak bersuara.
“ Gak papa sayang,..... Papa juga sayang kamu. Soffie, kamu sudah makan sayang? Kenapa mamamu masih menangis ,” coba berikan dia minum nak,biar mama tenang. Papa mau bicara sama mama, phi...
Soffie menganguk dan memberikan segelas air kepada mama untuk menenangkannya. Soffie membiarkan papa dan mama berbicara berdua dan berusaha meninggalkan kamar itu. Ketika Soffie keluar, ia sekilas mendengar mereka berbicara.
“Jeany…
“Iya mas…
“Kamu harus kuat dan bisa membimbing Soffie dan Sonny. Maafkan tindakan Sonny ya, Jen...
“Mas , kamu harus segera sembuh.. demi mereka mas… Mas harus semangat, masih ada kesempatan asal mas jangan menyerah!
“Aku rasa aku gk lama lagi bisa bersamamu , Jenn.. . Rasanya nafasku sangat sesak...
"mas.... mas Yoseph pasti bisa... jangan menyerah mas... Kasihianilah kami, mas... Mas harus semangat, ingat Soffie masih sangat membutuhkan mas Yoseph..., "Ujar Jeany sambil menangis.
"Jen...... .Jika Sonny, tidak menghargaimu, maafkan dia ya.. sebenarnya dia anak yang baik cuma kekanakan... Dia hanya cemburu pada kalian.
“Mas… aku sayang juga sama Sonny
“Soffie anak yang baik, pintar dan tegar.. ia akan selalu menjagamu dan menemanimu.
Di luar ruangan kamar pasien , ada sebuah kursi Panjang dan Soffie bermaksud untuk duduk disitu sambil mencari udara segar. Namun Soffie terhenyak ketika dari jauh terlihat dua pria berjalan ke arahnya. Pria itu adalah Sonny dan David. Mereka sedang berjalan menuju kamar 505 . Reflek Soffie langsung berlari ke kamar dan berteriak.
“ Papa , Mama….., kak Sonny sudah datang,” ujarku gembira melihat Sonny dan David benar-benar datang.
Kulihat wajah papa berbinar mendengar teriakanku yang mengatakan Sonny datang menengok papa. Mama tersenyum gembira. Tidak sia-sia aku tadi datang ke kantor Kak Sonny. Mama berjalan bersamaku menyambut kedatangan kak Sony dan kak David.
Sonny benar-benar terkejut ketika tiba di depan pintu kamar 505 . Ia Shock melihat pria yang tergolek tidak berdaya di ranjang pasien rumah sakit. Kaki Sonny mendadak kaku dan ia tidak bisa berjalan memasuki kamar pasien. Ia hanya berdiri di depan pintu kamar. David yang berdiri di belakangnya berupaya mendorong pundak sahabatnya untuk masuk ke dalam kamar 505 namun Sonny masih tidak bergerak.
Papa yang melihat kedatangan Sonny tersenyum dan memanggilnya lirih.
“Sonny, kemarilah … “ papa memanggilnya rilih , namun Sonny masih berdiri mematung hingga Jeanny menghampirinya.
Jeanny memegang tangan Sonny seraya menarik tangan Sonny untuk mendekati papa yang tergolek di ranjang pasien. Sonny berjalan dengan tangan yang masih dipegang Jeanny dan menuju papa yang masih menatap Sony dengan raut wajah Bahagia. Tangan Sonny ditaruh di atas telapak tangan papa.
Sonny masih belum mampu berbicara. Sonny masih terlihat diam dan tanpa ekspresi melihat papa yang tergolek di ranjang yang dipenuhi alat bantu pernafasan. Mama Soffie tetap berdiri di ujung ranjang memperhatikan interaksi mereka dan tidak berbicara apapun. Jeany memberikan kesempatan untuk ayah dan anak itu melepas rindu.
*****
Soffie dan David memilih keluar ruangan untuk memberikan kesempatan kepada papa dan Sonny untuk mengobrol. Soffie tersenyum pada David.
“Terimakasih kak David, atas bantuannya,” ujarku dengan tersenyum hangat. “ Kalo gk ada kakak, gk mungkin kak Sonny mau datang melihat papa, “ ucapku jujur .
Soffie masih tersenyum sambil memandang wajah tampan David. Ia baru sadar pria ini benar-benar rupawan. Gila ini cowok sempurna amat.. pasti sudah punya pacar.Sungguh sayang dia teman kak Sonny.yang menakutkan.
“its oke, Sonny itu temanku sejak masih kuliah di Inggris, jadi santai saja. Gimana dengan sekolahmu? " Tanya David lagi.
David memperhatikan wajah Soffie dengan seksama. Cantik dan senyumnya itu manis banget. Sayang masih anak sekolah. Soffie ini cocok juga untuk diajak jalan, apalagi kalo bisa dipacarin… tapi segera dihempaskan pikiran jahatnya karena kakak lelakinya bisa ngamuk. Baru dipandang saja adiknya ini, Sonny sudah melotot padanya , apalagi kalo adiknya gue mainin. Dihempaskannya pikiran jahat David jauh-jauh.
“Sudah selesai ujian akhir sih tadi siang kak, Aku tinggal nunggu pengumuman di awal mei ini.“Sahutku lagi
“Mau kuliah di mana? Di dalam negeri atau luar negeri
“Aku sudah diterima di Akuntasi UI dengan jalur prestasi, “ kataku bangga.
“ Kata papa, aku harus sekolah di universitas negeri saja , karena papa sudah habis uangnya untuk berobat. Untungnya aku dapat beasiswa kak, sehingga tidak terlalu mahal karena dibantu negara.
“wow kamu berarti calon accounting nih…
“mudah-mudahan aku bisa ngikutin ya kak, karena kata anak yang kuliah disana dosen pengajar disana hebat-hebat bahkan yang mengajar disana terkadang mentri keuangan dan staf khusus presiden yang suka menjadi dosen tamu , ‘ kata Soffie lagi menjelaskan lebih detail.
“iya, dengar-dengar banyak lho lulusan UI yang direkrut di…
Ucapan David terpotong dengan teriakan mama Soffie dan mereka segera berlari ke arah sumber suara. Kulihat mama sudah menangis histeris dan disampingnya masih berdiri Sonny. Ketegaran Sonny dan keterdiamannya menunjukkan ia masih terlihat juga shock. atas kepergian papa.
Ketika Soffie dan David memasuki ruangan kamar papa, mereka langsung mengerti apa yang terjadi. Soffie sudah lebih ikhlas memandang kepergian papa tapi ia masih menangis dan memeluk mamanya. David dengan cekatan segera memanggil dokter dan suster dengan memencet bel pasien karena kami semua dalam keadaan shock dan tidak bisa berfikir panjang.
Ketika suara mesin berubah dan menjadi tidak seperti biasanya, Dokter dan suster yang bertugas segera berlari ke arah ruangan papa dan meminta kami semua keluar untuk tindakan pasien. Tak lama para petugas medis itu di dalam ruangan akhirnya mereka keluar dan meminta kami untuk mengikhlaskan papa dan bersabar atas berpulangnya papa. Sungguh semua berjalan dengan sangat cepat dan benar perkiraan mama, bahwa papa memang menunggu kehadiran Sonny di sisa hidupnya.
Papa sangat merindukan Sonny, bahkan ketika Sony menikah 4 bulan yang lalu, papa tidak diinformasikan oleh kakSonny , hal itu cukup membuat papa marah kepada Sonny. Papa sudah sering menghubungi Sonny namun Sonny sengaja memutus tali komunikasi dengan papanya.
Namun diakhir hidup papa. Mereka sudah berbalikan dan menajdi rukun. Aku membawa mama yang terduduk lemas di lantai sementara kak Sonny dan kak David yang menangani proses pengurusan adminsitrasi rumah sakit hingga pengurusan pemakaman papa.
Soffie tak tahu jika tidak ada mereka, apa lagi yang harus kami lakukan. Pikiran mama sedang kalut dan aku sibuk menenangkan mama yang sering tidak sadarkan diri karena kepergian papa. Aku harus kuat dan mampu menjaga mama.
******
Sonny POV :
Hari ini adalah hari terburuk dalam hidupku, Awal hari yang menyebalkan dimulai dari mobilku yang menyerempet bajaj yang tiba-tiba berhenti mengambil penumpang dan mengakibatkan lecet dimobil baruku. Ditengah kesibukanku di kantor , David si anak bos yang menjadi sahabatku sejak kuliah diInggris menyeret seorang anak SMU dan dengan seenaknya dia bilang bahwa adikku datang mencariku.
David tak tahu bahwa aku memang tak punya adik perempuan, karena aku tak suka bercerita tentang masalah yang terjadi di keluarga, Aku hanya bercerita bahwa aku yatim piatu dan hanya tinggal kakekku yang tinggal di Surabaya. Nenekku sudah lama meninggal . Hanya mereka berdua keluargaku.Itu saja yang David tahu selama ini.
Kakek sangat terkejut dan marah ketika aku datang ke Surabaya dan mengenalkan Dissy sebagai istriku. Menurut kakek,aku keterlaluan menikah dengan tidak membawa keluarga besarnya, terlebih aku masih memiliki orang tua. Namun kakek cukup paham watakku, bahwa hanya kakek saja keluargaku dan aku tidak mungkin membawa kakek ke Inggris karena orang tua dissy adalah seorang duta besar d iInggris dan waktu itu ibu Dissy sedang sakit parah sehingga aku langsung menikahi Dissy di “ London Hospital” .
Sengaja tidak kukabari papa mengenai pernikahanku dengan Dissy, karena bagiku hanya kakek yang adalah keluargaku. Dissy cukup memahamiku dan berbahagia tinggal dan bekerja sebagai staf dikedutaan Inggris di Jakarta. Kami sama-sama mengambil kuliah di Inggris dan lulus bersamaan. Sepeninggal kuliah, kami tinggal dan bekerja di Jakarta.
Aku terkejut dan marah ketika melihat wajah polos anak perempuan yang mengaku adikku yang meminta mengunjungi papa. Enak saja ia menyuruhku datang menengok papa yang sakit, Apa papa pernah ingat kepadaku. Papa hanya sayang dengan istri barunya dan anak perempuannya itu yang manja.
Papa tidak peduli padaku semenjak ada mereka di kehidupannya. Papa hanya datang menemuiku di liburan sekolah dengan membawa keluarga barunya ke Surabaya. Mana ada papa ada waktu untukku. Aku sangat kecewa pada Papa yang lebih mengasihi keluarga barunya. Ketika aku wisuda di Inggris, papa memilih menemani anak manja itu untuk operasi amandel. Aku membenci anak perempuan itu melebihi apapun. Makanya Ketika Soffie datang ke kantor, kuusir dan kudorong hingga terjatuh. Kejam... tidak itu belum seberapa dibandingkan dengan sakit hatiku kehilangan papa.
Sahabatku David yang notabene anak bosku, datang di sore hari ke ruanganku dan memintaku menemani ke Rumah sakit di daerah Jakarta Selatan, Katanya teman papanya sakit parah dan Bos besar(ayah David) tidak bisa menjenguk karenasedan g ada di luar negeri. Bos besar meminta David untuk mewakilinya. Jadi ini merupakan tugas kantor secara resmi kata David, Tanpa pikir Panjang kusetujui saja, ajakan mendadak David. Kutelpon Dissy bahwa hari ini aku pulang malam dan memintanya untuk pulang dari kantor sendiri tanpa menungguku menjemputnya. Ternyata David benar-benar membohongiku dengan mengatakan bahwa teman papanya yang sakit dan aku makin yakin bahwa dia berbohong Ketika kulihat si anak manja itu duduk di depan kamar 505.
David yang biasanya cuek dan bertindak seenaknya di kantor, ia memintaku masuk dan menemui papa. Lakukan tugasmu dengan benar dan jangan sampai menyesal nanti setelah ayahmu tidak ada. Umur orang itu tidak ada yang mengetahui, jadi David mendorongku untuk terus menuju kamar 505 dan menemui papa. Aku terkejut David yang terkenal brengsek dalam berpacaran dan menganggap remeh pada apapun saja dapat berkata bijak dan membuatku mematuhi perkataannya.
Ketika di depan pintu kamar 505, aku benar-benar terhenyak melihat papa yang sudah dipenuhi kabel dan
alat bantu nafas, Beliau benar-benar sedang menungguku dan memanggilku, tapi kakiku terasa kaku dan tidak mampu bergerak melangkah ke arah papa tempat tidur papa. Anak manja itu tidak membohongiku.
Air mataku menetes melihat papa, aku tak menyangkanya seperti itu, Tadinya kupikir , perkataan si anak manja itu bohong dan menipuku. Tiba-tiba ada yang menyentuh tanganku. Tangan lembut wanita yang menjadi ibu tiriku ,ia menyentuhku dan setengah menarikku menuju ranjang pasien dimana papa tergolek tak berdaya.
“ Sonny, kemarilah . “ ujar papa rilih.
Air mata papa menetes di ujung matanya. Tangan wanita itu masih memegangku dan meraih tanganku dan menaruh jemariku diatas tangan papa. Wanita itu kemudian bergeser ke arah ujung ranjang seraya memberikan kesempatan kepadaku untuk berbicara dengan papa.
“ Sonny… kamu baik-baik saja kan? Mana istrimu, papa ingin melihatnya…” Kata papa sambil berusaha menghapus airmataku yang mulai berjatuhan karena melihat parahnya keadaan papa yang tergoleh lemah tidak berdaya.
"papa merestuimu nak... papa ingin kamu bahagia, Sonny!"
Aku benar-benar tidak menyangka papa separah ini, Aku merasa bersalah. Sudah berapa tahun aku tidak melihat papa dan kondisi fisiknya yang berubah drastis menjadi sangat kurus dan lemah. Dulu setiap papa menelponku, langsung kumatikan panggilan teleponnya. Kunjungan Papa ke Surabaya, aku menghindarinya dan aku malah memilih hiking bareng teman-teman sekolahku. Aku tidak pernah mau menemui papa.
“ Jangan menangis jagoan Papa,” ….Kamu sudah dewasa nak. “ Kata papa dengan rilih dengan masih membelai wajahku denganlemah.
“Kamu harus menjadi kepala keluarga yang bertanggungjawab"kata papa lagi.!
Aku terharu dan masih meneteskan airmata, Hati dan otakku tidak sinkron lagi karena otakku menyuruhku untuk tegar dan tidak menangis tapi air mata terus mengalir. Kemana semua rasa benciku pada papa. Kenapa aku terus menangisi pria ini.
“Papa… ,maafkan Sonny papa,” ujarku sambil meneteskan air mata,
Aku tak tahu kenapa aku menjadi pria cengeng. Aku benar-benar shock melihat pria yang dulu gagah perkasa dan bisa berteriak lantang ketika ia memarahiku. Sudah berapa lama aku tak menjumpai pria ini ? Apakah sudah lama ia terbaring seperti ini? Aku adalah anak yang durharka semenjak aku kuliah di Inggris tak pernah kuangkat semua telponnya. Aku tak pernah berbicara padanya dan menolak semua akses komunikasi dengannya. Aku membencinya, tapi mengapa rasa itu hari ini hilang, aku ingin memeluk lelaki tua itu.
“ Sonny, bolehkah papa minta tolong kepadamu? “ suaranya masih terdengar rilih namun masih ada nada ketegasan di ucapannya.
Aku cuma dapat menganggukkan kepala tak mampu berkata-kata .
“Papa Cuma mau titip Soffie, bisakah kamu jaga dia. Bolehkah papa meminta itu Sonny?” kata papa penuh harap dengan memandang wajahku.
Tanpa fikir Panjang aku mengangguk dengan tegas, dan papa tersenyum dan dengan suara yang meyakinkan aku berkata:
“Saya akan jaga Soffie papa,” kulihat papa tersenyum bahagia mendengar ucapanku,
Akupun tersenyum pada papa dengan masih menggenggam tangan kirinya. Kemudian papa melihat ke arah wanita yang berada diujung ranjang . Tiba-tiba tangan kanan papa terjatuh dari mukaku dan setelah itu kudengar suara bunyi mesin ventilator yang mengagetkanku dan wanita itu berteriak , ..papa,,, papa, aku terhenyak… apakah benar papa pergi.meninggalku. Kenapa cepat sekali , papa pergi. kenapa?
Jadi papa memang benar menungguku sebelum dia pergi meninggalkan dunia ini. Papa sudah pergi, aku shock tak mampu berkata -kata, Ketika David dan Soffie masukke ruangan kamar perawatan papa, aku masih shock, hingga dokter menanyakan siapa yang bertanggungjawab atas pasien dan melihat wanita itu masih terhenyak
di lantai. Aku baru tersadar dan aku harus ambil alih tugas papa menjaga keluarganya. Aku wakil papa untuk mereka. Tapi apakah sanggup. Aku tidak menyukai mereka. Aku sudah berjanji pada papa untuk menjaga Soffie.
Proses pemakamaman papa telah usai dan papa telah dimakamkan di tempat peristirahatannya. Bahkan kakek yang tinggal di Surabaya pun ikut menghadiri pemakaman menantunya yang tanpa kuketahui bahwa papa sering mengujungi kakek di Surabaya, ketika aku masih kuliah di Inggris.
Kakek cukup terpukul melihat papa yang terlebih dahulu yang meninggalkan dunia ini. Ada sedikit rasa sesal di hatiku karena hanya berjumpa dengan papa sebentar,seharusnya aku menghubungi papa jauh-jauh hari. Papa, aku janji jaga Soffie. Maafkan aku papa.
******
Hi... temans, bolehkah memberikanku masukan berupa kometar agar aku dapat menulis lebih baik, tapi jika suka, bolehkah memberi like... Thx ya.... Happy Reading, Guys!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
vita viandra
baru tahu d beranda,, lngsung klik... trnyta bagus bgt... lanjuuutttt
2021-12-11
0
Giben Nezar
sedih nian
2021-11-04
0
❣️ummu_syrifah❣️
mantap 👍👍👍
2021-05-24
1